NovelToon NovelToon
KETIKA MANTAN ISTRI KEMBALI

KETIKA MANTAN ISTRI KEMBALI

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: Khaula Azur

Pernikahan yang awal bahagia harus goyah saat sang mantan istri dari suami Delia Ismawati kembali dari Hongkong. Mampukah Delia mempertahankan rumah tangganya dengan Husni sang suami?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khaula Azur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KETIKA MANTAN ISTRI KEMBALI

Bab 5

Seorang wanita cantik mengenakan dress berwarna blue, dengan lengan pendek, rok terusan di atas lututnya, ia datang ke rumah keluarga Husni, dia adalah Rindu. ia datang bersama putri sulungnya. Dita. Rindu sudah ingin menemui putri kandungnya

"Dita, Ayo sayang kita temui adikmu." Rindu pada sang putri yang masih duduk di dalam jok mobil, sambil bermain game di handphonenya.

"Ya, sebentar lagi, Ma. Tanggung." Pekik Dita masih asyik bermain game onlinenya.

Rindu melangkahkan kakinya dengan anggun menuju teras, rumah milik keluarga Husni.

Rindu mengulurkan tangannya memencet bel rumah sederhana milik mantan suaminya. Sesekali ia mengibaskan rambut indahnya. Cukup lama beberapa menit pintu belum juga di buka, Rindu berbalik ke belakang melihat putrinya masih duduk di dalam mobilnya.

"Maaf dengan siapa ya?." Suara Delia saat membuka pintu depan. ia melihat seorang wanita berdiri menghadap ke belakang, dan betapa terkejutnya Delia saat melihat tamu wanitanya berbalik kearahnya. Ya, dialah sang mantan istri dari suaminya. Yaitu Rindu.

Degh..

Mata Delia membulat, ia tak menyangka akan bertemu Rindu secepat ini, jujur Delia berharap tak ingin bertemu dengan mantan istri Husni. Jika boleh ia meminta. Tapi harapan tinggal harapan. Nyatanya Rindu ada di depan matanya, timbul dalam hati posisinya merasa terancam sebagai istri dari Husni.

"Kamu.?." ucap Delia

"Iya, ini aku Rindu!" Rindu menyunggingkan senyumnya ke atas.

"Apa kabar, Delia? Sudah lama ya, kita tidak bertemu?" Rindu basa basi.

"Ya, sudah sembilan tahun, kita tidak bertemu!." Jawab Delia

"Delia siapa yang bertamu pa..gi-pa..gi.?" Suara Husni yang dari dalam rumah, sontak tak jauh berbeda dengan Delia, Husni pun matanya membulat melihat sosok yang pernah menjadi pendamping hidupnya, yaitu Rindu, Husni berjalan kearah mereka berdiri di samping sang istri.

"Apa kabar, Mas Husni?." tanya Rindu tersenyum.

Sesaat Husni terdiam menatap kearah Rindu dengan tatapan entah sulit di artikan, hal itu pun tak luput dari perhatian sang istri, yang melihat tatapan kagum suaminya pada Rindu.

EHem..

Suara deheman Delia menyadarkannya. Husni melirik kearah istrinya, hening sejenak ke tiganya mendadak canggung untuk memulai membuka suara.

"Kabarku baik, Rindu. Kamu bukannya hari ini pulangnya." Husni memecahkan kecanggungan nya.

"Iya, Mas. Jadwal penerbangan aku di majuin jadi aku baru sampai sini tadi malam." Rindu.

"Mama, Mia lapar, ayo makan!." teriak Mia dari dalam.

Sementara itu Rindu yang mendengar suara anak kecil, ia yakin itu adalah suara Mia, putri yang dilahirkannya lima tahun lalu.

"Iya sebentar, sayang." teriak Delia

"Mas aku ke dalam dulu." Delia meninggalkan mereka yang masih berdiri di pintu, raut wajahnya sedih, melihat bagaimana tadi tatapan suaminya pada Rindu menyiratkan sebuah kerinduan yang terpendam.

