Rania, dua puluh tahun memiliki paras yang cantik yang menurun dari Mama nya. kehidupan nya berubah sejak kedua orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan yang membuat nya menjadi seorang yatim piatu disaat usianya menginjak empat belas tahun.
Dan lebih parah nya Rania dipaksa menikah oleh bibi nya dengan seorang pria lumpuh yang telah beristri.
Raka pria berusia tiga puluh tahun setelah selamat dari kecelakaan mengakibatkan kaki nya lumpuh sementara. setelah kaki nya lumpuh pria itu mendapat kenyataan pahit, istrinya berselingkuh dengan beberapa laki laki.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja ardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2, Kehidupan baru dimulai.
Rania takjub dengan mobil mewah Raka yang sudah dimodif khusus untuk Pria itu agar mudah saat masuk walau mengunakan kursi roda.
Rania bingung,dia mematung Setelah melihat Raka masuk ke mobil dengan istri pertama nya.
"Ayo cepat masuk" perintah Raka pada Rania.
Rania langsung ikut masuk duduk di sebelah Johan.
Sepanjang perjalanan hanya ada keheningan, tak ada satu orang pun yang berbicara.
Tak butuh waktu lama mobil yang mereka tumpangi masuk ke dalam halaman rumah Raka.
"Mari tuan saya bantu" Johan mendekat untuk mendorong kursi roda majikannya.
"Tidak perlu, Sekarang sudah tugas dia yang akan mendorong ku" tunjuk Raka pada Rania.
"Rania, dengan itu. kamu jangan GR! suami ku menjadikan mu istri muda hanya untuk dijadikan pelayan nya saja"
"Aku gak perduli mbak" ucap Rania yang sudah tidak bisa terus terusan menahan ejekan.
"Sombong sekali kamu, asal kamu tau saja. kamu itu tak selevel untuk bersaing dengan ku"
Tanpa memperdulikan ucapan Gea istri pertama Raka, Rania pun dengan patuh mendorong kursi roda Raka.
"Antarkan aku ke dalam kamar" titah Raka.
"Sayang, kenapa wanita itu kamu ajak masuk ke dalam kamar kita"?
" Itu kamar ku, mulai sekarang kamu tidur dikamar sebelah. dengan begitu aku tidak akan merepotkan mu dan kamu juga tidak perlu capek capek mengurus ku.
Dan biarkan dia tidur dikamar ku, karena mulai sekarang dia lah yang akan mengurus semua kebutuhan ku.
Rania menelan saliva nya dengan susah payah, mendengar ucapan Raka.
"Tapi sayang, dia kan bisa tidur dikamar tamu atau kamar pelayan"
"Sudahlah biarkan dia tidur di kamar ku. kamu bisa fokus dengan dunia artis mu"
"Terima kasih sayang, ternyata selama ini kamu begitu perhatian pada ku. sampai sampai kamu tak ingin aku kelelahan merawat mu" ucap Gea seraya melirik ke arah Rania dengan senyuman mengejek.
Rania yang mendengar nya merasa muak, ingin sekali rasanya segera pergi dari kedua mahluk aneh itu.
"Bilang nya suami istri, tapi tidur terpisah. panggil nya sayang tapi suami sakit gak mau merawat nya" gerutu Rania dalam hati.
"Cepat antar kan aku ke kamar"
Dengan patuh Rania mendorong kursi roda itu ke kamar yang Raka tunjukkan.
Sesampainya di dalam kamar, Raka merasa kegerahan karena masih menggunakan baju pernikahan tadi.
"Aku merasa gerah, cepat bantu aku melepas jas dan kemeja ini"
Dengan berjalan ragu ragu Rania mendekat ke arah Raka. Namun ia tak kunjung membantu pria itu yang tengah kesusahan.
"Kenapa malah diam saja, buruan bantu aku ganti baju" ucap Raka dengan nada sedikit membentak.
Dengan sangat terpaksa akhirnya Rania membantu melepaskan jas yang dipakai Raka.
Rania harus sedikit membungkuk untuk membuka satu persatu kancing baju Raka.
Membuat jarak diantara mereka berdua begitu dekat, bahkan hembusan nafas Raka bisa dirasakan oleh Rania. hal itu membuat tubuh Rania seolah membeku.
Jantung nya berdetak dengan begitu cepat.
Setelah semua terbuka, dilihat lah tubuh atletis milik Raka membuat Rania merasa semakin tidak nyaman.
Pria itu menyadari jika istri baru nya ini tengah merasa tidak nyaman dengan keadaan dirinya yang tanpa baju, membuat Raka memiliki ide untuk mengerjai nya.
"Ganti celana ku juga"
Deg!
"A,, apa Tuan" tanya Rania terbata.
