NovelToon NovelToon
Rockmantic Of Love

Rockmantic Of Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Wanita Karir
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: @Hartzelnut

Seorang laki laki yang bekerja produser musik yang memutuskan untuk berhenti dari dunia musik dan memilih untuk menjalani sisa hidupnya di negara asalnya. dalam perjalanan hidupnya, dia tidak sengaja bertemu dengan seorang perempuan yang merupakan seorang penyanyi. wanita tersebut berjuang untuk menjadi seorang diva namun tanpa skandal apapun. namun dalam perjalanannya dimendapatkan banyak masalah yang mengakibatkan dia harus bekerjasama dengan produser tersebut. diawal pertemuan mereka sesuatu fakta mengejutkan terjadi, serta kesalahpahaman yang terjadi dalam kebersamaan mereka. namun lambat laun, kebersamaan mereka menumbuhkan benih cinta dari dalam hati mereka. saat mereka mulai bersama, satu persatu fakta dari mereka terbongkar. apakah mereka akan bersama atau mereka akan berpisah??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Hartzelnut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep. 5

*****

Malam yang panjang bagi Natalia akhirnya usai ketika mobil yang dikendarai Manajer Lu berhenti di depan apartemennya. "Srek..." pintu mobil tertutup pelan setelah Natalia keluar, mengucapkan selamat tinggal kepada manajernya yang segera berangkat pulang. Setelah itu, dia berjalan menuju lobby apartemennya. "Tap... tap..." Suara sepatunya yang beradu dengan lantai marmer terdengar lembut di tengah malam yang sunyi.

Begitu sampai di dalam, Natalia menekan tombol lift. "Ding..." Lift terbuka, dan ia segera masuk. Matanya terpejam sesaat, menikmati keheningan singkat di dalam lift, sebelum lantai apartemennya tercapai. Ketika dia membuka pintu apartemen, pandangannya langsung tertuju pada sosok yang tak terduga di ruang tamu.

"Eh?" Seruan kecil keluar dari bibirnya, mata Natalia melebar saat melihat Julia Wang, sahabat baiknya yang sedang duduk santai di sofa. "Julia!" teriaknya dengan penuh keheranan, namun disertai kegembiraan.

Julia, yang menunggu dengan sabar, langsung berdiri dengan senyuman lebar. "Surprise!" katanya sambil merentangkan tangannya lebar. "Aku sudah menunggumu!"

Tanpa ragu, Natalia berlari kecil ke arah Julia dan memeluknya erat. "Aku merindukanmu!" ucapnya dengan suara riang. "Kita sudah sebulan tidak bertemu!"

"Aku juga!" balas Julia sambil tertawa kecil, memeluk sahabatnya erat-erat. Srek... srek... Pelukan itu terdengar nyaman, penuh kehangatan persahabatan. 

Natalia tersenyum sambil melepaskan pelukan. "Bagaimana konsermu? ceritakan padaku!"

Julia mengangguk penuh antusias. Dia segera duduk kembali di sofa, mengisyaratkan Natalia untuk duduk bersamanya. "Kau tidak akan percaya betapa menakjubkannya konser itu!" katanya dengan semangat. "wow banget...... ! Atmosfernya benar-benar luar biasa. Penonton begitu antusias, aku bahkan sampai tidak bisa berkata apa-apa saat melihat lautan manusia yang bernyanyi bersama kami."

Natalia tersenyum lebar, merasa tertarik mendengar cerita Julia. "waaaaah.... aku jadi ingin melihatnya" tanyanya, matanya berbinar.

Julia tertawa kecil sebelum melanjutkan, "Terus tau ngga..... ada yang lebih heboh lagi! Semua penonton ikut bernyanyi dari awal hingga akhir, dan aku bahkan mendapatkan begitu banyak hadiah dari penggemar. Hadiah-hadiah itu sangat lucu dan unik... Aku sampai tidak bisa menggambarkan betapa serunya momen-momen itu!" Huff... Julia menghela napas puas, mengenang pengalaman tur yang begitu mengesankan baginya.

Natalia mendengarkan dengan penuh perhatian, senyumnya tidak pernah hilang. "Kedengarannya sangat luar biasa," gumamnya, merasa bahagia mendengar pengalaman sahabatnya yang begitu berharga.

