G. Manggala Winata pria yang kerap disapa Gala , berusia 32 tahun . CEO dari Winata Grup . Lima tahun pernikahannya dengan Clara - sang istri yang berprofesi sebagai aktris , tak membuat rumah tangga kedua nya kembali terasa harmonis . Apalagi kejenuhan mulai Gala rasakan saat sang istri tak pernah lagi memiliki waktu hanya untuk sekedar melepas rindu dengannya .
Alih-alih , bukannya memperbaiki hubungan dengan sang istri , Gala justru menuruti ide gila dari temannya . Yaitu membayar seorang wanita untuk ia jadikan pelampiasan dengan syarat kontrak pernikahan siri selama satu tahun tanpa sepengetahuan sang istri . Tanpa Gala ketahui jika sang istri memiliki rahasia besar yang ia sembunyikan .
Aluna , wanita cantik berusia 19 tahun yang bekerja sebagai office girl diperusahaan Winata Grup . Ia Rela menukar harga dirinya dengan sejumlah uang demi untuk membiayai pengobatan sang ibu dan membayar hutang almarhum ayahnya pada rentenir .
Bagaimana kisah kedua nya?
Simak kelanjutannya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB TIGA PULUH TIGA
Setelah mengantarkan istri pertamanya itu pulang kerumah , Gala segera pergi kekantor . Dan kini ia tengah memimpin rapat dengan para investor .
Lendra segera mendekat lalu berbisik pelan ditelinga Gala .
"Apa ?!" Teriak Gala terkejut
Semua para investor yang berada didalam ruangan itu sampai terlonjak kaget mendengar teriakan Gala .
Suami siri Aluna itu langsung menarik nafas dalam-dalam kemudian meminta maaf pada para investor .
"Maaf seperti nya rapat kali ini kita cukupkan sampai disini , nanti saya akan kabari kembali tentang perkembangan jalinan kerjasama antar perusahaan . Maaf saya izin meninggalkan ruang rapat ". Ucap Gala dengan sopan
Setelah itu ia bergegas melangkahkan kakinya keluar dari ruang rapat dan diikuti oleh Lendra dibelakangnya .
"Len , kapan Pak Arto menghubungi mu ?" tanya Gala seraya melangkahkan kakinya cepat menuju lift .
"baru saja tuan " jawab Lendra
"Apa Pak Arto sudah menguruskan keperluan untuk pemakamannya ?" tanya Gala lagi sambil tangannya menekan tombol disamping pintu lift
"Sudah tuan ".
Ting!
Pintu lift terbuka , Gala segera melangkahkan kakinya masuk kedalam lift tersebut dan disusul oleh Lendra . Setelah itu Gala kembali menekan tombol disamping pintu lift yang akan membawa nya menuju lantai lobi .
Ting!
Pintu lift terbuka dan tiba dilantai lobi . Gala bergegas melangkahkan kakinya keluar . Tapi alangkah terkejutnya dia saat melihat istri pertama nya itu tengah berjalan kearahnya seraya menyunggingkan senyum dan ditangannya menenteng sebuah tas makan .
"Hubby .." teriak nya memanggil sang suami . Ia berlari dan langsung memeluk tubuh tinggi nan tegap itu .
"Sayang , tumben ke kantor ?" ujar Gala seraya membalas pelukan istrinya itu sambil menciumi puncak kepala wanita tersebut .
Clara mengurai pelukan itu lalu menyodorkan tas bekal makan pada Gala . "Iya , tadi lupa mau bawain hubby bekal makan . Nih .."
Gala menerima tas bekal itu sambil tersenyum tipis .
"Terimakasih sayang .."
"Sama-sama hubby .."
Dari arah pantry Riris berjalan cepat menghampiri Gala .
"Tuan .." sapa Riris lalu berhenti tepat dihadapan Gala
"Ya ?" sahut Gala datar
"Saya ingin meminta izin pulang awal , apakah bisa ?" tanya Riris dengan sopan
"Dimana Linda , kenapa tidak izin lewat dia saja ?", Gala balik bertanya
"Mis Linda tidak berangkat ke kantor tuan , beliau sedang sakit ". Jawab Riris
"Apa keperluan mu meminta izin ?" Tanya Gala lagi
"Saya ingin melayat tuan , ibu Aluna meninggal dunia ".
Clara yang sedari tadi memperhatikan dan mendengarkan percakapan suaminya dengan karyawan berseragam office girl itu tak tahan untuk tidak menimpali .
"Maksud kamu Aluna itu yang juga bekerja disini ?" tanya Clara pada Riris
"Iya nyonya , Aluna teman saya yang juga karyawan office girl ". Jawab Riris dengan sopan
"Astaga .." Pekik Clara terkejut , ia sampai membungkam mulutnya tak percaya .
