Happy Reading ....
Jangan lupa tinggalkan jejak berupa komen dan like ya
****
Sebagai anggota buangan klan Shen, Erlang Shen tidak diperbolehkan untuk menggunakan nama Shen di depan namanya. Oleh karena itu, dia membalik posisi namanya dan menjadikan Erlang sebagai marga. Banyak hal yang tak boleh dia lakukan, termasuk berkultivasi. namun, semua larangan itu tak dihiraukan olehnya. Dengan modal nekat, ia memulai kultivasinya. Ini adalah titik awal perjalanan sang legenda
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pena_Novel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 5 Berkumpulnya 7 saudara
"Aku akan kembali ke klan Shen. Aku harus membebaskan kakek Gu," gumam Erlang Shen.
Erlang Shen membuat serangkaian segel tangan yang sangat rumit. Tak berselang lama, sebuah portal muncul dihadapannya. Erlang Shen langsung memasuki portal tersebut. Setelah Ia masuk, portal itu langsung tertutup.
Ditempat tinggal anggota buangan klan Shen, sebuah pusaran tiba-tiba saja muncul. Erlang Shen heran saat melihat tempat yang seharusnya dihuni oleh ratusan orang sangat sepi dan tidak ada tanda-tanda kehidupan.
"Kemana semua orang? Mereka tidak dibunuh, kan?" tanya Erlang Shen dalam hati.
"Aku akan mencari mereka menggunakan kristal kutukan itu." Erlang Shen pergi ke rumah lamanya yang kini sudah roboh. Ia membongkar rumah itu kemudian mengambil sesuatu di sana.
Setelah menemukan kristal kutukan itu, Erlang Shen menggenggam kristal itu kemudian mata suci. Ternyata dugaannya salah. Seluruh anggota buangan itu kembali ke klan utama. Yang membuat Erlang Shen sakit hati adalah mereka semua memiliki kultivasi, tapi tidak disiksa atau dibunuh seperti kedua orang tuanya yang disiksa kemudian dibunuh.
"Orang tuaku langsung dibunuh setelah ketahuan, tapi mereka semua tidak kenapa-napa. Aku harus memastikannya." Erlang Shen melesat menuju ke klan utama. Apa yang dilihatnya tadi tidak keliru. Seluruh anggota klan yang sebelumnya merupakan anggota buangan diterima kembali di klan utama.
"Aku ingat sekarang. Diantara semua anggota buangan, hanya kedua orang tuaku yang meninggal. Klan Shen benar-benar keterlaluan," ucap Erlang Shen.
"Kakek Gu, dia harus menjawab semua pertanyaanku." Erlang Shen mengaktifkan mata suci, kemudian ia mencari kakek Gu. Ia memeriksa seluruh bangunan menggunakan mata suci. Tak lama kemudian, ia menemukan tempat dimana kakek Gu dipenjara.
Erlang Shen muncul di depan penjara. Kakek Gu yang merasakan kehadiran seseorang langsung membuka matanya. Ia terkejut saat mengetahui jika yang datang adalah cucunya sendiri.
"Kenapa kau datang kesini? Kau mau mati?" tanya Kakek Gu kepada Erlang Shen.
"Aku kesini untuk menemui kakek," jawab Erlang Shen.
"Diantara ratusan anggota buangan yang berkultivasi, mengapa hanya kedua orang tuaku yang dibunuh? Apa alasannya, kakek?" tanya Erlang Shen.
"Tujuh ratus anggota buangan klan Shen dulunya adalah orang yang ditugaskan untuk mengawasi ayahmu dan juga diriku. Mereka semua sebenarnya memiliki kultivasi, namun kultivasi mereka disegel. Shen Fu melakukan itu untuk mencegah ayahmu melahirkan seorang anak yang jenius," jelas Kakek Gu.
"Kau tahu pemuda bernama Shen Erlang Juan?" Kakek Gu kembali bertanya kepada Erlang Shen.
"Jenius klan Shen, putra sulung Patriak Shen Fu," jawab Erlang Shen.
"Kau salah! Shen Juan adalah kakakmu. Sebelum kau dilahirkan, ibumu melahirkan 5 orang anak laki-laki dan seorang anak perempuan. lima saudaramu yang lain tidak diketahui keberadaannya, sementara Shen Juan, kakak tertuamu diambil paksa oleh Shen Fu karena ia terlahir dengan tubuh api suci. Kakak keduamu terlahir dengan 4 elemen, kakak ketigamu terlahir dengan tubuh alkemis, kakak keempatmu terlahir dengan 6 elemen, kakak kelima dan keenammu yang merupakan saudara kembar terlahir dengan tubuh petir suci," jelas Kakek Gu.
"Dimana semua kakakku sekarang?" tanya Erlang Shen.
"Mereka semua tumbuh menjadi seorang pembunuh berdarah dingin. lima saudaramu yang lain membunuh siapapun yang tak sejalan dengan mereka. Semuanya menjadi iblis pembunuh," jelas Kakek Gu.
"Bagaimana caraku menemukan mereka semua?" tanya Erlang Shen kepada kakek Gu.
"Gunakan giok ini." Kakek Gu memberikan potongan giok kepada Erlang Shen.
"Masing-masing saudaramu memiliki potongan giok yang sama, jika giok itu disatukan, maka seekor naga emas akan muncul di langit," jelas Kakek Gu.