Lalu, tiba-tiba Julia mendekat, matanya berbinar dengan ide segar. "Hei, bagaimana kalau kita berkolaborasi? Scarlet Waves featuring Natalia Lee! Bagaimana menurutmu? keren bukan?" tanyanya dengan nada penuh semangat.

Mata Natalia langsung berbinar. "Serius?" tanyanya dengan nada riang. "Ayooo... Itu pasti keren sekali!" lanjutnya sambil tertawa kecil. "Aku sudah lama menunggu kesempatan itu."

Julia tertawa penuh semangat. "Sudah terbayang di kepalaku, kita akan menciptakan sesuatu yang hebat! Scarlet Waves ft. Natalia Lee... itu akan meledak!" katanya sambil mengepalkan tangan dengan penuh keyakinan.

Mereka tertawa bersama, membayangkan proyek yang bisa mereka ciptakan bersama. Suasana menjadi lebih ceria, dan tawa mereka memenuhi ruangan yang sebelumnya tenang. Setelah beberapa saat, Julia bertanya dengan nada penasaran, "Ngomong-ngomong, bagaimana acara tadi? Lancarkan?"

Natalia mengangguk, senyum kecil tersungging di bibirnya. "Ya, cukup lancar dan menyenangkan sih," jawabnya dengan tenang.

Namun, Julia dengan tatapan usil mencondongkan tubuhnya, menatap Natalia dengan tatapan jahil. "hmmmm dari jawabanmu sepertinya ada masalah ya? Apa kau bertemu dengan si 'nenek sihir' itu?" tanyanya dengan nada bercanda.

Natalia tertawa pelan dan mengangguk. "Tentu saja. Bagaimana mungkin aku tidak bertemu dengannya?"

Julia memutar matanya dengan ekspresi mengolok. "Astaga, pasti dia mengganggumu lagi?" tanyanya, suaranya sedikit serius meski masih diselingi nada bercanda.

Natalia menghela napas ringan, tapi masih tersenyum. "Jelas dong. Itu sudah jadi kewajibannya. Tapi, sekarang aku sudah tidak peduli lagi..... udah bodo amat aku sama dia.." Srek... Tangannya bergerak lembut menyisir rambutnya, tanda dia benar-benar yakin dengan apa yang diucapkannya.

Julia menatap Natalia dengan penuh kekaguman. "Aku suka itu..." katanya lembut. "Bersikap Bodo Amat...."

Natalia tersenyum hangat, merasa didukung. "Iya"

Namun, tiba-tiba Natalia teringat sesuatu. "Oh ya," katanya sambil melirik Julia. "Kau tau ngga...? Kalau aku mendapat tawaran dari Heaven Music."

Mata Julia melebar terkejut. "Haaaa....?   Heaven Music? Wow!" katanya dengan penuh kekaguman. "Keren sekaliii..... Kau ambil kan?"

Natalia terdiam sejenak, menundukkan kepalanya sedikit. "hmmmm.... Aku belum bisa memutuskannya," jawabnya jujur. "Aku tertarik tapi aku juga memikirkan kedepannya pasti akan sulit karena ada dia disana." Huff... Suara napas panjangnya terdengar samar, mencerminkan kebimbangan yang masih ia rasakan.

Julia menatap Natalia dengan penuh pengertian, lalu tanpa ragu, dia memeluknya erat. "Kau benar juga, apalagi dia kan ga mau kalau disaingi kan?" kata Julia dengan lembut. Srek... srek... Pelukan itu terasa hangat, membawa rasa nyaman bagi Natalia.

Setelah beberapa saat, Julia tiba-tiba ingat sesuatu dan menarik diri dari pelukan. "Oh, iya natalia," katanya sambil memandang Natalia dengan serius. "Apa kau sudah menemukan tanda-tanda tentang dia?" tanyanya, suaranya lebih lembut kali ini, namun penuh makna.

Natalia hanya menggelengkan kepalanya pelan, wajahnya sedikit murung. "Belum," jawabnya singkat, matanya menunduk sejenak. Srek... Jari-jari Natalia bergerak menyentuh liontin berbentuk pick gitar yang menggantung di lehernya, seolah mencari kekuatan dari kenangan lama yang tersimpan di sana.

