"Masa lalumu biarlah menjadi masalalumu, dan masa depanmu adalah masa depan kita."
"Tapi aku takut mengecewakanmu."
"percayalah jika seseorang mencintaimu dengan tulus dia tak akan pernah mempermasalahkan masalalumu, tidak semua orang memiliki masa lalu yang indah ataupun sebaliknya jadi tak semua orang harus mengetahuinya."
Novel ini mengisahkan perjuangan seorang gadis yang harus meninggalkan keluarganya dan oramg ia sayangi demi ketenangan hidupnya dan brusaha keras untuk mewujudkan semua impiannya.
Meski harus menikah di usianya yang terbilang masih muda dan menjadi gelar seorang Ibu baginya tak menjadi penghalang untuk mengejar apa yang telah ia impikan selama ini.
Apakah Alindia bisa bangkit dari keterpurukan dan menemukan kebahagiaan? Yuk baca novelnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosdiana meida sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 berangkat Ke Bali
Karena jadwal penerbangan Aldi batal, Aldi memutuskan untuk menunda dulu keberangkatannya ke Bali, dia masih ingin menghabiskan waktunya bersama Alin di Jogja, ternyata kabar ini sudah terdengar oleh Tania dan Chandra tentang Alin dan Aldi yang ingin bertunangan, Chandra senang melihat Alin bisa bersatu dengan Aldi, meski dalam hatinya sebenarnya kecewa, tetapi dia tak bisa berbuat apa - apa karena jodoh sudah di atur Allah SWT.
Sore ini Aldi mengajak Alin jalan - jalan di sekitar perdesaan sambil menunggu senja, mereka duduk santai di taman sambil melihat anak - anak sedang bermain dan bergembira bersama, mengingatkan mereka berdua dengan masa kecilnya dulu di Aceh.
"Al berarti kita LDR an dong?"
"Iya Alin, kan kamu yang minta biar kita gak pacaran dan lebih aman, mangkanya aku mau melamar kamu dulu sebelum berangkat ke Bali biar kamu gak diambil orang."
"Hmm siapa juga yang mau ngambil aku." gumam Alin
"Mana ada cowok yang gak suka sama gadis se cantik kamu sih." Goda Aldi sembari mencubit pipinya Alin.
"Ooh jadi kamu jatuh cinta karena fisik ya?"
"Eh enggak gitu sayangku."
"Sayang - sayang, semua cewek yang kamu deketin pasti kamu panggil gitu semua." ucap Alin sambil menyindir Aldi.
"Astaga, dikira aku cowok playboy apa ya, aku itu setia tauk."
"Ah gak mungkin, nanti palingan di Bali ke cantol sama cewek - cewek seksy kan banyak bule nya disana."
"Yaudah kita buktikan aja ya nanti, kalau aku akan setia menunggu kamu sampai lulus kuliah nanti terus kita menikah."
"Hmm terserah kamu aja deh, gak mau terlalu berharap."
"Ih kok gitu sih sayang ngomongnya?"
"Ya kan mana ada cewek yang gak suka sama cowok se ganteng kamu."
"Bisa aja sih kamu, kan yamg punya kamu doang sayang, ooh iya aku mau ngelamar kamu tapi gimana caranya kalau gak nemuin Umi kamu dulu di Jakarta?"
"Kayaknya aku masih belum siap Al buat ber urusan sama mereka."
"Terus gimana dong jadinya?"
"Kalau kamu emang serius, nanti malam kamu datang kerumahnya Mas Chandra aja biar ada saksinya nanti kalau udah mau nikah, baru kita ketemu Umi."
"Baiklah, aku setuju."
Seperti yang sudah direncanakan Aldi mengajak Mama dan Papanya untuk datang ke rumah Pak kiyai dan Bu Nyai, orang yang sudah dianggap Alin seperti kedua orangtuanya sendiri, sebenarnya Pak Danu tidak terlalu suka dengan Alin, berhubung demi memperbaiki hubungannya dengan anak semata wayangnya, dia mencoba untuk menerima Alin, dan acara pertunangan mereka pun berjalan dengan lancar, Chandra dan Tania juga ikut menyaksikannya, tak lupa Aldi membagikan momen bahagia itu di sosial media nya dan dilihat oleh Laura.
"Apa??Aldi tunangan sama Alin kok bisa sih maaaaaa?"
"Emangnya Aldi itu siapa dan Alin katanya menghilang?" Tanya Bu Sandra bingung.
"Aldi itu cowok yang Laura suka Maaah, Laura juga gak tau kok bisa ketemu sama Alin lagi."
"Oh jadi kamu suka sama cowok ini? iya sih dia memang ganteng dan kelihatannya tajir juga, kenapa kamu gak rebut aja dari Alin seperti ibunya dulu yang rebut Papah mu dari Mamah."
"Maksud Mamah nyuruh aku buat jadi pelakor juga?"
"Ya bukannya gitu nak, itu sih tersersh kamu, mau dapetin Aldi enggak?"
"Ya mau sih Maa."
"Yaudah lakuin aja, kan mereka LDR an kan?"
"Iya Ma, Aldi kuliah penerbangan Di Bali."