Dita turun dari mobil milik ibunya, ia setengah berlari kearah mereka dan di sambut sang mama. Rindu melingkarkan tangannya di bahu anak sulungnya.

"Mas, aku mau bertemu dengan Mia, putriku." Saat ia dan Dita berhadapan dengan Husni di depan pintu.

"Masuklah, Kamu boleh bertemu dengannya." Husni pada Rindu.

Husni membawa Rindu dan Dita masuk rumahnya, Rindu dan Dita mengikuti langkah Husni ke ruang makan menemui Mia.

Sementara itu Delia yang sedang duduk di kursi, sambil menyuapi Mia yang duduk di dekatnya. Delia menoleh kearah mereka, hatinya tiba-tiba tercubit, sesak melihat mereka seperti sebuah keluarga kecil.

"'Delia, Rindu ingin bertemu dengan Mia." Tutur Husni

"Siapa ayah, yang mau bertemu Mia?." Mia pada sang ayah.

"Aku..!" Rindu ucapnya menggantung.

"Tante Mia dan kak Dita yang mau bertemu sama Mia!." Ucap Delia memotong pembicaraan Rindu.

"Ayo, sayang. Salim dulu sama kakak dan tante Rindu." Delisa pada anak sambungnya.

Rindu mengepalkan tangannya menahan amarahnya pada Delia, sungguh ia tak menyangka kalau Delia akan memperkenalkan anaknya sendiri dengan sebutan Tante. Mia bangun dari duduknya dan menyalami kakak dan wanita yang di sebut mamanya sebagai Tante.

"Kamu sudah besar sayang?." Rindu saat menjabat tangan putrinya, tangan kirinya mengelus rambut kepala gadis kecil berusia lima tahun itu. Rindu sangat sedih selama empat tahun ini ia tak mengikuti tumbuh kembang sang anak bungsu, air mata tak dapat ia tahan lagi di bendung.

Delia dan Husni duduk di sofa ruang tamu. Duduk beriringan mendiskusikan sesuatu, yaitu mengenai toko butik milik Delia. Delia sedang meminta pendapat suaminya, memilih beberapa warna yang cocok untuk kain bahan sebelum di jahit oleh para pekerja di toko butik milik Delia.

"Menurut mas warna merah maroon ini cocok gak? Buat kain bahan gamis Anak-anak?." Tanya Delia dengan tangan menunjukkan kain bahan berwarna merah maroon itu.

"Bagus kok, apalagi bahannya motif katun." Jawab Husni.

Delia mengangguk setuju.

"Delia apa maksud kamu? Kenapa kamu tidak mengatakan pada Mia kalau aku ini ibu kandungnya? Kenapa kamu justru menyebutnya aku sebagai tante." Rindu tiba-tiba muncul dan bertanya bertubi-tubi.

"Sebelumya aku minta maaf, tapi aku gak bermaksud ingin menyembunyikan identitas kamu pada Mia, dia belum mengerti masalah orang dewasa, jadi aku mohon beri kami waktu untuk mengatakan kebenaran nya pada Mia." Delia dengan tatapan memohon.

"Apa yang di katakan Delia benar, Rin. Aku belum siap dia tahu semua kebenarannya, jadi aku mohon pengertian kamu." Husni.

"Bilang saja kalau kalian tidak ingin aku dekat dengan putriku, terutama kamu Delia, kamu ingin memisahkan anakku dan merebut Mia dariku' kan." Rindu tuduhnya dengan menunjukkan tangan kearah Delia.

"Aku melakukan itu semata-mata ingin menjaga emosinya, dia masih terlalu kecil untuk mengetahui permasalahan orang dewasa." Delia membela diri.

"Alah.. aku tahu benar wanita macam apa kamu? Kamu itu wanita tidak tahu diri, ingat ya! Aku ibu kandungnya bukan kamu." Cerocos Rindu amarahnya meledak-ledak.

Ternyata tanpa mereka sadari Dita mendengar percakapan mereka, Dita berdiri beberapa meter di belakang Rindu.

"Aku harus memberi tahu Mia, kalau mama Rindu adalah ibu kandungnya." Dita berbicara pada diri sendiri.

