Karena mabuk, Viona, wanita yang sudah memiliki suami itu melakukan cinta satu malam dengan pria tampan dengan sejuta pesona.
Viona, wanita berusia 25 tahun itu merasakan kejenuhan dalam rumah tangganya, awalnya hubungan dia dan suaminya begitu mesra dan harmonis namun tiba-tiba suaminya berubah menjadi sedikit tempramen dan jarang pulang, apalagi sudah dua tahun mereka tidak pernah melakukan hubungan suami istri lagi, tentu saja Viona sangat tersiksa dalam hubungan yang jenuh seperti ini.
Namun, malam itu malah mengubah segalanya, dia seperti tersesat dan tak tau arah jalan untuk kembali, dengan pesona pria yang bernama Daniel Gilbert.
"Lupakan tentang semalam, anggap saja tidak terjadi apa-apa. Aku sudah memiliki suami."_ Viona Maharani.
"Itu pertama bagiku, karena itu kamu tidak bisa menyuruhku seenaknya untuk melupakan apa yang terjadi pada kita."_ Daniel Gilbert.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Beri Aku Waktu Satu Bulan
"Astaga! Bagaimana kalau aku hamil?" keluh Viona.
Bagaimana jadinya jika dia hamil anak dari pria lain? Apalagi sudah lama sekali Satria tidak menyentuhnya.
Viona berusaha untuk menenangkan dirinya sendiri, dia yakin dia tidak akan hamil, dia sudah lama melakukannya dengan suaminya selama tiga tahun pun kehamilan itu tidak kunjung datang. Padahal dokter bilang kondisi rahimnya baik-baik saja.
"Hmm... iya aku yakin aku tidak akan hamil." Viona terus saja bermonolog sendirian.
Dia memang tidak munafik, mengakui dirinya memiliki perasaan pada Daniel bahkan sempat terhanyut pikirannya dengan malam indah yang dia lakukan bersama Daniel. Tapi Viona sudah memegang prinsip hidupnya yang ingin menikah sekali seumur hidup. Karena itu dia sudah menggantungkan kehidupannya pada sang suami dari awal dia menikah dengan pria itu.
Viona mendengar suara ponselnya begitu ramai sekali. Biasalah itu dari Grup WA alumni SMA. Alexa sengaja mengundang seluruh Alumni SMA Angkasa untuk datang ke hari ulang tahunnya.
Alexa: Hai guys... Datang ya ke acara ulang tahun aku nanti jam 7 malam.
A: Kok dadakan sekali Alexa?
B: Mana boke lagi hehe...
Alexa: Iya awalnya gak mau di rayain, tapi karena Daniel ada di Indonesia, lebih baik aku rayakan saja 🥰
C: Aku dengar kamu calon tunangan Daniel ya 😭
Alexa: Iya 🙈
A : 😭😭😭😭😭😭
D : 🤧🤧🤧🤧🤧🤧
C: 😥😥😥😥😥😥
E: Baguslah mending sama kamu, aku rela. Dari pada sama si culun itu.
F: Viona sudah tidak culun lagi sekarang.
A: Tetap aja cupu
B: Lagian untuk apa juga menyangkut pautkan wanita itu sama Daniel cuma gara-gara Daniel mengantarnya pulang.
Sandra: Astaga, kalian tuh ya gak ada kerjaan gosipin sahabatku
Viona langsung berhenti membaca, ada rasa jengkel juga pada mereka selalu menghinanya, dia jadi membayangkan bagaimana jika dia ngetik di grup WA itu mengatakan dia adalah cinta pertamanya seorang Daniel Gilbert, entah seheboh apa nanti disana.
Rasanya ingin ketawa jahat. Walaupun ada ada hati yang sedikit tergores karena dia dan Daniel tidak akan bersama.
Ya apalah arti cinta buat orang yang sudah menikah.
Tapi ada bangga dihatinya pada sahabatnya itu karena Sandra selalu membelanya.
