Namaku Erikha Rein,anak kedua dari pasangan Will Rein dan Carlista Sari,kakakku bernama Richi Rein(ketua osis di smu purnama bakti,aktif di sekolah dan pastinya dia vocalis band Enew).
yah,keluarga kami sebenarnya broken karena perceraian tetapi Mami selalu ada buat kami.
Seiring waktu aku dan kakakku sangat ingin Mami bahagia karena sepertinya Mami menyimpan masa lalunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone pak Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
Beberapa hari kemudian tepatnya malam Minggu,Om Didi menghubungi Richi dan Eri.Dia ingin datang kerumah dengan membuat kejutan buat Carlista.
"Jadi sekarang mami kalian suka apa?"tanya Didi kepada Richi.
"Tidak banyak yang mami suka,sesekali saja mami ngajak makan bakso dipinggir jalan,setiap kali kutanya jawabanya adalah mengenang masa lalu."kata Richi menunjukkan suatu tempat.
Didi hanya manggut-manggut mendengar cerita dari calon anaknya,bahkan dia sendiri juga tengah mengingat-ingat tempat kenangan tersebut.Dulunya dia sangat suka nongkrong ditempat tersebut bahkan pertemuan pertama dengan dengan Carlista dia kembali ingat dan hanya senyum-senyum.
Ya,pertama kali bertemu dengan Carlista adalah hari yang sial baginya,karena dia harus telat kesekolah dan mendapatkan hukuman.
"Eh,elo Namanya Didikan?"tanya Carlista buru-buru."tolong pinjam duit lima ribu buat bayar angkot,sumpah gue lupa tadi gak bawa duit!"kata Carlista dengan menodongkan tangan dan wajah memelas.
Dengan berat Didi menyerahkan lembaran uang lima ribuan kepada Carlista sempat terjadi tarik ulur dan pada akhirnya Didi pun mengalah memberikan uangnya kepada Carlista.
"Apaan sih,nanti gue ganti!"kata Carlista cemberut."gue adiknya Bagas tetangga baru dikomplek lo,elo kenal kakak gue kan?"
Akhirnya angkutan umum yang mereka tumpangi berhenti didepan Sekolah Menengah Pertama dimana Carlista belajar disana.
"Jadi elo adiknya si Bagas?"tersenyum pasti seakan tengah menyusun strategi.
Siang harinya Didi kembali bertemu Carlista dijalan saat pulang sekolah,namum Carlista tidak melihat ada Didi yang tengah memperhatikannya.
Carlista mempercepat jalannya menuju sebuah rumah dengan gedung sederhana tetapi tetap bersih dan nyaman.
Ya,Carlista tinggal disebuah rumah kontrakan yang ada dikomplek rumah Didi.
"Disini rumahmu?"tanya Didi lirih.
Malam harinya dengan alasan mengajak Bagas main band Didi datang kerumah Carlista,padahal cuma modus mau mendekati Carlista.
"Tok-tok-tok"terdengar suara pintu rumah Carlista diketuk,mama Haya membukakan pintu.
"Cari siapa"?tanya mama Haya.
"Bagas ada tante?"tanya Didi sopan.
"Oh,iya ada"!mama Haya masuk dan memanggil Bara.
Bagas keluar dengan mulut masih berisi makanan maklum baru makan malam dan belum selesai dengan buru-buru menelan sisa makanan dimulutnya.
"Ada apa?"tanya bagas sedikit tersedak.
Didi hanya tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah Bagas yang sedikit konyol,ternyata kakak dan adik sama.
"Ternyata elo dan adik lo sama aja!"dengan pelan Didi memberikan buku catatan milik Bagas yang sengaja dipinjam tadi siang.
"Kapan kalian bertemu?"tanya Bagas sedikit heran pasalnya adiknya itu sering buat masalah takutnya Didi datang kerumahnya gara-gara Carlista bikin masalah.
"Tadi pagi gue kena palak sama dia!"kata Didi.
Belum sempat Bagas dan Didi melanjutkan pembicaraan tiba-tiba Carlista keluar dengan membawa buku milik Bagas yang hendak dipinjam.
"Kak,aku pinjam bukumu ya!kata Catlista dengan menunjukkan buku yang dibawanya namun tiba-tiba terhenti karena ada Didi disamping Bagas.
"Eh,ada teman kakak ya?"aku masuk dulu ya!"namun ketika hendak berbalik masuk kerumah sudah ditahan sama Bara.
"Ei tunggu dulu."Bagas menarik tangan Carlista dan menyuruhnya untuk duduk."Selesaikan masalah kalian."kata Bagas dengan menunjuk-nunjuk kearah Didi dan Catlista.
"Om,kok malah bengong sih!"sebuah colekan membuyarkan lamunan Didi dan dengan senyum Didi bangkit dan merangkul Richi.
"Ayo kita kejutkan mami kalian!"ajak Didi.
Akhirnya sebuah mobil melaju dengan kecepatan sedang menuju sebuah rumah mewah dikawasan elit,rumah dengan penjagaan ketat beberapa orang berjaga didepan komplek,bahkan disetiap rumah ada security.