NovelToon NovelToon
Pelampiasan Hasrat Suami Kejam

Pelampiasan Hasrat Suami Kejam

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Duda / Ibu Pengganti
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Kacan

Dijual oleh ibu tiri ke pada seorang duda kaya berumur 40 tahun tidak serta merta membuat Citara bahagia.

Kekejaman pria beranak dua itu menjadikan Citara sebagai pelampiasan hasratnya.

Sampai sebuah fakta mengejutkan diketahui oleh Citara. Jika, pria yang dinikahinya bukan pria biasa.

Sisi gelap dari pria itu membuat Citara menjulukinya dengan sebutan Monster Salju. Pemarah, dingin, misterius dan mengerikan.

Akankah Citara mampu meluluhkah hati ayah dan anak itu? Simak kisahnya hanya di "Pelampiasan Hasrat Suami Kejam "

Author : Kacan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kacan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PHSK 15

Varen seperti orang yang kerasukan, pria itu mencium bibir istrinya dengan brutal. Citara yang belum mahir dalam beradu bibir hanya bisa pasrah dalam menghadapi Monster Salju yang tengah menindih tubuhnya.

Bibir Citara terasa bengkak dan sedikit kebas. Namun, Varen tidak memperdulikan hal itu dan malah melanjutkan aksinya dengan kasar.

Pria berwajah tampan itu menggigit benda semerah chery milik sang istri saat si wanita merapatkan bibirnya dengan kuat.

"Eunghhh, sssts." Citara meringis merasakan perih di bibirnya, spontan wanita berlesung pipi itu menganga.

Melihat ada celah, Varen langsung mendorong benda tidak bertulang miliknya untuk mengabsen setiap deretan gigi milik sang istri.

Varen melampiaskan amarahnya dalam pergulatan benda tidak bertulang yang begitu panas, Citara sampai kesulitan untuk bernapas.

"Kau tau seberapa kuat pria tua ini?" desis Varen di sela aktifitas beradu bibir yang sedang ia lakukan.

Citara mengerjapkan matanya berulang kali, entah mengapa Varen terus mengucapkan kalimat tua dan tua.

"Tuan, apa salah saya?" tanya wanita itu dengan lirih saat Varen melepaskan tautan bibir mereka.

Monster Salju itu menyeringai, ekspresinya menggambarkan rasa jijik. "Kau berpura-pura tidak tahu huh? Apa aku perlu menjelaskannya?" Varen mencengkram kedua pipi Citara sampai wanita itu meringis menahan sakit.

"Stts, T-tuan. Kenapa Tuan menikahi saya jika Tuan tidak bisa menerima kehadiran saya. L-lepaskan." Citara memohon dengan wajah iba, wanita itu kesusahan bicara karena cengkraman yang Varen lakukan.

Bukannya mendengar ucapan Citara, kini Varen mengangkat tubuh istrinya dengan kasar. Ia membawa Citara ke atas punggungnya, wanita berlesung pipi itu persis seperti karung beras.

Varen membawa Citara keluar dari gudang. Ia berjalan dengan dagu terangkat, tatapan matanya fokus ke depan. Hingga tibalah Monster Salju itu di dalam lift. Saat pintu lift terbuka, Varen kembali melangkah. Melewati beberapa para penjaga yang berdiri di dekat pintu kamar Citara.

"Kalian pastikan agar istriku tidak kabur lagi!" perintah Varen tanpa menatap ke arah para penjaga.

"Baik, Tuan."

Monster Salju itu kembali berjalan ke kamarnya, Citara yang digendong diseperti karung beras mulai merasakan pusing karena kepalanya yang menghadap lantai.

"Tuan lepaskan saya!" pekik Citara memberontak saat Varen membuka pintu kamar.

Brak!

Pria bertubuh tegap itu menutup pintu dengan menggunakan kakinya. Ia tidak mendengarkan pekikkan sang istri, dengan kasar Varen melempar tubuh Citara ke atas ranjangnya.

Perlahan Monster Salju yang masih diselimuti dengan amarah itu merayap ke atas tubuh istrinya. Citara beringsut mundur, jantungnya berpacu lebih cepat saat Varen menahan kakinya.

"Kau tidak akan bisa lepas dari genggaman tanganku! Ingat itu!" geram Varen.

"T-tuan, saya ingin pulang. Lepaskan saya hiks." Citara mengatupkan kedua tangan di depan dada, berharap Varen masih memiliki secuil kebaikan hati.

