Tak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Maxime Keano, bahwa dia akan menikahi seorang gadis yang masih SMA.
"Barang siapa yang bisa menemukan kalungku. Jika orang itu adalah laki-laki, maka aku akan memberikan apapun yang dia inginkan. Tapi jika orang itu adalah perempuan, maka aku akan menikahkan dia dengan cucuku." Ucap sang nenek.
Tak lama kemudian, datang seorang gadis remaja berusia 18 yang yang bernama Rachel. Dia adalah seorang siswi SMA yang magang sebagai OB di perusahaan Keano Group, Rachel berhasil menemukan kalung sang nenek tanpa mengetahui sayembara tersebut.
"Ingat, pernikahan kita hanya sementara. Setelah nenekku benar-benar sehat, kita akan berpisah. Seumur hidup aku tidak pernah bermimpi menikah dengan seorang bocah sepertimu." Maxime Keano.
"Kamu pikir aku ingin menikah dengan pria arogan dan menyebalkan sepertimu? Menikah denganmu seperti musibah untukku." Rachel Calista.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
"Ka-kalung?" Rachel nampak menganga sambil memandangi kalung emas yang berada di dalam genggamannya itu.
Kalung emas tersebut memiliki liontin dengan desain yang unik dan berbentuk huruf MK. Rachel tidak dapat membayangkannya pasti harga kalung tersebut sangat fantastis.
Rachel pun segera berdiri sambil memperhatikan kalung yang ada di dalam genggamannya itu. "Pasti harga kalung ini sangat mahal sekali."
Kemudian Rachel menggelengkan kepalanya, "Ah tidak. Aku tidak boleh membawanya. Kalung ini bukanlah milikku."
Gadis cantik itu sangat merasa bimbang. Apakah dia harus membawa kalung itu atau tidak?
Kemudian Rachel berpikir sejenak, jika seandainya dia meletakan kembali kalung tersebut di rerumputan. Bagaimana kalau ada yang mengambilnya? Pasti kalung tersebut sangat berarti sekali bagi pemiliknya. Walaupun Rachel pastinya akan kesulitan untuk mencari siapa pemiliknya. Bagaimana caranya dia menemukan identitas pemilik kalung itu?
"Lebih baik aku membawanya saja. Setidaknya kalung ini akan aman bersamaku. Siapa tahu pemilik kalung itu menyebarkan pengumuman kehilangan barang. Aku pasti akan mengembalikannya."
Setelah berkata seperti itu, Rachel pun memasukkan kalung ke dalam tas selempangnya. Walaupun dia seorang gadis miskin, tapi tidak memiliki niat sedikit pun untuk menjual kalung tersebut. Karena dia tahu kalung tersebut bukanlah haknya.
...****************...
Setelah tiba di rumah, Rachel menyimpan kalung itu di dalam laci sambil membayangkan seandainya pemilik kalung tersebut adalah seorang pria yang sangat tampan, baik hati, dan kaya raya. Seakan Rachel akan menjadi cinderella dadakan.
"Hhh .. sepertinya aku terlalu banyak membaca novel sampai berhalusinasi seperti itu. Mana ada cowok kaya raya mau sama cewek miskin kayak aku? Emangnya ada cowok yang memakai kalung emas?"
Rachel merasakan dirinya gerah. Dia segera pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah mengeluarkan semua unek-uneknya kepada Maxime dan memutuskan untuk keluar dari perusahaan Keano Group, entah mengapa hati Rachel sangat merasakan lega. Mungkin karena dia tidak perlu berhadapan lagi dengan pria arogan seperti Maxime.
Terlihat Rachel yang baru keluar dari kamar mandi sambil menari-nari dan bernyanyi. Walaupun sebenarnya suaranya sangat fals seperti tikus kejepit, membuat kuping orang lain akan sakit jika mendengarnya. Bahkan mungkin akan membuat orang yang sedang sakit, sakitnya akan bertambah parah jika mendengar suara cemprengnya Rachel.
"Emang lagi manja. Lagi pengen dimanja. Pengen berduaan dengan dirimu saja. Emang lagi syantik. Tapi bukan so syantik. Syantik-syantik gini hanya untuk dirimu..."
Kemudian Rachel yang masih memakai handuk itu berjingkrak-jingkrak di kamarnya sambil berseru, "Yes! Akhirnya aku merdeka! Dan aku tidak akan pernah bertemu dengan si kuyang lagi."
Rachel sangat menyesal, mengapa dia baru berani sekarang kepada Maxime. Seharusnya dari dulu dia keluar dari perusahaan itu.
Rachel masih memiliki uang buat bekal dalam satu minggu. Mulai besok dia akan mencoba mencari lowongan pekerjaan. Walaupun pastinya sangat sulit mencari lowongan pekerjaan untuk seseorang yang masih sekolah.
Setelah berpakaian lengkap, Rachel pun merebahkan dirinya diatas kasur. Dia tinggal disebuah rumah yang ukurannya sangat kecil dan sederhana. Hanya terdapat satu kamar saja.
"Selamat tinggal mimpi buruk. Mulai malam ini aku tidak akan pernah memimpikan si kuyang lagi."
Mungkin karena hampir setiap hari Maxime mengomelinya, sehingga Rachel sering memimpikan Maxime datang ke dalam mimpinya. Tapi berhubung dia sudah keluar dari pekerjaannya, dia sangat berharap Maxime tidak akan pernah datang ke dalam mimpinya lagi. Dan dia pun sangat berharap setelah ini dia tidak akan pernah bertemu dengan Maxime lagi, walaupun hanya sekedar berpapasan pun jangan pernah.
Benar saja, malam ini Rachel tertidur sangat pulas. Mungkin karena dia sangat merasa lega dengan keputusannya untuk berhenti bekerja di perusahaan Keano Group, sehingga dia tidak perlu mendengar lagi omelan Maxime setiap hari.
kali ini pasti kecebong si Mak tumbuh subur☺️
Kak Author..ngomong² itu Oma masih nginep kah di rmh Max🤔aq lupa😆
aku kira selama ini kamu selalu mengejek Rachel bocah, tapi.. ternyata bocah itu pula yg telah membuat dirimu malah jadi lupa diri dan lupa pula sama kekasih mu🤭
mkane xim klo blm ngrasain jngn suka sesumbar gk bakal mnyentuh lgi......preeeeetttttt 😒😒😒😒😒
Ko tembak dalam ,lupa apa sengaja sih itu 🤔🤔🤔
Auu ahh basyah 😉😉😉