Julia mengerti bahwa topik ini terlalu sensitif, dan dia tidak ingin membuat Natalia lebih sedih. "Baiklah, natalia sepertinya kau sangat capek, mari kita istirahat saja," katanya sambil tersenyum, mencoba mengembalikan suasana ceria. "Oh iya, ngomong-ngomong, sementara aku menginap di rumahmu dulu ya.... Aku sedang kabur dari rumah.... Biasa masalah ayah dan ibuku....."

Mendengar cerita itu, Natalia tertawa pelan. "Haaaa.... kamu itu ya..... terlalu tinggi seleramu.... yaudah tinggal aja disini semaumu" jawabnya sambil tertawa kecil. 

Julia tersenyum lebar, merasa senang mendengar jawaban itu. "Yay!" serunya riang, lalu mereka berdua segera menuju kamar. "Srek... srek..." Suara langkah kaki mereka yang pelan terdengar di sepanjang koridor apartemen, sebelum akhirnya mereka berbaring bersama di kamar Natalia, menikmati momen kebersamaan yang hangat di tengah keheningan malam.

*****

Di dalam mobil yang melaju di malam hari, Produser Zhang dan Angelina duduk berdampingan di bangku kedua. Namun, suasana di antara mereka begitu tegang, seakan-akan keheningan itu sendiri bisa pecah kapan saja. Srek... srek... Suara halus kain gaun Angelina yang sesekali bergerak ketika dia melirik ke arah Zhang mengisi kesunyian. Wajahnya tampak murung, sedangkan Zhang hanya menatap kosong ke luar jendela, pikirannya melayang jauh.

Zhang menarik napas panjang tanpa berkata apa-apa. "Sesuatu yang tak pernah aku inginkan" pikirnya dengan frustrasi. Pertunangan ini bukanlah sesuatu yang ia inginkan, tapi keluarganya terus menekannya untuk tetap bersama Angelina. "Aku tidak pernah mencintainya... Ini bukan yang kuinginkan." Huff... Suara napasnya terdengar samar, membiarkan perasaannya berkelana.

Tidak tahan dengan keheningan yang tegang, Angelina akhirnya membuka suara. "Zhang," panggilnya pelan, namun ada ketegangan di balik nadanya. "Apa yang kau bicarakannya tadi?"

Zhang menoleh sedikit, wajahnya tetap dingin. "Kami hanya membicarakan bisnis," jawabnya singkat. Srek... Tangannya bergerak perlahan di atas pahanya, tanda kecil kegelisahan meski wajahnya tetap datar. "Tidak ada yang lain."

Namun, jawaban acuh Zhang hanya membuat perasaan cemburu Angelina semakin membara. "Bisnis?" tanyanya dengan suara yang mulai meninggi, matanya menyipit penuh kecurigaan. "Kau berusaha merekrutnya, bukan?"

Zhang menghela napas, menahan rasa kesal yang mulai muncul. "Itu bukan urusanmu," ucapnya tegas, suaranya tetap dingin namun tajam. Klik... klik... Jari-jarinya yang semula tenang kini mengetuk-ngetuk kursi dengan ritme yang nyaris tidak terdengar, tanda frustrasinya yang perlahan meningkat.

Angelina semakin tidak bisa menahan emosinya. "Haaah.... Bukan urusanku?" sergahnya, suaranya bergetar dengan amarah yang ditahan. "Kau berusaha merekrutnya Natalia? dan kau mengatakan bukan urusanku? Aku tidak setuju!" Srek... Dia meremas ujung gaunnya dengan keras, matanya memancarkan kemarahan yang ia tahan sejak pertemuan tadi.

Zhang menatap lurus ke depan, berusaha tetap tenang meski amarah mulai menguasainya. "Aku yang mengatur bisnis ini, bukan kau, Angelina!," katanya sambil menahan nada suaranya tetap stabil. "Itu urusanku, bukan urusanmu. Fokuslah pada popularitasmu, bukan pada siapa yang akan bergabung dengan label."

Angelina tak mau mengalah. "Kalau kau merekrutnya, Aku tidak akan membiarkannya tetap tenang disini, ingat itu!" katanya tegas, suaranya semakin keras. "Tempat ini hanya butuh aku bukan dia!" Srek... srek... Jemarinya kini mencengkeram lebih erat tepi kursinya, seolah-olah mencoba menahan ledakan amarah yang bisa meletus kapan saja.