Namun sayang beribu sayang, Varen bukanlah pria yang mudah memaafkan suatu kesalahan. Monster Salju itu merobek pakaian yang dikenakan oleh Citara dengan sekali hentakkan.

Srek!

"Waktunya kau merasakan aku kembali," ucap Varen dengan seringainya.

Kepala Citara menggeleng kuat, ia berusaha menutupi tubuhnya yang hanya terlindungi oleh kacamata serta segi tiga yang ia kenakan.

Varen menyingkirkan kedua tangan Citara yang ia anggap menghalangi pemandangan indah di depannya. "Aku akan membuatmu menjerit semalaman, nikmatilah b*tch!" desis pria itu dengan memerangkap tubuh ringkih sang istri.

"Lepaskan aku. Kau memang monster! Enyahlah kau dari dunia ini!" teriak Citara dengan membabi buta.

Wanita itu tanpa sadar menitihkan air matanya. Ia berteriak takut saat Varen melepas pelindung bukit kembarnya.

"T-tuan, tolong hentikan!" rintih Citara dengan berlinang air mata.

Wanita berlesung pipi itu merasa jijik dengan perlakuan Varen yang menjilati kulit lehernya. Citara tidak mampu melepaskan diri dari rengkuhan sang suami yang tengah mejelma menjadi monster kejam.

Varen mengangkat kepalanya dari ceruk leher Citara. "Berani sekali kau memerintahku b*tch! KAU TIDAK PUNYA HAK ATAS TUBUHMU!" teriak Monster Salju itu di depan wajah wanita yang sedang memejamkan mata karena merasa takut.

"Aku bebas melakukan apapun! Termasuk hal ini," tegas Varen sembari menggigit permukaan bukit kembar istrinya.

"ARGHH! S-SAKIT," jerit Citara menggeleng-gelengkan kepala.

Seringai Varen begitu kentara, aduh kesakitan Citara bagai melodi indah yang mengisi malamnya. Pria itu merasa puas saat menyaksikan wajah ketakutan istrinya.

"Ah, tubuhmu sedikit panas," ujar Varen saat lidahnya yang basah menyapu permukaan kulit Citara. "Akan tetapi aku tidak perduli!" lanjut pria itu dengan tidak berperasaan.

Citara yang belum benar-benar pulih harus kembali merasakan perlakuan kasar dari suaminya.

"T-tidak, Tuan. J-jangan hiks." Citara memohon dengan suara bergetar.

Srek!

Pria dengan sebutan Monster Salju itu merobek paksa kain berbentuk segitiga milik istrinya dengan sekali hentakkan, ia tidak memperdulikan Citara yang terus memohon.

"Tinggal satu penghalang lagi," ucap Varen sebelum tangannya kembali merobek pelindung aset Citara yang terakhir.

Srek!

"Perfect." Varen berdecak kagum.

Matanya dapat melihat jelas bekas gigitan yang ia ciptakan di atas salah satu bukit kembar istrinya.

"Time to show, Bit*h!" geram Varen sebelum bibirnya melahap aset milik Citara dengan kasar.

Wanita yang berada dalam kungkungan Varen itu terus menjerit bercampur dengan lengu-han. Varen benar-benar menunjukkan keperkasaannya.

Pria itu membuktikan kekuatannya dalam bertempur di atas ranjang. Varen memasuki Citara dengan kasar hingga wanita yang tidak siap itu menggigit bibirnya sendiri untuk menahan rasa sakit yang mendera.

Varen terus memompa tubuh istrinya tanpa ampun. Keringat membasahi keduanya, pria yang masih tidak puas itu tidak ada niatan untuk berhenti.

Citara yang sudah kehabisan tenaga tidak lagi berteriak, ia hanya diam merasakan apa yang tengah Varen berikan. Tubuhnya yang tidak sekuat baja bisa merasakan sakit saat Varen menekan tubuhnya terlalu kuat.

Pendengaran Citara diisi penuh oleh suara-suara Varen yang sesekali melenguh dan memaki. Desa-han juga keluar dari mulut suaminya yang terus mencari kenikmatan untuk diri sendiri.

"Eungh, T-t ... tuan berhen—"

Ucapan Citara terhenti, sebab Varen langsung meraup bibirnya dengan ganas dan penuh naf-su.

Jarum jam sudah menunjukkan pukul satu pagi. Namun, Varen terus menggempur tubuh Citara tanpa ampun. Hingga tiba-tiba terdengar suara menjijikkan Monster Salju itu sebelum dirinya ambruk di atas tubuh Citara.

