Karina mengusap airmatanya yang sejak tadi dia tahan tangisan Karina pecah saat mendengar Dipta suami yang dia cintai tidak menginginkan keturunannya lahir dari rahim Karina.
Selama ini Karina dibohongi dengan kata manis Dipta yang menyuruh Karina menunda kehamilannya karena dia masih ingin menikmati kebersamaan dengan Karina.
Kenyataan yang Karina lihat hari ini Dipta suaminya sangat bahagia dengan kehamilan istri keduanya..Hati karina benar benar hancur melihat semua ini.
Dan yang lebih menyakitkan dengan lantangnya Gina istri muda Dipta mengatakan kalau Dipta tidak menginginkan anak yang lahir dari Karina didepan tamu undangan yang hadir.
Akankah Karina sanggup melanjutkan pernikahan yang sudah ternoda ini?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mande Qita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17 Perhatian Yuda
Yuda yang baru pulang dari kantor langsung ikut makan malam bersama, mereka makan dengan lahap apalagi Karina yang sekarang laper terus bawaannya.
“dek tadi kamu bawa apa?”. tanya karina setelah mereka selesai makan malam. “martabak manis kak, tadi aku beli pas mau balik, ini enak kak cobain deh”. ucap Yuda sambil membuka makanan yang dia beli tadi.
Karina langsung mengambil martabak manis tersebut dan memakannya denga lahap “enak banget dek, beli dimana ini? besok kakak mau lagi”. Karina mengambil satu potong lagi untuk dia makan.
“Mila cobain deh ini enak banget”. Karina menyuruh Mila buat cobain makanan yang dia makan, Mila pun mengambil lalu memakannya dengan ekspresi yang bikin Yuda tersenyum.
“asli enak banget, bisa habis banyak nih”. sambil tangannya mengambil potongan yang lain untuk dimakan.
“Dek, kenalin ini sahabat kakak yang paling cantik”. Yuda langsung mengulurkan tangannya disambut oleh Mila.
“adik lo cakep banget karina, gw juga mau punya adek kayak yuda”. bisik Mila sebelum menyambut uluran tangan dari Yuda. Walau Mila berbisik tetap aja pada denger suaranya.
“Karina lo bilang sama adek lo, sekarang dia punya kakak satu lagi yaitu gw”. ucap Mila sambil ketawa, Yuda hanya senyum tipis melihat tingkah sahabat kakaknya itu.
“Yuda, semoga nggak pusing menghadapi kakak yang baru ya dek, soalnya agak unik yang satu ini”. seloroh karina sambil ketawa ngakak.
Yuda yang melihat interaksi dua orang wanita didepannya ikutan ketawa. “siap kak, jadi sekarang aku punya kakak perempuan dua buk”. imbuh yuda sambil menoleh pada ibuk nya.
“ya kamu harus jaga kakak kakakmu, ibuk rasa agak sulit karena kakakmu cantik cantik pasti banyak yang mau”. bu titi tertawa bahagia melihat Karina yang sudah bisa tertawa lepas.
“hati hati lo Mi bakalan nggak bisa pergi sendirian dikasih pengawal sama Yuda”. terang karina sambil ketawa jahil pada Mila. Mila hanya mencibirkan bibirnya mendengar ucapan Karina barusan. “memang iya dek kalau kakak nggak boleh pergi sendirian?”. Mila yang penasaran langsung memastikan pada Yuda.
Yuda ketawa melihat Karina menakuti sahabatnya. “nanti kita lihat ya kak”. Jawab yuda. Melihat reaksi Mila yang begitu makin membuat Karina ketawa.
“Kak Mila tadi kesini naik apa?”. Yuda menatap sahabat kakaknya itu menunggu jawaban dari Mila. “tadi kakak naik taksi online dek”. terang Mila
“ya sudah nanti pulang biar teman aku yang anter, mereka ada dibawah, kakak mau pulang jam berapa? Jangan kemalaman kalau main kesini lagi biar temen yuda yang jemput, takut ketauan sama Dipta”. beritahu yuda pada Mila.
Mila dan Karina saling pandang seolah ingat sesuatu “iya bener juga Mi, takutnya lo diikuti orangnya Dipta”. Jelas Karina sambil menutup mulutnya kenapa dia sampai nggak kepikiran kesana ya.
“lagian ngapain lagi sih itu orang nyariin Lo Karin, sudah telat kalau mau bilang nyesel”. Mila yang masih kesal mengingat sikap Dipta pada sahabatnya itu.
“ha haa ha dia nyari gw bukan karena menyesal sudah talak gw Mi, bisa jadi mau minta tanda tangan buat urus cerai”. Jelas Karina sambil ketawa.
