Shen Long adalah seorang Pemuda yang paling jenius di Sektenya sekaligus Putra dari Patriak Sekte Naga Langit.
Namun siapa sangka karena kejeniusannya, ada orang yang sangat iri dan memberikan Racun untuk menyumbat Kultivasi Shen Long.
Sejak kejadian itu semua kekaguman orang langsung berubah menjadi kebencian dan menganggap Shen Long sebagai sampah.
Tidak sampai disitu saja, bahkan Pertunangannya dengan Putri dari Kerajaan Ling menjadi berantakan dan berakhir dengan penghinaan.
Dalam keputusasaan Shen Long berniat untuk mengakhiri hidupnya di sebuah Jurang tanpa dasar.
Saat itulah pertemuan singkat antara Shen Long dengan Wanita misterius yang mengakibatkan Shen Long tidak jadi bunuh diri dan Ingin menjadi yang terkuat untuk membalaskan dendam kepada Sekte Naga Langit.
Apakah Shen Long berhasil menjadi yang terkuat dan membalaskan dendamnya???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebangkitan
( Di Pinggir Hutan )
Kini Tetua Jin Song, Lin Kun, Yan Rou Lie, Jun Yun dan Jin He merasa khawatir karena Shen Long belum juga muncul dari Hutan.
Terlebih untuk Jun Mei Yin, karena dialah yang sangat khawatir takut akan terjadi sesuatu pada Shen Long.
Dengan berjalan mondar mandir, Jun Mei Yin berharap agar sosok yang sedang dia tunggu cepat kembali.
" Yin'er... Tenangkan dirimu! Saudara Long pasti akan kembali." Jun Yun tidak bisa berkata apa-apa karena adiknya tersebut begitu mengkhawatirkan Shen Long.
" Kakak... Aku kita harus mencari Long Gege." Ucap Jun Mei Yin yang begitu gelisah.
" Ini semua salahku. Seharusnya aku tidak membuat kita berpencar." Jin Song menyesali keputusannya tersebut yang membuat Shen Long berburu sendirian.
" Hutan ini memang aman dari Hewan Roh tingkat tinggi. Tapi di jantung Hutan sangat berbahaya. Karena Aura kematian yang ada di jantung Hutan ini bisa membunuh siapapun yang mendekatinya." Ucap Lin Kun yang mengetahui tentang Hutan yang berada di depan mereka.
Menurut rumor yang beredar di seluruh wilayah Kekaisaran Wei, sejak ribuan tahun yang lalu Hutan tempat Shen Long dan yang lain berburu adalah Hutan yang memiliki banyak berbagai jenis Hewan Buas.
Mulai dari Hewan liar, Hewan Roh, Hewan Suci bahkan Hewan Ilahi.
Namun suatu ketika, muncul dari langit sebuah bola hitam pekat menghancurkan bagian terdalam Hutan tersebut hingga semua Hewan Buas yang ada di tempat itu mati seketika karena terkena dampak Aura Pembunuh yang sangat kuat.
Bukan hanya Hewan Buas, tapi semua tumbuhan yang berada di wilayah sekitar langsung mengering hingga sampai sekarang tidak ada satupun pepohonan yang tumbuh di wilayah tersebut.
Pada suatu hari, ada seorang Kultivator tingkat tinggi dari pihak Istana Kekaisaran Wei yang mencoba memeriksa wilayah Hutan tersebut.
Saat berada di dalam Hutan, Sosok itu mengitari seluruh sudut Hutan untuk mencari keberadaan beberapa Hewan Roh.
Namun berbulan-bulan dia hanya menemukan Hewan Roh tingkat 5 bahkan paling tinggi tingkat 6. Sosok itupun memberanikan diri untuk maju selangkah ke areal lahan tandus di jantung Hutan.
Hanya dalam selangkah, sosok itupun langsung muntah darah akibat tekanan Aura Pembunuh yang begitu kuat.