Cairan hangat membasahi milik Citara, terasa seperti menyembur dinding rahimnya.

Varen terdiam sesaat. Citara berpikir semua ini telah usai, dan ia bisa kembali beristirahat. Namun, ternyata dugaannya salah besar karena Varen kembali memompa tubuhnya.

"Ahhh! Kau rasahhkan itu bit*h!" de-sah Varen di tengah aktifitasnya.

Tangan Citara mencengkram kuat seprai di sisi kanan dan kirinya. Tubuh wanita itu bergerak karena hentakkan Varen yang kuat.

Varen mulai menjalankan aksinya, ia tidak membiarkan tangannya menganggur. Tangan pria itu merambat ke atas bukit sang istri yang pas dalam genggaman tangannya.

Gerakkan tubuh Varen berpadu sempurna dengan gerakkan tangannya. Citara benar-benar menjadi pelampiasan Monster Salju yang dianggapnya tidak memiliki hati nurani walau secuil.

Citara memejamkan mata kuat saat Varen menaikkan temponya. Rambut kedua insan itu basah oleh keringat, kulit putih Varen terlihat memerah. Sedangkan warna kulit Citara yang kuning langsat semakin terlihat menggoda saat keringat mengalir di kulitnya.

Aktifitas panas itu terus berlanjut hingga jarum jam menunjukkan pukul tiga pagi. Entah bagaimana kondisi Citara yang terus digempur oleh suaminya.

Varen benar-benar kuat diusianya, tidak sia-sia ia menjaga pola makan serta pola hidupnya yang sehat.

"Ahhh."

Pria itu kembali mendapatkan kepuasan. Ia melepaskan miliknya dari milik Citara, lalu berguling ke samping tubuh sang istri.

"Kau memang kejam," ucap Citara dengan suara yang lirih, tanpa mau menatap wajah suaminya.

Varen tidak perduli atas apa yang diucapkan oleh Citara, ia lebih memilih memejamkan mata. Tenaganya terkuras oleh aktifitas panjang yang ia lakukan hari ini.

Bersambung ....

Apa yang akan terjadi selanjutnya?

1
Gktau
Luar biasa
Omar Diba Alkatiri
excellent
Yudi Jebaru
Kecewa
Yudi Jebaru
Buruk
Lidiya Padhilah
Lumayan
Nur Kustur
bagus
Xera
bagian ini lucu..
Ard danzy
Luar biasa
Siti Sumarni
memang seharusnya begitu Ara,bila perlu benci varen seumur hidupmu
Magda lena
Luar biasa
Katherina Ajawaila
pasti ade nya Enzi muncul deh 🥰
Katherina Ajawaila
dasar tuan Arogan hukuman pakai. DP SMP kapan. tbour. varren jadi bucin. gemes liat nya udh sakit aja msh ditaktor.
Chelsea Yuliyanti silfeto Silfeto
keren banget sampe menghayati
Kacan: terima kasih zeyengku 😍😍😍😍😍😍😍😘
total 1 replies
Katherina Ajawaila
semoga pas sadar berubah ngk kejam ya thour, kemakan sumpahan org yg di habisin nyawanua dgn paksa🤭
Katherina Ajawaila
jalang jablai dasar bawa ke markas bikin sate 😡
Katherina Ajawaila
dasar maniak, biar sadar diri lo, istri yg jalang jablai sm mm mu, semua wanita di anggap sama pada hal dokter, 😡
Nikma: Wah, makasih banyak kakak🥰😘❤️
Kacan: Monggo dikirim sinopsis sama ss covernya lewat pesan, nanti othor promoin di novel ini. Alhamdulillah lagi dipromosiin sama ntun barangkali pada mampir juga😍😍😍😘😘😘
total 3 replies
Katherina Ajawaila
dasar PP egois, otak nya hanya diktator terus anak di tatar sm seperti dia yg kurang ksh sayang 😡
Katherina Ajawaila
mestinya PP yg arogan itu liat anak dan mm sambung aja akur, 😜
Katherina Ajawaila
Vareen aja matanya ngk disiplin, biar bintitan aja. gedek banget liat kelakuannya mines 😜
Katherina Ajawaila
ko. udh. di pasaktomi. msh doyang aja thour, bukan nya jd bego ya org kalau, udh di kebiri gitu 🤷‍♂️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!