Fika, seorang wanita polos, tiba-tiba terlibat dalam pertarungan dengan makhluk ghaib dan dimensi lain setelah mengetahui bahwa dalam darahnya mengalir warisan dari Sijjin, makhluk antar dimensi yang berbahaya. Untuk mencegah Sijjin mengamuk di dalam dirinya, Fika memiliki khodam pelindung yang membantunya. Sementara itu, sebuah organisasi bernama **Sanctorum**, yang terdiri dari lima orang terkuat di Bumi, memburu Sijjin. Fika harus menemukan cara untuk mengendalikan kekuatan yang ada dalam dirinya sebelum dunia dan dirinya hancur
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farisky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
CHAPTER 25 - LOKI SANG PENIPU
Fika berterima kasih dengan ayaa yang sudah menyelamatkannya, wajah Fika yang malu karena masih tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri, mengepalkan tangan dengan erat kecewa dengan dirinya sendiri seperti sulit berkembang.
"Lagi dan lagi aku harus di selamatkan" hati kecilnya berbicara kepada dirinya sendiri
ayaa menantap Fika dengan tajam sambil tersenyum menjulurkan tangannya ke arah Fika,membantunya berdiri dari tanah yang terduduk tak berdaya.
"bagaimana keadaan mu"
dengan senyum ramah pancaran aura positif yang tidak terlibat tapi bisa di rasakan keluar dari tubuhnya sebuah keadaan yang tenang bagi Fika saya bertemu dengan ayaa.
"aku tidak apa apa Terima kasih sebelumnya, tadi kamu bilang kalau lagi ada tugas? , apa maksud mu tugas" sambil menepuk badannya yang terkena debu
"aku di beri tugas untuk survei sebuah tempat yang gak jauh dari kota ini" sambil melipat tangannya didepan.
Ayaa tergabung di salah satu tim pertahanan yang ada di kota tengah yang di pimpin oleh Faylyne, Ayaa masuk divisi survei tugasnya melakukan pengecekan setiap daerah yang memerlukan pertolongan. percakapan mereka terhenti karena Ayaa harus menemui ibunya untuk melakukan laporan apa saja yang ia survei.
dengan cepat ayaa seperti berteleport hanya tersisa debu debu bekas ia pergi tertiup angin.
"hebaat, anak dan ibu benar benar hebat" kagum Fika dengan mata berkaca kaca.
Sampai ayaa di markas besar pertahanan kota, dia bertemu dengan ibunya di salah satu ruangan yang cukup luas, duduk menghadap jendela yang menghadap keluar, melihat keadaan kota dengan jelas , ayaa datang dengan teleportasinya langsung di ruangan Faylyne.
"aku pulang ibu" Ucap ayaa sambil melihat ke arah ibunya dengan senyuman
Ibunya yang sebelumnya menghadap jendela berbalik menghadap ke arah ayaa dan membalas senyuman.
"syukurlah sudah balik aku khawatir tentang mu disana" ucap Faylyne sambil duduk di kursinya.
"ibu terlalu khawatir, aku bisa menjaga diriku" balas Ayaa.
"daerah itu daerah terlarang tau, karena tidak ada anggota lagi aku mau gak mau nyuruh kamu" sambil memainkan pulpen di mejanya menantap Ayaa dengan dingin.
"aku sudah cukup terlatih jadi berhenti mengkhawatirkan ku" ucapnya dengan nada sedikit tinggi.
ayaa berjalan menuju sofa terdekat yang ada di ruangan itu, duduk sambil menaikan salah satu kaki ke kaki yang lain.
"jadi apa yang ada disana" ucap Faylyne menatap ayaa.
"aura negatif disana benar benar banyak aku sedikit kesulitan untuk pengecekan lebih dalam"
"lebih dalam? apa maksud mu"
"di tempat itu terdapat aura seperti di lapis lapis, zona aura yang tebal kita tidak bisa masuk tempat itu, radiusnya tidak begitu besar tapi satu kampung itu ada didalamnya, saat zona aura itu hilang" pembicaraan ayaa terpotong seperti tidak sanggup menceritakan sesuatu.
"apa yang terjadi" tanya Faylyne dengan wajah serius.
"semua orang disana lenyap dengan desanya, hanya tersisa satu manusia saja" sambil menelan air ludah dari mulutnya, seolah olah tidak menyangka dengan apa yang ia lihat.
"maka dari itu kamu meminta divisi evakuasi untuk pergi kesana?" tanya Faylyne sambil menyenderkan badannya ke kursi.
"yaa" singkat ayaa.