Kemudian ia mendongak menatap sang suami ."By , ayo kita melayat . Kasihan Aluna pasti dia terpukul banget kehilangan ibunya ".
"I-iya nanti kita melayat yaa .." ucap Gala terbata-bata , ia bingung bukan main . Ia ingin menemani Aluna disaat seperti ini tapi ia juga tidak bisa mengabaikan permintaan istri pertamanya itu .
"Maaf tuan , apa saya diperbolehkan izin pulang ?" ucap Riris menyela
"Ya , silahkan ". Sahut Gala sekena nya
"Terima kasih tuan ".
Setelah itu Riris membalikkan badannya kemudian melangkahkan kakinya pergi menjauh dan bergegas berganti seragam lalu pulang .
"Len .." panggil Clara pada asisten suaminya itu yang berdiri tak jauh disebelah Gala .
"Ya nyonya ". Sahut Lendra
"Kamu hubungi toko bunga , dan minta kirimkan karangan bunga kerumah Aluna ". Titah Clara
Lendra melirik sekilas tuannya itu meminta persetujuan dan Gala menganggukkan kepala nya meminta Lendra agar menuruti perintah Clara .
"Baik nyonya", tukas Lendra
Setelah itu ia melangkahkan kakinya keluar dari kantor dan bergegas pergi ketoko bunga sesuai perintah dari istri tuannya .
"By , aku pulang ganti baju dulu . Gak sopan rasanya kalo kita pergi melayat tapi aku pakai dress tanpa lengan seperti ini ". Kata Clara
"Biar aku antar ". Ujar Gala , kemudian menggandeng tangan istri pertamanya itu lalu mengajak nya keluar dari lobi menuju parkiran mobil yang ada dibasement .
.
.
Rumah Aluna ...
Suasana duka menyelimuti rumah mewah bertingkat dua itu . Banyak para tetangga berdatangan untuk melayat . Meskipun Aluna tetangga baru tapi seperti nya sang suami terlihat memiliki pengaruh besar dikawasan komplek perumahan elit tersebut , yang membuat para tetangga begitu segan dengan istri sirinya .
"Mbak , kami turut berduka cita atas meninggalnya ibu mbak yaa .. Semoga beliau mendapatkan tempat terindah disisi Yang Maha Kuasa ", ucap ibu-ibu komplek itu dengan tulus
"Aamiin , terima kasih Bu Ratna ". Balas Aluna dengan sopan
"Sama-sama mbak , kita sekarang tetangga . Kalo ada apa-apa jangan sungkan minta tolong ke kami . Iya kan bu-ibu?" ujar Bu Ratna pada ibu-ibu komplek itu
"Iya betul , Mbak Aluna jangan sungkan buat minta bantuan sama kita . Insya Allah kalo kita bisa bantu ,kita bakalan bantu kok ". Sahut ibu Dewi ikut menimpali
Aluna mengulas senyum tipis menanggapi ucapan Bu Dewi ."Terima kasih Bu ".
Dari arah depan Mbak Iyas berjalan cepat kearah nya , ia langsung memeluk Aluna .
"Lun , kamu yang sabar yaa ... Mbak gak nyangka kalo Budhe bakal secepat ini ninggalin kamu , mbak kaget banget waktu dikabarin sama suami mbak ". Ucap Mbak Iyas
Aluna membalas pelukan Mbak Iyas , matanya kembali memanas dan sebentar lagi akan meluncur keluar jika ia mengedip .
"Iya mbak , Luna udah ikhlas . Makasih ya Mbak udah mau Luna repotin selama ini . Sama mamang juga ".
Mbak Iyas mengurai pelukan itu lalu menghapus air mata Aluna yang jatuh membasahi pipi mulus wanita itu . Mbak Iyas usap lengan Aluna dengan lembut , mencoba memberikan kekuatan pada wanita yang sudah ia anggap sebagai adik sendiri itu .
"Gak ada yang merasa direpotin Lun , mbak sama suami mbak tulus bantuin kamu . Sudah jangan nangis lagi yaa , kasihan Budhe kalo kamu nangis terus seperti ini . Nanti cantiknya ilang ". Ucap Mbak Iyas berusaha mengalihkan kesedihan Aluna .
Aluna terkekeh pelan mendengar nya .
.
Tak berselang lama ada orang yang mengantar karangan bunga dirumah Aluna bersamaan dengan kedatangan sepasang suami istri yang berjalan bersisihan masuk kedalam rumah .
"Aluna ..." panggil sang istri melangkahkan kakinya menghampiri Aluna yang berdiri membelakangi arah pintu seraya menggandeng mesra lengan sang suami .
Aluna berbalik badan menatap orang yang memanggil nya itu .
Deg ...
.
.
.
Haii , jangan lupa tinggalkan jejak like , vote dan komen ... Terima kasih 🌹♥️
pasti gala tsu kelskuan sinta..
siapa thor.........