NovelToon NovelToon
Mamaku Simpanan Suamiku

Mamaku Simpanan Suamiku

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cinta Terlarang / Pelakor / Wanita Karir / Romansa / Pelakor jahat
Popularitas:19.1k
Nilai: 5
Nama Author: Grace caroline

"Simpanan Suamiku selama ini ... MAM4?!!! nggak mungkin, nggak mungkin mam4 tega melakukan ini padaku. Aarrgghhh!!!"

Ungkapan kekecewaan Kimberly terdengar melalui jeritan kerasnya setelah menemukan kebenaran yang tersembunyi di ponsel suaminya. Mam4 yang selama ini dihormatinya dan sangat disayanginya, ternyata adalah simpanan dari suaminya sendiri.

Bagaimana jadinya jika orang yang kau anggap sebagai mam4 tiri yang begitu kau cintai melebihi siapapun, dan kau perlakukan dengan penuh kasih sayang seperti mam4 kandungmu sendiri, tiba-tiba menjadi sumber konflik dalam pernikahanmu?

Di depannya ia terlihat begitu baik, namun di belakangnya ia bermain peran dengan licik. Penasaran dengan kisahnya? Segera simak perjalanan emosional Kimberly hingga akhir cerita!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Grace caroline, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 27. Pekerjaan Kedua Dania

Keesokan malamnya, Dania terlihat pulang dari hotel tempat dia melakukan pekerjaannya sebagai kupu-kupu malam. Beberapa saat sebelumnya dia mendapatkan seorang klien anak muda yang jika tebakannya benar anak itu masih berumur dua puluhan.

Dia memiliki penampilan yang tampan dan gagah, dengan kulit putih dan kumis tipis yang menawan. Wajahnya memiliki ciri khas yang mirip dengan orang Amerika, serta postur tubuh yang tinggi. Dibandingkan dengan dirinya, Dania terlihat begitu mungil.

Kini setelah pertempuran antara mereka berakhir dan pria itu memberi Dania uang sebesar tujuh puluh lima juta atas service-nya yang luar biasa, Dania terlihat pulang ke rumah dengan peluh dan keringat yang membanjiri wajahnya.

Dia sedang menaiki taksi, dan tak lama kemudian kendaraan itu berhenti dengan pas di depan rumah kontrakannya. Begitu taksi berhenti, Dania segera membayar tarifnya dan turun dari kendaraan tersebut.

Dia melangkah cepat menuju kontrakan yang saat itu tengah tertutup rapat. Begitu sampai di depan pintu, tanpa ragu, ia segera meraih handle pintu dan membukanya. Saat pintu terbuka, ia melihat Tasya sedang tertidur di atas sofa sambil memeluk erat boneka kesayangannya.

Dania bergegas menghampiri Tasya, duduk tepat di sebelahnya. Dia mengusap lembut kepala Tasya, kemudian mendaratkan civman di keningnya.

"Maafkan mama nak. Mama harus meninggalkanmu sendirian seperti ini," ucap Dania merasa bersalah.

Setelah sejenak memandangi wajah damai Tasya ketika tertidur, Dania segera menggendong Tasya ke kamar mereka dan meletakkan Tasya dengan lembut di atas ranjang.

Dia menaikkan selimut menutupi tubuh Tasya, kemudian dia pun turut naik ke atas ranjang itu dan berbaring di samping Tasya, memeluknya erat. Hangat dan lembut.

"Selamat tidur, Sayang. Mimpi indah ya," ucap Dania sebelum ia menutup matanya dan tertidur.

Di dalam tidurnya yang nyaman, Dania masih terus kepikiran dengan dirinya yang kini menjadi kupu-kupu malam. Tubuhnya sudah dinikm4ti dua orang dalam satu hari. Keduanya meninggalkan jejak-jejak mereka di tubuh Dania, membuatnya merasa jij1k dengan dirinya sendiri.

