SEKUEL : "MENIKAHI MAFIA"
Elard Frey Ardolph seorang mafia kejam terpaksa menikah dengan sahabat dari adiknya karena sebuah rencana gila dari mommynya.
Sedangkan seorang wanita cantik yaitu Aneisha Cheryl Adiguna harus menjadi seorang yatim piatu karena sebuah kecelakaan yang menimpa orang tuanya.
Tidak ada niatan untuk menikah dekat-dekat ini namun siapa sangka bahwa dia akan menikah dengan kakak dari sahabatnya sekaligus anak majikan dari orang tuanya.
Elard yang menganggap bahwa Neisha memanfaatkan keluarganya pun terus saja menggoreskan luka di hati Neisha padahal dia sudah menjadi istrinya.
"Ayah ibu, Neisha pingin ikut kalian!" batinnya karena tidak kuat dengan penyiksaan yang di alaminya.
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 9_Obat Tidur
Saat ini Elard sedang berada di markas, setelah pulang kantor tadi Jimi mengabari kalau senjata yang di pesan dari uncle Eric sudah tiba.
"Uncle, bagiamana dengan senjata-senjata nya?" tanya Elard saat sudah berada di markas dan melihat Yoga di sana.
"Semua sudah uncle check dan semua dalam kondisi baik El, oh ya daddy mu tadi bilang akan ke sini juga katanya." ucap uncle yoga.
"Iya, daddy tadi juga sudah mengabari aku uncle."
"El, gimana kondisi perusahaan?" tanya uncle yoga karena setelah perusahaan di ambil alih oleh Elard dia sudah tidak ke perusahaan lagi melainkan bertugas di markas bersama dengan Aldo dan Brandon sesekali ikut bekerja dengan tuannya.
"Semua aman terkendali Uncle, beberapa hari lagi aku akan terbang ke negara Z buat survey lahan untuk di bangun pabrik," sahut Elard.
"Pabrik apa rencana nya El?" tanya uncle yoga lagi merasa penasaran.
"Rencananya bakalan di bangun pabrik tembakau yang nantinya bakalan di ekspor ke luar negeri, karena sekarang ini permintaan pasar akan olahan tembakau dan juga rokok sangat tinggi dan di prediksi akan semakin meningkat dari tahun ke tahun." ucap Elard dengan mode serius, begitu lah kalau udah membahas tentang pekerjaan pasti langsung serius.
"Wah tidak salah memang daddy mu buat menyerahkan perusahaan nya kepada mu, semoga sukses terus buat kamu El." ucap uncle yoga dengan serius.
"Siap uncle."
Tak lama daddy Brian pun datang dengan santainya dan menyapa semua orang, mereka berbincang-bincang banyak hal tapi masih di lingkup lingkaran dunia gelapnya yaitu mafia.
🥕🥕🥕
Di mansion utama sekarang hanya ada mommy Sheila sendirian karena semua orang sudah pergi.
"Bi Nana?" panggil mommy Sheila.
"Iya, ada apa nyonya?" jawab bi Nana menghampiri nyonya nya itu.
Mommy Sheila pun menceritakan rencananya yang malam ini akan di jalankan tentang rencana Neisha dan elard tidur bersama.
Awalnya bi Nana sangat terkejut karena hal tersebut namun dia sebagai seorang pembantu hanya bisa menuruti saja, mommy Sheila menyuruh agar nanti bi Nana mencampur obat tidur yang di berikan oleh istri majikanya itu ke minuman dua orang tersebut.
"Nyonya yakin?" tanya bi Nana.
"Iya bi, udah nanti bibi tinggal jalankan saja perintah saya. Suami saya juga sudah tahu akan hal ini jadi bibi gak usah ragu ya dan ingat jangan kasih tahu siapapun bahkan maid yang lainnya." tegas mommy Sheila dan di angguki oleh bi Nana.
"Baik nyonya," setelah itu bi Nana pun kembali ke dapur menyisakan mommy Sheila sendirian lagi di ruang keluarga.
"Maafkan mommy sayang, mommy melakukan ini karena mommy yakin kamu bisa menjaga Neisha. Mommy terlalu takut dengan kehidupan Neisha nantinya juga tak bersama keluarga kita El," tutur mommy Sheila dengan adanya genangan air mata di kelopak mata cantiknya.
Di usia yang sudah menginjak usia lima puluh tahun lebih wajah mommy Sheila memang masih tampak cantik dan modis sehingga banyak yang mengira kalau mommy Sheila masih umur tiga puluhan.
