Berawal dari seorang gadis yang bernama Axela Orlin, seorang mahasiswi di salah satu kampus ternama di kota x. Ia mempunyai seorang kekasih bernama Arga Gladwyn. Arga merupakan seorang karayawan di salah satu perusahaan besar di kota y. Hubungan mereka sudah memasuki usia ke 3 tahun. Apakah hubungan mereka romantis dan seperti yang didambakan oleh pasangan pasangan lainnya, Tidak.. Alexa seolah dijadikan budak cinta oleh Arga. Ia selalu mendapat perlakuan yang tidak baik dari Arga, bahkan sesekali ia mendapat kekerasan dari Arga..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya genza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 1
Alexa Orlin. Itulah nama gadis tersebut. Alexa merupakan seorang gadis dari keluarga yang sederhana. Ia sedang menjalani studi nya sebagai mahasiswi di salah satu universitas ternama yang ada di kota nya. Berkat kecerdasan dan kepintaran yang ia miliki, ia berhasil masuk ke kampus tersebut tanpa biaya sepersen pun. Alexa berhasil mendapatkan beasiswa penuh untuk kuliah nya.
"Lexaaa... Tunggu! " Teriak caca dari jauh. Alexa yang mendengar seseorang meneriaki namanya langsung berhenti berjalan, ia menoleh ke sumber suara.
"Ngapain teriak teriak siih.. " Ucap lexa setelah melihat caca berlari mendekati nya.
"Abisnya elo dari tadi gue panggil panggil nggak denger" Jawabnya dengan bibir cemberut.
"Yaelah, mana gue denger" Jawab lexa.
"Pantesan aja lo nggak denger, pasti lo jalan sambil baca buku lagi kan" Kata caca setelah melihat buku yang di pegang oleh lexa.
"Hehehe.. Iya sorry sorry" Cengengesan lexa.
"Nabrak tiang baru tau rasa lo, jalan bukan nya liat ke depan malah liat buku" Rutuk caca.
"Jangan di do'a in dong.. "
"Abis nya sih... Emang kali ini lo baca buku apaan lagi? " Tanya caca.
"Nih buku si dosen Killer itu, lo lupa kalo hari ini dia kasih ujian"
"Oh iyaa ya... Gue lupa lagi! "
"Ntar gue nebeng jawaban sama lo aja deh, malas gue baca tuh buku, bikin otak gue pusing"
"Terserah lu dah" Jawab lexa.
Caca merupakan teman baik lexa di kampus, sejak awal masuk ke kampus tersebut hanya caca yang berani mendekati lexa duluan untuk berteman, bukan karena yang lain takut alexa, tidak. Karena alexa adalah tipikal orang yang tidak bisa memulai pembicaraan terlebih dahulu, jadi ia bisa dibilang sulit untuk bergaul dengan orang baru jika bukan orang tersebut yang memulai nya. Apalagi di kampus, semua mahasiswa dan mahasiswi banyak yang ber gank gank, kebanyakan bersikap siapa lo siapa gue.. Jadi yaa begitulah...
Mereka pun terus berjalan menuju ruang kelas. Baru saja lexa mendudukan pantat nya di kursi, seorang dosen laki laki masuk. Semua raut wajah mahasiswa mahasiswi yang ada di kelas langsung berubah, dari awalnya yang happy jadi cimungut, dari awalnya yang ngobrol langsung diam. Tak ada yang berani mengeluarkan suara sedikit pun.
Dosen tersebut memiliki postur tubuh yang lumayan tinggi, kekar, namun memiliki wajah yang sangar. Siapapun yang berani membantah di dalam mata kuliah nya, maka bersiap siap nilai nya akan berubah jadi E.
Lexa mulai mengerjakan lembar ujian yang diberikan dosen tersebut, ia tampak santai dalam menjawab beberapa soal, berbeda dengan caca yang pusing garuk garuk kepala karena tidak ada satupun soal yang ia mengerti.
Drttt..... Drttt....
Ponsel lexa di dalam saku celana nya bergetar, pertanda ada panggilan telepon masuk. Namun lexa tak mengubris nya, ia tak berani mengangkat telepon tersebut, yang ada nanti jika ketahuan dosen killer malah diusir dia keluar kelas.
"Ponsel lo bunyi terus tuh" Bisik caca dari belakang, karena jarak duduk mereka yang sangat dekat membuat caca mendengar suara getaran hp lexa.