Betapa dirinya merasa malu dan ingin menangis. Dulu ketika ia mendapati salah satu temannya memiliki pekerjaan ini, Dania menghinanya habis-habisan. Dia bahkan merasa enggan untuk berteman dengan temannya itu dan menjauhinya.

Kini setelah masalah uang menghampirinya, pilihan Dania berakhir pada sesuatu yang dulu sempat ia anggap sebagai hal yang memalukan.

Dania terasa kotor sekarang. Tubuhnya masih lengket, belum di bersihkan. Dia sangat malas untuk sekedar mandi dan bersih-bersih. Rasanya ia ingin tidur saja, daripada harus repot-repot membasuh tubuhnya dengan air.

Setelah sepenuhnya tertidur. Tangan Dania yang semula memeluk erat Tasya perlahan merenggang. Napasnya bergerak teratur dan alam bawah sadarnya membawanya pada sebuah mimpi yang mungkin akan membuat hidupnya jauh berbeda.

****

Kimberly bangun lebih pagi dari biasanya hari ini. Dia merasa waktu berjalan sangat cepat, seakan mendorongnya untuk melakukan segalanya dengan sangat cepat pula, hari ini dia ada beberapa jadwal, kegiatannya cukup padat. Setelah mandi dan sarapan pagi, dia segera bersiap-siap untuk pergi mengantarkan seorang pembeli yang telah menghubunginya sehari sebelumnya.

"Pagi, Kim! Apa kabar hari ini?" sapa rekan kerjanya, Sarah, saat Kimberly tiba di kantor.

"Selamat pagi, Sar! Aku baik-baik aja, terima kasih. Aku punya janji dengan seorang pembeli untuk mengantarkannya melihat ruko yang aku tawarkan kemarin. Ayo kita segera berangkat," jawab Kimberly dengan antusias.

Mereka berdua pun segera menuju lokasi ruko yang akan dilihat oleh pembeli. Sesampainya di sana, pembeli sudah menunggu dengan senyum cerah di wajahnya.

"Selamat pagi, Bu Yanti! Terima kasih sudah mau datang," sapa Kimberly ramah.

"Selamat pagi, mbak Kimberly! Saya sangat tertarik dengan ruko yang kamu tawarkan kemarin. Bolehkah saya melihatnya?" tanya Bu Yanti dengan antusias.

"Tentu saja, Bu Yanti. Mari kita masuk," jawab Kimberly sambil membuka pintu ruko.

Mereka berdua pun masuk ke dalam ruko dan Bu Yanti terlihat sangat senang dengan apa yang dilihatnya. Dia mulai bertanya-tanya tentang detail ruko tersebut dan Kimberly dengan sabar menjawab setiap pertanyaannya.

"Ruko ini sangat bagus, mbak Kimberly. Aku sangat tertarik untuk membelinya. Bagaimana caranya?" tanya Bu Yanti.

"Kita bisa segera mengurus proses pembelian ini, Bu Yanti. Ayo kita kembali ke kantor untuk menyelesaikan semuanya," jawab Kimberly sambil tersenyum.

Mereka pun segera kembali ke kantor dan mulai mengurus proses pembelian ruko tersebut. Kimberly sangat senang bisa membantu Bu Yanti dalam mendapatkan ruko impian yang dia inginkan.

Setelah semua proses selesai, Bu Yanti pun akhirnya menjadi pemilik ruko tersebut. Dia sangat senang dan berterima kasih kepada Kimberly atas bantuannya.

"Terima kasih banyak, mbak Kimberly! Aku sangat senang bisa mendapatkan ruko ini berkat bantuanmu," ucap Bu Yanti dengan tulus.

"Tidak masalah, Bu Yanti. Saya senang bisa membantu. Jika ada yang perlu anda tanyakan lagi, jangan ragu untuk menghubungi saya," jawab Kimberly ramah.

