Grizella yang sangat menantikan ulang tahun ke 6 nya di hari itu, malah menjadi hari dimana adik yang sangat ia sayangi meninggal dunia, menjadikan papa dan mama Grizella tidak lagi menyayanginya, bahkan mereka membenci Grizella, hanya karna satu kesalah pahaman yang tidak ia perbuat.
Sampai dimana Grizella yang sedang di hukum oleh keluarganya dengan di tinggalkan di gubuk kecil yang ada di tengah hutan.
Disana, Grizella bertemu dengan Clarissa, yang akan mengubah semua kepribadian buruk Grizella saat ini.
Tetapi, Clarissa yang sudah membangun kepribadian Grizella menjadi lebih kuat dan sudah banyak berjasa padanya, malah pergi meninggalkan Grizella untuk selamanya.
Clarissa meninggalkan banyak kenangan, jasa, dan organisasi mafia yang sudah ia bangun.
Karna Clarissa sang pemimpin sudah tidak lagi memimpin organisasi itu, Grizella lah yang menjadi orang kepercayaan Clarissa untuk menggantikannya, menjadi the next Queen.
ikuti kelanjutan ceritanya yukk (つ≧▽≦)つ
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deby Dindarika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 3 sembilan puluh enam persen
"Ahahaha ... Seneng banget ngerjain si cupu." Tertawa Gista di tengah-tengah perjalanan mereka, merasa senang dengan aksi bullying mereka.
"Ya kan, kita jadi punya babu," timpal Clara.
Sementara itu, Grizella yang sedang membersihkan rambutnya, mendapatkan telepon dari Leo yang memberitahunya bahwa ada seseorang yang mencari Grizella.
"Selamat siang Queen. Tuan Smith memaksa masuk kedalam markas untuk menemui anda, saat ini saya berada di markas utama."
"Smith? Untuk apa dia menemuiku?"
"Saya sudah menanyakan itu Queen, Tuan Smith tidak ingin memberitahu saya, ia ingin langsung bertemu dengan anda."
"Saya tidak punya waktu untuk menemuinya jika itu tidak penting."
"Anda tidak perlu terbang ke Itali Queen, saya bisa mengatasinya sendiri jika ia membuat kerusuhan."
"Baiklah, aku akan berbicara dengannya melalui monitor, tunggu saya 5 menit. biarkan dia masuk Leo."
Tutt....
Setelah merasa rambutnya bersih, Grizella keluar toilet, berlari menuju kelasnya, meski ia harus mendengar gelak tawa dari mereka yang menertawakan nya karna keadaan Grizella yang lusuh.
Grizella menyambar tas nya, lalu berlari menuju halaman belakang sekolah, memanjat dinding pagar untuk kabur.
Di sana sudah ada mobil yang menunggu Grizella, ia memasuki mobil itu, lalu melaju menuju markas yang ada di negara itu.
***********
"Saya tanya sekali lagi, Tuan. Untuk apa anda kesini," geram Leo yang sudah kesal karna Smith terus ingin menerobos mencari Grizella, tapi saat di tanya tujuannya, ia tidak menjawab.
"Saya hanya ingin bertemu Queen, Anda tidak perlu tau Leo," ucap Smith.
"Baiklah, anda akan bertemu Queen,"
Leo pergi dari sana, di ikuti Smith di belakangnya, berjalan menuju ruangan yang di kelilingi monitor sebesar dinding ruangan itu.
Tidak lama, Monitor yang berada tepat di depan Smith itu menyala, menampilkan Grizella yang sedang menyesap nikotin di tangannya.
"Hai Smith, kita bertemu lagi," ucap Grizella, menyapa Smith yang sudah 1 tahun tidak ia lihat.
Smith yang melihat Grizella di layar itu pun membungkukkan badannya, "Uniti sotto la luna," ucap Smith mengucapkan motto FAMIGLIA MOON.
"Oww ... kau bukan lagi bagian dari FAMIGLIA MOON, Smith. Kenapa mengucapkan itu?"
Smith dulu nya adalah petinggi FAMIGLIA MOON, tapi karna Smith menjadi pemberontak, ia dimasukkan ke ruang tahanan FAMIGLIA MOON.
"Maafkan saya Queen, saya menyesal, saya berjanji tidak akan menjadi pemberontak lagi.
Saya akan setia kepada anda dan FAMIGLIA MOON, semua akan saya pertaruhkan demi FAMIGLIA MOON, termasuk nyawa saya sekalipun," Smith berlutut, lalu mengatakan jika ia menyesali perbuatannya dahulu, dan mengatakan sederet janji yang tidak akan ia ingkari.
"Aku akui keberanianmu menghadapku, kau berhasil kabur dari ruang tahanan hanya untuk meminta menjadi bagian FAMIGLIA MOON kembali.
Tapi, bagaimana aku bisa mempercayai mu Smith? Jika tidak ada darah di atas janji yang kau ucapkan," ucap Grizella berhenti sejenak menghisap nikotin di tangannya.
"Leo, berikan dia gunting," lanjut Grizella, memerintah Leo untuk memberikan Smith gunting.
Smith menerima gunting itu dari Leo, ia menatapnya sejenak, lalu memotong jari kelingkingnya menggunakan gunting itu, sebagai tanda jika ia benar-benar akan mengabdi kepada FAMIGLIA MOON.
AAKKHHH ....
"Baiklah, Smith. Jangan sia-siakan kesempatan kedua mu. Ingat ... tepati janjimu, dan jangan menjadi pengkhianat.
