NovelToon NovelToon
ENDING (Akhir Dari Cinta Dan Dendam)

ENDING (Akhir Dari Cinta Dan Dendam)

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Anak Kembar / Pernikahan Kilat
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Inka

Pernikahan mereka dan hubungan mereka hancur karena kesalahpahaman. Setelah mengetahui penyamaran masing-masing. Kesalahpahaman itu akhirnya terbongkar. Bagaimana cara Kalix mengobati luka menyakitkan di hati Callista dimasa lalu?

Jangan lupa baca cerita author tanpa diskip ya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Inka, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 2

Beberapa menit sebelumnya, Kalix menatap sendu kearah gelapnya malam dengan perasaan campur aduk setelah menerima panggilan telepon dari dokter ICU salah satu rumah sakit terkenal di London.

Pelukan hangat seseorang menyadarkan Kalix dari lamunannya.

"Felix..." gumaman lirih wanita itu membuat jantung Kalix berdetak kencang.

Deg

Deg

Deg

Waktu seakan berhenti dengan sendirinya. Tubuh Kalix seakan membeku dan tidak bisa digerakkan.

"Felix maafkan aku. Aku tidak bisa hidup tanpamu setelah berpisah selama dua tahun ini. Bisakah kita kembali seperti dulu lagi."

Deg

Deg

Deg

Hati Kalix tiba-tiba dipenuhi dengan kemarahan yang berapi-api mendengar perkataan Catherine.

Kalix dengan cepat melepaskan pelukan Catherine dengan kasar. Tanpa mengucapkan sepatah katapun Kalix menatap wajah Catherine dengan tajam selama beberapa saat sebelum berlalu dari sana.

Catherine menatap punggung Kalix dengan perasaan sedih yang sangat dalam. Respon kasar Kalix membuat Catherine sedikit mengerti, kalau pria itu belum memaafkannya dan tidak akan pernah mau kembali padanya.

Catherine memutuskan kembali ke acara pesta setelah dihubungi ibunya. "Kamu dari mana saja?" tanya ibunya dengan wajah kesal.

"Catherine habis dari balkon mencari udara segar, Ma. Maaf tidak memberitahu Mama."

Tanpa menanggapi ucapan putrinya, ibu Catherine menarik tangannya menuju salah satu wanita paruh baya yang Catherine yakini sebagai pemilik acara.

"Alice, perkenalkan ini Catherine putri tunggal kami." kata ibu Catherine dengan ramah.

Nyonya Albertus tersenyum lembut menatap wajah cantik Catherine. "Ternyata selama ini kalian menyembunyikan putri cantik kalian dengan begitu rapi." celetuk Nyonya Albertus tersenyum tipis menyapa Catherine.

"Kami hanya memiliki satu putri dan membutuhkan waktu cukup lama untuk mendapatkannya. Aku tidak ingin putri semata wayang kami salah pilih teman dalam pergaulan anak muda zaman sekarang ini." ujar ayah Catherine tersenyum bangga menatap sekilas kearah putrinya.

Mereka membutuhkan waktu sepuluh tahun menantikan kehadiran Catherine. Sepuluh tahun bukanlah waktu singkat mendapatkan keturunan.

Alice paham betul maksud ucapan ibu Catherine. Ia cukup paham bagaimana sakitnya menanti seorang keturunan selama bertahun-tahun.

Kedatangan seorang pria muda berwajah familiar tentu saja menarik perhatian kedua orang tua Catherine.

"Mom, aku mau pulang duluan. Besok pagi aku harus melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri." celetuk pria itu membuat kedua orang tua Catherine terdiam.

"Mom?" cicit keduanya dengan suara ragu.

"Ah! Aku lupa memperkenalkan putra ku kepada kalian."

"Kalix." sapa Kalix menatap sepasang suami istri itu dengan wajah datar dan dingin.

"Cath--"

"Bukankah kita baru saja bertemu di balkon." sela Kalix memotong ucapan ibu Catherine saat ingin memperkenalkan putrinya.

"Benarkah?" celetuk Nyonya Albertus dengan wajah girang.

Catherine mengangguk ragu, sementara Kalix hanya diam tanpa menanggapi pertanyaan ibunya. Kalix langsung berlalu dari sana setelah berpamitan dengan ibunya.

"Aku tidak menyangka kalau kamu memiliki putra yang sangat tampan." celetuk ayah Catherine tiba-tiba setelah kepergian Kalix.

"Meskipun putraku terlahir tampan. Tapi, sampai hari ini putraku belum juga memiliki pasangan. Aku berniat menjodohkan putraku dengan putri Tuan Aniston." sahut Nyonya Albertus membuat Catherine terkejut.

Terselip sedikit rasa bersalah dihatinya mendengar ucapan wanita paruh baya itu.

"Betapa beruntungnya Tuan Aniston memiliki calon menantu tampan dan hebat seperti putra Anda."

Nyonya Albertus tersenyum tipis mendengar ucapan kedua orang tua Catherine.

"Bagaimana dengan putri kalian. Aku yakin banyak pria tampan yang sedang antri untuk mempersunting putri kalian."

"Putri kami masih lajang sampai hari ini. Jika saja ada pria yang melamarnya dalam waktu dekat. Dengan senang hati kami menerima lamarannya." kata ibu Catherine membuat Nyonya Albertus terdiam beberapa saat sebelum kembali angkat bicara.

"Bagaimana jika aku mewakili putraku melamar putrimu. Aku sudah sangat lama mendambakan seorang cucu. Jika dalam bulan ini putrimu bersedia menikah dengan putraku. Aku tidak perlu menunggu Minggu depan menjodohkan putraku dengan gadis dari keluarga Aniston."