Faylyne menoleh ke atas seperti memikirkan sesuatu, ia menyuruh Ayaa untuk balik kerumah agar bisa beristirahat.
"ohh yaa bu, ngomong ngomong soal Fika apa dia tidak ibu ikutkan saja ke tim" sambil berdiri bersiap-siap untuk pergi.
"entahlah itu berat , aku ingin sebenarnya hanya saja masih ada beberapa yang harus ku pikirkan"
"mungkin dia bisa sangat membantu , itu menurutku" pembicaraan di potong dengan ayaa langsung pergi meninggalkan Faylyne dengan teleportasinya.
malampun tiba Fika berada dikamarnya sendiri, tidak seperti kala itu ia merasa aman berada di tempat dia yang baru. saat ingin memasak ketokan pintu Terdengar Fika bergegas membukakan pintu, diluar ayaa sedang berdiri depan pintu Fika.
"sibuk gak" tanya ayaa
"gak juga sih ada apa?"
"mau jalan gak dari pada bosan kamu dirumah"
"sebenarnya aku sedikit lapar sih tapi yaa udahlah ayook"
"kita mampir aja kalau ada warung"
Fika dan Ayaa pergi bersama sama , hanya berjalan kaki menuju tempat keramian yang ada di Kota.
"ohh yaa ayaa setelah aku melihat aksi mu sore tadi aku benar benar kagum dengan itu"
"biasa aja aku sudah biasa melakukannya"
"aku harap aku bisa belajar banyak denganmu"
"aku tidak sekuat ibuku, aku juga masih harus banyak belajar"
"enak yaa punya ibu sahabat dia"
"jangan di banggain nanti dia besar kepala"
percakapan mereka begitu asik di bawah langit malam.
terlihat damai tapi ke Damian itu hanya membuat kecurigaan walaupun saat itu ota sangat damai, di sudut tempat lain ada sekelompok orang sedang berkumpul di tengah hutan mereka seperti sedang mengobrol satu sama lain, seperti sedang merencanakan sesuatu.
Loki adalah ketua dari perkumpulan tersebut sedang duduk di atas batang kayu yang besar, memiliki badan yang kurus dan tinggi memiliki wajah yang kurus selalu tersenyum ketika berbicara. Loki bisa di bilang adalah dalang dari peristiwa misterius yang baru saja terjadi saat ini, yang dimana satu desa masuk kedalam sebuah kubah aura padat , kejadian yang sempat di bahas oleh Faylyne dan ayaa baru baru saja.
"kekuatan ku pulih kembali saat aku menyerap semua orang orang di kampung itu, tapi masih kurang" dengan suara sedikit serak dan mencelekik membuat suasana menjadi menakutkan.
"butuh berapa korban lagi memangnya" tanya Josu salah satu anggota Loki.
"sebanyak mungkin , tapi jika ada wilayah yang memiliki aura hebat aku hanya perlu sedikit" jawab Loki
"ada satu tempat tapi ini pusat kota apa kau sanggup" balas Josu
"kau ngeremehin aku?"
"tidak bukan begitu hanya saja mungkin sedikit menyulitkan"
"tenang saja, aku akan mempersiapkannya"
"kota tengah"
"hoo aku tau itu, kukukuku" Loki dengan tawa khasnya.
"baiklah ayoo kita siapkan semuanya"
"BAIK" serentak seluruh anggota Loki menyerukan perkataan Loki.
kembali ke kota tengah, Faylyne melamun di ruangan seperti ada yang di pikirkan. dia tersadar dari lamunnya saat asistennya membuka pintu ruangannya, rill adalah assitent dari Faylyne, memiliki badan tinggi dan sedikit berotot berjalan menuju Meja Faylyne.
"hari ini aman yaa" sambil duduk di sofa.
"yaa sepertinya, memang hari hari selalu kacau yaa menurut mu? " tanya Faylyne.
"kejahatan tidak ada hari ketua" sambil menyeleneh
"benar juga tapi untuk saat ini terkendali"
"bagaimana dengan anak itu"
"apa maksud mu Fika?"
"terakhir, aku liat dia bersama putri mu"
"aku percaya sama dia rill jangan membujuk ku yang tidak tidak."
"hanya mengingatkan , hancurnya setengah kota kiri itu karena ulahnya."
"shooryu sudah menceritakannya tapi aku berusaha untuk tidak membahas dia dan masalalunya"
"baiklah saya permisi dulu selamat beristirahat"
Rill pergi dari ruangan Faylyne dengan suasana yang dingin.
Faylyne kembali merenung, sedikit terpengaruh oleh omongan assitentnya.
FAYLYNE MULAI GOYAH
