Follow My IG : @mae_jer23
Geyara, gadis kampung berusia dua puluh tahun yang bekerja sebagai pembantu di rumah keluarga Cullen. Salah satu keluarga terkaya di kota.
Pada suatu malam, ia harus rela keperawanannya di renggut oleh anak dari sang majikan.
"Tuan muda, jangan begini. Saya mohon, ahh ..."
"Kau sudah kupilih sebagai pelayan ranjangku, tidak boleh menolak." laki-laki itu terus menggerakkan jarinya sesuka hati di tempat yang dia inginkan.
Tiga bulan setelah hari itu Geyara hamil. Masalah makin besar ketika mama Darren mengetahui sang pembantu di hamili oleh sang anak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PENOKOHAN
...DARREN CULLEN ...
...GEYARA EUIS...
...ARKA...
...TINI...
...GISEL...
...IRGO...
HAI READERS!👋🙃
Aku mau kenalin tokoh-tokoh buat cerita baru aku ya. Jangan lupa dibaca loh.
Kalo ada yang mau kasih saran juga silahkan, atau mau kritik juga nggak apa-apa. Karena aku perlu banyak belajar. Singkatnya cerita ini dibuat dengan sudut pandang budaya barat. Banyak adegan dewasanya. Jadi kalau ada yang ngerasa risih bacanya langsung di skip aja ya. semoga kalian suka dengan cerita baruku.
Selamat membaca semuanya😉
JANGAN LUPA LIKE, COMENT & VOTE!
Penyerang pertama bisa diatasi Damian - penyerang ke dua menyerang Zora - pisau menusuk ke arah Zora.
Damian menangkis pisau yang hampir mengenai Zora - sampai lengan kirinya tertembus pisau.
Damian berhasil menjatuhkan penyerang sampai tak sadarkan diri.
Damian sangat peduli dengan keselamatan Zora, ada hubungan apa - saudarakah mereka.
Wow... Ethan datang bersama Matt dan para anak buahnya yang bersenjata lengkap - membasmi musuh-musuh yang tersisa dengan cepat.
Arsen tak usah cemburu sama Damian - yang telah sangat melindungi Zora dari penjahat yang mematikan.
ternyata.. ...Arsen juga datang
emak emak pukul pakai sapu 🤣🤣
Rupanya musuh penyebar gas sudah tahu kalau modul gas sudah tidak aktif.
Damian - segera babat habis penjahat-penjahat jangan beri ampun.
W a d u h Zora dan Bian di bawah ancaman musuh - pisau di leher mereka.