Cewek Gesrek Vs Bad Boy

"Kalo gitu, balik kejar dong. Masa udah nyerah aja, ga gentle ah anak mama." ucap Erina

"Tapi, tadi ia menerima pernyataan cinta pria lain ma." jawab Bintang, benarkan? Itu kan yang ia lihat tadi di sekolah? Ia melihat betapa bahagianya peia itu, saat mengiyakan pernyataannya.

Erina menggelengkan kepalanya tak percaya bila sang putra benar-benar sudah jatuh cinta pada lawan Jenisnya.

"Baru juga pacaran, yang nikah aja bisa cerai." ucap Erina seraya menghembuskan nafasnya pelan, bukan ia mengajari sang putra tidak benar. Hanya saja, kesempatan Bintang masih banyak. Bila, jodoh ga akan kemana bukan? Yang penting usaha dulu, hasilnya gimana nanti.

"Sebelum janur kuning melengkung, kamu masih bisa berusaha mendapatkan hatinya. Kini giliranmu yang mengejarnya, siapa tau ia masih menyimpan perasaan padamu." lanjut Erina, Bintang terdiam mencerna ucapan sang mama.

"Mama benar, aku akan berusaha mendapatkan kembali cintanya." jawab Bintang tersenyum, Erina pun masuk ke dalam pelukan sang putra. Karena bagaimana pun, hatinya masih tidak baik-baik saja saat ini. Ia membutuhkan seseorang untuk menjadi sandarannya, dan sang putralah tempatnya.

"Apa mama masih berharap kembali dengan papa?" tanya Bintang tiba-tiba, setelah mereka melerai pelukannya. Sang mama menggelengkan kepalanya pelan

"Tidak, setelah mama tau bila papamu berkhianat. Rasa yang ada pada mama, terkikis sedikit demi sedikit dan akhirnya hilang tak berbekas. Tapi, mama tidak membenci papamu. Mungkin ini sudah menjadi jalan takdir, yang harus mama lalui." jawab Erina tersenyum, Bintang bisa melihat bila sang mama benar-benar telah mengikhlaskan semuanya.

"Jadi, mama minta... jangan terlalu lama membenci papamu. Walau bagaimana pun, kamu tetap putra kandungnya. Darahnya mengalir pada tubuhmu, sekeras apapun kamu menolaknya. Tak ada yang namanya mantan anak dan mantan ayah, ikhlaskan. Kamu bisa kan nak?" lanjutnya, seraya mengusap sayang kepala Bintang

"Akan Bintang usahakan, tak mudah menghilangkan rasa kecewa ini ma." jawab Bintang, Erina mengangguk

"Pelan-pelan saja, karena mama juga membutuhkan waktu 3 tahun untuk bisa menerimanya. Hubungan mama dan papa tidaklah sebentar, 1 tahun saling mengenal dan 19 tahun hidup berumah tangga dan 3 tahun di dalamnya berjalan pengkhianatan." ucap Erina

Mereka asyik berbincang di taman dengan di temani teh dan cemilan, yang di antarkan asistennya. Erina tak percaya, bila sang putra bisa di ajak berbincang dengan pikiran terbuka. Tanpa mengedepankan emosi yang membludak, di saat membahas sang ayah. Putranya sudah dewasa, Erina merasa begitu cepatnya sang putra tumbuh. Ia merindukan masa-masa, dimana sang putra masih berada dalam gendongannya.

Saat tengah asyik berbincang, tiba-tiba ada salah satu asisten rumah tangganya yang datang dengan tergopoh-gopoh.

"Nyonya, tuan muda." panggilnya dengan nafas tak beraturan

"Ada apa bi? Kenapa bibi harus berlari-lari seperti ini?" tanya Erina

"Anu nyonya, di luar ada wanita yang mengaku istri dari tuan besar" jawab sang pelayan

"Istri?" tanya Erina, Bintang tersenyum smirk

"Itu pasti selingkuhan papa ma, ia pasti tidak terima papa ceraikan." ucap Bintang, membuat Erina terkejut

"Di ceraikan? Bagaimana bisa? Bukankah kamu hanya mengurus perceraian mama dan papa?" tanya Erina

"Bintang mengirimkan bukti perselingkuhan wanita ular itu, pada papa. Karena ternyata, wanita itu berhubungan dengan banyak pria di belakang papa." jawab Bintang santai, Erina membulatkan kedua matanya karena terkejut.

"A apa?" Bintang mengangguk, Erina menggelengkan kepalanya tak percaya. Suaminya, ah bukan... tapi calon mantan suaminya berselingkuh dan membela seorang wanita yang ternyata...

"Dimana dia sekarang?" tanya Bintang

"Ada di depan gerbang tuan muda, para pengawal masih menahannya di depan. Tapi, ia terus memberontak dan berteriak di luar sana." jawab si pelayan

Bintang pun melangkahkan kakinya untuk keluar, di susul sang mama di belakang. Setelah sampai di depan, mereka mendengar wanita itu berteriak memanggil nama Erina.

