arif biasa dipanggil juragan oleh warga sekitar. arif sendiri ialah duda anak satu, istri nya lebih memilih pergi dengan Selingkuhannya.
*****
anis perempuan cantik ia bekerja di perusahaan menjadi bagian staf desain grafis.
******
"bundaa... " teriak kenzi
"hole akhilnya bunda pulang, kenzi kangen bunda" rengek kenzi memeluk wanita cantik yang baru ia lihat
"hey nak. aku bukan bunda mu sayang" kata anis dengan lembut.
bagaiman dengan kisah mereka selanjutnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon isy_yuli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 32
"aduh gemes banget. oh iya tante punya oleh oleh" kata Ririn. ia mengambil paperback. mereka sudah duduk di kursi yang berada di ruang tamu
"nah semoga sukak ya" kata Ririn
"makasi tante, kenzi pasti akan suka" ucap kenzi
"oh iya mas. bisa minta tolong gak? anterin Ririn ke bandara soal nya dia pulang sekarang" kata anis kepada sang suami
"yaudah mas telfon miko dulu buat nganterin temen mu. " kata arif . ia merogoh ponsel nya di saku
"waww banyak banget mainan nya tan. makasi tan" ucap kenzi dengan mata yang berbinar binar
"iya sama sama"
miko datang dengan sepeda motor nya. ia akan mengantar ririn menggunakan mobil arif.
"nis gue pulang dulu ya. coba libur gue 3 hari gitu bukan 1 hari kayak gini singkat dan padat banget' kata Ririn memeluk anis
"iya lo hati hati. nanti deh kalau lo nikah sama pak bos. gue kan akan ke sana" goda anis
"sialan lo" kata ririn
"heh mulut nya. ada anak gue ya" kata anis menabok mulut Ririn
"hehehe maaf reflek, loh mah" kata Ririn
"sudah sana berangkat. nanti ketinggalan pesawat baru tau rasa" kata anis
"loo ngusir gue. tega banget loh" sewot Ririn
"kan lo mau balik maemunah. astaga naik darah tinggi gue ini " geram anis
"oh iya gue kan mau balik" cengir ririn. anis memutar bola matanya dengan malas. arif dan miko yang melihat perdebatan para cewek menggelengkan kepala nya.
*
hari ini arif beserta keluarga nya akan ke kampung halaman ibu sari. mereka menggunakan 1 mobil dimana arif yang menyetir, bapak joko di sebelah nya. sedangkan anis, arif, ibu sari berada di belakang.
"kita kok berangkat sekarang kenapa gak besok saja bu? " tanya arif sambil fokus menyetir
"yo gak enak lah Rif. masak kita datang pas hari H nya. ya kita datang sebelum nya bantu bantu dikit lah nanti " kata ibu sari
"nis kamu gak pa pa kok kayak lemes gitu nak? " tanya ibu sari melihat mantu nya yang beda
"gak papa bu. anis cuman pusing saja" jawab anis tersenyum
"kamu beneran gak papa dek" khawatir arif sambil melirik ke arah kaca spion
"ya mas. gak pa pa kok" ucap anis
"Sini bun. kenzi pijat Kepalanya ya bial cepet sembuh " kata kenzi. ia berdiri dan memijat kepala anis
"makasi ya boy. sudah bunda gak papa. kamu duduk saja" kata anis
selama di perjalanan anis hanya menyanderkan kepala nya di kaca. perjalanan ke kampung mertuanya hanya membutuhkan 3 jam. mereka telah sampai di rumah kedua orang tua bu sari yang dimana sekarang rumah itu di tempati oleh adik nya.
Di luar sudah berdiri tenda terop banyak bapak bapak yang masih berkumpul. arif dan keluarganya turun dari mobil.
"akhirnya sampai juga mbak yu" kata bu sri sambil memeluk bu sari. mereka bersalam salaman.
"ayoo masuk. pasti pada capek karena perjalanan cukup jauh " kata pakde
"dek kamu masih pusing hem? " tanya arif menghampiri istri nya
"gak kok mas. sudah mendingan. aku ke belakang ya ikut ibu" kata anis
"kalau masih pusing jangan maksain untuk bantu bantu. bude akan ngerti kok" kata arif. ia masih khawatir keadaan istrinya
"anis beneran sudah gak papa mas. sudah sana. kamu gabung sama bapak bapak yang lain. kenzi nya jagain juga ya" kata anis
