Di dunia yang memadukan sihir kuno dengan teknologi modern, seorang prajurit muda bernama Shaka bermimpi besar untuk menjadi Raja Ksatria. Demi mencapai tujuannya, Shaka mendirikan guild bernama Red Wings, tempat berkumpulnya para petualang pemberani dan unik. Setiap anggota Red Wings memiliki keterampilan dan tujuan yang berbeda-beda, namun semuanya berjuang demi mimpi Shaka yang ambisius: membangun era baru bagi para ksatria.
Impian Shaka untuk menjadi Raja Ksatria tak lepas dari pengaruh legenda Jovan Ardent, seorang ksatria pertama di dunia ini yang hidup seribu tahun lalu. Jovan tidak hanya menjadi tokoh legendaris; ia dianggap sebagai pendiri tatanan ksatria yang memengaruhi seluruh dunia hingga hari ini. Selama hidupnya, Jovan membawa kehormatan dan kekuatan yang mendefinisikan para ksatria sejati dan meninggalkan jejak sejarah yang memicu munculnya banyak pahlawan, termasuk Shaka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zyura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
clown si badut
Onyx langsung menebas dua yeti, tetapi mereka tidak mudah untuk ditumbangkan. Rouge menghajar tubuh yeti sampai terhempas, begitu juga dengan Shaka yang menendang kepala yeti. "Cih, mereka memiliki tubuh yang keras!" keluh Onyx, dan Rouge menjawab, "Kan sudah kubilang!"
Salah satu yeti ingin menyerang Shaka, tetapi dia langsung menghindari serangan tersebut. Sambil mengejek, Shaka memukul pantatnya, "Pukul pantatku!" Yeti itu marah dan berfokus untuk menyerang Shaka.
Rouge dan Onyx mengurus tiga yeti, mereka melakukan kombinasi serangan yang membuat ketiga yeti itu tumbang. Kombinasi tersebut tidak direncanakan oleh mereka, melainkan sebuah ketidaksengajaan. "Itu mangsaku, sialan!" kata Onyx, dan Rouge menjawab, "Itu juga mangsaku!"
Mereka berdua kembali berselisih, dan ketiga yeti bangkit kembali menyerang mereka. Rouge menyemburkan nafas api kepada mereka, yang kemudian api itu menempel di pedang Onyx. Onyx memanfaatkan api tersebut dan menebas kedua yeti dengan serangan baru yang dia sebut "Flame Charge", kedua yeti itu pun tumbang.
Rouge menghajar yeti yang tersisa secara bertubi-tubi, membuatnya terhempas dan menabrak bebatuan, sehingga yeti itu pun tumbang. Shaka pun berhasil menumbangkan yeti yang menyerangnya dan berkata, "Mereka ternyata tidak terlalu kuat!" sambil tersenyum.
Tidak lama setelah mereka berhasil menumbangkan para yeti, beberapa pendaki gunung menghampiri mereka dan berterima kasih kepada Shaka dan yang lainnya. Menurut para pendaki gunung, para yeti selalu berkuasa di Gunung Snowpoint dan menjaga jalan menuju kota Valencielo, menyebabkan kesulitan bagi mereka untuk mencapai kota tersebut.
Mereka sering kali harus memutar jalan yang terhubung ke kota Valencielo, yang membuat perjalanan mereka jauh lebih panjang. Para yeti juga bertanggung jawab atas badai salju yang terus-menerus terjadi di Gunung Snowpoint.
Setelah Shaka dan kawan-kawannya mengalahkan yeti, badai salju pun berhenti dan mereka bisa melihat matahari. Mereka melanjutkan perjalanan mereka ke kota Valencielo, dan setelah 20 menit, mereka tiba di kota valencielo yang sangat besar dibandingkan dengan Kota Emerald. "Wow, ini menakjubkan!" ucap Shaka, dan Onyx berkomentar, "Kota ini benar-benar besar."
