🏆NOVEL PLATINUM🏆
Xiao Shuxiang, seorang remaja yang tinggal di sebuah Desa terpencil dekat pegunungan Lima Jari. Saat ia dan beberapa temannya pulang berburu, Desa tempat tinggalnya habis terbakar dan kedua orang tuanya ikut meninggal dalam peristiwa tersebut.
Semenjak kedua orang tuanya meninggal, ia diasuh oleh seorang Tetua dari Sekte Naga Hitam. Ia juga dianggap sebagai anak angkatnya dan menjadi bagian dari Sekte Naga Hitam. Hanya saja sangat disayangkan ternyata Xiao Shuxiang tidak memiliki bakat yang bagus untuk menjadi kultivator.
Namun lewat sebuah peristiwa naas, ia berhasil menemukan rahasia kalung giok pemberian ayahnya. Dari sana pula, ia mendapatkan teknik kultivasi yang mengguncang dunia. Anehnya, giok tersebut ternyata memiliki hubungan yang erat dengan Naga pelindung Sekte tempat dimana Xiao Shuxiang berada.
Lalu siapakah jati diri Xiao Shuxiang yang sebenarnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembali Ke Sekte
Xiao Shuxiang tentu bukanlah orang yang bengis dengan mengabaikan nyawa orang lain, walau bagaimanapun juga ia dididik dengan baik oleh ibu dan ayahnya sejak kecil sehingga ia memiliki perangai yang baik.
Adapun tentang ketegasan, tentu hal itu akan dilakukan ketika seseorang sudah melanggar batas. Jika belum maka setiap makhluk hidup berhak mendapatkan kesempatan, mendapatkan pengampunan untuk merubah hal lainnya dari sudut yang berbeda.
"Tetua Bai, sepertinya aku harus segera kembali ke Sekte. Terimakasih atas jamuan dan sambutannya yang baik.." ucap Xiao Shuxiang pada Tetua Bai Lang.
"Baiklah jika begitu, lain waktu kuharap dirimu akan kembali lagi" kata Tetua Bai Lang penuh harap.
Xiao Shuxiang tidak menjawabnya, hanya tersenyum ramah. Dalam hal ini Xiao Shuxiang tidak ingin berjanji karena belum tentu ia bisa menepatinya, di masa depan tentu ia akan melakukan banyak perjalanan yang entah akan membawa dirinya kemana.
"Aku akan meminjam hewan peliharaanmu" ucap Xiao Shuxiang pada seorang pria yang menjaga kelima hewan Elang siluman.
Tanpa menunggu respon dari pria tersebut, Xiao Shuxiang yang sudah tertarik dengan salah satu Elang siluman yang berleher emas segera menghampirinya.
Didatangi oleh Xiao Shuxiang, kelima hewan yang menjadi alat transportasi para pimpinan Klan itu bergetar seperti menghadapi aura binatang kuno.
"Kau antarkan aku pulang, setelahnya kau bisa kembali ke asalmu" ucap Xiao Shuxiang pada salah satu diantara Elang siluman.
Mendengar perkataan dari Xiao Shuxiang, Elang siluman itu pun mengangguk patuh lalu merendahkan dirinya ke tanah dari semula yang tingginya sekitar lima meteran.
Melihat adegan ini, orang-orang dari Klan Lin membelalakkan matanya. Menjinakkan Elang siluman bukanlah perkara yang mudah, mengingat kekuatan mereka berada di Tingkat Sembilan atau setara dengan kultivator alam Suci. Apalagi hewan yang dipilih oleh Xiao Shuxiang adalah yang terkuat, elang siluman yang paling dibanggakan oleh Patriark Klan Lin. Untuk mengendalikan mereka, orang-orang Klan Lin menggunakan Pluit khusus yang sudah terkenal diantara para penjinak elang siluman.
Tanpa membuang waktu, Xiao Shuxiang pun segera melompat ke punggung Elang siluman yang langsung tegak kembali setelah proses pengakuan Elang tersebut. Di dalam tubuh Xiao Shuxiang sebenarnya terdapat aura Raja Naga yang berasal dari Heilong, meski samar namun energi seperti ini hanya bisa dirasakan oleh para binatang spiritual seperti Elang siluman.
Elang siluman dengan perawakan tubuhnya yang kekar segera menghentakkan kakinya dengan keras ke tanah, kepakan sayapnya terbuka menyapu udara di sekitar halaman kediaman Klan Bai.
