Eric adalah seorang pria yang dingin, dia selalu bersikap dingin dengan semua wanita terkecuali dengan adik dan mamanya. karena rasa sakit hatinya dengan kekasihnya dulu. suatu saat eric bertemu dengan elsa, seorang wanita yang membuatnya penasaran.
Sayangnya elsa sudah mempunyai kekasih, dan Eric terjebak dengan cinta segitiga di antara elsa dia dan kekasih elsa. Apakah elsa dan Eric akan bisa bersatu…? Jika penasaran dengan ceritanya, silahkan baca novel ini…
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Na_1411, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5. Mengapa…
Saat ini elsa yang sudah selesai dengan kerjaannya, melihat jam di pergelangan tangannya.
“What… sudah jam sebelas malam, aduh gimana ini sudah larut malam.”
Elsa bergegas untuk turun ke bawah, suasana di perusahaan tampak sudah sangat sepi.
Dengan langkah cepat, elsa menggerakkan kakinya.
Setibanya di parkiran khusus motor, elsa mendekat ke motor matic kesayangannya.
Saat akan menghidupkan motornya,dia merasa ada sesuatu yang aneh dengan motornya.
Elsa menoleh melihat ke ban belakang motornya, memastikan apa ada yang salah dengan ban bagian belakang motor elsa.
“OMG… kenapa harus kempes segala sih ni ban motor gue.” Gerutu elsa kesal.
Elsa berdecak kesal, dengan badan yang sudah sangat capek dan rasa kantuknya yang sudah mulai terasa. Dia menuntun motornya ke arah pos satpam yang ada di ujung depan perusahaan, setelahnya dia menstandarkan motornya, dia berjalan mendekat ke arah pak joko yang sudah tampak tertidur.
“Pak Joko… pak..” ucap elsa membangunkan pak Joko satpam perusahaan.
“Eh… iya neng, ada yang bisa saya bantu.” Tanya pak joko yang baru saja terbangun dari tidur indahnya, dia melihat elsa yang ada di depannya.
“Bisa minta tolong nggak pak, besok pagi atau kalau nggak siang, bisa nambalin ban motor saya bagian belakang di bengkel dekat zeromart.” Pinta elsa meminta tolong ke pak Joko satpam perusahaan tempat elsa bekerja.
“Baik neng, nanti saya tambal di situ, kayaknya jam delapan pagi udah buka deh neng.” Ucap pak Joko menyanggupi permintaan elsa.
“Terima kasih ya pak,” elsa mengambil tiga lembar uang seratus ribu dari dalam dompetnya.
“Ini pak buat nambalin bannya, kalau semisal bengkelnya minta ganti ban ya ganti aja, kalau kurang pak Joko bisa hubungi saya.” Pinta elsa setelah menyerahkan uang itu ke Joko.
“Neng ini kebanyakan, kayaknya masih sisa banyak neng.” Ucap joko yang merasa terlalu banyak elsa memberikan uang,.
“Udah nggak apa apa pak, nanti kembaliannya pak joko ambil aja.” Ucap elsa.
“Aduh, makasih ya neng, semoga rejeki neng elsa semakin bertambah banyak.” Doa joko untuk kebaikan elsa.
“Aamiin… terima kasih buat doanya pak, kalau begitu saya permisi dulu ya pak, udah larut malam.” Ucap elsa berpamitan ke joko.
“Neng elsa pulangnya gimana nanti.”
Belum sempat joko meneruskan ucapannya, datang mobil dari arah belakang elsa. Sontak elsa dan joko menoleh melihat mobil siapa yang datang.
“Hlo… pak eric belum pulang rupanya.” Ucap joko yang melihat mobil eric mendekat ke arah pos satpam.
Elsa yang melihat mobil atasannya menggeryit heran, dia tidak asing dengan mobil itu.
“Mobil itu kan yang tadi pagi ngikutin motor gue, astoge… ternyata mobil atasan tak berperikemanusiaan itu rupanya.” Batin elsa.
Setelah mobil itu berhenti, terlihat eric turun dari dalam mobil. Dia berjalan mendekat ke arah elsa dan joko.
“Selamat malam pak joko, kamu belum pulang elsa…?”
Tanya eric yang menegur joko, dan kemudian menegur elsa yang ada di sana bersama joko.
# Flash back beberapa jam yang lalu.
Eric yang sedang duduk di kursi kebesarannya, mengetuk ngetukaan jarinya di atas meja.
