"MAU MAIN PETAK UMPET NGGAK!!?"
"Dia bukan adikmu, Zoya. Dia itu Khhhkkk!!!"
Zoya merasa adiknya yang bernama Mia menjadi seperti orang lain, keanehan dan kejanggalan sering terjadi. Adiknya seperti memiliki dua kepribadian tanpa dirinya tau.
SEHARUSNYA Mia ikut mati terbunuh saat seluruh keluarga nya di bantai, tapi entah bagaimana caranya dia bisa selamat dan malah hidup dengan keluarga Zoya.
Kejadian aneh sering Zoya alami, sampai dia curiga dan merasa bahwa tubuh adiknya bukan adik nya saja yang mengendalikan. Lalu siapa yang mengendalikan MIA?? Rahasia atau misteri apa yang tidak Zoya ketahui??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
EPS. 12. Gani datang melihat rumah Zoya.
Gani sedang berhenti di pinggiran jalan dengan teman nya, Edo.. Hari ini adalah hari minggu, dan sesuai yang Gani katakan pada Zoya, dia akan membantu Zoya dengan datang melihat rumah Zoya.
"Mana cewek lu, belom nyampe?" Tanya Edo.
"Bukan cewek gue, Do.. cuma temen kampus." Ujar Gani.
"Ya kan siapa tau jadi pacar.. Elang aja udah jadi bapak, lu belom." Goda Edo.
"Yee.. Kumat rese nya, dah lah lu jangan ngikut dah." Ujar Gani, Edo pun terkekeh.
"Canda.. Elah!" Ujar Edo.
Tak lama, Zoya sampai juga dengan motor nya. Zoya tampak tersenyum dan Edo terkesima dengan betapa cantiknya Zoya, Edo lalu menyenggol - nyenggol Gani.
"Anjir, cakep banget." Ujar Edo.
"Hai, Ni?" Sapa Zoya, dan Gani pun tersenyum.
"Zoy, ini temen gue, nama nya Edo. Boleh kan dia ikut gue?" Tanya Gani, dan Zoya langsung mengangguk antusias.
"Boleh - boleh, gue Zoya." Ujar Zoya memperkenalkan dirinya pada Edo.
"Edo." Ujar Edo dengan wajah yang tersenyum ramah.
"Jadi di rumah lu ada hantu nya?" Tanya Edo dan Zoya tersenyum kikuk mendengar nya.
"Gue juga nggak tau, tapi gue ngerasa ada banyak kejadian aneh di rumah gue." Sahut Zoya, Edo pun manggut - manggut.
"Ya udah yuk, kita langsung ke rumah lu." Ujar Gani dan Zoya mengangguk.
Zoya, Gani dan Edo pun pergi dari sana menggunakan motor, Edo membonceng pada Gani dan Zoya dengan motor nya sendiri. Mereka menyusuri jalanan dan tak lama mereka pun tiba di depan rumah Zoya yang di depan nya lumayan sepi.
Saat baru saja sampai, Gani sudah melihat ada yang menyambut nya dengan tidak ramah, dalam artian penghuni yang ada di sekitaran rumah Zoya tidak suka dengan kedatangan Gani di sana. Gani bahkan melihat rumah Zoya begitu suram, padahal saat itu sedang siang hari.
"Ini rumah gue, yuk masuk." Ajak Zoya dan Gani mengangguk.
Edo yang tidak sensitif sama sekali tentu tidak bisa merasakan apalagi melihat yang berada di sana, yang Edo lihat adalah suasana rumah yang nyaman dan hangat. Berbeda dengan Gani yang sudah merasakan energi negatif yang kuat yang mendominasi di rumah itu.
Gani dan Edo duduk di sofa dan Zoya ke dapur membuatkan minuman untuk Gani dan Edo, Gani yakin rumah itu adalah bangunan rumah yang belum tua, terlihat dari desain dan tembok nya saja berbeda dengan rumah pak Yusuf, tapi entah mengapa rumah itu terasa sangat begitu angker.
"Zoy, lu tinggal sama siapa aja?" Tanya Gani, ketika Zoya muncul.
"Gue, bokap, nyokap, sama adek gue yang masih SMP, bocah nya di kamar." Sahut Zoya, Gani pun manggut - manggut.
"Gue boleh ijin foto - fotoin ruangan rumah lu, nggak? Biar gue kasih liat ke ayah gue." Ujar Gani, ayah yang di maksud adalah pak Yusuf.
"Boleh - boleh, silahkan." Ujar Zoya.
"Orang tua lu.." Gani menggantung.
"Mereka nggak di rumah kok, nggak apa - apa." Ujar Zoya, akhir nya Gani mengangguk.
'Aneh.. biasanya gue bisa liat sosok, tapi di rumah ini gue nggak liat siapa - siapa. Padahal gue bisa yakin di sini energi nya sangat bentrokan sama energi gue, tapi gue nggak liat siapapun.' Batin Gani.
Gani bnagun dan mengeluarkan ponsel nya untuk mulai memfoto di titik - titik tertentu yang menurut nya dia bisa merasakan energi nya, dan ketika Gani sedang mengarahkan kamera nya ke atas tangga rumah Zoya dia terkejut melihat hantu perempuan berwajah mengerikan sampai dia beristigfar.
"Astagfirullah!"
