NovelToon NovelToon
Anak Wanita Yang Kucerai

Anak Wanita Yang Kucerai

Status: tamat
Genre:Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius / Pernikahan Kilat / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:3.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Atuusalimah

"Aku menikahimu dulu karena permintaan ibu ,Arin.Mulai sekarang kau tak berhak mencampuri urusanku begitupun aku terhadapmu .Aku ceraikan kau ,tetapi jangan khawatir .Semua kebutuhan mu dan mama tetap aku yang menanggung ,dengan begitu kau tak akan kekurangan sesuatu apapun !"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atuusalimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#23

Arini

***

"Kita tak harus bertemu di malam-malam begini kan?" Jawabku sengit.

"Jika kau mau ,aku rela datang sekarang ke rumah mu !" Ku tarik napas ,kemudian ku matikan secara sepihak. Apa perlu ku ingatkan lagi ,untuk dia tidak mengganggu kehidupan ku .

"Siapa ?" Mata Pani memicing ,gurat penasaran tampak sekali jelas di matanya ,selama ini tak ada satu hal pun yang ku tutup dengan dia .Apa ia ,masalah ini juga harus ku beritahu. Sementara ,aku tak mau dia ikut terbebani yang pada akhirnya menceramahi ku dengan berbagai peringatan. Dia begitu menantang keras apapun hubungan ku dengan mas Bian.

"Rekan kerja ,resek !!" Aku menjawab dengan harapan Pani tak menyadari kebohonganku kali ini . "Gue duluan ya ,mau mandi .Udah lengket nih badan !" Tambahku sambil mengendus ketiakku secara bergantian .Kabur, selalu menjadi pilihan untuk menghindari pertanyaan yang tak bisa ku jawab.

Aku bangkit ,tak mempedulikan matanya yang masih memicing curiga .Bersiul ,padahal otakku sudah sangat kelelahan karena terbebani dengan kejadian sore tadi.

Langkahku gontai merasakan pegal di kedua kaki ,mengingat saking lamanya aku menggunakan high hills bertumit sialan itu .Kemudian langkahku berhenti ,di depan kamar putraku .

Pintu nya sedikit ku buka demi memberi celah pada mataku untuk melihat keadaannya . Tatapanku mengedar keseluruhan penjuru ruangan yang ada ,tetapi tak ku temukan Farhan di sana.Hanya mainan yang berserakan dimana-mana ,seperti yang sudah Pani jelaskan sebelumnya . Hatiku tersayat mendapati kenyataan ini ,tetapi mau bagaimana lagi . Posisi kami memang tak mudah dan serba salah.

"Lo tidurin Farhan dimana ,Pan ?" Suaraku naik satu oktaf dari biasanya ,mengingat keberadaan Pani yang cukup jauh dari tempat ku berada.

"Di kamar gue .Berantakan kamarnya ,males beresin gue!" Teriaknya tak kalah kecang.

Aku tak menjawab lagi,tetapi berniat memindahkan Farhan ke kamarku begitu selesai.

Gegas menuju kamar mandi mengingat jam dinding sudah menunjukan pukul sepuluh sekarang ini . Air hangat menjadi pilihanku untuk mengisi bathtub karena sering ampuh untuk sekedar merilekskan syaraf-syaraf yang kencang,apalagi jika di tambah dengan sabun susu wangi strawberry favorit ku.

Sementara menunggu air itu penuh ,ku siapkan pakaian tidur bersih kemudian menyimpan pakaianku tadi ke keranjang kotor .Mengebut-ngebut alas tempat tidur sebentar ,sehingga selesai mandi aku tak mesti melakukan apa-apa lagi .

"Pan ,minta tolong pindahin Farhan ke kamar gue ya ,gue mau mandi dulu !" Tak ada jawaban ,tetapi aku tau Pani akan melakukannya .

Terbukti ,saat aku baru saja keluar dari kamar mandi Farhan sudah meringkuk di tempat tidurku. Ada rasa sesak yang menyeruak ,ketika melihat tubuh mungil itu terbaring tak berdaya.

Ku hampiri sambil ku belai rambutnya yang sudah mulai memanjang .Satu bulan ini dia menolak cukur rambut ,katanya Farhan terlihat keren dengan rambut begini .

"Ini Daddy ku ,keren kan! " Racaunya disusul gerakan kecil dari tubuh nya .

Air menggenang di pelupuk mata ,siap tumpah karena tak kuasa membendung rasa nyeri yang tiba-tiba hadir. "Maafkan mommy nak ,Mommy tak bermaksud melukai perasaan mu !"

Ku tatap wajah putraku yang terpejam damai,teringat bahwa dialah penguat jiwa di kala sedang rapuh ,penyemangat hidup saat semua terasa lelah .Dia putraku, yang tawanya menjadi sumber kebahagiaan ku ,tetapi menatap wajahnya terkadang sangat menyakitkan bagiku karena ,wajah itu terlihat sama persis dengan orang yang berusaha ku lupakan dalam ingatan.