🥕🥕🥕
Neisha dan mikaila pulang dari kampus sore hari bertepatan dengan Elard yang juga pulang dari markas, mereka bertemu di depan mansion saat sang kakak akan masuk.
"Kakak!" teriak mikaila menghampiri sang kakak.
"Kalian baru pulang?" tanya El.
"Iya kak, ada banyak banget tugas nya capek." keluhnya.
"Ya udah sekarang masuk." ucap Elard dengan wajah datarnya dan jangan lupa Neisha yang terus saja menundukkan kepalanya merasa takut dengan suara tegas dari anak majikan nya itu.
Setelah itu mereka pun masuk ke dalam dan langsung di sambut oleh mommy Sheila dan daddy Brian yang sudah pulang dari tadi.
"Kalian tumben bareng?" tanya daddy Brian.
"Tadi ketemu kak El di depan dad," jawab mikaila.
"Tuan, nyonya saya permisi ke belakang dulu." pamit Neisha.
"Sayang nanti makan malamnya sama kita aja ya," pinta mommy Sheila.
"Tidak usah nyonya saya lebih baik makan malam bersama bi Nana dan maid lainnya, tidak enak sama yang lainnya." balas Neisha yang langsung pergi meninggalkan majikan orang tuanya itu atau sudah menjadi majikan nya juga karena dia memilih untuk bekerja di sini saja.
Dia sadar sekarang ini dia menumpang, bagiamana dia hanya diam saja tak membantu apapun bukankah akan kurang ajar sekali kalau begitu.
Setelah mandi dan mengganti pakaiannya Neisha pun menuju ke dapur untuk membantu menyiapkan makan malam.
"Bi Nana," sapa Neisha.
"Loh nak kenapa ke sini, masak buat makan malam nya bentar lagi selesai kok." ucap bi Nana.
"Neisha pingin bantuin bi, gak enak kalau gak ngapa-ngapain kan di sini Neisha juga anak pembantu udah semestinya Neisha sadar diri bi udah numpang juga," ucap Neisha dengan sedikit tawa di bibirnya.
"Kamu itu ya gak boleh ngomong gitu, siapa tahu kamu bakalan jadi bagian anggota keluarga Ardolph jadi jangan rendah diri," ucap bi Nana dengan lembutnya.
"Bi Nana ini ada ada saja ucapannya, ya gak mungkin lah bi haha, gini-gini nei juga sadar diri derajat Neisha sama keluarga tuan besar itu seberapa." ucapnya lagi menertawakan ucapan yang di lontarkan bi Nana.
Namun dia belum sadar akan ucapan bi Nana tentang menjadi anggota keluarga Ardolph yang berarti dia akan menikah dengan salah satu anaknya bukan.
"Terserah kamu pokoknya bibi udah bilangin loh ya," ucap bi Nana.
Setelah itu Neisha pun menghiraukan ucapan bi Nana tadi dan memilih untuk membantu bi Nana dan maid lainnya memasak.
Tak lama masakan pun jadi dan segera di hidangkan, setelah itu Neisha ke belakang di mana ada gazebo yang biasa di gunakan oleh para pegawai untuk makan bersama.
"Loh Neisha kenapa duduk di sini? Biasanya kan ikut makan di dalam," ucap pak Lutfi melihat anak temannya itu duduk di gazebo.
"Aku di sini aja pak lagian di sana mah bukan tempat nei," ucapnya.
"Astaga kamu itu ya, ya udah kita makan yuk."
Setelah itu makan pun berlanjut hingga waktu yang sudah di rencanakan di mana kebetulan sekali Elard minta bi Nana untuk di buatkan kopi dan di bawakan ke kamarnya karena dia harus mengerjakan beberapa berkas.
"Bi, tolong buatkan kopi ya nanti bawakan ke kamar." pinta Elard langsung pergi.
"Bi, buruan bikinin jangan lupa obatnya." bisik mommy Sheila yang memang kebetulan ada di dapur setelah makan malam tadi mengambil air untuk sang suami.
"Baik nyonya,"
Setelah itu mommy Sheila pergi meninggalkan dapur dan menuju ke kamarnya lagi.
"Neisha bibi minta tolong ya ini kopi bawa ke kamarnya tuan muda karena tadi dia minta kopi," ucap bi Nana saat melihat Neisha baru saja masuk ke dapur setelah tadi bi Nana mencampurkan obat tidur tersebut.
"A....aku bi?" rasanya jantung Neisha berdetak kencang hanya mendengar namanya takut sekali rasanya.
"Iya, buruan nak ini bibi gak tahan pingin ke kamar mandi." ucap bi Nana mau tak mau Neisha pun membantu tanpa tahu apapun.
.
.
TBC