"Kakek sudah memprediksi semuanya sejak awal?" tanya Erlang Shen.
"Benar, dan aku menanamkan giok itu di dada saudara-saudarimu agar tidak ada yang bisa mengambilnya," jelas Kakek Gu.
"Sekarang pergilah dari sini!" Kakek Gu menyuruh Erlang Shen pergi, tapi Erlang Shen menggelengkan kepalanya yang mengisyaratkan bahwa ia tidak mau pergi.
Erlang Shen melunakkan besi penjara menggunakan api. Setelah itu, ia mengeluarkan kakek Gu dari dalam penjara. Erlang Shen mengeluarkan beberapa butir pil dan memasukkan kedalam mulut kakek Gu. Pil-pil itu membuat kondisi kakek Gu membaik, meski kultivasinya tidak kembali.
"Kakek, kenapa patriak Shen Fu tidak menghancurkan dantian kakek?" tanya Erlang Shen.
"Karena Shen Fu tidak bisa melakukannya," jawab Kakek Gu.
Erlang Shen mengeluarkan racun bulan es yang ada di dalam tubuh kakek Gu. Setelah racun itu dikeluarkan, kultivasi kakek Gu kembali ke ranah Raja tahap 2.
"Saatnya mengumpulkan saudara-saudaraku." Erlang Shen melesat meninggalkan Kakek Gu. Setelah Erlang Shen pergi, kakek Gu juga meninggalkan penjara.
*********
Erlang Shen muncul tepat dihadapan Shen Erlang Juan yang sedang berlatih. Shen Erlang Juan yang mengetahui jika yang ada dihadapannya adalah adiknya hanya tersenyum kecil.
"Kau lama sekali," ucap Shen Erlang Juan.
"Maksudnya?" tanya Erlang Shen kepada Shen Erlang Juan.
"Aku sudah mengumpulkan adik-adikku yang lainnya, sekarang hanya menunggumu," jelas Shen Erlang Juan.
"Kakak tidak berbohong, kan?" tanya Erlang Shen dengan kewaspadaan tingkat tinggi.
"Tidak usah basa-basi, sekarang ikut denganku!" Shen Erlang Juan melesat ke utara. Erlang Shen yang penasaran mengikuti kakaknya. Sekitar setengah jam kemudian, mereka tiba di sebuah rumah kecil yang terletak di tengah hutan.
"Kakak, kau lama sekali." Seorang wanita menghampiri Shen Erlang Juan. Wanita itu berusia 20 tahun. Usianya selisih 5 tahun dengan Erlang Shen. Tak berselang lama, 4 orang pemuda keluar dari rumah kecil itu.
"Adik kecil kita sudah kembali," ucap Shen Erlang Juan.
"Erlang Tang, Erlang Chang, Erlang Shao, Erlang Qing, dan Erlang Yun, keluarkan liontin giok itu!" pinta Shen Erlang Juan.
Erlang Tang dan yang lainnya mengeluarkan giok yang mereka miliki. Erlang Shen juga mengeluarkan giok tersebut, setelah itu, mereka semua menyatukan pecahan giok putih pemberian kakek Gu.
Wuuuussssss
Cahaya emas itu menyelimuti 7 bersaudara itu. Cahaya emas itu kemudian membentuk sebuah armor emas yang sangat tipis. Meski sangat tipis, tapi armor itu sangatlah kuat.
Swuuuussss
Cahaya emas menembak ke langit. Cahaya emas itu membentuk seekor naga emas yang sangat besar. Naga emas itu lalu meraung. Raungannya itu membuat klan Shen dan sekitarnya bergetar. Bahkan, beberapa kota mendengar raungan dari naga tersebut.
Patriak Shen Fu terkejut saat mendengar raungan naga itu. Ia sangat marah saat melihat naga emas terbang di langit. Munculnya naga itu menandakan jika usaha mereka untuk memecah belah 7 bersaudara itu gagal.
"Erlang Juan sialan," teriak Shen Fu penuh amarah.
"Shen Fu, kau gagal untuk yang kedua kalinya." Kakek Gu muncul di hadapan Shen Fu. Nama asli kakek Gu adalah Shen Erlang Gu, tapi karena ia dibuang dari klan Shen, jadi ia menggunakan marga Erlang.
"Kalian keluarga Erlang benar-benar membuatku kesal," geram Shen Fu.
"Suatu hari nanti, ketujuh cucuku akan menjadi pendiri klan Erlang, klan yang diimpikan oleh leluhurku," ucap Erlang Gu sembari menatap Shen Fu dengan tatapan penuh kebencian.
"Kau pikir aku akan membiarkannya? Tentu tidak. Seluruh keturunan Leluhur Erlang akan kuhabisi. Keturunan naga emas akan kuhancurkan," ujar Shen Fu.
"Itu tidak akan terjadi," ucap Erlang Shen. Diantara ketujuh saudaranya, dialah yang paling menonjol.
"Pengkhianat sialan, lihatlah bagaimana aku menghancurkan adik-adikmu." Shen Fu menghancurkan sebuah giok. Tak lama kemudian, 7 orang muncul di hadapan Shen Fu.
"Bunuh 7 Erlang itu!" pinta Shen Fu kepada 7 orang yang baru muncul itu.