Kimberly tersenyum puas melihat kebahagiaan Bu Yanti. Dia merasa senang bisa membantu orang lain dalam memenuhi keinginan mereka dan apa yang mereka butuhkan. Setelah Bu Yanti pergi, Kimberly kembali ke meja kerjanya dan mulai menyelesaikan pekerjaan yang menumpuk.

Beberapa jam kemudian, Sarah datang menghampiri Kimberly dengan senyum lebar di wajahnya. "Kim, kamu luar biasa! Bu Yanti sangat puas dengan pelayananmu. Dia bahkan merekomendasikanmu kepada teman-temannya yang juga sedang mencari properti," ucap Sarah dengan antusias.

Kimberly merasa senang mendengar kabar tersebut. Dia merasa bahagia dan bangga bisa mendapatkan apresiasi dari klien dan rekan kerjanya. "Terima kasih, Sar! Aku hanya melakukan pekerjaanku saja, tidak lebih. Aku senang bisa membantu orang lain dan membuat mereka bahagia." jawab Kimberly.

Sarah tertawa, "Yah, kamu melakukannya dengan baik, Kim! Teruskan kerja bagusmu." 

Kimberly tersenyum, merasa senang atas ucapan Sarah atau lebih tepatnya pujiannya. Dia menyukai pekerjaannya sebagai agen properti, membantu orang menemukan properti yang mereka butuhkan dan membuat mereka bahagia. Itu merupakan perasaan yang memuaskan baginya.

Seiring berjalannya waktu, Kimberly memiliki lebih banyak janji dengan calon pembeli. Dia menunjukkan kepada mereka berbagai properti, menjawab pertanyaan mereka, dan membantu mereka dalam proses jual beli.

****

William merasa gugup dan terkesan malas saat melangkah ke lokasi proyek pembangunan. Dia tidak pernah membayangkan dirinya bekerja sebagai kuli bangunan, namun keadaan memaksa dia untuk melakukannya.

Setelah beberapa hari  menganggur dan tidak ada yang mau menerimanya atas masalah yang menimpanya, pekerjaan ini adalah satu-satunya peluang baginya untuk mendapatkan penghasilan.

Saat tiba di lokasi proyek, William segera disambut oleh mandor proyek yang tegas dan cerewet. "Cepat, William! Jangan malas-malasan, kita harus menyelesaikan proyek ini tepat waktu!" ujar mandor dengan suara lantang.

William mengangguk patuh dan segera memulai pekerjaannya. Dia mengangkat batu-batu besar dan menata mereka dengan hati-hati. Meskipun terlihat sederhana, pekerjaan ini tidak mudah. William harus berhati-hati agar tidak terluka atau membuat kesalahan yang dapat merugikan proyek.

Beberapa kali, William hampir saja menjatuhkan barang yang dibawanya. Dia merasa frustasi dengan keadaan ini, namun dia tidak punya pilihan lain selain terus melakukannya. Setiap kali hampir terjadi kesalahan, mandor proyek selalu mengomelinya dengan keras. Membuat William mengumpat keras di dalam hati.

Namun, di tengah kekesalan dan kemalasan itu, ada satu hal yang membuat William bertahan. Itu adalah kehadiran seorang kuli bangunan senior bernama Budi, yang selalu memberikan semangat dan bantuan kepadanya. Budi selalu memberikan tips dan trik agar William bisa menyelesaikan pekerjaannya dengan lebih efisien.

"Tenang saja, Will. Semua orang pernah mengalami masa-masa sulit. Yang penting adalah bagaimana kita menghadapinya dan belajar dari kesalahan," kata Budi sambil tersenyum.

Dengan semangat yang perlahan muncul di dalam dirinya dan bantuan dari Budi, William mulai merasa lebih percaya diri dalam pekerjaannya. Dia belajar untuk tidak terlalu terpengaruh oleh omelan mandor proyek dan fokus pada tugasnya. Setiap hari, William belajar hal baru dan semakin mahir dalam pekerjaannya.

