seorang dokter yang terkesan cuek dan dingin di jodoh kan dengan calon dokter yang cantik dan ceria, bagai mana kiasah mereka selanjutnya????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aily sauri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22
Stelah kepergian Atar, Kia kembali masuk ke dalam kamar nya dada nya berdegup kencang, ia juga sangat gugup saat ini.
"Mas Atar bikin jantung aku senam terus" batin nya.
Kia memegangi pipi yang tadi Atar kecup sebelum ia berangkat ke mesjid, rasanya Kia sangat malu mengingat nya karan ini baru pertama kali Atar mengecup pipi nya biasa nya hanya kening saja.
"Akhh mas Atar bikin gagal pokus" gumam nya.
"Kia malu banget ya Allah " Kia sibuk dengan pemikiran nya di dalam kamar.
***
Selesai solat magrib di mesjid Abi,Atar dan kedua Abang Kia pun pulang.
"Assalamualaikum " ucap keempat nya yang baru saja datang.
"Walaikumsalam salam, eh udah pada pulang yaudah yuk sekalian kita makan malam" ajak umi Kia yang kebetulan ada di ruang tengah.
Mereka pun melangkah menuju menja makan.
"Hmm Kia kemana mi" tanya Atar yang tak melihat keberadaan sang Istri.
"Masih di kamar bentar ya umi panggil kan dulu"
"Eh gak usah mi biara Atar aja" cegah Atar saat umi Kia ingin beranjak.
"Oh Yaudah"
Atar pun langsung naik ke Atar menuju kamar Kia, ia bingung kenapa istri nya itu tidak turun dari kamar , apa dia malu karan kelakukan nya tadi yang mencium pipi nya, Atar terkekeh geli mengingat itu semua.
Cekek....
"Assalamualaikum" ucap Atar sambil membuka pintu.
"Walaikumsalam" jawab Kia bangkit dari meja belajar melangkah menuju sang suami dan mencium punggung tangan Atar.
"Lagi apa hmm" tanya nya dengan lembut.
"Ngerjain skripsi mas" jawab nya sambil tersenyum.
Atar melingkar kan tangan nya di pinggang ramping kiandan membawa nya untuk duduk di tepi ranjang.
"Sampai lupa waktu"
"Hah???" Kia bingung.
"Ini udah waktunya makan malam loh yangblain udah pada nungguan di bawah" beritahu Atar.
"Ya ampun kia lupa mas" jawab nya sambil menyengir kudu.
"Beneran lagi ngerjain skripsi atau lagi mikirin hal lain" tanya Atar, Kia bingung sendiri ingin menjawab apa karan jujur ia memang kepikiran hal tadi.
"Udah nanti aja mikir nya mending sekarang kita makan malam dulu" ajak Atar sambil menarik tangan Kia.
"Makir apa sih Kia" tanya Atar sambil menatap mata kiandari dekat.
"Ehh gak ada kok mas" jawab nya dengan gugup.
"Yaudah yuk ke bawah mas" ajak nya sambil merangkul tangan Atar.
"Hmm" jawab Atar dengan wajah datar nya.
Kia masih setia merangkul tangan Atar Keluar dari kamar nya, ia merasa bahagia karan telah memiliki Atar sebagai suami nya.
"Eh ini yang di tunggu tunggu akhir nya datang juga " ucap arka uang melihat kia dan Atar melangkah menuju meja makan.
"Maklum namanya juga pengantin baru" ucap umi Kia sambil terkekeh geli.
"Aduh Abi udah laper banget ini" canda nya.
"Maafin Kia ya Abi"
"Gak papa nak, yaudah yuk kita makan sekarang" ajak nya.
"Yee Kia senang banget karan hari ini keluarga kita lengkap" ucap nya sangat senang.
"Iya dek ini momen langka" timpal Abian.
Kia dan Atar pun langsung duduk di tempat nya masing masing.
"Mas mau makan sama apa??" Tanya Kia .
"Sup aja deh" jawab nya, Kia pun langsung mengambil kan makanan yang Atar ingin kan.
"Ayam nya mau gak mas" tawar kia.
"Sup dulu aja deh" tolak nya dengan lembut, Kia pun mengangguk.
"Khem pengantin baru so sweet banget " goda Arka.
"Abang apa sih" jawab Kia.
Makan malam pun di mulai tak ada percakapan sama sekali namun terlihat sekali ada raut bahagia di wajah Kia karna bisa makan malam dengan orang orang yang ia sayangi.
***
Setelah makan malam semua keluarga memilih untuk duduk bersantai di halaman rumah Kia sambil menikmati teh dan cemilan.
"Mas kita nginep sini ya" ucap Kia seolah memohon.
