Perjalanan Menggetarkan Langit

Perjalanan Menggetarkan Langit

Chapter 1 Prolog

Darah terciprat kemana-mana. seluruh anggota klan Shen yang sudah dibuang oleh klan gemetar karena ketakutan. Seorang algojo utusan klan utama menatap seluruh anggota buangan klan Shen dengan tatapan tajam.

"Siapapun yang memulai kultivasi, mau gagal atau berhasil, maka dia akan dieksekusi. Kalian para anggota buangan tidak berhak untuk menjadi ahli kultivasi." Algojo yang baru saja mengeksekusi sepasang suami istri itu berteriak lantang.

"Diberi kesempatan hidup adalah keberuntungan terbesar kalian. Jadi, jangan coba-coba untuk menandingi klan utama. Jika itu terjadi, maka tanggung sendiri akibatnya," ancam algojo tersebut.

Di saat seluruh anggota buangan ketakutan, ada seorang pemuda yang berdiri tanpa rasa takut. Sorot matanya yang tajam tertuju pada algojo yang mengeksekusi kedua orang tuanya.

"Ayah, Ibu, aku berjanji, kematian kalian tidak akan sia-sia. Darah klan Shen akan membayar semuanya." Pemuda itu membatin dengan tangan mengepal dan sorot mata yang penuh dendam.

Setelah algojo itu pergi, pemuda itu langsung membawa mayat orang tuanya ke suatu tempat dan menguburkannya. Pemuda itu menangis sejadi-jadinya di samping makam kedua orang tuanya.

"Darah dibayar darah, nyawa dibayar nyawa. Kalian anggota klan Shen akan membayar semuanya. Aku bersumpah akan mengambil nyawa kalian satu per satu." Erlang Shen berteriak dengan lantang. Seorang pria parubaya yang mendengar sumpah Erlang Shen langsung mendekatinya sambil tersenyum.

"Nak, simpan sumpahmu. Itu tidak akan berguna. Kita anggota buangan memiliki ruang gerak terbatas," jelas pria itu.

"Aku tidak takut kepada siapapun. Mereka membunuh orang tuaku, maka mereka harus membayarnya. Kalau kakek takut maka teruslah bersembunyi." Erlang Shen meninggalkan makam orang tuanya dengan hati yang dipenuhi amarah.

"Sudah puluhan tahun aku di tempat ini, tapi baru pertama kali aku melihat keberanian diantara generasi muda," gumam pria itu.

"Erlang Shen." Pria itu menyebutkan nama Erlang Shen, setelah itu ia menghilang.

Erlang Shen bersandar di dinding rumahnya yang sudah dimakan rayap. Ia menatap menara tinggi klan Shen yang terus menerus mengeluarkan cahaya.

"Kalian merenggut semuanya dariku. Bersenang-senanglah sampai aku datang dan mencabut nyawa kalian satu persatu." Erlang Shen masuk ke dalam kamar kedua orang tuanya. di kamar itu, Erlang Shen seperti mencari sesuatu. Setelah beberapa menit, akhirnya ia menemukan sebuah liontin kecil.

Erlang Shen juga membongkar tempat tidur ayah dan ibu. Dibawah tempat tidur itu, terdapat botol giok yang berisi pil dan juga sebuah cincin ruang tersembunyi di sana.

"Akan kuhancurkan semuanya." Erlang Shen langsung menelan sebutir pil. Hawa penas langsung menjalar di sekujur tubuh Erlang Shen. cairan hitam keluar dari tubuh Erlang Shen bersama dengan sebuah kristal kecil berbentuk prisma.

"Ini kristal yang dimaksud oleh ayah. Selama kristal ini tidak hancur, maka klan utama tidak akan tahu." Erlang Shen mengambil potongan kain dan membungkus kristal kecil itu tanpa membersihkannya. Setelah itu, ia menelan pil terakhir.

Boooommmmm

Ledakan teredam terdengar. Ledakan itu menandakan jika Erlang Shen berhasil membuka dantiannya. Tahap 1 ranah pemurnian qi adalah ranah paling rendah di dunia kultivasi. Erlang Shen melukai jarinya dan meneteskan darahnya di atas bandul liontin kecil dan juga cincin ruang yang ditemukan oleh Erlang Shen di bawa tempat tidur kedua orang tuanya.

