NovelToon NovelToon
Lahirnya Sang Kaisar Api

Lahirnya Sang Kaisar Api

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Perperangan
Popularitas:9.8k
Nilai: 5
Nama Author: DANTE-KUN

Menceritakan kisah perjalanan mc kita bernama shim wol untuk menjadi orang terkuat di murim dan mendapatkan julukan kaisar api

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Datangnya sang master

Pagi di Desa Shuiyuan, Hebei

Matahari pagi perlahan menyinari desa kecil Shuiyuan di Provinsi Hebei. Shim Wol, seorang anak laki-laki berusia enam tahun, sedang membantu ayahnya memanen sayuran di kebun kecil di belakang rumah mereka. Dengan tangan kecilnya, dia memetik tomat yang matang, sementara ayahnya sibuk memindahkan hasil panen ke keranjang.

"Ayah, aku ingin bertanya sesuatu," ucap Shim Wol, suaranya terdengar ragu.

Ayahnya, yang tengah memeriksa tomat di tangannya, menoleh dan tersenyum. "Apa yang ingin kamu tanyakan, Shim Wol?"

Shim Wol mendekati ayahnya dengan wajah serius, tatapan matanya penuh tekad. "Ayah, bolehkah aku menjadi pendekar bela diri dan mengembara di dunia murim?"

Ayahnya terkejut mendengar pertanyaan itu. Dia meletakkan tomat di keranjang dan menatap anaknya. "Kenapa tiba-tiba ingin menjadi pendekar bela diri?"

Shim Wol menjawab dengan mantap, "Karena aku ingin mengelilingi dunia dan melindungi orang-orang yang berharga bagiku."

Ayahnya tersenyum, terharu oleh semangat anaknya. Dalam hati, dia berkata, Aku hanya ingin melihatmu tumbuh sehat dan menjadi kebanggaan keluarga. Namun, dia menjawab, "Tapi, di desa kecil ini tidak ada sekolah bela diri atau guru yang bisa mengajarkanmu."

Shim Wol tersenyum cerah, tidak kehilangan semangatnya. "Ayah, kalau Ayah membelikanku buku seni bela diri, aku akan belajar sendiri!"

Tertawa kecil, ayahnya mengangguk. "Baiklah, nanti jika Ayah pergi ke kota, Ayah akan membelikannya untukmu."

"Janji, ya, Ayah!" Shim Wol berseru penuh semangat. Ayahnya hanya mengangguk sambil tersenyum, lalu melanjutkan pekerjaannya.

---

Seminggu Kemudian

Ayah Shim Wol pergi ke kota untuk memenuhi janjinya. Dalam perjalanan pulang, ia bertemu seorang kakek tua yang sedang berjalan pelan ke arah desa.

"Pak, bolehkah saya tahu, Anda akan pergi ke mana?" tanya ayah Shim Wol, menghentikan kudanya di samping pria tua itu.

Kakek tersebut tersenyum hangat. "Aku sedang mencari Desa Shuiyuan. Katanya desa itu indah dan tenang. Aku ingin menghabiskan sisa hidupku di sana."

Ayah Shim Wol tersenyum. "Desa itu adalah tempat tinggalku. Anda tidak salah memilih, Desa Shuiyuan memang sangat menenangkan."

"Syukurlah," balas sang kakek. "Tampaknya perjalanan ini tidak sia-sia."

"Kalau begitu, ikutlah bersamaku. Saya akan mengantar Anda ke sana," ujar ayah Shim Wol.

Dengan senang hati, kakek itu menerima tawaran tersebut. Mereka pun melanjutkan perjalanan bersama.

---

Kembali ke Rumah

Ketika sore tiba, mereka sampai di rumah Shim Wol. Ayahnya membuka pintu sambil berkata, "Ayah pulang!"

Shim Wol kecil berlari keluar dengan wajah ceria. "Ayah!" serunya, memeluk ayahnya dengan penuh kebahagiaan.

Ibu Shim Wol mendekat. "Bagaimana perjalananmu, Sayang?"

"Lancar, untungnya," jawab ayahnya.

Shim Wol memandang ayahnya penuh harap. "Ayah, bagaimana dengan itu?" tanyanya tidak sabar.

Ayahnya tersenyum, lalu mengeluarkan sebuah buku dari tasnya. "Tada!"

Dengan mata berbinar, Shim Wol mengambil buku itu. Ia membuka halaman pertamanya dengan antusias. "Ini buku teknik kultivasi dasar," jelas ayahnya.

Ibu Shim Wol, yang penasaran, bertanya, "Kenapa kamu ingin buku itu, Shim Wol?"

Shim Wol menjelaskan keinginannya menjadi pendekar bela diri, seperti yang telah ia sampaikan pada ayahnya. Sang ibu menatap anaknya dengan bingung, tetapi tidak marah. "Ibu tidak akan melarangmu, tapi ingatlah, gunakan kekuatanmu untuk kebaikan. Jangan pernah menyakiti orang lain atau bertindak semena-mena."