Shaka dengan antusias segera berlari menuju kota, dan Onyx memperingatkannya, "Hei, jangan terburu-buru, dasar bodoh!" Rouge hanya tersenyum sambil berkata, "Dia memang begitu."
Kembali ke Kota Emerald, situasi di restoran Zeff semakin ramai, dan Zeff sangat kerepotan. Untungnya, temannya Isidro Urriarte datang tepat pada waktunya. "Ah, syukurlah kau datang, Isidro," ucap Zeff dengan lega. Isidro meminta maaf karena datang terlambat, tetapi dia mengatakan bahwa dia melihat tiga pemuda yang mengalahkan yeti di Gunung Snowpoint, sehingga tidak perlu memutar jalan lagi.
Zeff terkejut dan bertanya apakah salah satu dari mereka menggunakan pedang, anak yang mengenakan jas, dan seorang yang memakai jaket hitam dengan rambut coklat. Isidro mengiyakan dengan wajah kebingungan, dan Zeff memukul meja dengan kesal. "Dasar anak-anak kurang ajar! Kalian mau cari mati ya? Bagaimana bisa kalian menghadapi para yeti itu?" ucap Zeff dengan rasa khawatir dan kesal.
Shaka dan yang lainnya memasuki Kota Valencielo dan mengunjungi sebuah menara tertua di kota tersebut yang bernama Torre de la Luz Eterna. Menara itu sangat tinggi, dan di dalamnya terdapat sebuah robot kuno raksasa yang sudah tidak aktif. Tak hanya itu, ada juga sebuah kristal di puncak menara. Saat matahari terbit, sinarnya memancar ke kristal tersebut dan bisa mengubah warnanya dengan sendirinya.
Ketika malam tiba, kristal itu memancarkan cahaya ke langit, menciptakan aurora. "Ini hebat sekali!" ucap Shaka dengan semangat, sementara Onyx bertanya-tanya siapa yang menciptakan robot tersebut. Rouge mengatakan bahwa ada seseorang yang menciptakannya.
Seekor panda yang bisa berdiri seperti manusia dan sebuah apel yang melayang di samping panda itu menjawab, "Robot ini dibuat 900 tahun yang lalu." Shaka terkejut, dan panda melanjutkan, "Ya, robot ini dulu digunakan untuk menghancurkan Kerajaan Nemonia sebelum Kota Valencielo menjadi sebuah kota."
Onyx bertanya mengapa robot itu ada di sana, dan sang apel menjawab bahwa robot kehilangan energinya dan akhirnya berakhir di sana, sehingga dibangunlah menara untuk melindunginya.
Tidak lama kemudian, Shaka dan yang lainnya terkejut melihat panda dan apel itu bisa berbicara dan berdiri seperti manusia. Mereka saling bertatapan, bingung dengan kejadian tersebut.
Onyx bertanya kepada Rouge, "Sejak kapan sebuah apel dan seekor panda bisa berbicara?" Rouge menjawab dengan wajah konyol, "Entahlah, aku baru sadar kita tadi dijelaskan oleh mereka."
Shaka berkata kepada mereka, "Kalian..." Namun, sebelum dia bisa melanjutkan, mereka saling kejar-kejaran. Shaka dan yang lainnya mengejar panda dan apel itu. Panda berkata, "Kami salah apa!?" Onyx menjawab tegas, "Sudahlah, berhenti saja!"
Shaka memuji mereka, "Hei, kalian bisa bicara, itu keren sekali!" Apel itu menjawab, "Berhenti mengejar kami!" Rouge menambahkan, "Kalianlah yang harusnya berhenti, kami hanya ingin mengobrol dengan kalian!"
Setelah aksi kejar-kejaran mereka berhenti, mereka mulai mengobrol di sebuah taman. Shaka bertanya dengan semangat, "Hei, kenapa kalian berdua bisa bicara? Cepat katakan!" Sang apel menjawab, "Ya, aku memang sudah bisa bicara. Aku berasal dari negeri peri." Shaka terkejut dan berkata, "Wow!"