"Apa yang kamu inginkan?" tanya Bintang dengan wajah dinginnya, tanpa membuka pagar

"Kau, pasti kamu kan yang telah mengirimkan foto-foto itu." jawab Clara, Bintang tersenyum

"Kalau memang iya, kenapa?" ucap Bintang melipat tangannya di atas perutnya

"BR*NGSEK, GARA-GARA FOTO ITU AKU DI CERAIKAN OLEH BAGUS!! KAMU HARUS BERTANGGUNG JAWAB, SI*LAN!!" teriak Clara

"JAGA UCAPANMU J*LANG!" bentak Erina tak terima anaknya di caci maki

"Itu semua adalah hasil dari yang kamu tanam sendiri, sudah merebut suami orang. Masih belum puas, malah mencari mangsa di luar sana. MENJIJIKAN!!" lanjut Erina dengan tatapan merendahkan

"Kamu, kamu menggugat cerai mas Bagus. Itu artinya kamu harus memberikan harta gono gini, aku tidak terima kamu menceraikan mas Bagus tanpa uang sepeserpun." ucap Clara tak tau malu

"Hahahahaha" tawa Bintang pecah, ia pun bertepuk tangan saking lucunya dengan apa yang di ucapkan oleh wanita di hadapannya.

"Lucu, anda benar-benar lucu nyonya. Asal anda tau, semua harta adalah milik ibu dan aku. Ada surat perjanjian yang tidak bisa di ganggu gugat oleh siapapun. Kalaupun ibuku mau memberikan harta pada pria itu, apa hubungannya dengan anda? Bukankah tadi anda bilang, bila anda sudah di ceraikan olehnya. Lalu apa hak anda nyonya?" tanya Bintang

"Aku... aku... " Clara bingung hendak menjawab apa

"Ingat, anda hanya di nikahi secara siri oleh pria itu. Jadi, anda tidak akan memiliki hak apapun. Karena tak ada bukti yang bisa menguatkan tuntunan anda, NYONYA!! Berhenti mempermalukan diri sendiri, dengan anda berteriak seperti ini. Sama artinya dengan anda membuka aib sendiri, MEMALUKAN" Clara yang mendengar ucapan Bintang, menatap berkeliling.

Banyak orang yang memperhatikan dan menggunjingkan dirinya, ia pun tersadar dan segera pergi dengan wajah yang memerah dan hati yang dongkol karena tidak mendapatkan apa-apa.

Bintang dan Erina menghembuskan nafasnya pelan, mereka berdua benar-benar tak habis pikir dengan wanita itu. Bagaimana bisa, ia meminta bagian harta gono-gini pada mereka.

"Bagaimana bisa ada perempuan yang tidak memiliki malu sepertinya?" tanya Erina

"Itu karena ia tak mau hidup susah ma, dia pikir harta ini adalah milik papa. Pengen untung, malah buntung." Erina tertawa mendengar jawaban sang putra

"Mungkin dia berpikir merebut papamu, mama akan jatuh miskin. Dan ternyata, malah ia yang sekarang jatuh miskin." ucap Erina

.

"S*alan si Erina, Bagus sia-sia selam 3 tahun aku bertahan denganmu. Ternyata kamu hanyalah orang miskin dan seorang parasit, AAAARRRGGGHHHT" Clara menggerutu sepanjang jalan, ia benar-benar kesal. Tanpa menyadari, bila dirinya juga adalah seorang benalu.

"Aku sudah di talak oleh si Bagus, terus sekarang aku harus kemana? Lebih baik aku pikirkan nanti, setelah aku membereskan pakaianku." ia pun bergegas kembali ke rumah, dimana tempat ia dan Bagus tinggal.

Namun alangkah terkejutnya, saat ia melihat semua barangnya terberai berantakan di depan pintu. Baju dan juga barang penting lainnya, Clara segera berlari untuk membereskan barangnya.

"BAGUS, BUKA!!! AKU TIDAK TERIMA KAMU PERLAKUKAN SEPERTI INI, AKU JUGA MEMPUNYAI HAK ATAS RUMAH INI!!!" kembali Clara berteriak, membuat para tetangga keluar dan menonton tingkahnya.

'Jangan-jangan dia di usir'

'Aku yakin, bila pak Bagus sudah tau belangnya.'

'Syukur, gitu tuh kalo dapetin suami hasil rebut milik orang. Ga akan bertahan lama, malah jadi sengsara.'

"DIAM DIAM KALIAN SEMUA, TAU APA KALIAN HAH?!" bentak Clara

"Tentu saja kami tau, kamu kan pelakor." ucap salah satu ibu-ibu, yang tau siapa Bagus dan Erina. Jujur ia terkejut saat mengetahui pernikahan siri dari atasan suaminya, namun saat itu ia tidak bisa ikut campur. Karena mengingat posisi sang suami, bisa saja terancam.

Namun, setelah melihat ini semua. Ia yakin, bila atasan suaminya itu telah mengetahui kebusukan wanita itu. Karena bukan hanya dirinya yang melihat, bila wanita itu di antar jemput oleh pria yang berbeda setiap harinya. Di saat Bagus berangkat kerja, maka tak lama setelah Bagus berangkat. Akan ada mobil masuk ke dalam pekarangan rumahnya dan tak lama Clara keluar dengan pakaian kurang bahannya, lalu cipika cipiki di depan rumah. Sungguh kelakuan yang tidak patut di contoh....

...****************...

...Happy Reading all💞💞💞💞...