Gani melihat nya langsung dengan mata nya sendiri tapi hantu itu tidak ada yang ada hanya seorang anak gadis yang sedang berdiri di ujung tangga. Aneh nya Gani sebelum nya yakin dia melihat hantu dari kamera ponsel nya, tapi jika dia melihat nya dengan matanya ternyata itu adalah adik nya Zoya, Mia..
Mia menatap Gani dengan tatapan datar lalu dia menuruni satu persatu tangga, Gani mencoba tersenyum pada Mia tapi Mia hanya diam saja.
"Kak Yaya, aku mau ke mama." Ujar Mia pada Zoya.
"Hah, yah.. kakak lagi ada tamu dek, lu bisa ke sana sendiri kan? Kakak pesenin ojek online, yah?" Ujar Zoya dan Mia mengangguk tanpa komplen.
Edo yang biasanya slengean aja tiba - tiba tidak berkata apa - apa saat Mia lewat di dekat nya, yang ada adalah rasa yang sangat merinding dan mengintimidasi. Tanpa berkata sedikitpun, Mia pergi dari sana dan Gani menatap Mia dengan tataoan seolah menyelidik.
"Lu liat apa dari dia, Ni?" Tanya Edo pada Gani dengan berbisik.
"Nggak liat apa - apa." Sahut Gani.
Padahal sebenar nya Gani melihat sesuatu yang menempel di belakang Mia, bukan benda tapi Gani merasa Mia seolah ada dua tadi. Zoya mengurusi Mia lebih dulu dengan memesan kan ojek online, sementara Gani lanjut memotret segala yang berada di rumah itu lalu menunggu Zoya untuk akhir nya pergi ke atas.
"Udah kelar ya, Ni? Mau ke atas?" Tanya Zoya dan Gani pun mengangguk.
Mereka bertiga kemudian naik ke lantai atas dimana di sana hanya ada kamar Zoya, Mia dan satu kamar mandi yang rusak. Gani memotret semuanya, dan kini dia akan masuk kedalam kamar Mia. Saat masuk, Zoya terkejut melihat kondisi kamar Mia yang sangat berantakan, tidak biasanya Mia seperti itu.
"Sorry ya, penyakit males nya adek gue lagi kambuh kayak nya, biasanya dia rapi kok." Ujar Zoya menjelaskan, Gani pun terkekeh.
"Nggak apa - apa, wajar.. namnya juga masih bocah." Ujar Gani.
Tapi tanpa Gani sangka dia akan merasakan perbedaan energi yang sangat luar biasa dari sebelum nya, Gani merasa lebih dan lebih tertekan di sana.
"Udah Zoy." Ujar Gani, lalu mereka semua pun keluar dari kamar Mia.
Kini mereka bertiga kembali duduk di ruang tamu dan Gani sedang mengirimkan foto - foto yang di dapatkan nya tadi pada pak Yusuf, karena dia merasa aneh sebab dia tidak bisa menemukan apapun di sana, padahal dia merasakan energi gelap yang begitu besar.
"Gue nggak liat apapun di rumah lu ini." Ujar Gani.
"Masa sih, Ni? Gue beneran mengalami banyak gangguan akhir - akhir ini. Lu liat adek gue tadi kan? Dia udah beberapa hari ini berubah jadi lebih pendiam dari biasanya, apalagi dia pernah kerasukan, gue takut nya adek gue juga di ganggu sampe ketakutan." Ujar Zoya.
"Okay, gue bakal tanya sama ayah gue, beliau pasti bisa lebih tau detail apa yang ada di rumah lu. Gue belum gitu mahir dengan hal ghoib." Ujar Gani, Zoya akhir nya mengangguk saja.
"Okay.. tapi lu yakin nggak ada apa - apa?? Semalem aja gue liat ada perempuan duduk di sofa tv, mirip banget sama nyokap gue tapi seribu persen gue yakin itu bukan nyokap." Ujar Zoya dan Gani tertegun dengan itu.
"Siapa aja yang udah di ganggu?" Tanya Gani.
"Semuanya, Mia malah kerasukan dan yang paling parah nyokap gue sampe jatoh dan koma." Ujar Zoya.
"Astagfirullah, ya udah gue bakal secepet nya kasih lu kabar. Buat sekarang.. lu tingkatin lagi ibadah nya, sholat jangan telat dan ngaji kalo lu senggang di malem hari." Ujar Gani, Zoya pun mengangguk.
Zoya teringat.. memang dia sering lalai dengan ibadah nya, dia sering lupa karena kesibukan nya apalagi dia bekerja di caffe yang begitu sibuk nya. Zoya kembali di ingatkan oleh Gani, dan dia pun tersenyum.
"Ya udah, gue sama Edo balik dulu.. ntar gue kabarin lu kalo gue udah ada hasil dari ayah gue." Ujar Gani.
"Iya, makasih banyak, Ni." Ujar Zoya dan Gani mengangguk.
Akhir nya Gani dan Edo pun pergi dari rumah Zoya, Gani tak henti - henti nya menengok ke atas jendela kamar Mia, dia seperti melihat perempuan yang bermata hitam dengan pakaian yang serba hitam juga yang pernah mengikuti Zoya waktu itu.
'Ini pasti benaran ada yang nggak beres.' Batin Gani.
BERSAMBUNG..
apa kah ....?
lanjut Thor
semoga aja ayahnya Zoya mau jujur dan cerita yg sebenarnya
semoga dgn di kunci nya kamar Mia, nggak ada lagi gangguan dari makhluk2 astral