"Nak, klan inti datang kesini. Kenakan kalung itu dan sembunyikan dibalik bajumu. Seorang pria pria parubaya memberikan kristal kepada Erlang Shen.

"Kristal itu akan menyelamatkanmu. Pecahkan kristal itu jika kau ingin kabur." Setelah mengatakan itu, pria parubaya itu langsung menghilang.

Erlang Shen tersenyum dingin, lalu ia memakai cincin ruang peninggalan orang tuanya. Di saat yang sama, beberapa anggota penegak hukum klan Shen langsung menangkapnya.

"Dasar pembangkang! Beraninya kau melanggar aturan!" bentak pemuda yang usianya beberapa tahun lebih tua dari Erlang Shen.

"Setelah membunuh kedua orang tuaku, kalian ingin membunuhku juga? Jangan mimpi!" Erlang Shen memecahkan kristal yang diberikan oleh pria parubaya sebelumnya. Saat itu juga, sebuah lubang hitam langsung menghisap Erlang Shen. Lubang hitam itu membawa Erlang Shen ke sebuah bangunan tua.

"Aku tidak percaya kalau kau senekat ini," kata seorang pria parubaya.

"Sebenarnya, kakek siapa?" tanya Erlang Shen.

"Dulu, Aku adalah Tetua Agung di klan Shen, tapi karena satu kesalahan kecil Aku dibuang. Mereka tidak mengetahui kalau kultivasiku tidak hilang," jelas pria parubaya tersebut.

Pria itu memberikan sebuah gulungan kepada Erlang Shen. Gulungan itu adalah gulungan teknik yang masih tersegel.

"Gulungan itu untukmu. Kuharap, kau menjadi kultivator hebat. Itu yang kuharapkan darimu, cucuku," jelas Pria itu.

"Maksudnya?" tanya Erlang Shen.

"Jika kau mengetahui banyak hal, itu hanya akan membebani pikiranmu. Teruslah berlatih hingga kau menjadi yang terkuat," jelas Pria parubaya itu.

Erlang Shen membuka gulungan itu. Entah kenapa, segel gulungan itu langsung menghilang saat Erlang Shen membuka gulungan tersebut.

"Shen Fu, kau menciptakan mautmu sendiri," batin pria parubaya tersebut.

Erlang Shen membaca gulungan itu dengan seksama. Hanya dengan sekali baca saja, Erlang Shen dapat mengingat semua yang ia baca.

"Pengkhianat tua, keluar kau!" seru seseorang.

"Sialan, mereka menemukan tempat ini." pria parubaya itu langsung membawa Erlang Shen ke tempat lain. Setelah itu, pria parubaya tersebut langsung pergi.

"Kakek." Erlang Shen mengepalkan tangannya. Dia tahu kalau pria parubaya yang membantunya itu memiliki luka dalam yang cukup parah.

"Kakek, terimakasih, aku tidak akan menyia-nyiakan bantuan kakek." Erlang Shen langsung berlari menyusuri hutan. Bayangan dari kedua orang tuanya serta pria parubaya yang membawanya pergi masih terbayang-bayang di ingatannya.

"Klan Shen baj*ngan! Aku bersumpah akan meratakan klan itu dimasa depan," ucap Erlang Shen.

Erlang Shen terus berlari tak tentu arah. Ia terus berlari melewati ajar dan pepohonan yang tumbang. Erlang Shen berhenti berlari setelah ia kelelahan.

"Kurasa, ini sudah cukup jauh dari klan Shen." Erlang Shen bersandar di bawah pohon. Karena sangat kelelahan, Erlang Shen ketiduran dibawah pohon tersebut.

Erlang Shen bangun karena merasa kedinginan. Erlang Shen mencari sebuah gua, tapi rasa dingin yang dirasakannya membuat ia tidak bisa berdiri. Perlahan-lahan, tubuhnya mulai membiru. Itu adalah efek dari racun kutukan yang ditanamkan petinggi klan Shen secara diam-diam.

"Akkkkhhhh"

Erlang Shen berteriak kesakitan. Racun itu menyebar ke seluruh tubuhnya. Erlang Shen jatuh ke tanah dalam keadaan tak sadarkan diri. Disaat racun itu hampir menginfeksi jantungnya, pria misterius datang dan menghentikan penyebaran racun di dalam tubuh Erlang Shen.