Untuk itulah pihak Istana Kekaisaran Wei mengumumkan kepada seluruh wilayah Kekaisaran Wei mengatakan bahwa Hutan tersebut sangat aman untuk para Kultivator Muda untuk berlatih dan berburu. Asalkan tidak melangkahkan kaki ke lahan tandus yang ada di jantung Hutan.
Bagi kalangan Kultivator yang masih penasaran, mereka pun memberanikan diri untuk mendekati wilayah tanah tandus tersebut.
Namun mereka juga mengalami nasib yang sama, dengan langsung muntah darah hanya dengan satu langkah ke wilayah Aura kematian tersebut.
Bahkan ada beberapa Kultivator yang memiliki Kultivasi rendah, mereka langsung mati seketika.
Rumor itupun terus tersebar luas sejak ribuan tahun yang lalu hingga sampai sekarang.
Hal yang membuat Lin Kun khawatir, karena mereka belum memberitahukan kepada Shen Long.
Terlebih lagi Lin Kun menyadari perubahan sikap dari Shen Long yang tentu dia berpikir bahwa Pemuda tersebut bisa melakukan hal yang tidak terduga.
" Tetua... Biar aku yang akan menyusul untuk mencari Muridku." Ucap Lin Kun.
" Mmmm... Biar aku dan yang lain menunggu disini." Ucap Jin Song.
" Guru... Aku ikut." Ucap Jun Mei Yin.
" Yin'er... Biar Guru yang mencarinya! Jika kamu ikut, itu hanya memperlambat pencarian saja." Ucap Lin Kun.
Dia memahami kekhawatiran Jun Mei Yin, namun karena perbedaan tingkat Kultivasi, tentu saja Jun Mei Yin tidak mampu mengimbangi kecepatan Lin Kun.
Mendengar ucapan tersebut, Jun Mei Yin langsung terdiam karena apa yang dikatakan Lin Kun ada benarnya.
" Baik Guru." Jun Mei Yin mengangguk setuju meskipun terlihat murung.
Tanpa menunggu lama, Lin Kun langsung melesat ke dalam Hutan dengan kecepatan tinggi untuk mencari keberadaan Shen Long.
*******
Di dalam Hutan, Shen Long terus melanjutkan perjalanannya memasuki bagian terdalam Hutan.
Shen Long merasa heran karena semakin dia memasuki kedalaman Hutan, Hewan Roh juga semakin sedikit.
Bahkan hanya bertemu dengan Hewan Roh lebih rendah dari yang pernah bertemu sebelumnya.
" Ini aneh... Hutan ini sangat tidak biasa. Biasanya semakin masuk ke dalam, Hewan Roh pasti semakin kuat." Shen Long bergumam sambil memperhatikan wilayah sekitar.
Shen Long pun terus melanjutkan perjalanannya hingga terlihat sebuah lahan tandus, dimana semua pepohonan mengering yang menandakan tidak ada kehidupan di wilayah tersebut.
Dengan rasa penasaran yang kuat, Shen Long memberanikan diri untuk mendekati wilayah tersebut hingga dia mulai merasakan Aura kematian yang sangat kuat di wilayah tersebut.
Karena ketidak tahuannya, Shen Long melangkahkan kakinya ke lahan tandus tersebut hingga dia merasakan seperti ditimpa beban berat.
Meskipun demikian, Shen Long tidak mendapatkan serangan mental, namun sebenarnya Roh Naga yang ada pada dantian miliknya yang seakan memberontak.
Bahkan efek darah Kera Salju kini tersebar luas di seluruh tubuhnya sehingga tanpa Shen Long sadari, beberapa bagian dari punggungnya ditumbuhi bulu-bulu lebat berwarna putih karena dia hanya berfokus pada beban yang menimpanya.
" Ada apa dengan dantian ku?" Shen Long bergumam saat merasakan gejolak hebat di dantian miliknya sambil berjalan dengan bersusah payah.
" Sepertinya Roh Naga itu tidak mau kalau aku melewati lahan kering ini." Shen Long tersenyum lebar berniat untuk menyiksa Roh Naga tersebut meskipun dia sendiri berkeringat dingin karena Aura kematian tersebut.