Panda menjelaskan, "Aku berlatih berbicara demi seekor panda yang ku sukai, kurang lebih begitu." Shaka kemudian mengajak mereka untuk menjadi teman seperjalannya, meskipun Onyx dan Rouge meragukannya. Namun, Shaka tetap memaksa karena mereka berdua sangat menarik.
Panda dan apel menerima ajakan tersebut, dan teman seperjalanan Shaka pun bertambah. Meskipun begitu, Onyx dan Rouge masih belum bisa mempercayai mereka, sehingga mereka tetap waspada.
Apel memperkenalkan dirinya, "Panggil saja aku Apel, nama ku sudah seperti itu sejak dulu." Panda hanya perlu dipanggil Panda karena dia tidak memiliki nama lain.
Mereka berencana untuk pergi keliling kota, namun tiba-tiba Apel mengeluarkan kekuatan yang membuat Shaka dan yang lainnya tertidur. Lalu, Apel dan Panda mengambil barang-barang milik Shaka, Onyx, dan Rouge, dan pergi meninggalkan mereka.
Apel dan panda pergi ke sebuah tempat yang sangat sepi, Kemudian mereka memasuki sebuah sirkus tua yang terbengkalai. Mereka memberikan semua barang milik Shaka, Onyx, dan Rouge kepada seorang badut yang tampaknya memiliki kekuasaan di sirkus tersebut.
"Sekarang, apa yang kalian bawa?" tanya sang badut sambil duduk seperti seorang raja. Panda mengeluarkan semua barang dari tas Shaka, Onyx, dan Rouge. Onyx membawa banyak uang di tasnya, sementara Rouge membawa persediaan makanan, dan Shaka hanya membawa pakaiannya.
"Kau pikir ini cukup?" tanya sang badut dengan marah. Panda memohon agar badut tersebut membebaskan Ginny, namun badut tersebut menendang tas-tas tersebut dengan marah. Dia memanggil anak buahnya yang kemudian mengikat panda. Apel berhasil melarikan diri dari sirkus, panik dan bingung dengan situasi yang terjadi.
Apel kemudian memutuskan untuk meminta bantuan kepada Shaka dan teman-temannya. Dia kembali ke taman dan membangunkan mereka. Saat mereka terbangun, Shaka dan yang lainnya bingung dengan keadaan yang ada. Apel menjelaskan semua yang telah terjadi. Onyx merasa kesal dan mengancam apel, namun Shaka mengusulkan untuk membantu mereka.
Meskipun Onyx tidak setuju karena mereka telah mencuri barang-barang mereka, Shaka percaya bahwa membantu mereka mungkin bisa membuat mereka berubah menjadi lebih baik. Rouge setuju dengan pendapat Shaka, dan apel mengucapkan terima kasih dengan rasa syukur.
Mereka berempat akhirnya pergi ke sirkus tanpa berpikir panjang. Shaka langsung masuk tanpa rencana dan berhadapan dengan clown. Clown bertanya, "Siapa kau?" Shaka menjawab dengan senyuman sinis, "Hanya seorang ksatria solo yang numpang lewat."
Onyx dan Rouge ikut masuk. "Jadi dia badutnya?" ucap Onyx, sementara Rouge menyalakan rokoknya dan berkata, "Biarkan Shaka yang bertarung, masalah bisa langsung selesai."
Pasukan badut bermunculan, dan Onyx langsung menyerang seorang pendekar pedang. Rouge diserang oleh singa dengan dua kepala. "Yang benar saja, singa memiliki dua kepala?" ucap Rouge kaget.
Shaka menyuruh Apel untuk mengurus pasukan badut sementara dia berhadapan dengan clown. Clown tersenyum sinis dan membuka portal tiba-tiba, menarik Shaka ke dalamnya.
