NovelToon NovelToon
Bahagia Milik Bunda

Bahagia Milik Bunda

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa / Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Trauma masa lalu / Pelakor jahat
Popularitas:127.3k
Nilai: 5
Nama Author: Sha-Queena

Arina khumaira putri seorang ibu rumah tangga, dengan 3 orang anak yg masih kecil yang dipanggil Bunda, Anak pertama bernama Muhammad Gala Samudera berumur 8 thn dipanggil Gala, Anak kedua seorang perempuan bernama Arumi Chintya Ananda berumur 3 tahun dipanggil Rumi, Anak ketiga bernama Muhammad Raihan Al Gibran di panggil Al.
Aku harus meninggalkan rumah bersama ketiga buah hatiku dan kota tempat kami tinggal secara diam- diam tanpa sepengetahuan suamiku dengan bantuan sahabatku astrid, akibat kekerasan fisik yang aku dapatkan dari suamiku seminggu yang lalu membuat aku membulatkan tekad ku untuk pergi meninggalkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sha-Queena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5. Kemarahan Astrid

Plakk....Plakk...

Dia menamparku lagi yang kedua kalinya, dan ini yang terparah karena kiri kanan pipiku dia tampar....

Seketika diri ku merasa pusing sekali akibat tamparannya, dan membuat tubuh ini menjadi oleng. Ku kumpulkan tenagaku buat berdiri kembali sambil memegang kedua pipiku.

Setelah perasaanku sudah agak tenang, aku sudah tak melihat dia lagi di hadapanku, dan yang kuliat adalah anak-anakku yang sudah berdiri semua didepan kamar sambil menangis.

Ya Allah apakah mereka melihat lagi pertengkaran ini? Aku sudah sangat lelah dengan keadaan seperti ini, seperti mau pergi jauh dan bersembunyi tanpa ada siapa pun juga.

"Sini sayang" pangilku kepada anak-anakku sambil aku menghapus air mataku yang masih menetes sejak tadi.

Mereka bertiga langsung memelukku sambil menangis, namun kaka Gala keliatan begitu sangat marah, Aku tak tahu apakah dia melihat Aku ditampar oleh ayahnya atau tidak, tapi sepertinya sulungku melihat lagi yang kedua kali sehingga tampak dari wajahnya yang sangat marah.

"Bunda mana yang sakit" kata sulungku sambil dia memegang kedua pipiku yang pastinya masih sangat merah

"Tidak ada kok Nak, Bunda baik- baik saja" Aku tidak mau anakku jadi khawatir, dan jadi pikiran karena mereka belum waktu nya untuk memikirkan hal berat seperti itu, mereka itu hanya boleh sehat dan bahagia saja.

" Kok tidak ada Bunda?" Itu pipi Bunda merah semua tapi Bunda bilang tidak apa-apa sih" sulungku komentar sambil menatapku tajam seolah-olah mencari kejujuran di mataku dari ucapanku barusan.

"Ayah itu jahatttttt Bunda" teriak sulungku sambil menangis, dan aku langsung memeluk erat kaka Gala karena aku merasa anakku itu shock dan tertekan sekali, dengan kejadian yang tidak berselang sehari sudah melihat kekerasan lagi.

Aku takut anakku akan jadi seperti diriku yang mempunyai trauma dengan kekerasan fisik, yang sudah aku liat sejak kecil dan aku bawa sampai sekarang.

"Sayang jangan berkata begitu ya tidak baik mengatakan Ayah jahat.....Syah tidak jahat tapi mungkin Ayah lagi khilaf dan lagi banyak kerjaan dikantor jadi Syah lagi pusing"

" Memang tidak jahat namanya itu Bunda kalau main pukul-pukul....kan itu pasti sakit sampai merah begitu" protesnya lagi sambil menghapus air matanya

Ya Rabbi anakku yang masih seumur begitu yang mana dia hanya tahunya untuk bermain....bahagia....senang- senang namun harus dihadapkan dengan permasalahan kami orang tuanya yang sangat rumit.

"Sudah ya nak masalah orang dewasa biarlah jadi pemikiran kita orang dewasa....kaka Gala tidak usah pikirkan masalah Ayah sama Bunda ya" bujukku ke sulungku

Aku mengajak mereka duduk disofa untuk menenangkan kaka Gala, yang sepertinya masih belum bisa terima keadaan ini.

Kedua adiknya langsung bermain lego dikarpet, karena mereka berdua memang belum mengerti apa yang terjadi, beda dengan kaka Gala walau masih berumur 8 thn tapi dia sudah bisa melihat mana perlakuan yang baik dan yang tidak.

Ku coba menenangkan sulungku dengan mengelus-ngelus kepalanya, agar hatinya bisa tenang dari rasa amarah terhadap perlakuan Ayahnya kepadaku.