' Sialan kamu manusia rendahan. Apa yang kamu lakukan di tempat ini.' Terdengar suara dari alam pikiran Shen Long berasal dari Roh Naga.
Bukannya takut, Shen Long malah melanjutkan langkahnya menuju lahan kering tersebut meskipun langkahnya mulai tertatih.
' Sepertinya Roh Naga itu lebih tersiksa dariku. Kalau begitu aku akan membuatmu lebih tersiksa lagi.' Shen Long membatin seraya melangkahkan kaki dengan bantuan kedua tangannya.
Di alam pikiran Shen Long juga terdengar Auman keras dari Roh Naga yang seakan merintih kesakitan.
Namun Shen Long tidak memperdulikan sumpah serapah dari Naga tersebut karena dia ingin membalas perbuatan Naga tersebut yang membuat dia susah dalam meningkatkan Kultivasi.
Auman demi Auman keras dari Roh Naga semakin bergejolak di dantian Shen Long seakan ingin keluar dari tubuhnya.
Tanpa memperdulikan hal tersebut, Shen Long terus melanjutkan langkahnya meskipun beberapa kali tersungkur.
" Uhuuk." Shen Long memuntahkan darah segar yang kini sudah jauh dari pinggir lahan kering.
Kini Shen Long sudah merangkak sekuat tenaga untuk mencari arah dari Aura kematian tersebut yang membuatnya merasa tertarik.
Dengan keringat bercucuran, dan mata berkunang-kunang, akhirnya Shen Long melihat sebuah Pedang yang tertancap di tanah yang dikelilingi bayangan hitam yang pekat.
" Ternyata Aura kematian berasal dari Pedang ini?" Setengah kesadaran dari Shen Long tertuju pada Pedang yang ada di depannya.
' Sialan kamu manusia rendahan... '
' Ggooooaaarr.... Ggooooaaarr.... Ggooooaaarr.'
Auman demi Auman kembali terdengar dari alam pikiran Shen yang seakan meronta-ronta.
" Untung saja ada Roh Naga ini." Shen Long bergumam sambil mendekati Pedang yang tertancap tersebut.
Saat berada di tempat Pedang tersebut, Shen Long dengan sekuat tenaga untuk bangkit dan mencabut Pedang tersebut meskipun tubuhnya seakan remuk karena beban yang menimpa tubuhnya semakin berat.
Sambil memusatkan fikirannya, Shen Long memegang Pedang tersebut sambil menarik napas dalam-dalam.
Dengan sekuat tenaga Shen Long mencabut Pedang tersebut hingga asap hitam yang ada pada Pedang berpindah ke tubuh Shen Long.
" Aaarrrggghhhh."
" Ggooooaaarr."
Teriakkan dari Shen Long bersamaan dengan keluarnya bayangan Naga dari tubuhnya.
Kini Shen Long langsung tersungkur sambil memegang sebuah Pedang di tangannya yang telah berhasil dicabut.
Seketika Pedang tersebut masuk ke dalam tubuh Shen Long, yang kini terlihat tubuhnya secara perlahan menjadi sosok Naga memiliki kumis memajang dengan tanduk emas bercabang tiga dan sisik berwarna putih.
" Gggrrrrrrr."
Naga itu pun membuka mata dengan tatapan mengerikan, sesaat langsung terbang ke udara dengan kecepatan tinggi.
Naga sisik Putih itupun seakan menari-nari di udara hingga menjatuhkan hujan salju diikuti sambaran petir.
" Ggooooaaarr." Auman keras dari Naga sisik putih menggema di udara hingga terdengar di seluruh Hutan tersebut.
Naga sisik putih itupun terbang menjauhi wilayah tanah kering langsung melesat ke arah pepohonan yang rindang.
Namun saat berada di sekitar sepuluh meter dari pinggir Hutan, Naga sisik putih itupun terjatuh menabrak pepohonan hingga tumbang.
Secara perlahan Naga sisik putih kembali ke wujud manusia yang tidak lain adalah Shen Long yang sudah kehilangan kesadaran.