Hingga suatu hari, saat proyek sudah hampir selesai, mandor proyek datang kepada William. "William, saya kagum dengan perubahanmu. Kamu sudah terlihat jauh lebih baik dan rajin akhir-akhir ini. Terima kasih atas kerja kerasmu. Karena itu, saya akan memberikan bonus untukmu," ujar mandor dengan senyum.

William terkejut dan bahagia saat mendengar kabar tersebut. Tak pernah terbayangkan olehnya bahwa sikapnya yang terkesan malas dan kurang bersemangat di tempat kerja bisa membuahkan bonus sebesar ini. Dia berterima kasih kepada mandor proyek dan menyimpan uang bonus yang didapatnya itu di dalam sakunya.

****

Beberapa hari kemudian ...

Hari ini bertepatan dengan hari ulang tahun teman kerjanya, Sarah, Kimberly datang ke pesta temannya itu dan memberikan padanya sebuah ucapan serta hadiah yang ia pesan khusus untuk akan ia berikan pada temannya itu saat hari ulang tahunnya.

"Selamat ulang tahun, Sarah! Semoga panjang umur dan sehat selalu ya." ucap Kimberly sembari tersenyum.

"Terima kasih, Kim! Wah, kamu datang ke pesta aku. Senang banget bisa merayakan ulang tahunku bersama teman-teman kayak gini." balas Sarah bahagia.

"Tentu aja, aku nggak mau ketinggalan momen spesial seperti ini. Aku juga bawa hadiah nih buat kamu." Kimberly pun menyerahkan hadiah yang dibawanya pada Sarah.

"Wah, terima kasih banyak ya. Aku penasaran, apa ya isinya?" Sarah terlihat sangat senang saat mengetahuinya Kimberly memberinya hadiah.

"Coba buka aja dulu." balas Kimberly.

Sarah membuka kertas kado dengan perlahan dan terkejut melihat isinya.

"Wah, ini baju yang aku suka banget! Bagus banget, Kim. Terima kasih ya." 

"Senang kalau kamu suka. Aku tahu kamu suka warna biru, jadi aku pilih yang warna biru." Kimberly meraih tangan Sarah dan tersenyum hangat kearahnya.

"Kamu emang teman yang paling ngerti aku ya, Kim. Makasih banyak." balas Sarah.

"Sama-sama, Sarah. Aku senang bisa membuatmu senang. Sekali lagi, selamat ulang tahun ya!" ujar Kimberly bahagia melihat raut terkejut dan senang yang terpancar di wajah Sarah.

Mereka berdua kemudian bergabung dengan teman-teman lainnya yang sedang berpesta. Mereka tersenyum, bercanda, dan menikmati keseruan acara tersebut bersama-sama. Menikmati kue, minum, serta berbincang-bincang dengan riang di sudut dekat jendela tempat acara berlangsung.

Bersambung ...

1
Ma Em
Luar biasa
◍•Grace Caroline•◍: Terima kasih sudah mampir kakak
total 1 replies
Ma Em
Kimberly kalau pesan aku suami macam William sdh tidak usah kamu mau baikan sama William mending kamu pisah saja biarkan dia dgn Dania lebih baik Kimberly cari laki laki yg cintanya tulus baik dan sayang sama Kimberly
Ira
Botol karakter utama nya
Ira
Aduh hallu nya jgn keterlaluan msk sekelas artis aja bayaran gk semahal itu jadi wanita panggilan .. Apalagi kelas ibu dpt 75 jt.. Bokis bgt..
◍•Grace Caroline•◍: hehe ini ada daya tariknya tersendiri kak. baca terus ya
total 1 replies
Masitoh Masitoh
isshh muka mu letak d mana dania
◍•Grace Caroline•◍: di dengkul kali ya/Curse//Curse/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!