"Siapa yang tega meracuni bocah yang berusia 13 tahun?" tanya pria itu.

Pria misterius itu membawa Erlang Shen ke tempatnya. Di sana, ia langsung mengeluarkan racun yang ada di dalam tubuh Erlang Shen.

.

Terpopuler

Comments

Awal yang menarik... beda dari lainya 👍👍

2024-12-23

1

Marco Hendry

Marco Hendry

tulisanmu tampak sudah matang. tidak seperti tulisanku yang berceceran. semoga sukses selalu. semangat.

2024-12-16

1

Nf@. Conan 😎

Nf@. Conan 😎

yang berusaha 13 thun =yang berusia 13 thun??? 🤨🙄🤔🤔🤔

2024-12-28

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1 Prolog
2 Chapter 2 Racun Bulan Es dan Tombak Suci
3 Chapter 3 Tetua Zilong
4 Chapter 4 Warisan Dewa Suci
5 Chapter 5 Berkumpulnya 7 saudara
6 Chapter 6 Ranah Bumi tahap 5
7 Chapter 7 Kedatang Xie Han
8 Chapter 8 Di Klan Erlang
9 Chapter 9 Mematahkan Kesombongan Qi Xu
10 chapter 10 Di Serikat Alkemis
11 chapter 11 Lao Hu si Harimau Bersayap
12 Chapter 12 Informasi Klan Shen
13 Chapter 13 Kedatangan Iblis petir Kembar
14 Chapter 14 Ranah Raja tahap 5
15 Chapter 15 Melawan Iblis
16 Chapter 16 Danau Petir
17 Chapter 17 Bertemu Pewaris Dewa Perang
18 Chapter 18 Erlang Shen VS Yun Feng
19 chapter 19 Awal Sebuah Bencana
20 Chapter 20 Sebuah Petunjuk
21 Chapter 21 Alam Es Kuno
22 Chapter 22 Inti Es
23 Chapter 23 Mendapatkan Api Abadi
24 Chapter 24 Masih Di Alam Kuno
25 Chapter 25 Masih Di Alam Kuno II
26 Chapter 26 Memecahkan Petunjuk
27 Chapter 27 Keluar Dari Alam Kuno
28 Chapter 28 Misteri Klan Qing
29 Chapter 29 Chimera
30 Chapter 30 Kau saudaraku, Bukan Bawahanku
31 Chapter 31 Klan Kuno Shen
32 Chapter 32 Tiga Hewan Suci
33 Chapter 33 Memasuki Wilayah Sekte kelelawar Iblis
34 Chapter 34 Putri Zhang Yang Licik
35 Chapter 35 Membunuh Master Ilusi
36 Chapter 36 Sergapan
37 Chapter 37 Terbunuhnya Tiga Jenderal Kekaisaran Zhang
38 Chapter 38 Dikendalikan Oleh Kekuatan Naga Emas
39 Chapter 39 Erlang Shen Sadar
40 Chapter 40 Membakar Perkemahan Prajurit Kekaisaran Han
41 Chapter 41 Gua Petir
42 Chapter 42 Petir 7 Warna.
43 Chapter 43 Pergerakan Iblis Langit
44 Chapter 44 Prajurit Langit
45 Chapter 45 Yun Feng dan Erlang Shen Bekerjasama
46 Chapter 46 Kota Semanggi
47 Chapter 47 Ling Yue dan Klan Ling
48 Chapter 48 Di Klan Ling
49 Chapter 49 Keinginan Yun Feng
50 Chapter 50 Membunuh Murid Sekte Naga Kembar
51 Chapter 51 Serangan Gabungan
52 Chapter 52 Lembah Tengkorak
53 Chapter 53 Lembah Tengkorak II
54 Chapter 54 Masih di Lembah Tengkorak
55 Chapter 55 Ranah Surgawi Tahap Awal
56 Chapter 56 Kota Bulan Perak
57 Chapter 57 Identitas Asli Zhang Fuyi
58 Chapter 58 Kemunculan Sang Naga Hitam
59 Chapter 59 Naga Bayangan Mulai Menyerang
60 Chapter 60 Pertarungan I
61 Chapter 61 Pertarungan II dan Jenderal Langit
62 Ultimatum Kaisar Langit
63 Chapter 63 Menuju Pulau Kura-Kura