“Apa gue terlalu kejam ya sama tuh cewek,” monolog eric, tiba tiba eric merasa bersalah dengan perintah yang dia berikan ke elsa tadi, eric sendiri juga bingung kenapa dia bisa mempunyai sifat childisk seperti itu, sontak dia berdiri dari duduk nyamannya.
“Apa gue lihat aja ya, siapa tahu da butuh bantuan gue.” Ucap eric dengan penuh percaya diri, eric yang keluar dari dalam ruang kerjanya, berjalan menuju ke arah lift.
Eric menekan tombol lift yang ada di samping pintu lift tersebut, setelah lift terbuka eric masuk kedalam lift dan menekan tombol di lantai 10, dimana tempat kerja elsa berada.
Setelah sampai di lantai 10, pintu lift terbuka. Eric berjalan keluar dari dalam lift, tampak di lantai tersebut sudah sepi dan tidak ada aktifitas apapun.
Dia berjalan ke ruang kerja elsa yang di sekat dengan partisi kaca, dia ingin sekali menegur elsa yang terlihat terlalu fokus dengan pekerjaannya.
Tapi niat eric berubah, dia yang tadinya ingin menegur elsa berubah jadi ingin menakut nakuti elsa.
Eric membuka pintu dengan perlahan, sampai pintu tersebut berbunyi.
Eric melihat elsa yang beranjak dari posisi duduknya, dengan cepat eric bersembunyi, ketika melihat elsa berjalan mendekat ke arahnya.
“Wah dia berjalan ke sini, gue harus sembunyi biar nggak ketahuan sama tuh cewek.” Batin eric.
Tanpa eric sadari kalau elsa berjalan mendekatinya dengan membawa sapu lantai, elsa yang melihat eric bersembunyi sontak memukul tubuh tegap eric.
“Aduh sakit banget nih cewek kalau mukul,” batin eric sambil menghindari pukulan elsa.
“Lah pak eric, ngapain bapak ada di sini.” Tanya elsa yang melihat eric.
Sontak eric membuat berbagai alasan yang membuat elsa percaya, tapi yang membuat eric terkejut saat elsa meminta dia untuk menemaninya saat bekerja.
“Hmm… baiklah, biar gue temani sebentar, setelah itu gue pergi, nggak apa apa sekali kali berbaik hati sama ni cewek bar bar.” Batin eric.
Eric tidak menyangka karena kebaikannya, elsa sangat berterima kasih kepadanya, padahal hanya menemaninya sebentar.
Saat eric menemani elsa mengerjakan tugas yang dia berikan tadi, eric mencuri curi pandang ke arah elsa.
“Hmm… ternyata ulet juga nih cewek, nggak nyangka dia bisa kerjain tugas yang gue berikan, walau akhirnya gue nggak tega juga lihat dia sampai lembur gini.” Batin eric sekali lagi.
# kembali ke eric dan elsa.
“Belum pak, tadi motor gue eh… maksud saya motor saya kempes bannya, nih mau minta tolong pak joko besuk buat nambalin ban motor saya di depan situ.”
Elsa menunjuk dimana letak bengkel yang sudah tertutup.
“Terus kamu pulangnya bagaimana elsa…?”
Tanya eric memastikan.
“Nih saya lagi mau pesan ojek online pak, biasanya masih ada kali jam segini.”
Elsa yang akan mengambil hp nya dari dalam tasnya, dihentikan oleh eric.
“Biar saya antar kamu pulang,”
Eric langsung berjalan ke arah mobilnya, tanpa berpamitan dengan joko satpam perusahaan.
“Eh… nggak…”
Belum sempat elsa meneruskan ucapannya, eric sudah terlihat masuk kedalam mobilnya.
Tiiinn….
Terdengar bunyi klakson mobil eric, menginterupsi elsa agar masuk kedalam mobil.
“Sudah sana mbak, pak eric sudah nungguin.”
Ucap joko yang menyuruh elsa masuk ke dalam mobil eric.
“Huft… baiklah. Saya pergi dulu ya pak…”
Ucap elsa beranjak pergi dari depan pak joko.
Akhirnya elsa masuk ke dalam mobil atasannya tersebut, eric yang melihat elsa sudah masuk kedalam mobilnya seketika menghidupkan mobilnya dan berjalan pergi dari perusahaannya.