Seorang wanita desa bernama Kirana Naraya akan dinikah dengan pria tua kaya yang punya istri 4, untuk membayar hutang orang tua nya. Kirana kabur ke kekota dan bekerja sebagai pelayan pria yang anti dengan wanita. bagaimana Kirana akan menjalani kehidupan nya,
nantikan kisah nya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WAHILDA YANTI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 24. BMS
Di kampung tempat tinggal Damar dan istri, sedang merasakan cemas. Bagaimana tidak, anak semata wayang nya tidak bisa mereka temui, cipto selalu menyuruh mereka pulang, Cipto juga selalu bilang kalau Vania baik baik saja.
Berbeda dengan yang di katakan Cipto , sudah satu mingguan Vania selalu di siksa Surti, penyiksaan nya melalui pekerjaan, Surti selalu menyuruh Vania melakukan ini dan itu . Cipto pun tahu itu tapi ia hanya menutup mata, ia merasa Vania memang harus melalui semua itu. Walaupun istri pertama nya selalu bilang untuk menerima Vania, tapi Cipto ingin Vania merasakan dulu bagaimana sulit nya hidup. Ia tahu Vania anak yang manja berbeda dengan Kirana yang rajin bekerja .
Seperti saat ini, Surti menyuruh Vania mengepel dari lantai atas sampai lantai bawah, Vania hampir saja pingsan kalau tidak di hentikan Cipto .
"Surti, sudah hentikan, biarkan dia istirahat" Cipto mendekati Vania dan menarik tangan nya.
"Ikut aku" Vania mengikuti Cipto menuju kamar nya.
"Kau istrahat lah, nanti malam aku akan datang lagi" ucap Cipto memandang tubuh Vania yang penuh keringat , Cipto melihat Vania penuh has rat.
Vania hanya menganggukkan kepala nya. Kemudian ia berbaring di ranjang. Vania berpikir ini kesempatan nya mengambil hati Cipto yaitu pu as kan dia di atas ranjang, pasti Cipto akan tunduk padanya, ia sudah biasa melakukan nya dengan pacar nya jadi mudah baginya.
Sedangkan Surti jadi meradang melihat Cipto yang membawa Vania menuju ke kamar nya, ia harus melakukan sesuatu agar Cipto tidak tidur dengan Vania.
"Aku harus meng go da tuan Cipto, agar ia mau tidur dengan ku" ucap Surti kemudian pergi ke kamar nya mempersiapkan diri, dengan pakaian seksi dan wangi-wangian .
Malam pun tiba, mereka semua makan malam di meja makan, mereka semua makan tanpa suara. Cipto selalu melirik Vania, ia sudah tak tahan untuk meniduri nya. Setelah Dewi istri pertama menasehati nya, ia kini ingin mencoba menerima Vania, walaupun sudah tidak Vir gin tapi Vania juga cantik dan masih muda.
Setelah makan malam Cipto mendekati Vania " bersiaplah , sebentar lagi aku akan ke kamar mu, pakai baju yang sudah aku siapkan" setelah itu Cipto pergi keluar karena ada pekerjaan mendesak. Cipto pergi ditemani tangan kanan nya.
"Hei kau... " Saat Surti akan memberi perintah pada Vania Dewi segera menyela.
" Surti, hentikan.. kau tak perlu lagi menyuruhnya , dia sama seperti mu, seorang istri juga, kau tak perlu memperlakukan nya seperti pelayan, ayo Vania masuk kamar mu , dengar perintah tuan Cipto" ucapan Dewi membuat Vania merasa bahagia , akhirnya ia bisa lepas dari manusia setengah iblis itu.
"Terima kasih " setelah mengucapkan itu Vania bergegas ke kamar nya. Ia segera mandi dan memakai wangi-wangian dan juga memakai lingeri yang telah di sediakan pelayan atas perintah Cipto.
"Aku harus me mu as kan nya malam ini" Vania menunggu Cipto di atas ranjang. lama Vania menunggu tapi Cipto belum juga muncul mungkin sekitar jam 10 malam Cipto baru pulang. Ia langsung menuju kamar Vania.
"Wah, ternyata kau sudah siap" Cipto memandang tubuh Vania yang begitu meng go da, pusaka nya langsung berdiri tanpa pemanasan dahulu.
Cipto mendekati Vania dan men ci um nya tapi ci um an kasar , aneh nya Vania malah menyukai itu. Karena merasa sensasi yang berbeda,
" Akhh" Vania sampai men de sah keenakan."terus lah men de sah" Cipto merasa senang mendengar de sa han dari Vania ,
Saat Cipto sibuk meng ge raya ngi tubuh Vania tiba-tiba pintu di ketuk , membuat Cipto menjadi berang.
Cipto segera beranjak membuka pintu dengan kasar terlihat Surti di depan pintu dengan pakaian sek si nya.
" Tuan" panggil Surti dengan suara mendayu-dayu.
"Apa yang kau lakukan Surti, aku tidak memanggilmu, kau pergilah mengganggu kesenangan ku saja"
Brakk...
Cipto membanting pintu membuat Surti hampir jantungan dibuat nya.
"Brengsek" Surti langsung pergi menuju kamar nya. Para istri yang lain hanya mengintip dari balik pintu, mereka menertawakan Surti yang begitu bodoh, membuat marah tuan Cipto.
Cipto segera meneruskan kerjaan nya yang tadi yaitu menjelajah gunung dan bukit, Vania sangat menikmati permainan Cipto, berbeda dengan Vero , kalau mereka bermain Vania yang selalu aktif sedangkan pacarnya itu jarang melakukan sensasi seperti yang di lakukan Cipto.
Diputar, di ji lat, di celu pin, Vania suka itu.
Apalagi Cipto, ia merasa ketagihan dengan permainan Vania dia atas , ia selalu bergerak liar membuat Cipto puas.mereka bahkan melakukan nya berkali-kali.