perjalanan kisah cinta seorang gadis remaja berusia 17 tahun bernama maura arabella davion bersama pria tampan yang umurnya lebih tua 10 tahun bernama darren arthur louis.
mereka berdua terjebak pada malam yang panas karena pengaruh obat perangsang dari grace teman maura namun hubungan itu berlanjut hingga menimbulkan konflik-konflik kecil.
mampukan mereka bertahan hingga akhir ? ikuti terus setiap bab nya ya .dan jangan lupa tinggalkan komentar dan like kalian..terimakasih readersku.. happy reading ❤️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ls.stwn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
aku mencintaimu maura
Setelah kejadian itu maura mulai menerima keadaan bahwa dia adalah kekasih dari darren. Namun dia masih belum siap mempublikasi hubungannya dengan darren
Untungnya dareen setuju dan mereka menjalin hubungan diam-diam meski orangtua maura tau namun maura belum siap bercerita kepada mereka
"maura.. kamu habis lulusan mau keman?" tanya megan
"engga tau belum planning"ujar maura
"biasanya kamu keluar negeri mau.." ujar grace
"entahlah" ujar maura mengedikkan bahu
"kamu kenapa lemes gitu sih..kita lulus loh..besok kan acara kelulusan disekolah..harusnya kamu semangat maura" ujar megan
"iya lho maura..kita bakal ketemu cowok ganteng adik kelas kita" ujar grace
"ah kamu itu cowok terus yang dipikirn grace.. "
"engga juga..nyatanya sekarang aku engga punya kekasih"
"ya mending engga punya kekasih daripada kamu punya kekasih malah galau terus" ujar megan
"eh mau..kenalin dong sama pria mapan yang dulu pernah sama kamu itu" ujar grace
maura mendelik tajam grace menurutnya sekarang grace keterlaluan karena membahas hal yang harusnya dirahasiakan malah dia membicarakan dengan suara kencang
"grace diam atau akan ku sobek mulutmu" ancam maura
"wow..megan sahabat kita galak sekali" gurau grace
"diam grace... Kita bisa kan bahas nanti pulang sekolah" ujar megan
"kalian ini munafik sekali..hal seperti itu sudah biasa diantara kita" ujar grace
"itu untukmu bukan untukku" kecam maura
"ya .kau kan dari keluarga berada bahkan kau juga punya keluarga harmonis" cibir grace
"jangan bawa-bawa keluarga grace !" bentak maura
"ya memang begitu kan maura ? Aku hanya anak seorang dari kupu-kupu malam..tidak pantas berteman dengan kalian..ya meski hidup megan juga miris namun dia lebih beruntung karena terlihat seperti punya keluarga" keluh grace
"terserah kamu grace..aku tidak peduli yang jelas tolong jangan bahas apapun yang terjadi di masa lalu" ujar maura
"aku hanya ingin berkenalan saja..siapa tau kami cocok..sepertinya dia baik dan... Seksi" bisik grace
Membuat kepala maura mendidih tangannya terkepal kuat. Meski maura belum sepenuhnya menerima darren tapi dia tidak terima jika sang kekasih menjadi incaran sahabatnya
"cari saja yang lain" ujar maura kemudian menahan seluruh emosi nya
"lihatlah megan..maura mulai menyukainya bahkan tidak mau berbagi dengan sahabatnya"
"grace..sudah.."bisik megan
"aku tidak salah kan ? Aku hanya ingin berkenalan itu saja..kalau dia terpesona denganku akupun juga mau" ujar grace santai
Maura sudah tidak tahan lagi dia beranjak dari kelas itu tanpa peduli dengan dua orang temannya. Sebenarnya dia saja dia mengeluarkan semua emosinya namun dia tahan karena dia tau grace tidak berniat seperti itu bahkan grace dan megan tidak tau kalau dia dan darren sudah berpacaran.
maura berjalan menuju kantin sekolah. Disana dia duduk sambil memesan minuman dan memainkan ponselnya
"hai maura.." ujar kevin teman seangkatan maura
"hai vin.."ujar maura datar
"sendirian?"
"bisa lihat sendiri kan?" ujar maura
kevin mengulum senyum dan mengangguk
"kamu ada acara tidak malam ini?"
"aku tidak tau.,"
"mau ku ajak makan malam boleh?"
"maaf vin..aku tidak bisa"
"baiklah... Disini saja"
"maksud kamu apa vin?" tanya maura
Kevin berdiri menatap maura salah satu temannya memberikan bucket bunga yang besar
"maura davion.. Selama ini mungkin aku hanya mengangumimu dalam diam.. Namun kali ini aku tidak akan melewatkan momen ini.. Aku memcintaimu maura.. Mencintaimu..maukah kau menjadi kekasihku?"