Terdengar deru suara mobil berhenti di depan rumah. Viona yang sudah berdandan dengan cantik dan wangi bergegas membuka pintu menyambut kepulangan sang suami.
"Mas..." Sapa Viona sambil tersenyum manis, dia sudah berdiri di depan rumah.
Namun Satria tidak menanggapi sapaannya, dia terlihat marah sekali.
"Untuk apa kamu menghubungi Bayu?"
Viona jadi teringat saat dia menanyakan keberadaan Satria pada sahabat suaminya itu. "Oh itu, aku hanya ingin tau mas bersama dia atau gak, soalnya sudah lama aku ngirim pesan sama mas Satria tidak di baca sama sekali."
"Kamu gak percaya sama aku,Vi?" bentak Satria.
Viona mencoba untuk tetap tenang karena dia sudah terbiasa dengan watak Satria yang seperti itu, "Bukan begitu, Mas. Aku hanya ingin tau aja Mas ada dimana."
"Iya artinya kamu gak percaya sama aku. Wajar lah kalau aku ingin kumpul bareng teman-teman aku, aku juga selalu ngizinin kamu ketemu sahabat kamu itu."
"Ya tapi kan bisa mas hubungi aku, ngasih tau aku dulu setiap pulang telat."
"Entah lah aku pusing sama orang yang gak percayaan seperti kamu."
Emosi Viona jadi meledak, "Kurang percaya apa lagi sih aku sama kamu. Setiap mas telat pulang kerja, aku gak marah. Bahkan sudah dua tahun mas gak pernah nyentuh aku. Aku masih mempercayai mas Satria."
Viona menarik nafas dalam-dalam sebelum berucap lagi. "Semua itu gak mudah buat aku. Bahkan aku selalu meyakinkan diri aku untuk selalu mempercayai kamu, Mas."
Viona berharap sekali malam ini dia bisa melakukan hubungan int*m dengan Satria, agar jamu kesuburan yang dia minum tadi siapa tau berfungsi dengan baik pada benih yang Satria taburkan dari pada Daniel.
Tapi moodnya kurang baik, malam ini malah terjadi pertengkaran.
"Aku sudah baca pesan kamu, kamu cuma ngirim pesan untuk jemput kamu. Tolong lah jangan manja Viona. Aku juga sama, aku kerja, aku capek."
"Apa salahnya aku minta jemput sama suami sendiri?"
"Ya lagian apa sih yang kamu curigai dari aku? Aku selalu setia sama kamu." Hati Satria memang setia, tapi badannya yang selingkuh.
"Aku kadang merasa aneh saja. Kenapa mas kuat sekali tidak menyentuh aku selama dua tahun ini."
Satria takut jika dia menyentuh Viona, dia akan merasa bersalah pada Viona dan malah goyah tidak ingin menyentuh Miska lagi, dia sudah merasa dirinya kotor. Apalagi dia orangnya selalu fokus pada satu orang, tidak celup sana celup sini. Seperti dulu dengan mantannya, dia hanya fokus melakukan hubungan badan dengan mantannya. Begitu juga setelah menikah dengan Viona. Dan sekarang dia lebih fokus dengan Miska, dia ingin fokus pada Miska selama dua tahun ini. Apalagi tenaganya sudah habis terkuras setiap bermain ranjang dengan Miska.
Satria terdiam sejenak, dia mengontrol semua emosi di dalam dirinya, "Selama satu bulan ini pekerjaan aku di kantor banyak banget Vi. Setelah itu baru aku akan konsultasi ke dokter, aku juga ingin bisa menyentuh kamu. Kembali seperti dulu."
Satria harus memantapkan hatinya, mungkin saja dia akan menolak untuk menikah dengan Miska karena dia tidak bisa kehilangan Viona dan tidak akan pernah membiarkan Viona pergi dari hidupnya. Walaupun dia belum memberikan keputusan kepada wanita itu.