Dita pun pergi ke kamar adiknya. Dita mendekati Mia yang sedang menyisir rambut boneka kesayangannya.

"Mia kakak mau ngomong sama kamu, kamu harus tau yang sebenarnya." Dita

"Kak Dita mau ngomong apa kak?." Mia menatap kearah kakaknya.

"Tante Delia itu bukan mama kamu, mama kamu sebenarnya adalah mama Rindu." Dita tuturnya.

"Gak mungkin, Kakak pasti bohong' kan?." Mia tak percaya.

"Gak Mia, kakak denger sendiri dari mama Rindu barusan." Dita

Apakah Mia akan percaya dengan ucapan Dita?

Nantikan bab berikutnya.

Jangan lupa dukung ya para readers, jangan lupa komentarnya.. MAKASIH..

1
murni l.toruan
Delia buat dirimu bahagia tanpa si Husni bodoh itu.
murni l.toruan
Syukurlah Delia pergi, makanya jadi suami itu harus percaya sama istrinya. Sudah pergi sibuk nyari sampai ke ujung kulon
Khusnul Khotimah
walaupun g suka karakter Husni tp AQ sukaodelan cerita yg author buat g bertele tele
Khaula Azur: makasih kak
total 1 replies
murni l.toruan
Syukurlah kalau sudah sadar dan menyesal karena Delia sudah pergi jauh dan tidak akan kembali lagi. Makanya jangan duakan cintanya Delia, belajar dari pengalaman tentang kelicikan mantanmu
murni l.toruan: Hehehe... terlalu semangat kakak Author
Khaula Azur: duakan cintanya ma anaknya Husni hihi
total 2 replies
Khusnul Khotimah
moga sakit beneran hingga metong,,,,,moga kebongkar kebusukan mantan,,,,moga Delia pergi jauh dan mandiri,,,,,,moga Delia mampu bahagia bersama buah hati,,buang jauh lelaki yg g bisa jaga hati istri,
murni l.toruan
Good ideas Delia.. biar Husni hidup dalam penyesalan karena ilmu licik Rindu dan maknya, semoga Dita sakit berat seperti ucapannya Rindu, karena ucapan adalah doa'
murni l.toruan
Capek bacanya, kalau Husni tidak senang kamu hamil, tinggalin saja toh kamu punya kehidupan sendiri Del, sudah mpet banget sama ceritanya Rindu
Khaula Azur: makasih kak udh mampir
total 1 replies
murni l.toruan
Jangan sampai ada penyesalan akibat mantan istri terlalu banyak ikut campur. Rindu cocok jadi bintang sinetron televisi burung terbang. Husni karma sedang menunggu di kehidupanmu
Khaula Azur: makasih mba udh mampir
Khaula Azur: terima kasih mba murni I.toruan
total 2 replies
murni l.toruan
Ampun deh nihh si Husni...kok bisa percaya sama mantan nenek lampir Rindu. Istrimu kamu bilang baik, ketemu mantan kok jadi tunduk sama nenek lampir ya, yang baik dan tulus dan terus tidak dipercayai lama-lama kita suruh saja pergi jauh.
Khaula Azur: makasih udh mampir kak
total 1 replies
murni l.toruan
Rindu orang stres... yang perlu ke psikiater itu Rindu karena gila. Anaknya Mia masih kecil di tinggal pergi... datang2 mau ambil dengan cara ngak ada aturan
murni l.toruan
Kok pengen nimpuk kepala nih orang ya, Husni jangan kasih kesempatan sama mantan istri yang tidak ada akhlak.
murni l.toruan
Keluarga yang tidak manusiawi, mama kandung kembali mau merusak mental Mia. Tolong jangan sampai nenek lampir juga ikutan ngak punya otak
Khaula Azur
menarik
Kang Malik
mantep lanjutkan kak
pine
Tertinggal sama ceritanya, cepat update author!
Khaula Azur: ya di tunggu terus ya, makasih udh mampir🤗
total 1 replies
Khaula Azur
dukung terus dan jangan lupa tinggalkan jejak komen kalian para readers,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!