Setelah belasan tahun terjebak di lingkungan berbahaya akhirnya Glamour bisa kabur dan menyelamatkan diri.
"Tuan selamatkan aku," bisiknya bergetar menahan tangis kepada pria yang menyewanya malam ini. "Apapun akan aku berikan kepadamu, termasuk keperawanku," imbuhnya, berharap pria yang memakai topeng itu mau membantunya.
Glamour tidak tahu jika pria yang tengah mendekapnya ini adalah mafia berbahaya dan paling keji di dunia. Ibarat kata, baru keluar dari kandang buaya tapi kembali terperangkap di kandang singa.
Bagaimana perjuangan Glamour untuk menyelamatkan hidupnya demi bisa kembali berkumpul dengan keluarganya?
Simak terus kisahnya ya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berapapun jumlahnya
Halo semuanya. Mohon maaf baru bisa upadate. Emak hiatus sementara karena sedang dalam masa pemulihan. Ini pun masih dalam rawat jalan. Mohon doanya ya, karena Emak mengalami preklamasia kehamilan akut yang mengharuskan Emak tetap berada di bawah pengawasan medis, dan harus bedrest total. Jadi makanya Emak hiatus untuk sementara, demi kesehatanku dan calon debay. Doain ya, teman-teman semua semoga Emak dan dedek utun sehat selalu sampai lahiran nanti. Amin allahuma amin.
*
*
Nafas gadis cantik itu tercekat, lidahnya kelu, dan kedua manik indahnya mengembun ketika pria bertopeng robin hood itu sudah berada di hadapannya. Aura dingin dan mencekam menyergap jiwa dan raganya, membuat tubuhnya mendadak membeku di tempat.
Damon menatap gadis itu dari atas sampai bawah dengan tatapan menilai.
"Lumayan," gumam Damon di dalam hati setelah puas memperhatikan gadis dihadapannya ini. Namun, hal itu tidak membuat dirinya percaya kalau gadis ini masih perawan.
Glamour memberanikan diri, mendekat pada pria tersebut. Kemudian berbisik, "Tuan, aku mohon bantu aku keluar dari sini. Aku mohon tolong aku, Tuan." Suara Glamour bergetar ketakutan, dan Damon menyadari hal itu.
Pria bermata tajam itu mengerutkan alis, menatap dalam ke dalam mata gadis itu yang terlihat bening dan bercahaya. Entah kenapa hati Damon merasa nyeri mendengar suara gadis itu, padahal sebelumnya ia tidak pernah merasa seperti ini, bahkan ia sama sekali tidak memiliki belas kasihan kepada siapapun.
Damon mundur dua langkah, menjauhi gadis itu, lalu menoleh ke samping kiri di mana Nyonya besar sudah berdiri tak jauh dari sana.
"Tuan, Anda sungguh beruntung karena berhasil memenangkan lelang ini. Aku ucapkan selamat untuk Anda. Anda bisa membawa gadis ini untuk satu malam saja," ucap Nyonya besar dengan nada anggun dan lembut, serta mempertahankan senyuman palsunya.
Damon memicingkan mata, menatap wanita itu dengan tajam. Lalu beralih menatap gadis dihadapannya yang tampak ketakutan.
"Aku ingin selamanya bersamanya." Damon berkata begitu saja membuat Nero yang mendengarnya sangat terkejut.
"Apa ini? Apa dia akan membunuh gadis itu setelah memakainya?" Pikiran Nero sudah dipenihi dengan hal negatif.
Bukan hanya Nero yang terkejut tapi Glamour dan Nyonya besar pun tak kalah terkejut dengan ucapan Damon.
"Anda bercanda?" Nyonya besar tertawa meremehkan. "Untuk bersama dengannya selamanya tentunya memerlukan biaya yang sangat fantastis. Aku tidak yakin Anda bisa memberikannya." Nyonya besar masih meremehkan pria di hadapannya ini.
Kedua tangan Damon terkepal kuat, dan rahangnya mengeras mendengar ucapan wanita itu. Ia tidak suka di remehkan. Jika dirinya saat ini tidak di depan umum, mungkin ia sudah mengeluarkan senjata api dan menembak kepala wanita itu serta mengeluarkan isi perutnya. Damon cukup bisa menahan amarahnya di depan umum. Tidak ingin identitasnya sebagai mafia terungkap, karena selama ini ia di kenal sebagai pengusaha ternama di Negara tersebut.
Damon menjentikkan jari dengan raut datar.
Melihat kode yang di berikan Damon, Nero pun segera mendekat.
"Iya, Tuan?" Nero menundukkan kepala sejenak ketika berada di samping Damon.
"Berikan berapapun yang diminta wanita ini!" kata Damon, dingin dan datar.
Nero kaget dengan perintah tuannya, tapi karena masih sayang nyawanya ia tidak membantah. Ia segera mengeluarkan ponselnya dari saku celana.
"Ketik nomor rekeningmu di sini, dan isikan jumlah uang yang kau inginkan," kata Nero kepada Nyonya besar.
*
Belum bisa update banyak ya.
Kasihan bgt ya km Glam,gara² obsesi tinggi Mak Lampir Toro yg sangat benci sama ibumu
Sampai km harus di pisahkan dengan keluargamu
Semoga lekas ada kebahagiaan buat km ya Glam😊
Karena q yakin kalo keluarga mu pasti akan menyelamatkan mu