Lelah menuntut ,tubuh memohon untuk di istirahatkan ,sementara ku hapus air mata sialan yang kerap hadir . Ini sudah terlalu lama,tapi mengapa terasa masih sama menyakitkan nya ketika hati kembali mengingat dia .

Ku baringkan tubuh setelah sebelumnya mengganti sinar lampu ,baru mata ini hendak terpejam suara pesan masuk terdengar .

Aku berniat mengabaikan ,tetapi hati selalu berkhianat . Godaan untuk membiarkan rasa penasaran ku terlalu besar untuk di tolak .Akhirnya ,aku kembali menyalakan handphone demi melihat siapa yang mengirim pesan.

"Arin ,mas kangen !! Mas telpon ,angkat ya!"

Aku menatap layar ponsel tanpa berkedip,pandanganku mengabur ,detik itu pula aku menangis lagi .

Teringat , ini adalah kata-kata yang paling ku rindukan saat dulu mas Bian menjalankan bisnis nya keluar kota . Hanya saja,sekarang dalam posisi yang berbeda .Ralat ,maksudku adalah sekarang posisi nya dengan aku yang sudah tahu bahwa ini hanya sandiwara belaka.

Kau pikir ,perasaan ku bagaimana?

Layar ponselku berkedip .Panggilan Video call menyala ,dan aku memilih untuk mendiamkan nya sampai mati.

Tak berapa lama ,nyala kembali .

Aku menggeser ikon hijau kemudian terlihatlah mas Bian ,duduk di balkon tempat kami dulu sering menghabiskan malam untuk berbincang .

"Besok kita ketemu ya ,mas mau ngobrol sama kamu !" Dia berbicara ,tak peduli walau tak melihat wajahku di sini.

"Gak bisa ,aku kerja !"

"Kamu kerja di gaji berapa sih ? Uang yang sering mas kirim ,kenapa gak pernah di pake!"

"Ya ,besok kita ketemu !"Lanjutnya kemudian dengan suara memohon.

"Gak bisa ,aku kerja .Kamu tuli ya !",Sergahku marah.

"Sepulang kamu kerja ,gak apa-apa nanti mas jemput .Mas mau ngomong sesuatu sama kamu !"

"Aku capek .Mau istirahat .Jangan ganggu !"

"Arin to...!!" Ucapan nya terpotong ,panggilan terlanjur kumatikan. Mau apa lagi ,tak cukup kah dengan sandiwara yang masih terasa menyakitkan bagiku ini .

Tak cukup kah ?

***

Like ya ,komen ,vote dan rate jangan lupa !!

1
You Bitch
Karya Ampas, tokoh Perempuan pura² polos tapi blangsak. Tipe Egois yang merasa si Paling tersakiti bin Dzholim.
Bunda Keisha
ikutan gedeg gw sama Arin.. udah dicampakkan msh ngarep aja... 😡😡😡
Ahmad Muhib
Lumayan
Ahmad Muhib
Kecewa
Bunda Keisha
ga aku usah ngemis² cinta sama laki² seperti Bian,, buktikan bahwa Kamu bisa berdiri diatas kaki sendiri dan buktikan bahwa tanpa Bian kamu bisa dpt kan laki² yg lbh baik dari Bian...

penulisan tanda baca nya kurang pas ya.. koreksi aja
Puspa Sella
bisa gak nulisnya kurangi istilah flashdisk
NiedaSofian
Emangnye arin ngak tau dianye duda? Atau gimana?
Puspa Sella
Arin BKN BKN emosi aja karakter mu itu SDH di buang kok masih berharap aja
Puspa Sella
karakter Atin JD wanita bodoh
Ning Suswati
dasar laki2 gila, gitu dibuang mau dipungut lagi, emang otaknya udah geser
Siti Kholimah
nyesekkk sekali 😔😔😔
Ning Suswati
paling pak fredynya dibawah ancaman babang bian biar bisa mendapatkan arin lagi
Elara: Mampir di cerita aku yuk Kak, judulnya Reveal The Facts.
total 1 replies
Mulyani Radika
Luar biasa
Ning Suswati
hukum tabur tuwai, lanjut, mau rujuk kek mau kabur kemana aja terserah athor deh, jodoh udah diatur
Ning Suswati
lanjut thor, seruuuu haruuuuu
Nurul Fatimah
penuh emosi jiwa.. Bagus
Nurul Fatimah
lumayan bagus..penuh emosi jiwa
Ah Serin
terus terang saja arini mama mu kau cerai. jangan jadi wanita lemah kerana laki
Ning Suswati
emang enak dicuekin mantan, gk nyadar apa yg sdh dilakukan pada arin, sekarang baru ngejar2 arin, ibarat kata menjilat ludah sendiri
Ning Suswati
gimana rasanya perasaannya babang bian yg dicuekin mantan, emang enak, sesuai dg bau mulutnya sendiri yg tdk mau lagi diganggu dan pura2 gak pernah kenal,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!