Saya membenci pengkhianatan, tidak akan ada kata ampun untuk pengkhianat.
Akan ku buat pengkhianat itu menderita sebelum membunuhnya, kau tau itu, Smith," ujar Grizella memperingati Smith, berhasil membuat Smith ketakutan.
"Baik Queen, saya mengerti."
"Berdiri, angkat kepalamu, tegakkan badanmu, perlihatkan jika kau benar-benar pantas menjadi bagian FAMIGLIA MOON," ucap Grizella tegas.
Smith berdiri tegak, lalu membungkukkan badannya, "Uniti sotto la luna." Smith kembali mengucapkan motto FAMIGLIA MOON dengan lantangnya dihadapan Grizella.
"Selamat, dan Jangan kecewakan saya, Smith," ucap Grizella kembali memperingati Smith sebelum menghilang dari layar monitor besar itu.
Prok prok prok ....
"Selamat Smith, Lo kembali menjadi bagian dari FAMIGLIA MOON." Leo mengucapkan selamat karna Smith berhasil kembali menjadi bagian dari organisasi itu, meski harus merelakan jari kelingkingnya.
"Thanks bro, Lo masih jadi temen terbaik gue," ucap Smith berterima kasih.
Leo menepuk bahu Smith dua kali, "Lo pasti tau konsekuensi kalo Lo kembali jadi bagian dari FAMIGLIA MOON," ucap Leo mengingatkan, jika Smith kembali bergabung, maka Smith harus bisa menerima semua konsekuensinya.
"Tenang bro, gue udah mikirin ini mateng-mateng, gue siap nerima konsekuensi itu kembali." ucap Smith merangkul bahu Leo seperti seorang teman akrab.
Mereka berdua berjalan keluar ruangan itu, menuju ruangan lain yang khusus mengobati luka, untuk mengobati kelingking Smith yang sudah tidak ada.
Sementara itu, Grizella masih di markas yang berada di Indonesia, ia bolos sekolah, Grizella juga sudah tidak mood belajar, karna kejadian tadi di kantin yang Clara lagi-lagi mem-bully-nya.
Bisa saja Grizella melawan, tapi tidak sekarang.
Grizella masih menatap layar monitor di depannya itu yang menampilkan Leo dan Smith sedang mengobrol santai di taman belakang Markas utama.
"Smith, aku harap kau tidak membuat kerusuhan kembali di klan ku," gumam Grizella pelan, mengingat kejadian Smith dulu yang menyebabkan dirinya sendiri di tahan di ruang tahanan.
Jam baru menunjukkan pukul 13.30, yang mana berarti kegiatan belajar mengajar masih dilakukan.
Grizella berjalan keluar markas, di setiap jalan yang ia lalui, ada para Mafioso yang pasti membungkukkan badannya.
Grizella menuju mobil tadi yang menjemputnya.
Grizella pergi menuju perusahaannya, di antar supir yang masih anggota FAMIGLIA MOON, jadi Grizella tidak perlu khawatir identitas nya akan di sebarkan.
Tiga puluh menit kemudian Grizella sampai di perusahaannya.
"Selamat datang kembali nona."
"Siang nona Zella."
"Siang nona."
Grizella mendapat banyak sapaan dari karyawannya, ia hanya menganggukkan kepala untuk membalas sapaan mereka.
Sudah 2 hari Grizella tidak datang ke perusahaan, sampai berkas yang ada di mejanya sudah sangat menumpuk.
Grizella akan membereskan separuh dari berkas itu terlebih dahulu, sisanya besok ia selesaikan, karna tidak akan selesai hari ini.
...****************...
"Akhirnya, mereka sudah 96%" ucap Profesor di salah satu laboratorium di Amerika, menghela nafas karna eksperimen nya hampir selesai.
"Tinggal satu step lagi, mereka akan 100% berhasil."
"Ya ... lalu kita mendapatkan banyak bonus."
Ahahahahaha ....
Gelak tawa mereka yang sudah 1,5 tahun menjalankan eksperimen ini, dan akhirnya hampir 100%.
...****************...
Malam hari tiba, Grizella baru memasuki kawasan kediaman keluarga Graxcie.
Plak.
"Mau jadi apa kamu baru pulang jam segini!"
Baru beberapa langkah memasuki rumah itu, Grizella sudah mendapatkan tamparan dari sang Papa, Maxim.
"M-maaf Pa, a-aku lembur." Grizella menundukkan kepalanya, seolah takut dan tidak berani melihat Maxim.
"Lihat Syakira, dia anak baik, tidak seperti kamu!" Maxim menunjuk Syakira yang sedang menonton TV dengan Claudia.
Grizella mengangkat kepalanya, pandangannya menuju orang yang ditunjuk Maxim, 'sejak kapan dia disini?' pikir Grizella didalam hati.
"K-kenapa Syakira ada disini, pa?" tanya Grizella terbata-bata, sempat ragu bertanya kepada Maxim.
"Dia akan tinggal disini, jadi ... bersikap baiklah kepadanya, dan contoh dia menjadi anak yang baik." ucap Maxim menjelaskan mengapa Syakira ada disini.
"GRIZELLA!" teriak Claudia saat melihat Grizella.
Plak.
Tamparan kembali Grizella rasakan, saat perih dari tamparan sang Papa tadi belum hilang, sekarang di tambah tamparan dari sang Mama, menambah rasa perih itu semakin perih.