"Iya sayang" bisik Atar di telinga Kia membuat pipi Kia langsung panas karna malu.
"Kanapa hmm" tanya Atar sambil merangkul pundak Kia.
"Mas lepas ihh malu" ucap Kia sambil melepas rangkulan tangan Atar. Membuat Atar terkekeh.
"Kia nanti jam 9 Abi pulang ya" beritahunya pada Kia.
"Yah Abi mah" keluh nya dengan sedih.
"Yaudah tapi nanti anterin Abi ke bandara ya" sambung nya.
"Tidak usah nak Abi kan harus ke hotel dulu " tolak nya.
"Mau Atar Anter bi" tawar nya.
"Tidak usah nak nanti Abi ada yang jemput "
Tepat pukul 9 malam mereka masih asik mengobrol dan ini adakah waktu nya Abi Kia untuk pulang ke kota nya, meninggal kan Kia kembali.
Tiba tiba Kia bangkit dari duduk nya dan masuk ke dalam, Atar yang melihat itu langsung mengejar sang istri ke dalam.
"Kia" panggil Atar saat melihat istri nya duduk. Di ruang tamu sendiri.
"Mas" Kia langsung menyenderkan kepala nya di dada Atar saat Atar duduk di samping nya.
"Semua nya akan baik baik aja" ucap Atar mencoba menenangkan istri nya.
Sedang kan di luar Abi Kia sedang berbicara dengan kedua Abang kia.
"Abian, Arka maaf kan semua kesalahan Abi ya" ucap nya.
"Isya Allah kami sudah ikhlas Bi" jawab keduanya.
"Terimakasih"
"Sekarang Kia sudah menikah jadi ada yang jaga , Abi pesan sama kalian jaga umi ya" pinta nya.
"Tapi kami juga akan pulang ke tempat kami masing masing bi"
"Kenapa kalian tidak menetap di sini saja"
"Abian gak bisa bisa, usaha Abian di sana Alhamdulillah lagi maju jadi gak bisa di tinggal" jawab nya.
"Arka pun begitu bi"
"Kenapa gak kalian alih kan saja kesini dan Abi mohon salah satu dari kalian meneruskan perusahaan yang Abi miliki karan itu emang hak kalian"
"Lebih baik bang Abian saja yang meneruskan kan bi dia kan anak pertama jadi lebih pantas" ucap Arka.
"Bagai mana Abian"
"Abian belum bisa bisa mengelola perusahaan sebesar itu, Abian takut mengecewakan Abi" jawab nya.
"Abi percaya sama kalian berdua suatu saat pasti bisa meneruskan perusahaan Abi karna itu memang milik kalian"
"Tapi bi....." Kedua nya hendak protes namun segera di sela oleh Abi nya.
"Sudah Abi percaya sama kalian" yakin nya.
"Abi hanya berpesan pada kalian jadinlah laki laki yang bertanggung jawab jangan seperti Abi kalian ini yang berengsek" ucap nya sambil m Munduk.
Setalah berbicara dengan kedua putra nya, Abi Kia berpamitan pada matan istri nya.
"Patimah maaf kan aku" ucap nya sambil menunduk.
"Aku tau kesalahan ku pada mu begitu besar " sambung nya.
"Insya Allah aku udah iklas dan udah memaafkan kan kamu mas" jawab nya.
"Terima kasih Patimah " umi Kia hanya tersenyum.
Setelah ibu Abi Kia pun menikahkan masuk ke dalam untuk menemui putri nya Kia, saat masuk ia bisa melihat jika Kia sedang terisak sambil bersandar di dada suami nya dan hal itu membuat hati Abi Kia sakit karana rasa bersalah nya pada sang Putri.
"Kia" panggil Abi, Kia langsung berlari dan memeluk Abi nya dengan erat.
"Maafin Abi ya nak"
"Kia juga mintaa maaf Abi" ucap nya Abil terisak.
"Kia , Abi cuma mau pesan sama kamu jadi lah istri yang menurut dan Solehah ya nak, ingat Ridho Allah adalah ridho suami"
"Iya Abi"
"Tetap di jalan Allah ya nak jangan berubah lagi seperti dulu" pinta nya.
"Iya Abi maafin Kia"
"Iya nak Abi juga mintaa maaf ya sama Kia karan itu semua terjadi atas kesala Abi"
"Abi Kia ingin Abi tetap di sini" pinta nya memohon.
"Maaf nak Abi gak bisa"
"Yaudah Kia anterin Abi aja ya"
"Gak usah Kia ini sudah malam" tolak nya
"Nak Abi ingin bicara pada suami mu apa boleh tinggal kan kita berdua"
"Abi mau bicara apa sama mas Atar" tanya Kia.
"Adalah urusan mertua sama menantu" gurau nya.