Shim Wol mengangguk, menyerap nasihat ibunya. "Aku mengerti, Bu," jawabnya.

Sementara itu, ayah Shim Wol mengingat sang kakek yang masih menunggu di luar. Ia segera keluar dan mengundangnya masuk. "Pak, silakan bermalam di rumah kami," ajaknya.

Sang kakek tersenyum. "Terima kasih. Aku akan menerima tawaranmu dengan senang hati."

---

Keesokan Harinya

Di halaman rumah, Shim Wol membaca buku teknik kultivasi dasar dengan penuh semangat. Sang kakek, yang sedang menikmati udara pagi, mendekatinya.

"Apa yang sedang kamu baca, Nak?" tanya kakek itu.

"Buku teknik kultivasi yang ayahku belikan dari kota," jawab Shim Wol.

"Kenapa kamu ingin belajar seni bela diri?"

Shim Wol menatap kakek itu dengan mata penuh tekad. "Karena aku ingin menjadi pendekar bela diri yang kuat," jawabnya mantap.

Kakek itu tertawa kecil. "Kalau begitu, maukah kau belajar dariku?"

Shim Wol terkejut. "Kakek bisa bela diri?" tanyanya penasaran.

"Sedikit," jawab sang kakek sambil tersenyum.

Shim Wol memperlihatkan bukunya. "Kakek juga tahu teknik kultivasi ini?"

"Tentu saja. Itu adalah teknik dasar yang kupelajari ketika aku masih kecil," jawab sang kakek dengan bangga.

Mata Shim Wol berbinar. "Kalau begitu, bisakah Kakek mengajarkanku?"

Sang kakek tertawa, lalu menepuk bahu Shim Wol. "Baiklah, mulai hari ini, aku akan menjadi gurumu."

Dengan penuh hormat, Shim Wol membungkuk. "Terima kasih, Guru!"

Sejak saat itu, hubungan antara Shim Wol dan sang kakek dimulai. Petualangan baru Shim Wol menuju dunia murim pun dimulai dari sini.

1
spooky836
kalau 100 tahun pasti ranah dekat ranah dewakan. jangan naik naik 1 ranah yang kata 100 tahun kultivasi.
spooky836
ada bank ke zaman ni siap bagi cek lagi. harap thor dapat cek asli bukan cek tendang
spooky836
membosankan...
spooky836: emang nak puji buat cerita bagus2. bukan kamu je. yang karya terbaik aku pujilah. tapi kalau sampah otak kosong buat apa aku puji. aku kejila.
Alatas: Bikin cerita sendiri, lu gw liatin komentar lu sampah semua, gada yang muji.

Kalo emng lu mau bikin novel atau cerita sesuai imajinasi lu, bikin, jangan asal nyampah komentar di novel" yang lain
total 2 replies
azizan zizan
alur cerita membentangkan dan payah...
azizan zizan
padahal ketua Sekta naga hitam kan masih ada kok malah undur mau membunuh mc kan itu kesempatannya lah malah undur..ini cerita gimana...
azizan zizan
berbacot dan lemah..baru lawan sama kerinci aja udah payah bagai mana sama bos mereka.. ceihh lemah x5....
azizan zizan
🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔🤔
azizan zizan
hmmm... mc di mana masih mabuk mabukkan di bar kah,,,,, sedangkan aliansi satu persatu musnah... ceihhhh
azizan zizan
tahap kultivasi pun tidak di kasi tahu.. dan sekarang mc di tahap apa pun tak tahu.. ini alur cerita robot kah ini woi Thor..
azizan zizan
maaf Thor ini dari apa yang aku nampak sampai di sini alur ceritanya agak kaku.. maaf itu hanya apa yang aku nampak tidak tahu kalau pandangan orang lain...
Dante-kun: Makasih banyak bang udah mampir, ini karya novel pertama ane, jadi bikin ceritanya masih cerita yang mainstrem, masih banyak kurang nya
total 1 replies
azizan zizan
belajar untuk jadi kuat supaya dapat cewek banyak apabila udah besar nanti supaya boleh bercucuk tanam...
Dona Liens
/Drool//Drool//Drool//Drool//Drool/
Iqbal Bait
ceritanya udah bagus terus kan bg
oh iya tolong bantu karya ku ya bg
terima kasih
Iqbal Bait: oke di tunggu saran dan kekurangan karya ku ya
Dante-kun: Makasih udah mampir bang. Nanti saya mampir bang
total 2 replies
Ignacia belen Gamboa rojas
Kok belum ada update sih thor? Nanti malam aku mau baca pas tidur, pasti bikin tidur nyenyak banget.
awita_llu
Seneng banget nemu cerita sebaik ini, terus berkarya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!