Ferdian Putra Pratama 19 Tahun yang di tinggal kan keluarganya untuk hidup sendiri sejak SMA. Dirinya menjalani kesulitan setiap hari, dan menjadi bahan ejekan oleh teman teman sekolahnya. Namun beruntung nya dirinya mendapatkan dua sahabat yang begitu baik pada dirinya sehingga dirinya bisa bertahan hingga lulus dari SMA.
Setelah Lulus dari SMA dirinya masuk ke satu kampus yang paling mewah di kotanya dengan mengandalkan beasiswa yang dia dapatkan. Namun siapa sangka jika di kampus ini lagi lagi dirinya bertemu teman yang selalu membully dirinya di SMA, namun semua nya terungkap disini siapa dirinya sebenernya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon A. Al'Fatih PP, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
B27
Sementara Seno yang melihat perubahan wajah Ferdian yang seperti semula pun terkejut karena dengan cepatnya dia bisa berubah dari aura yang penuh emosi marah seketika menjadi lembut dan juga ketakutan, dan kembali seperti saat dia pertama melihatnya.
"Benar benar Tuan Muda sudah melalui banyak pelajaran sehingga bisa mengontrol emosi apapun didalam diri secepat itu" gumamnya.
"Kak Seno aku meminta maaf karena tadi telah membentak mu karena terlalu marah" Ferdian yang telah memasukan kembali ponselnya ke sakunya itu langsung menghampiri Seno yang tidak jauh dari nya dan meminta maaf sambil menangkupkan kedua tangannya dan membungkukkan sedikit badannya.
"Tuan Muda jangan seperti ini, aku tidak sanggup menerimanya?" Seno langsung meraih kedua bahu Ferdian dan membantu menegakkan badan nya lagi.
"apanya yang tidak pantas Kak seno, aku melakukan salah dan sudah sepantasnya aku meminta maaf kepadamu" jelas Ferdian
"Tidak tidak Tuan Muda tidak bersalah kepada ku. jika tuan bersalah Tuan tidak perlu meminta maaf padaku" ucap Seno menjelaskan.
"Loh memang nya kenapa? Apa karena aku ini Tuan Muda dari keluarga kaya raya lantas jika aku bersalah aku tidak perlu meminta maaf? Jadi hanya orang orang dari kalangan dibawah keluarga ku saja yang harus meminta maaf jika dirinya bersalah? Begitu? Aturan dari mana seperti itu, kita sesama manusia jika memang salah ya kita wajib meminta maaf jangan hanya karena kedudukan atau kekayaan kita jadi tidak perlu meminta maaf jika salah" Jelas Ferdian.
"i i ini" Seno tidak bisa berkata kata lagi, namun dia begitu bahagia dan juga bangga memiliki Tuan Muda yang begitu rendah hati dan tidak memandang status orang lain, dan dia mau merendahkan dirinya untuk meminta maaf jika merasa dirinya salah kepada siapapun termasuk kepada dirinya saat ini.
"Sudah sudah lebih baik kita lanjutkan perjalanan ke Grup TF" ajak Ferdian yang melihat Seno sedang membatu.
"Ba baik Tuan Muda"
Dan mereka pun kembali berjalan ke arah mobil yang mereka tinggalkan yang tidak jauh dari halte hanya berjarak -+ 50 meter.
Ketika di dalam mobil Ferdian Pun kembali duduk di kursi belakang, dan dia melihat lagi pakaian yang tergeletak di kursi itu dan bergumam di dalam hatinya.
"Apa aku pantas menggunakan stelan ini? ,apa sebaiknya aku coba saja ya? Ahh sudahlah nanti saja ketika sudah kembali ke kontrakan aku akan mencobanya, sekarang lebih baik seperti ini dulu saja"
Setelah beberapa waktu menyusuri jalan, mereka pun tiba di perusahaan Grup Three F. namun sebelum sampai di depan pintu masuk lobby Ferdian pun meminta untuk turun, dan dia ingin berjalan saja ke lobby sekalian melihat lihat suasana gedung yang sangat sepi karena tidak semua orang bisa masuk kesini, sedangkan Seno memarkirkan mobilnya.
Setelah beberapa menit berjalan dari tempat dirinya turun sambil berfikir bagaimana bisa dirinya ada disini melihat gedung yang sangat megah dan tinggi, dia pun tiba di depan pintu lobby, dirinya pun masuk, ada beberapa penjaga keamanan yang melihat dirinya namun mereka tidak menghentikan nya, karena mereka tadi sempat melihat dari kejauhan jika Ferdian turun dari mobil yang mereka kenali jika mobil itu mobil perusahaan mereka yang sangat jarang sekali dipakai.
Setelah masuk dia pun langsung menuju kearah resepsionis, banyak mata yang melihat kearah dirinya, karena dirinya berpenampilan sangat biasa, hanya menggunakan celana jeans, hoodie berwarna hitam, dan sepatu sneakers yang baru saja dibelikan oleh 2 sahabatnya.
"Selamat sore mbak" ucap Ferdian sopan begitu sampai di meja resepsionis.
"Iya selamat sore apa ada yang bisa saya bantu?" ucap sang resepsionis tanpa menoleh karena sedang sibuk dengan ponselnya, dia sudah mengetahui jika orang yang bertanya ini Ferdian yang sudah dirinya lihat ketika masuk tadi, jadi dia mengabaikannya dan malah asik dengan ponselnya.
"Mbak saya ingin bertemu dengan Tuan Jerry" ucap Ferdian yang langsung saja mengatakan apa tujuannya datang.
Resepsionis yang mendengar perkataan Ferdian pun terkejut, dan langsung berdiri menatap kearah Ferdian dengan perasaan tidak percaya dengan apa yang dia katakan, sehingga dirinya meminta Ferdian untuk mengulangi perkataannya.