Zhang menoleh tajam, tak lagi bisa menyembunyikan rasa frustrasinya. "Angelina," ucapnya dengan suara lebih keras dan dingin, "Fokuslah pada karirmu sendiri dan jangan membuat banyak masalah."

Namun, Angelina masih tak mau mengalah. "Oh jadi kau menyalahkanku? Aku akan menghancurkannya!" ancamnya dengan suara bergetar penuh kebencian. "Aku akan memastikan kariernya hancur sebelum dia sempat menapakkan kaki di Heaven Music."

Zhang mengepalkan tangannya, kini amarahnya benar-benar muncul ke permukaan. "Angelina, hentikan!" ucapnya dengan nada tajam. "Jangan lakukan hal bodoh yang hanya akan merugikanmu sendiri. Jika kau melakukan sesuatu yang gegabah, itu hanya akan menghancurkan kariermu juga." Huff... Suara napasnya terdengar lebih keras dari sebelumnya, berusaha menahan dorongan untuk mengatakan lebih banyak hal yang bisa memperburuk situasi.

Ssst... Keheningan yang tidak nyaman mengisi ruang di dalam mobil setelah itu. Mereka berdua saling diam, duduk dalam ketegangan yang semakin terasa berat. Zhang menatap lurus ke depan, sementara Angelina bersandar di kursinya dengan ekspresi marah. "Dia tidak mengerti," pikir Zhang dalam hati. "Ini adalah bisnis, dan dia tidak bisa memaksakan kehendaknya terus-menerus." Namun, dia tahu betul bahwa masalah ini tidak akan selesai dengan mudah.

Mobil akhirnya berhenti di depan apartemen Angelina. "Srek..." Pintu mobil terbuka, dan tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Angelina keluar dengan langkah cepat. "Bang!" Pintu mobil ditutup keras, menggema di malam yang tenang, menandakan amarah yang masih membara dalam dirinya. "Tap... tap... tap..." Suara langkah sepatu Angelina yang keras bergema saat dia berjalan menuju pintu apartemennya, tidak menoleh sama sekali ke arah Zhang.

Zhang menghela napas berat, tetap duduk di mobil tanpa bergerak. "aku tetap harus menjalankannya" pikirnya, matanya menatap kosong ke luar jendela. "Aku butuh dia untuk proyek ini." Srek... srek... Jemarinya mengusap pelan janggut tipis di dagunya, tenggelam dalam pikiran-pikiran yang semakin rumit.

Di sisi lain, Angelina berjalan cepat menuju apartemennya, amarahnya masih membara di dalam dada. "Tap... tap... tap..." Langkahnya semakin cepat saat dia masuk ke dalam lift. Begitu pintu lift tertutup, dia menatap bayangannya di dinding kaca lift dengan mata berkilat penuh kebencian. "Aku tidak akan membiarkan itu terjadi," gumamnya pelan, tapi penuh determinasi. "Dia tidak akan menggantikan posisiku." Klik... Dia mengepalkan tangannya di samping tubuhnya, merasakan kekuatan amarah yang siap meledak.

Angelina terus berbicara pada dirinya sendiri saat keluar dari lift dan berjalan menuju apartemennya. "Jika Zhang mencoba merekrutnya, aku akan menghancurkan mereka berdua. Tidak ada yang bisa merebut posisiku... Tidak ada." Srek... Jemarinya bergerak cepat membuka pintu apartemennya, dan ketika dia masuk, pintu itu tertutup keras di belakangnya, seolah mengakhiri babak ketegangan malam itu.

Sementara itu, di dalam mobil, Zhang masih merenung. "Aku harus menyusun strategi," pikirnya, matanya masih menatap ke arah gedung apartemen Angelina. "Aku tidak bisa membiarkan ambisi Angelina menghancurkan segalanya." Vrooom... Suara mesin mobil kembali menyala, membawa Zhang pergi ke dalam malam yang tenang, namun pikirannya terus berputar, mencoba mencari cara untuk mengatasi kekacauan yang ada di depan matanya.

*****, 

1
Jennifer Impas
Bikin ketawa ngakak. 🤣
hartzelnut: Terima kasih telah membaca novelku. jangan lupa episode selanjutnya ya /Smile//Smile/
total 1 replies
Kei Kurono
Thor, aku butuh fix dari obat ketagihan ceritamu! 🤤
hartzelnut: terima kasih telah menyukai novel saya. /Smile/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!