“kalau niat urus di urus aja nggak usah nyari nyari Lo karina, gw curiga jangan jangan dia tau kalau Lo hamil”. Mila menatap kearah Karina yang langsung mengernyitkan dahinya, “nggak mungkin tau Mi”. tukas Karina.
“kalau Dipta tau gimana Karin?”. Mila menjadi cemas kalau Dipta tau tentang kehamilan Karina.
“Jangan sampai tau, kita berdoa aja semoga dia lupa ingatan sama Lo”. ucap Mila lagi sambil bercanda, Karina jadi ketawa mendengar doa sahabatnya itu.
“kalau gitu gw pulang sekarang aja, ntar kemalaman, bener juga mana tau Dipta nyuruh orang buat ngikutin gw”. tukas Mila agak panik membayangkan kalau benar diikuti orangnya Dipta, dengan kekayaannya Dipta bisa melakukan itu.
“ayo kak yuda anter kebawah, kakak pakai masker biar nutupin wajah”. lanjut yuda lagi, Mila akhirnya pamitan untuk pulang kerumahnya. Setelah Mila pulang yuda pun pergi mandi untuk membersihkan badannya.
“buk, Yuda banyak teman ya”. Karina penasaran tentang pergaulan Yuda yang sangat luas sama buk titi.
“Yuda dari kecil suka bergaul jadi kalau sekarang dia banyak temen ibuk nggak heran”. Jawab buk titi membenarkan ucapan karina tadi.
Yuda sangat luas pergaulannya dari yang kelas atas sampai orang biasa dia temanin, Yuda gampang bergaul dan suka berteman, membantu siapa aja dan sampai sekarang mereka berhubungan baik.
Tidak berapa lama Yuda telah kembali dan duduk didepan kakak dan ibuknya. “Tadi yuda sudah resign kak, tapi bos nya minta yuda untuk membantu dia sampai dapat penggantinya, jadi Yuda masih mantau kerjaan tapi nggak perlu tiap hari kekantor yang sekarang”. terang yuda.
lalu yuda menceritakan rencananya, Karina sangat kagum dengan pemikiran Yuda dari hal yang kecil sampai hal yang besar sudah dipetakan dengan teliti. Setelah cukup lama bercerita Yuda menyuruh Karina untuk istirahat.
“sekarang kakak istirahat sudah malam”. tegas yuda sambil melihat kearah ibuk nya, “iya nak ibuk mau istirahat juga”. jawab buk titi yang mengerti arti tatapan anak lelakinya tersebut.
“ibuk mau bikin susu dulu buat kakak mu”. Buk titi langsung berdiri dan berjalan kearah dapur Karina menyusul dari belakang, sedangkan yuda duduk memperhatikan kedua Wanita beda usia tersebut. Yuda mendapatkan kabar dari temennya kalau Dipta sudah menyuruh orang untuk mencari Karina, sekarang dia harus hati hati menjaga kakaknya tersebut.
*Kediaman Dipta*
Seperti malam kemaren Dipta mengalami muntah muntah lagi hal ini membikin Gina dan Nyonya Laras menjadi khawatir dengan kesehatan Dipta. Tapi mereka hanya bisa diam karena Dipta selalu menolak untuk dibawa kerumah sakit, setiap mendengar kata dokter Dipta akan langsung marah.
Kalau dikantor Azka yang repot membantu Dipta yang muntah dan mual, Dipta melarang Azka untuk menceritakan keadaannya di kantor sudah dua hari ini.
“Mas kita kedokter atau panggil dokter Ari kesini biar diperiksa”. bujuk Gina yang saat ini duduk disamping suaminya. “sudah berapa kali sih dibilangin, mas nggak papa cuma lambung sama maghnya lagi kumat, ditambah kerjaan dikantor lagi banyak”. terang Dipta pada istrinya itu.
“tapi aku khawatir mas, takut kamu sakit parah”. jawab Gina, Dipta yang melihat kekhawatiran diwajah Gina merasa kasian, tapi bagaimana lagi dia tidak mau kepergian Karina yang membawa rahasia besar, saat ini Dipta berusaha mencari dimana keberadaan istri pertamanya itu.
Dipta tidak mau kalau rahasia tentang kehamilan Karina diketahui Gina dan keluarganya. Sebelum mereka bercerai Dipta ingin memastikan kebenarannya, dia harus bertemu Karina untuk mengetahui semuanya kebenaran ini dari Karina.
Dipta ingin bertemu dengan Karina untuk meminta maaf dan berharap istri pertamanya itu mau dia rujuk, demi anak yang sekarang sedang dikandung oleh Karina. Dipta sampai saat ini masih ragu akan kebenaran kehamilan Karina. Tapi dilihat dari gejala yang dia rasakan sekarang sepertinya dugaannya benar.
kan ini yg kmu&keluargamu kehendaki..shock berjamaah💃💃👍