"Apa yang tadi kamu katakan?"
"Saya ingin bertemu dengan Tuan Jerry" ucap ferdian mengulangi.
"siapa nama kamu? Apa kamu sudah membuat janji dengan Tuan Kusumo?" balas resepsionis dengan wajah mengejek.
"Ferdian, dan kebetulan dia yang meminta ku datang kesini" ucap Ferdian dengan jujur.
"Apa katamu? Tuan Kusumo meminta mu untuk datang kesini? Hey kalian, apa kalian mendengar lelucon barusan?" ucap sang Resepsionis kepada 3 Resepsionis yang sedang memperhatikan Ferdian yang sedang berbicara dengan sang resepsionis itu.
"Hahaha apa kamu sedang bermimpi, sehingga berkata seperti itu?" "Sejak kapan Tuan meminta seorang pemuda gembel untuk datang menemuinya?" ucap 2 resepsionis lainnya.
Sedangkan Resepsionis yang 1 nya hanya mempertegas wajah yang ada dihadapannya dan dia melihat ke arah ponsel yang dirinya pegang.
Dan dirinya pun berkata "Tuan, anda sudah di tunggu oleh Tuan kusumo di ruang meeting yang ada di lantai 35, mari aku antar" tanpa menghiraukan ke 3 teman kerjanya yang sedang mengejek Ferdian.
"Hey apa apaan kamu Nania main mengajak nya untuk keruang Meeting, apa kamu tidak tau jika Tuan Kusumo sedang menunggu orang penting yang akan hadir?" ucap Resepsionis yang pertama.
"Aku tau, dan Tuan ini lah yang di tunggu oleh Tuan Kusumo" ucap Nania.
"Kamu bodoh sekali, mana mungkin pemuda gembel ini yang di tunggu oleh Tuan Kusumo?" "Benar mana mungkin dia yang akan bertemu dengan Tuan Kusumo" "Sudah sudah kalian jangan mempersulit Nania, dia masih baru tentu saja dia salah mengenali orang" ucap ke 3 resepsionis lainnya secara bergantian.
"Tapi memang benar jika memang dirinya yang telah di tunggu oleh Tuan Kusumo" ucap Nania lagi meyakinkan yang lain.
Nania memang benar bahwa Ferdian ini yang di tunggu oleh Jerry, dia bisa mengetahui jika Ferdian ini yang di tunggu Jerry karena Jerry yang sudah memberitahunya dan mengirim Foto Ferdian kepadanya, karena Jerry adalah Pamannya yang tak lain Adik dari Ibu nya.
"Sudahlah kamu diam saja Nania. Dan untuk kamu lebih baik kamu pergi sekarang juga sebelum aku meminta petugas keamanan untuk menyeret mu keluar" ucap sang Resepsionis pertama.
"Kamu benar ingin mengusirku? tidak kah kamu takut akan akibat yang akan kamu terima nanti? balas Ferdian dengan datar.
"Kenapa aku harus takut? Memang nya kamu bisa berbuat apa terhadap ku? Heh sudah lah lebih baik kamu pergi saja sekarang" balas sang resepsionis.
Sementara itu Nania diam diam memberi kepada Jerry jika Ferdian telah tiba, dan Nania juga memberitahu jika Ferdian kepada Jerry bahwa Ferdian sedang di persulit oleh teman seprofesinya.
"Baiklah jika memang kamu tidak takut akan menerima akibatnya jika mengusir ku" ucap Ferdian memperingati kemudian dia berbalik dan segera pergi ke pintu keluar, namun sebelum dia melangkah Nania yang sudah keluar dari meja resepsionis menahannya dan berdiri tepat didepannya.
"Tuan Ferdian mohon untuk tunggu sebentar, Tuan Kusumo sedang turun untuk menjemput anda" ucap Nania mencoba menahan Ferdian.
Namun tiba tiba Nania di dorong keras oleh resepsionis yang mengusir Ferdian tadi dan berkata.
"Nania apa yang kamu lakukan? Biarkan dia pergi, orang sepertinya tidak pantas ada di dalam gedung ini. Dan apa yang kamu katakan barusan, Tuan Kusumo akan turun untuk menjemputnya, sembarangan sekali kamu berbicara memang pantas orang sepertinya di jemput secara Khusus oleh Tuan Kusumo? Dasar Bodoh".
Ferdian pun yang melihat Nania di dorong hingga terjatuh pun langsung membantunya berdiri.
"Kamu keterlaluan jika ingin berbicara atau mengumpatnya, kamu lakukan saja tidak perlu kamu mendorongnya hingga terjatuh, kamu benar benar sudah keterlaluan." ucap Ferdian yang kini mulai marah kepada sang Resepsionis itu.
"Siapa kamu mengatur apa yang mau aku lakukan kepada Nania? Hanya seorang pemuda gembel saja sok mengatur ku, lebih baik kamu segera keluar dari sini, disini tidak menerima mu"
"baik aku akan keluar tapi ingat, kamu sebentar lagi akan mendapatkan masalah" peringatan lagi dan lagi dari Ferdian.
"Dan kamu aku akan menunggu di depan, jika Tuan Jerry sudah turun, beritahunya aku didepan" Ferdi memberitahu Nania.
"baik Tuan" ucap Nania, Ferdian pun langsung melangkah keluar.
...----------------...
Mohon maaf jika ada kata atau penulisan yang kurang baik atau salah kata, dan tolong berikan masukan yang membangun saya untuk jadi lebih baik lagi dalam membuat cerita. Terimakasih.
Jangan lupa Like, Share, Gift, Comment, dan Follow ya, Terimakasih🙏