" Sayang sebentar ada Tante Astrid kesini, dan bunda mau keluar bersama tante astrid, nanti kaka gala sama adik-adik bunda antar ke rumah nenek ibu ya "panggilan buat ibuku dari anak-anak.

"Bunda mau kemana?" tanyanya

"Bunda ada urusan sedikit nak sekalian mau beli bahan-bahan buat puding pesanan Tante Astrid" Aku tak memberitahu kaka Gala kalau Aku juga mau kerumah sakit, untuk visum nanti dia akan bertanya - tanya lagi, sedangkan aku tidak mau anakku jadi berpikir untuk masalah ini, cukuplah aku saja yang menyelesaikannya.

"Tapi nanti dirumah ibu kaka Gala tidak usah ya cerita tentang kejadian dirumah ini, apalagi sampai nanti kaka Gala bilang Bunda habis ditampar sama Ayah" Aku ingatkan anakku karena aku tak mau nanti timbul masalah baru lagi kalo keluargaku bereaksi.

"Iya Bunda kaka Gala tidak akan cerita-cerita kok" jawabnya lirih

"Kaka Gala memang anaknya bunda anak sholeh dan paling pintar, mau mendengarkan Bunda dan mengerti keadaan bunda saat ini....sayang banyak-banyak Bunda sama kaka Gala" sambil Aku mencium kepala anakku.

"Rumi juga sayang banyak-banyak kaka Gala" rumi memeluk sulungku.

"Cayang anyak - anyak uga cama kaka" sibungsu ikutan memeluk kedua kakaknya

MasyaAllah....aku jadi terenyuh melihat ketiga anakku, yang begitu saling menyayangi saling memberi kasih sayangnya dalam versi mereka anak - anak.

Tanpa kusadari air mataku terjatuh melihat mereka berpelukan seperti ini.

"Ya Allah, jadikanlah anak-anakku beruntung dunia akhirat, lembutkan hatinya, muliahkan akhlaknya, jauhkan dari kemaksiatan, istiqomah dijalan yang Engkau ridhoi, jadikan penyejuk hatiku dan kebanggaanku...Aminn" doaku dalam hati untuk anak-anakku

Saling menyayangi lah kalian nak hingga dewasa dan jauh dari pertengkaran yang bisa membuat kalian berjauhan.

Tok...tok...."Assalamu Alaikum" ucap seseorang didepan

Aku segera berdiri dan kedepan untuk membukakan pintu, dan dari suaranya Aku tahu ini siapa yang datang.

"Waalaikum salam" jawabku sambil Aku membuka pintu dan ternyata benar dugaanku, sahabatku Astrid yang sudah datang kerumah.

"Masuk As...kok malah diam didepan pintu" tanyaku

"Itu pipi kamu kenapa Rin?keduanya lagi merah begitu, terus itu mata kamu juga bengkak begitu?" tanya nya horor begitu sambil melotot melihatku

"Ayo masuk dulu As kedalam, kok baru datang sudah naik tuh darah tingginya" Aku coba untuk menggoda

"Jawab pertanyaanku ARINA KHUMAIRA PUTRI" dengan suaranya agak keras dan sepertinya Astrid dalam mode lagi marah dan tidak mau bercanda karena dia sudah memanggilku dengan namaku yang lengkap.

"Iya As akan kujawab tapi masuk dulu lah, masa kita mau cerita sambil berdiri begini didepan pintu" bujuk ku agar Astrid tidak dalam mode marah begini.

Akhirnya Astrid masuk sambil melewatiku, dan Aku mengikuti nya dari belakang setelah aku menutup pintu.

Kami berdua pun memilih duduk diruang tamu, agar anak-anak diruang tengah tidak terganggu dengan pembicaraan kami orang dewasa.

"As kita bicara disini saja ya, karena anak-anak ada diruang tengah sekarang lagi bermain" ucapku

"Kamu mau minum apa nih As biar aku siapkan dulu, dan biar bisa buat adem tuh hati yang lagi ndak bagus kayaknya" Aku menggodanya lagi

"Sudahlah Rin tidak usah bercanda lagi dan lagian Aku tidak haus dan kalo Aku haus Aku bisa ambil sendiri kan seperti biasa...cepat cerita itu kenapa pipi sama mata kamu" jawabnya masih dengan mode ketus

"Uffft....baiklah As tapi janji ya jangan pakai marah atau emosi kalo Aku sudah cerita" bujukku karena aku tau kalo astrid tau aku habis ditampar lagi sama suamiku, dia akan marah dan Aku takut nanti anak-anak jadi takut lagi.

"Aku tak mau anak-anakku jadi ketakutan lagi kalo dengar kamu marah As" mohonku

"Iya....cepetan cerita Rin"

Kuceritakan semua kejadian tadi tanpa Aku kurangi dan tambahkan ke Astrid, dan seperti yang sudah Aku prediksi akan seperti apa reaksinya setelah aku cerita.

