Ayla tak menyangka kalau pria yang sudah dengan mati matian dia lupakan malah serumah dengannya, bukan jadi suaminya tapi jadi adik iparnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Airishna Alba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 Di bawah guyuran hujan
Setelah hampir seharian bergelut dengan pekerjaannya, akhirnya ayla akan segera pulang. Dan jari ini merupakan hari yang lumayan ia nantikan.
Ayla merasa ragu saat memutuskan untuk membeli hp baru setelah pulang kerja di kafe itu. Ia sudah lama ingin memiliki hp karena merasa sulit untuk berkomunikasi.
Setelah melihat beberapa pilihan yang tersedia, Ayla akhirnya memutuskan untuk membeli sebuah hp terbaru yang memiliki fitur canggih dan kamera yang bagus. Tentunya yang sesuai dengan gaji yang baru saja ia dapatkan.
Setelah selesai berbelanja, Ayla kembali ke apartemennya yang terletak tidak jauh dari kafe tempatnya bekerja. Ia masuk ke dalam apartemen dengan langkah cepat, sudah tidak sabar untuk mencoba hp barunya.
Namun, sebelum itu ia membuka buku telepon lama yang berisi nomor-nomor penting, termasuk nomor yang sudah lama sering ia hubungi melalui telepon apartemen. Namun tidak kunjung mendapat jawaban.
Dengan ragu, Ayla mulai memencet nomor tersebut di hp barunya dan menyimpannya di daftar kontak. Ia memutuskan untuk mengirim pesan singkat pada nomor itu, berharap agar orang di seberang sana akan menjawabnya.
Beberapa waktu yang lalu, Ayla pernah menuduh orang itu, hingga membuatnya canggung dalam sebuah situasi yang memalukan. Namun, kali ini ia tidak bisa menahan perasaannya lagi.
Beberapa menit kemudian, hp Ayla bergetar, menandakan bahwa pesan yang ia kirim telah dibalas. Ia membaca balasan dari nomor yang sudah lama tidak ia hubungi itu.
Terjadilah kecanggungan antara mereka dalam percakapan melalui pesan singkat, seperti remaja yang baru saja bertemu dengan pujaan hatinya.
Ayla meminta maaf atas kejadian beberapa waktu yang lalu agar tidak terjadi kesalahpahaman lagi di antara mereka. Ayla merasa lega mendengar jawaban dari seberang sana. dan mereka pun mulai berbincang bincang ke arah yang lebih santai.
Setelah beberapa lama Ayla ber fokus dengan hp nya, Ayla merasa lapar. Ia mencoba menghilangkan rasa laparnya dengan menyalakan televisi dan memasak makan malam untuk dirinya sendiri.
Tiba-tiba, hp barunya bergetar dan layar menyala dengan sendirinya.
"Makan yang banyak ya cantik"
Begitu lah isi sebuah pesan yang baru saja membuat hp Ayla bergetar, namun kini getaran itu mulai merambat ke hatinya Ayla yang selama ini hampa.
***
Keesokan harinya, setelah ayla selesai bekerja ia pulang terburu buru tanpa berlama lama. Di bukanya pintu kafe itu, namun tidak nampak lagi pengemis yang kemarin berada di sekitar kafe itu. Ayla pun tidak menghiraukan hal itu dan segera pulang.
Ia membersihkan diri dengan singkat dan berdandan sedikit lebih manis dari biasanya. Kemudian ayla berlalu pergi menjauh dari apartemen itu.
Ayla duduk di kursi kayu di taman kota yang tidak jauh dari apartemen mewahnya, menunggu datangnya seseorang. Mereka berdua telah lama tidak bertemu setelah perpisahan yang menyakitkan beberapa lalu.
Ayla memandang langit senja yang indah, sementara hatinya berdebar-debar menunggu kedatangan pria yang pernah mencuri hatinya.
Saat langit mulai gelap, Ayla melihat sebuah mobil hitam mendekat dan berhenti di sekitar taman itu. Dadanya berdesir saat melihat pria itu turun dari mobil dengan gagahnya.
Dia masih terlihat tampan seperti dulu, dengan senyumnya yang memikat. Mereka saling bertatapan sejenak sebelum Ayla memberanikan diri untuk berdiri dan menghampiri pria itu.
Rambutnya yang saat terakhir kali mereka bertemu sedikit panjanh, kini sudah di cukur rapi. Membuat ayla ingin terus memandangnya dalam waktu lama.
"Long time no see, "
sapanya sambil memberikan senyuman kecil.
Reno membalas senyuman itu dan menyambut Ayla dengan pelukan hangat.
Ya, pria itu adalah reno.
Mereka berdua terdiam sejenak, membiarkan momen itu mengalir dengan sendirinya.
Setelah duduk bersama di kursi kayu taman itu, Ayla dan Reno mulai mengobrol tentang kehidupan masing-masing selama dua bulan terakhir. Mereka saling tertawa dan berbagi cerita, seolah waktu tidak pernah berlalu di antara mereka. Ayla merasa bahagia bisa kembali bersama Reno meskipun hanya untuk malam ini.
Tiba-tiba, langit mulai turun hujan deras. Ayla dan Reno bergegas masuk ke dalam mobil, mencari tempat untuk berteduh. Mereka berdua duduk di jok mobil yang nyaman, masih terlarut dalam percakapan ringan mereka.
Tanpa disadari, atmosfer di antara mereka mulai berubah. Ada ketegangan yang terasa di udara, seakan-akan ada magnet yang menarik mereka berdua menjadi semakin dekat.
Ayla merasa jantungnya berdebar kencang, tidak hanya karena hujan yang turun di luar, tetapi juga karena kehadiran Reno yang begitu memikat.
Tanpa berkata sepatah kata pun, Reno tiba-tiba meraih tangan Ayla dan menatapkannya dalam - dalam. Mata mereka bersatu dalam keheningan yang menyentuh hati.
Ayla merasakan getaran aneh di dalam tubuhnya, sensasi yang membuatnya terpana dan tak bisa berkata-kata.
Reno menarik Ayla mendekat dan menc!um bbrnya dengan lembut. Perasaan Ayla bergolak hebat, mencampur aduk antara keinginan yang membara dan rasa bersalah yang menghantui.
Tetapi ketika bbr mereka menyatu dalam kehangatan cinta yang lama terpendam, semua keraguan dan rasa bersalah itu lenyap seperti ditelan waktu.
Malam itu, di tengah hujan yang turun deras di luar, Ayla dan Reno mengalami hubungan yang begitu intens dan penuh g4!rah. Mereka saling memberikan kasih sayang tanpa kata-kata, hanya dengan sentuhan-sentuhan yang menggetarkan hati.
Ayla merasa seperti melayang di awan-awan kebahagiaan, sementara Reno membuatnya merasakan sensasi yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.
Ketika fajar mulai menyingsing di ufuk timur, Ayla dan Reno terbaring di ranj4n9 dengan napas yang terengah-engah. Mereka saling menatap dengan tatapan penuh cinta dan kehangatan.
Meskipun tahu bahwa ini hanya akan menjadi kenangan yang manis, tetapi malam itu akan selalu terkenang dalam ingatan Ayla sebagai titik balik dalam kehidupannya.
Dengan hati yang tercampur aduk, Ayla meraih tangan Reno di antara jemarinya yang hangat. Mereka saling tersenyum, membiarkan rahasia malam ini terkunci dalam hati masing-masing.
Dan ketika mata sang surya terbuka untuk menyambut pagi yang baru, dan Reno meninggalkan tempat tersebut dengan kenangan indah yang tak akan pernah mereka lupakan.