Maura seketika bingung dan membeku. Dia tidak tau harus menjawab apa disaat semua teman-temannya menyoraki nya. Namun tiba-tiba saja tangannya ditarik oleh seseorang
"darren?"
"kenapa hm?"
"maaf vin.. "ujar maura berlalu pergi bersama dareen
***
"coba jelaskan kejadian tadi baby"
"tidak ada yang perlu dijelaskan..aku hanya sedang bersantai disana dan tiba-tiba saja dia menyatakan cinta padaku.. Bahkan dia mengajakku makan malam pun aku tidak mau... Belum sempat aku menjawab kau sudah datang." sungut maura
"lalu ..apa jawabnmu?" tnya darren
"kau ini sudah tua masih saja tak tahu..jelas akan aku tolak ..lihat saja dia denganmu seperti bumi dan langit.. Memang dia sangat disukai wanita disekolah..tapi dia tidak layak bersanding dengan maura arabella davion"
Darren menautkan kedua alisnya"lalu aku layak begitu?"
"lihat saja dirimu dikaca..layak atau tidak" kesal maura
Cup!
Dareen mengecup singkat pipi maura yang membuat maura salah tingkah
"kau selalu saja bisa membuatku berhenti marah om mesum" ujar maura
"aku tadi hanya bertanya padamu... Jujur saja awalnya aku cemburu namun dengan cara mu menjelaskan itu semua aku tau kau tidak akan berpaling dariku" ujar darren
"berpaling? Apa kau sudah gila?" pekik maura
"anak kecil berani mengatai aku gila...ck..ck" ujar darren menggelengkan kepala pelan menyentil dahi maura
"lihat saja dirimu.. Tampan ..gagah..kaya bahkan semua wanita didunia menginginkanmu..aku tidak bod*h " ujar maura
"ya.. Harusnya aku yang marah tapi kau terlihat lebih marah saat ini" ujar darren
maura menatap darren dalam lalu tersenyum " om... Suasana hatiku tidak baik..bagaimana kalau kita...." maura mengedipkan mata yang langsung ditangkap oleh darren
"kau tidak melanjutkan sekolahmu"
"tidak..hari ini hanya pengumuman kelulusan .. soal barang nanti biar sopir daddy yang ambil" ujar maura
"are you ready baby?"
"sure.. my handsome"
Darren melajukan mobilnya menuju penthouse miliknya yang barusaja dibeli untuk tempat tinggalnya dan maura nanti
"sepertinya ini bukan jalan ke apartemen mu" ujar maura
"memang bukan baby" ujar darren
"kau mau mengajakku kemana? Aku kan mengajakmu untuk...."
"untuk apa hm?"
"sudahlah lupakan" ujar maura malas
beberapa saat kemudian sampailah mereka disebuah penthouse mewah berlantai tiga puluh setiap penthouse dihargai tigaratus milliar dollar hanya orang terkaya yag mampu membelinya.
"ini kan... Ini.."
"yes baby... Kau pasti tau.. Ini untuk mu..untuk kita" ujar darren
"kau..berlebihan.." ujar maura lemas
"tidak .. Ini akan menjadi tempat kita sekarang... Setidaknya sampai kita akan menikah" ujar darren
"menikah?"
"yes baby... don't you want to get married with me?"
"no.. I want darren.. But... I'm not ready now"
"no problem baby..aku tidak akan memaksamu sekarang...ini hanya rencana ku saja kedepannya"
"baiklah darren..." ujar maura
"ayo kita ke penthouse ku dan lihat disana ada kejutan untukmu"
maura hanya mengikuti langkah darren dan mereka tiba disebuahh penthouse mewah menghadap pantai corak putih yang dominan membuat ruangan itu nampak luas
"darren... Its a beautiful view " pekik maura
"for you baby.." ujar darren lalu ******* bibir mungil maura
"darren .. Kau selalu melakukan apapun untukku bahkan semua sangat indah..bagaimana aku membalasmu nanti" ujar maura
darrej tersenyum licik " kau hanya perlu memuaskanmu baby" bisik darren
"dasar om mesum" ucap maura lalu menarik darren ke sofa dan maura berada dipangkuan darren dengan posisi bibir mereka saling melekat
Awalnya hanya berc**m an lalu semakin lama semakin menuntut hingga membuat keduanya kehabisan nafas
"baby..i want you" ujar darren dengan suara parau
maura tersenyum lalu membuka seluruh baju yang ia pakai darren tak mau kalah dia pun juga membukanya hingga kedua nya polos
"apa kita melakukannya disini?"
"why not baby? Disini hanya ada kita"
"ahhh...kau nakal sekali darren..bahkan aku belum ..ahhh"
Keduanya larut dalam buaian cinta yang indah.. Suara ******* demi ******* menggema diseluruh ruangan
"I love you maura..." ujar darren
"i love you more tuan darren arthur louis...ahhhh" pekik maura
***