"Apa kamu tadi tidak dengar, kalau aku minta ganti celana sekalian"
"Tapi tuan, apa tidak sebaiknya tuan minta bantuan pak Johan saja"
"Kamu berani membantah ku"? lalu apa gunanya aku menikah dengan mu kalau kamu sama saja tidak bisa melayani ku"?
" Aku sengaja menikahi mu, agar aku memilik seoarang yang yang bisa melayani ku dalam segala hal selama 24 jam" ucap Raka kemudian.
"Maaf Tuan, baiklah kalau begitu saya bantu. tapi alangkah baik nya sebelum tuan melepaskan celana nya juga, lebih baik tuan memakai baju ganti dulu. akan tidak baik jika tuan berlama lama tanpa baju berada di dalam ruangan ber AC gini" ujar Rania.
"Baiklah kalau begitu carikan aku baju ganti dulu untuk aku pakai"
"Wanita ini, meski melakukan dengan terpaksa, tapi dia masih sedikit perduli dengan kesehatan ku" ucap Raka dalam hati.
"Maaf tuan, saya tidak tau dimana letak baju ganti tuang" tanya Rania sedikit takut takut.
"Kamu cari saja di lemari itu"
Raka menunjuk dia lemari besar yang ada di dalam kamar itu.
Kamar yang begitu luas lengkap dengan tempat tidur yang besar, satu set sofa, Tv dan terdapat meja rias juga.
Ia mencoba membuka satu lemari itu, dilihat nya beberapa pakaian milik Raka yang sudah tertata rapi disana.
Mengingat tadi Raka sempat bilang kegerahan, Rania pun berinisiatif mengambil kan kaos untuk Raka pakai agar sedikit santai.
Wanita itu kembali mendekati Raka lalu memakai kan kaos itu.
"Cepat gantikan celana ku juga" titah nya.
"Maaf tuan, tapi bagaikan saya bisa mengantikan nya" tanya Rania.
Rania merasa bingung bagaimana ia bisa mengantikan celana kepada pria lumpuh yang duduk di kursi roda.
"Kamu ini pura-pura bodoh apa memang beneran bodoh sih"?
"Bantu aku tiduran di ranjang" ucap nya kemudian.
"Baik tuan"
Rania mencoba menbantu Raka pindah ke ranjangnya. tangan Raka ia lingkaran pundak nya lalu perlahan Rania mencoba memindahkan Raka ke ranjang dengan sekuat tenaga.
Tubuh Raka yang kekar membuat ia kewalahan.
Nampak keringat membasahi dahi Rania, membuat nya semakin terlihat menarik dan mempesona.
Diam diam pria itu tersenyum melihat Rania.
"Kamu ambil celana dilemari untuk mengantikan celana ku ini, namun sebelum nya kamu tutup dulu tubuh ku mengunakan selimut itu. bagaimana pun aku tak sudi tubuh ku dilihat wanita seperti mu"
Deg!
Jantung seakan berhenti berdetak, ucapan pria itu bagaikan petir yang menyambar di siang bolong, begitu menusuk hati Rania.
"kalau memang tak sudi dengan ku, lalu kenapa anda menikahi ku" Rania bermonolog dalam hati nya.
Tanpa banyak bicara Rania langsung melakukan apa yang diperintahkan tuan nya.
Dengan tangan bergetar ia pasangkan selimut ditubuh nya lalu mengantikan celana yang dikenakan Raka dengan celana yang baru.
Rania kembali harus bersusah payah kala ia harus mengangkat sebagian tubuh kekar Pria itu agar Celana nya bisa pas sampai pinggang.
"Kalau begini terus tiap hari, lama lama aku bisa encok" gerutu Rania dalam hati kesal.
Setelah selesai dengan tugas nya Rania yang masih terengah-engah nafas nya dan keringat juga masih bercucuran di tubuh nya, mencoba menyandarkan tubuh kecil nya di atas sofa.
"Ngapain kamu enak enakan tidur disitu"? tegur Raka.
"Maaf tuan, beri waktu untuk aku istirahat sebentar" mohon Rania pada Raka.
Namun pria itu tak bergeming, dia malah enak enakan menyalakan TV.
"Istirahat tidak perlu lama lama, kalau sudah cepat bersihkan tubuh mu" titah Raka.
"Tuan, terus habis ini aku pakai baju apa"? bahkan tuan tidak memberikan ijin untuk ku mengambil barang barang ku terlebih dulu tadi"
"Biar Johan yang akan menyiapkan nya setelah ini"
"Baiklah, Terima kasih"
Rania kembali menyandarkan kepalanya disofa. tugas nya lebih berat merawat pria lumpuh dari pada merawat anak balita ponakan dari bi Minah yang dulu pernah sekali dititipkan oleh nya sekali.
😀😀😀❤❤❤❤
jadi ini ga bawa2 agama tertentu klo menurut aq ya.. maaf klo salah🙏
Respati kalah sat set nya