64 Chapter 64 Pegasus Suci
65 Chapter 65 Rubah Merah Berekor Sembilan
66 Chapter 66 Mengacau di Klan Zhi
67 Chapter 67 Ultimatum Kedua Kaisar Langit
68 Chapter 68 Penjaga Pulau Kura-kura
69 Chapter 69 Pulau Kura-kura
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Chapter 1 Prolog
2
Chapter 2 Racun Bulan Es dan Tombak Suci
3
Chapter 3 Tetua Zilong
4
Chapter 4 Warisan Dewa Suci
5
Chapter 5 Berkumpulnya 7 saudara
6
Chapter 6 Ranah Bumi tahap 5
7
Chapter 7 Kedatang Xie Han
8
Chapter 8 Di Klan Erlang
9
Chapter 9 Mematahkan Kesombongan Qi Xu
10
chapter 10 Di Serikat Alkemis
11
chapter 11 Lao Hu si Harimau Bersayap
12
Chapter 12 Informasi Klan Shen
13
Chapter 13 Kedatangan Iblis petir Kembar
14
Chapter 14 Ranah Raja tahap 5
15
Chapter 15 Melawan Iblis
16
Chapter 16 Danau Petir
17
Chapter 17 Bertemu Pewaris Dewa Perang
18
Chapter 18 Erlang Shen VS Yun Feng
19
chapter 19 Awal Sebuah Bencana
20
Chapter 20 Sebuah Petunjuk
21
Chapter 21 Alam Es Kuno
22
Chapter 22 Inti Es
23
Chapter 23 Mendapatkan Api Abadi
24
Chapter 24 Masih Di Alam Kuno
25
Chapter 25 Masih Di Alam Kuno II
26
Chapter 26 Memecahkan Petunjuk
27
Chapter 27 Keluar Dari Alam Kuno
28
Chapter 28 Misteri Klan Qing
29
Chapter 29 Chimera
30
Chapter 30 Kau saudaraku, Bukan Bawahanku
31
Chapter 31 Klan Kuno Shen
32
Chapter 32 Tiga Hewan Suci
33
Chapter 33 Memasuki Wilayah Sekte kelelawar Iblis
34
Chapter 34 Putri Zhang Yang Licik
35
Chapter 35 Membunuh Master Ilusi
36
Chapter 36 Sergapan
37
Chapter 37 Terbunuhnya Tiga Jenderal Kekaisaran Zhang
38
Chapter 38 Dikendalikan Oleh Kekuatan Naga Emas
39
Chapter 39 Erlang Shen Sadar
40
Chapter 40 Membakar Perkemahan Prajurit Kekaisaran Han
41
Chapter 41 Gua Petir
42
Chapter 42 Petir 7 Warna.
43
Chapter 43 Pergerakan Iblis Langit
44
Chapter 44 Prajurit Langit
45
Chapter 45 Yun Feng dan Erlang Shen Bekerjasama
46
Chapter 46 Kota Semanggi
47
Chapter 47 Ling Yue dan Klan Ling
48
Chapter 48 Di Klan Ling
49
Chapter 49 Keinginan Yun Feng
50
Chapter 50 Membunuh Murid Sekte Naga Kembar
51
Chapter 51 Serangan Gabungan
52
Chapter 52 Lembah Tengkorak
53
Chapter 53 Lembah Tengkorak II
54
Chapter 54 Masih di Lembah Tengkorak
55
Chapter 55 Ranah Surgawi Tahap Awal
56
Chapter 56 Kota Bulan Perak
57
Chapter 57 Identitas Asli Zhang Fuyi
58
Chapter 58 Kemunculan Sang Naga Hitam
59
Chapter 59 Naga Bayangan Mulai Menyerang
60
Chapter 60 Pertarungan I
61
Chapter 61 Pertarungan II dan Jenderal Langit
62
Ultimatum Kaisar Langit
63
Chapter 63 Menuju Pulau Kura-Kura
64
Chapter 64 Pegasus Suci
65
Chapter 65 Rubah Merah Berekor Sembilan
66
Chapter 66 Mengacau di Klan Zhi
67
Chapter 67 Ultimatum Kedua Kaisar Langit
68
Chapter 68 Penjaga Pulau Kura-kura
69
Chapter 69 Pulau Kura-kura

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!