"Sttt... Biarin aja. Gue takut dimarahi sama tu dosen.. " Jawab lexa.
"Abis nya dari tadi ngga berenti berenti bunyi" Ujar caca.
"Palingan Arga yang nelpon gue" Kata lexa.
Caca hanya mengangguk sebagai jawaban.
Selesai jam mata kuliah dengan dosen tersebut, lexa meregangkan badan nya sedikit. Lalu mengambil ponsel di dalam saku.
"21 panggilan tak terjawab dan 110 pesan dari arga" Gumam lexa.
"What!!! Tu cowok nggak tau apa kalo lo lagi kuliah, bisa bisa nya ngespam sebanyak itu" Timpal caca.
"Ya mau gimana lagi ca, lo kan tau sendiri arga gimana orang nya. "
"Iya iya gue tau... Nggak perlu lo jelasin lagi" Sungut caca.
Caca mengenal baik lexa, ia juga mengenal baik arga. Karena teman lexa yang tau arga cuma caca, dan hanya caca pula lah yang di percaya arga untuk mengawasi alexa. Meskipun caca tak selalu melapor kegiatan lexa di kampus.
Setelah jam mata kuliah lexa selesai, lexa langsung pulang ke kost an nya. Sebenarnya rumah lexa tak terlalu jauh dari kampus, hanya berjarak sekitar 40 km..bisa bolak balik tiap hari ke kampus. Tapi lexa lebih memilih untuk ngekost karena nggak ribet, dan nggak terlalu capek juga daripada harus naik angkutan umum selama 1 jam pulang pergi dari rumahnya.
Sesampainya di kost, lexa meletakkan tas dan buku nya di meja belajar yang ada di sudut kamar tersebut, lalu ia merebahkan tubuhnya sejenak di atas kasur single bad tersebut.
Lexa membuka layar hp nya, ia mencari nomor seseorang lalu menekan tombol panggil.
Tuuttt... Tuutttt....
"Hallo" Ucap lexa saat telepon tersambung.
"Kamu kemana aja sih? Dari tadi di telfon nggak diangkat angkat, di chat nggak di balas balas" Bentak nya dari seberang sana.
"Maaf , tadi aku lagi kuliah. Kebetulan aku juga ada ujian, jadi nggak sempat lihat hp. " Jawab lexa.
"Nggak sempat atau nggak niat" Ujar arga
"Enggak gitu arga, aku beneran nggak sempat megang hp, apalagi tadi dosen nya killer banget, aku nggak berani... "
"Ooh jadi lebih takut sama dosen dari pada balas chat aku? " Ucap arga
"Kok jadi gitu sih ngomong nya, bukan gitu maksud aku."
"Terus apa haa,?!! "
"Ga, aku minta maaf kalo emang ini buat kamu marah. Tapi aku benar benar nggak sengaja, semua siswa lainnya juga nggak ada yang berani main hp selama jam kuliah sama dosen itu" Jelas lexa.
"Terserah kamu deh, capek lama lama tau nggak"
Tut.. Tut.. Tut..
Arga langsung memutuskan panggilan sepihak. Lexa melihat layar ponsel nya kembali menghitam, lalu ia mengambil nafas dalam dalam lalu menghempaskannya. Ia tau akan seperti ini kejadiannya.
Arga Gladwyn. Seorang pria berambut ikal, tinggi, kulit sawo matang. Ia bekerja di salah satu perusahaan ternama yang ada di kota y. Ia dan lexa sudah menjalin hubungan selama 3 tahun terakhir, sebelum lexa masuk kuliah. Mereka saling mengenal karena dikenalkan oleh teman nya arga. Dan kebetulan tempat tinggal mereka tak jauh, masih satu daerah namun beda desa.
Sedangkan Lexa memiliki kulit yang putih, mata hitam, bulu mata lentik, rambut lurus dan body yang sexy. Tak sedikit pria yang tak jatuh hati melihat kecantikan lexa. Namun lexa tak pernah meladeni setiap pria yang ingin dekat dengannya.
Semenjak arga bekerja di perusahaan tersebut dan lexa juga kuliah, mereka terpaksa harus menjalani hubungan jarak jauh. Setidaknya sekali sebulan arga akan mengunjungi lexa ke kost an nya, atau sebaliknya.
HAPPY READING♥
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK SAYANGKU♥