Shaka mendapati dirinya berada di wilayah penuh dengan duri. Dengan cepat, dia menghancurkan sebagian duri dengan serangan anginnya untuk menghindari tertusuk. "Apa yang terjadi?! Dimana aku?!" ucap Shaka bingung.
Clown muncul dengan melayang sambil tertawa. "Terkejut?! Aku adalah seorang pemakan buah kekuatan yang bisa membuka portal!" ucap clown. Shaka menyadari, "Begitu ya, pengguna buah kekuatan."
Shaka bertarung dengan clown di dalam portal dengan sangat sengit. Clown begitu cepat sehingga sulit untuk disentuh oleh Shaka, dan Shaka selalu menjadi bahan tertawaan. Di sisi lain, di area sirkus, Onyx sedang menahan serangan dari seorang pendekar pedang bernama John. Onyx bertanya kepada Rouge, "Hei Rouge, di mana Shaka?" Rouge menjawab, "Aku tidak tahu, dia menghilang bersama si badut itu."
Kembali ke posisi Shaka, dia berada di tanah sementara clown melayang-layang di udara. Shaka sangat kesal karena tidak bisa menyentuh clown sama sekali. "Sudahlah, menyerah saja!" ucap clown.
Shaka merasakan pergerakan aneh dari tanahnya, lalu clown berkata, "Oh iya, kau tadi menghancurkan duri-duri itu bukan? Jika duri-duri itu dihancurkan, maka duri-duri itu akan kembali."
Shaka terlambat menghindar, dan akhirnya tertusuk oleh duri-duri tersebut. Dia merasakan seluruh tubuhnya mati rasa, bahkan tidak bisa mendengarkan detak jantungnya. Akhirnya, Shaka pun pingsan, dan clown menertawakannya.
Kembali ke area sirkus, Onyx sempat terkejut oleh John, namun karena Onyx tahu bahwa dia lebih unggul, dia langsung mengeluarkan tebasan terkuatnya yang membuat tubuh John tertebas dengan sangat parah.
Rouge menghadapi singa dengan dua kepala, dan dia ingin segera mengakhiri ini. Dia merubah kedua tangannya menjadi tangan naga lalu memukul singa itu sampai terpental jauh dari area sirkus. Apel melihat Rouge dan melihat sebuah bayangan naga putih dalam diri rouge, dan apel sadar siapa naga putih itu. "Shimu?!" ucap apel dengan terkejut.
Clown keluar dari portalnya dan terkejut melihat semua prajuritnya telah dikalahkan. Onyx bertanya dengan tegas, "Dimana Shaka?" lalu clown tertawa, "Persetan dengan prajurit?! Aku bisa membangunnya kembali! Orang yang berhadapan denganku telah mati!"
Onyx tersenyum sinis, "Dia tidak mudah untuk mati, loh!" lalu Rouge berkata, "Dia pemakan buah kekuatan, jika seorang pengguna buah kekuatan mati maka dia akan diberikan satu nyawa lagi oleh buah itu."
Clown berkata, "Hah?!" Kembali ke posisi Shaka yang masih tertusuk oleh duri-duri. Tidak lama kemudian, ia sadar kembali dengan darah di sekujur tubuhnya. Dia menarik tubuhnya satu persatu lalu berkata, "Aku belum mati, sialan!" ucap Shaka dengan tegas.
Shaka merasakan ada sesuatu yang muncul di tubuhnya, menandakan buah kekuatannya sudah mulai aktif. "Jika aku bisa menggunakan portal seperti mu, akan kubuat kau kalah!" ucapnya dengan dendam.
Sebuah portal tiba-tiba terbuka, membuat Shaka terkejut. Dia segera masuk ke portal tersebut dan muncul kembali di dalam sirkus, tubuhnya di penuhi oleh asap yang menyembuhkan luka-lukanya. Shaka baru saja menggunakan "teknik pembalik."
Seluruh orang yang ada di sirkus terkejut, termasuk clown. Shaka membersihkan tangannya dan berkata, "Ayo, kita selesaikan ini!"
-BERSAMBUNG-