Deg

Catherine terkejut mendengar ucapan Nyonya Albertus. Namun, tidak dengan kedua orang tuanya. Keduanya seakan sudah bisa menebak kalau Nyonya Albertus pada akhirnya akan melontarkan kalimat tersebut.

"Lalu bagaimana dengan putri Tuan Aniston? Aku takut pembatalan rencana perjodohan putra-putri kalian akan mempengaruhi hubungan bisnis perusahaan kalian." ujar ibu Catherine dengan tidak enak hati.

"Tenang saja. Kebetulan Tuan Aniston masih disini. Aku akan mengutarakan pembatalan niatku sebelumnya kepada mereka. Aku yakin mereka tidak akan keberatan mendengar alasanku." kata Nyonya Albertus sebelum berlalu dari sana.

Nyonya Albertus kembali menghampiri Tuan Aniston dan istrinya. Ia membatalkan rencana perjodohan putra-putri mereka dengan sebuah alasan yang bisa diterima keduanya.

"Mohon maaf. Aku tidak tahu kalau putraku sudah memiliki tambatan hati sejak lama."

"Jangan khawatir, Alice. Kamu mengerti dengan maksudmu."

Hari semakin larut. Beberapa undangan memutuskan menginap dan beberapa lagi memutuskan kembali.

#

#

#

Di kediaman Jones

Catherine dan kedua orang tuanya duduk di ruangan tamu sembari mengobrol. "Kamu harus menerima lamaran Nyonya Albertus. Karena dengan begitu bisnis keluarga kita akan semakin maju dan sukses." celetuk Tuan Jones setibanya di kediaman mereka.

"Bukankah dulu Papa dan Mama menentang hubungan kami? Lalu mengapa sekarang kalian menjilat ludah kalian sendiri!" celetuk Catherine dengan berani.

"Jika saja kami tahu dia kaya. Kamu tidak akan menentang hubungan kalian!" sahut Nyonya Jones menatap putrinya dengan tajam.

Catherine langsung berlalu ke kamarnya setelah mendengar jawaban ibunya.

Catherine membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur dan menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan kosong.

"Aku tidak tahu. Haruskah aku bahagia atau sedih dengan rencana pernikahan ini." gumam Catherine sebelum memejamkan kedua matanya dan tertidur pulas.

#

#

#

Keesokan harinya di kediaman keluarga Albertus.

"Mommy sudah putuskan akan menjodohkan mu dengan Catherine putri Tuan Jones. Jika masih ingin hidup dengan normal maka Mommy tidak mau mendengar penolakan!" ultimate Nyonya Albertus kepada putranya.

"Mom--"

"Mommy tidak mau mendengar penolakan mu! Mommy sudah sangat ingin menggendong cucu! Pernikahan kalian akan diadakan dalam waktu dekat!" sela Nyonya Albertus memperjelas ucapannya.

Kalix menghela napas berat mendengar ultimate ibunya. Moodnya tiba-tiba berubah berantakan setelah mendengar ucapan ibunya.

#

#

#

Seminggu telah berlalu. Kalix melewati hari-harinya di luar negeri menyelesaikan beberapa urusan bisnis yang harus diselesaikan dengan cepat sebelum hari pernikahannya.

Kalix memutuskan kembali ke London setelah seminggu berada di Amsterdam. Setibanya di kediaman Albertus, Kalix melihat beberapa petugas wedding organizer menghias kediamannya dengan begitu indah.

Nyonya Albertus menyambut kepulangan putranya dengan wajah bahagia. "Akhirnya kamu kembali juga. Jika saja kamu tidak kembali malam ini. Maka Mommy akan memaksa bodyguard keluarga kita membawa mu kembali malam ini juga!" ujar Nyonya Albertus memeluk putranya dengan hangat.

Dahi Kalix mengerut mendengar ucapan ibunya. Rasa lelah di wajahnya tiba-tiba pudar dalam sekejap.

"Kalian akan menikah besok pagi. Mommy sudah mempersiapkan semuanya selama seminggu ini." terang Nyonya Albertus membuat raut wajah Kalix berubah datar.

"Masalah jas, cincin dan mahar sudah Mommy siapkan. Mommy juga sudah membooking hotel di Jepang selama 1 Minggu. Kalian bisa langsung berangkat honeymoon setelah menikah besok."

"Tapi Mom--"

Kalix ingin menolak pernikahan itu. Namun, ucapan ibunya mempertegas segalanya.

"Tidak ada tapi-tapian! Perusahaan akan Mommy handle selama seminggu ke depan."

Nyonya Albertus kemudian berlalu meninggalkan putranya. Ia tidak ingin mendengar penolakan putranya.

Kalix tidak bisa berkata-kata mendengar ucapan ibunya. Kalix memutuskan melangkah menuju kamarnya. Rasa frustasi dan benci tiba-tiba memenuhi hati dan pikirannya.

1
merry jen
AP sakira in Calista yaa
Senja
sampulnya sama kek cerita aku🤣
merry jen
itu model y suka kalik gmnn kbryy tuu ,,moga perbuatan kebongkarr yaa jgnn ksh hdp enkk tu cwee
merry jen
kalikk kalik dh mnggll istrimu br nyesall kmuu ,,l perbuatan mu kejamm dnkhinn di ambil anky dr mm kndung,,dceraiin pulaa Dann dtngkpp dan mertuamu mnggll jg krnn muu ,dhh bnykk tu dosamuu kalik wkkkkkk ,,moga istrimu GK mmgglll itu cm akl aklnn y untuk buat kmu mnyesll
merry jen
jahat x kalik andai gk nahan Calista mngkin mmy Kalista gk dtabrak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!