Bai Ling hanya bisa menatap punggung Xiao Shuxiang, sedikitpun kata tidak ia dapatkan sebagai salam perpisahan dari pemuda yang sebelumnya ia remehkan. Entah mengapa ia tiba-tiba bergetar memandang kepergian Xiao Shuxiang yang ternyata sangat mengesankan tersebut.
Sementara itu para Tetua dan Patriark Klan Bai pun terpesona dengan penampilan yang baru saja mereka saksikan, Patriark ingin mengenal lebih dekat pemuda tersebut namun sepertinya ia tidak memiliki kesempatan untuk menjadi perhatiannya.
"Putraku, kau harus belajar lebih giat lagi. Lihatlah Xiao Shuxiang, bukankah orang seperti itu yang sangat kau idolakan" ucap Tetua Bai Lang sambil menepuk bahu putranya, Bai Hu.
"Ya, ayah. Aku akan belajar dengan lebih giat lagi untuk bisa bergabung dengan Sekte Naga Hitam" jawab Bai Hu penuh semangat.
Semua orang yang tadinya terdiam pun sejenak melupakan konflik terbuka antara Klan Lin dan Klan Bai, namun setelah kejadian barusan Tetua pertama Klan Lin sudah kehilangan semangatnya dan ingin segera kembali untuk melaporkan segala sesuatunya pada Patriark keluarga Lin.
"Lin Bao, kamu berhutang penjelasan" ucap Tetua pertama Klan Lin yang baru saja mengedarkan energi vitalitasnya.
Luka yang dialami Tetua pertama itu cukup serius, ia merasakan jika Xiao Shuxiang belum mengeluarkan kekuatan terbaiknya. Jika tidak, mungkin akan lain ceritanya dan tidak hanya dirinya tetapi anggota Klan Lin lainnya pun akan menjadi korban keganasan Xiao Shuxiang.
Tubuh Lin Bao gemetar, ia yang sedari tadi sudah berdiri membeku pun seperti mendapatkan tamparan keras. Ia tahu jika sudah seperti ini maka ia akan mendapatkan hukuman Klan sebelum kembali ke Sekte, belum lagi ia juga membayangkan tindakan balasan dendam yang akan dilakukan oleh Xiao Shuxiang kepada dirinya.
Di atas langit pegunungan Lima Jari Elang siluman membawa Xiao Shuxiang terbang tinggi, melintasi awan sambil merasakan tekanan udara yang membuatnya sedikit tertarik untuk menyerap energi murni.
"Menurutku alam itu baik, merangkai ceritaku sehebat ini" gumam Xiao Shuxiang.
Sekitar dua jam perjalanan udara, akhirnya Xiao Shuxiang pun tiba di Sekte Naga Hitam. Ia sengaja turun dari Elang siluman tidak jauh dari tempat ia berlatih sebelumnya, tempat dimana Tetua Keempat harus kerja bakti akibat latihan sembarangan yang dilakukan oleh Xiao Shuxiang.
"Cukup turunkan aku sampai di sini.." ucap Xiao Shuxiang pada Elang siluman.
Setelah mengatakan hal tersebut tubuh Xiao Shuxiang pun melompat ke tanah dengan disertai suara hempasan angin, dengan pengontrolan yang baik ia sudah mulai terbiasa dengan kekuatan barunya tersebut.
Burung Elang siluman pun kembali mengudara, ia meninggalkan Xiao Shuxiang dengan perasaan lega. Selama dalam perjalanan, jelas ia merasakan aura kuat yang hanya dimiliki oleh hewan legendaris.
"Semoga guru tidak mengkhawatirkan ku.." gumam Xiao Shuxiang sambil melesat pergi, sekilas ia merasakan tempat tersebut sudah lebih rapi dari yang sebelumnya ia tinggalkan.
Tiba di kediamannya, ia tidak menemukan gurunya yang biasa menunggu dirinya karena pulang terlambat atau alasan lain. Namun ia merasakan jika gurunya berada di dalam kamarnya dengan aura kuat proses peningkatan kultivasinya.
Sejak Xiao Shuxiang pergi meninggalkan kediamannya, Li Haoran pun sudah bertekad untuk meningkatkan kekuatannya. Ia juga tidak ingin tertinggal oleh muridnya sendiri.
MUNGKIN MEREKA AKAN DIPERTEMUKAN DALAM MEMBASMI PENJAHAT
di sini menanti di sana menunggu