"Dasar bangs*t tuh laki-laki beraninya sama perempuan, mau Aku pakekan daster kali ya sekalian biar jadi perempuan" emosi astrid tak terbendung lagi

"Aduh As kan tadi aku sudah bilang jangan emosi, takut nya anak-anak semakin takut dan trauma" aku bermohon ke astrid untuk memelankan suaranya.

"Kita kerumah sakit sekarang buat VISUM"

1
Atik R@hma
otw bahagia bunda🤩😅
Atik R@hma
iya bunda, jodohmu si om ganteng🤩🤩🤩
Sha-Queena
😂😂😂😂😂😂
Esther Lestari
sabar ya Astrid & Farid, minta jodoh sama othor pasti akan dicarikan😄
Konny Rianty
iyaa astrid, mungkin bukan jodoh mu dgn yudha" nti akan dtg laki² yg benar mencintai mu...
Sulfia Nuriawati
jgn maksa hati org astrid, yudha dah mentok k arina ssh mw berbalik k lain hati, kan tw gmb kehidupan arina dg suaminya, jd kgn egois d satu sisi km msh single, msh byk yg mau dg mu tp arina ssh² sulit mw dpt yg serius dg sikon nya yg ada 3 anak, kcuali tu cwok mandul dan btl² bs serius.
Tini Uje
eleehh..trid trid g usah memaksa kan kehendakmu yuda juga g suka sama mu jgn jdi pnghalang antara arina dan babang yuda..
Sha-Queena: sabar....😂
total 1 replies
Konny Rianty
bikin arina menerima yudha thorrr" kaciannnn yudha nya, udh cinta mati sm erinaaa...
Sha-Queena: ditunggu ya
total 1 replies
Esther Lestari
Yudha ternyata tajir melintir.
Kisah masa lalu Yudha pilu juga
Sha-Queena: sangat....dia tuh Sultan tapi hidup sederhana
total 1 replies
Esther Lestari
Emang Yudha ini sudah mantap betul sama Arina janda 3 anak.
Sekarang kamu yg harus mantapkan hati Rin, gk usah ngasih pilihan ke Yudha
Sha-Queena: arina masih merasa rendah diri mba jadinya masih bingung😊
total 1 replies
Tini Uje
miris juga kisah babang yudaa ya thor ☺️
Sha-Queena: kurang kasih sayang kedua orang tuanya
total 1 replies
Atik R@hma
alur kisahnya, bang ganteng😍😅
Sha-Queena: sultan dia mba😂😂😂
total 1 replies
Esther Lestari
tuh kan Rin....awas kalo kamu melepas Yudha demi Astrid.
belum tentu juga Yudha nya mau sama Astrid.
mau nya Yudha cuma kamu Rin, kalo kamu tolak pasti Yudha akan mundur dan gk akan pilih Astrid.
Sha-Queena: ditunggu selanjutnya ya😘😉
total 1 replies
awesome moment
nha kn...bnr. boring q tu klo modelan bgini. maapkeun y, thor. arina sok suci. yudha BUKAN BARANG. yg bisa dipindahkan suka2. Gala juga BISA MILIH. klo smp arina menolak Yidha utk astrid, maka dia melukai 2 hati. hati yidha dan gala. tp klo dia menerima yudha, hanya 1 hati yg luka. astrid. tu pun blm pasti. alur bgini, jujurly, bikin kecewa. diawal udh bagus bgts. chapter 100 ternyata titik balik utk terjun ke stereotype ikan terbang. saat baca diawal, q tu ngarep beda. agak ragu saat arina jd rebutan farid dan yudha. mulai peduli lg saat author bales akan happy masing2. tp...chapter n bikin terjun. baik hati sm oon mmg beda tipis. maapkeun99x...q mundur. maapkeun.
Sha-Queena: jgn dong kan belum liatnya berikutnya....sy kan sudah janji akan bahagia dengan pasangan masing-masing
total 1 replies
Konny Rianty
iya arina" mdh² an hidup mu bahagia sm babang yudha....
Sha-Queena: asyik💃💃💃
total 1 replies
Olha Alamri
Buruk
Esther Lestari
Yudha bener2 sat set deh gk pakai lama.
Sha-Queena: takut diambil farid 😁
total 1 replies
Atik R@hma
jngn lama² bunda, jwbnya pada bang ganteng🤣🤣
Sha-Queena: iya nih bunda, semuanya makin penasaran 😂😂😂
total 1 replies
awesome moment
menunggu
Sha-Queena: menunggu apa nih☺
total 1 replies
Konny Rianty
lanjutt thorrrr" bgs cerita nyaaa...
Sha-Queena: alhamdulillah jika suka dengan ceritanya😘😉
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!