"Yaudah itu kesempatanmu buat deketin Aldi, kamu tinggal aja di bali juga, kamu sekolah penerbangan juga, lagian kamu cantik, kamu pasti lolos seleksi buat jadi pramugari."
"Tapi kan Laura sudah daftar kuliah di UNJ Maah?"
"Udah tenang aja, nanti semua Mamah yang urus, kamu tinggal berangkat aja."
"Mamah serius?" sambil menatap bu sandra.
"Tentu sayang, demi kebahagian kamu, apapun akan mama lakukan."
Laura pun memeluk Mamanya.
Malam ini, Aldi menelpon Alin sambil duduk di atas balkon kamarnya.
"Assalamu'alaikum calon istriku."
"Wa'alaikumsalam, masih lamaa."
"Ya gak Papa lah, oh iya kamu udah lihat langit belom.?"
"Belom, kenapa emang?"
"Malam ini indah banget, banyak bintang yang menghiasi langit, apalagi kalau ditemenin kamu malam ini."
"Hmm bisa aja kamu, besok jadi berangkat?"
"Iya, aku udah beli tiketnya kemarin."
"Hmm yaudah deh."
"Kok yaudah deh. kenapa masih kangen ya?"
"Enggak kok, ke GR an."
"Udah ngaku aja sih kangen kok gengsi."
"Mulai deh ngledek."
"Iya iya maaf deh, tidur jangan malam - malam ya, jaga kesehatan jangan capek - capek."
"Iya, makasih ya."
"Sama - sama sayang, yaudah aku matiin telponnya ya, good night, love you."
"Love you to."
i
Setelah telpon dimatikan, Alin jadi senyum - senyum sendiri, karena penasaran Alin membuka jendela kamarnya dan ternyata benar, ada banyak bintang yang menghiasi langit pada malam ini. Aldi juga masih melakukan hal yang sama, dia masih menatap langit yang penuh dengan cahaya bintang dan tersenyum ke arahnya, lalu dia beranjak dari tempat duduknya untuk segera masuk dan pergi tidur.
Ke keesokan harinya Alin ber inisiatif untuk datang ke Vila nya Aldi sambil membawakan sarapan pagi kebetulan hari ini dia libur bekerja, jadi bisa bersama Aldi mumpung belum berangkat ke Bali. sesampainya di Vila, Alin mengetuk pintu dan Bu Ningsih bagian bersih - bersih Vila membuka pintunya.
"Permisi Bu, Mas Aldi ada?"
"Ada non lagi nyantai di pinggir kolam, silahkan masuk aja."
"Bik Bu, trimakasih."
Setelah mendapatkan izin masuk, Alin menemui Aldi.
"Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam ehh bidadariku pagi - pagi udah datang."
"Nih aku bawain sarapan buat kamu, ini masakan aku sendiri loh." sambil meletakan rantang berisi soto ayam di atas meja.
"Cieee udah bisa masak nih, biasanya cuman bisa bikin mie instan doang." ledek Aldi.
"Hmm ngeledek nih ceritanya."
"Enggak kok, yaudah sini duduk, temenin aku sarapan.“
Alin pun duduk dan menikmati sarapan pagi bersama sang kekasih.
"Kamu kok nyantai aja sih nanti ketinggalan pesawat lagi gimana?"
"Enggak kok ini tinggal berangkat aja, aku masih kangen tauk sama kamu, lama looh gak ketemu kamu."
"Ya kan kamu sendiri yang milih kuliah disana."
"Aku gak tau sayang kalau keadaannya bakalan gini, aku pikir gak akan ketemu kamu lagi."
"Yaudah gak papa kamu fokus aja disana kan sekolah kamu cuman sebentar lah aku lama."
"Iya iyaa, kamu jaga diri baik - baik ya,janji ya jangan deket ama siapapun."
"Iya tapi kamu juga."
"Iya sayangku." sambil melingkarkan jari kelingkingnya pada jari Alin.
Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, Aldi segera berangkat menuju bandara dan mobil yang ia sewa sudah datang menjemputnya. sebelum berangkat Aldi berpamitan terlebih dahulu pada kekasihnya.
"Alin aku berangkat dulu ya, kamu baik - baik
disini, kalau ada apa - apa kabarin aku." sambil menatap wajah Alin dan memegang tangannya.
"Iya, kamu juga ya jaga hati jaga mata, jangan aneh - aneh terus jaga sholat 5 waktunya."
"Iya sayangku i love you."
"I love you to."
Aldi pun masuk ke dalam mobil, Alin melambaikan tangannya dan Aldi membalasnya,
"Aldi tunggu."
"Iya sayang ada apa?" Aldi membuka kaca mobilnya.
"Ini kamu pakai lagi ya." sambil memberikan kalung liontinnya.
"Looh kok kamu bisa dapetin kalung ini lagi, bukannya sudah aku buang?"
"Iya waktu itu aku ambil lagi, sekarang kamu pakai ya."
"Iya sayang aku pakai (sambil memakai kalungnya) yaudah aku berangkat dulu ya.".
Setelah mendapat izin dari Alin, mobil pun melaju meninggalkan Vila dan Alin segera kembali ke mess nya dengan perasaan yang seperti kehilangan orang yang dia sayang, entahlah apa keputusannya untuk LDR an dengan Aldi sudah tepat, dia gak tau.