NovelToon NovelToon
Pengantin Samaran Milik Tuan Muda Pura-Pura Buruk Rupa Dan Lumpuh

Pengantin Samaran Milik Tuan Muda Pura-Pura Buruk Rupa Dan Lumpuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Pengantin Pengganti Konglomerat / Psikopat itu cintaku / Terpaksa Menikahi Suami Cacat / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:30.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rositi

Tiga tahun lalu, Agnia dan Langit nyaris menikah. Namun karena kecelakaan lalu lintas, selain Agnia berakhir amnesia, Langit juga divonis lumpuh dan mengalami kerusakan fatal di wajah kanannya. Itu kenapa, Agnia tak sudi bersanding dengan Langit. Meski tanpa diketahui siapa pun, penolakan Agnia justru membuat Langit mengalami gangguan mental. Langit kesulitan mengontrol emosi sekaligus kecemburuannya.

Diam-diam, Agnia sengaja menyuruh Dita—anak dari pembantunya yang tengah terlilit biaya pengobatan sang ibu, menggantikannya. Padahal sebenarnya Langit hanya pura-pura lumpuh dan buruk rupa karena desakan keluarga yang meragukan ketulusan Agnia.

Ketika Langit mengetahui penyamaran Dita, KDRT dan talak menjadi hal yang kerap Langit lakukan. Cinta sekaligus benci mengungkung Dita dan Langit dalam hubungan toxic. Namun apa pun yang terjadi, Dita terus berusaha bertahan menyembuhkan mental Langit.

Lantas, apa jadinya jika Agnia tahu, bahwa Langit hanya pura-pura lumpuh dan buruk rupa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rositi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12. Kecemburuan Seorang Langit

“Kalau kamu butuh apa-apa, kabari saja yah, Lang!” ucap Haris kepada Langit yang akan tinggal di kontrakannya ia tinggal.

Langit berdalih sedang sangat butuh tempat tinggal. Pria itu sedang bermasalah dengan orang tuanya karena dipaksa menjalani pernikahan yang tidak pernah Langit inginkan.

“Jadi selama ini, beneran enggak ada yang tahu. Bahwa sebenarnya, kamu anak orang kaya?” Langit menatap heran sang sahabat dan kali ini tampak sangat bersemangat.

Haris yang merupakan teman Langit sejak SMA, langsung menggeleng enteng di antara senyumnya. Sekali lagi Langit yakini, bahwa sahabatnya yang hobi menyamar menjadi orang susah itu, sedang sangat bahagia.

“Apa jangan-jangan, kamu sedang jatuh cinta?” sergah Langit penasaran. Selain ia yang juga jadi tersenyum, seolah kebahagiaan Haris sudah sepenuhnya menular kepadanya.

Bagi Langit, satu-satunya alasan seseorang sibuk tersenyum hingga pipi jadi merah merona memang hanya jatuh cinta. Apalagi ia sendiri pernah merasakannya beberapa kali kepada Agnia, sebelum badai menghancurkan hubungan mereka.

Haris mengangguk-angguk sembari menatap Langit yang sampai berdiri meninggalkan karpet bulu tempat pria itu sempat duduk. “Oh iya, sepertinya sebentar lagi dia datang!”

“Eh, kalian sudah biasa di kontrakan ini? Ya ampun Ris, parah kamu! Anak orang itu!” ucap Langit yang kemudian menertawakan Haris.

Wajah Haris jadi makin merah mirip tomat. Namun kemudian, Haris menegaskan bahwa wanita yang ia taksir beda dari kebanyakan wanita.

“Bedanya?” tanya Langit penasaran.

Entah kenapa, jelas-jelas ia sedang menginterogasi Haris, tapi dirinya juga turut berbunga-bunga. Seolah jatuh cinta dan kasmarannya Haris, memang telah sepenuhnya menular kepadanya.

“Dia ... hidupnya beneran hanya buat kerja dan keluarga. Jujur kalau aku lihat dia, yang ada aku jadi sedih banget. Mamanya kan tipikal yang agak lain cara pikirnya. Jadi, mamanya juga yang mewajibkan dia buat terus kerja. Dia punya dua adik, satu cowok yang paling kecil sudah SMP. Satu lagi cewek, sudah SMA, tapi susah banget diatur. Ibaratnya, dia, dan namanya Dita. Sudah seperti kepala keluarga. Dipaksa kerja, enggak boleh nikah, giliran ke adik-adik Dita, si mama malah didiknya enggak jelas,” cerita Haris jadi melow.

“K—kok, ... kok namanya Dita juga? Memangnya seberapa banyak wanita di luar sana yang bernama Dita?” pikir Langit mendadak dan memang langsung merasa risih hanya karena mendengar nama Dita disebut.

“Lima tahun perkenalan, dirasa aku cukup buat mengikat Dita. Namun dua bulan lalu, lamaranku ditolak mamanya!” ucap Haris, makin lama makin berat.

Langit yang jadi ketus kemudian bersedekap, refleks mengernyit. “Ini yang kamu lamar, anaknya apa, mamanya?”

“Ya anaknya, lah. Masa iya mamanya. Anaknya yang aku lamar, tapi karena ayahnya sudah meninggal. Otomatis restu buat menikahi anaknya, murni hanya dari mamanya!” balas Haris.

“Terus, alasan lamaran kamu ditolak karena mamanya enggak mau kehilangan ATM berjalan-nya, begitu?” tebak Langit. “Memangnya kamu enggak ada bilang, kalau sudah menikah, kamu akan kasih jatah bulanan ke mereka sekian?”

“Sudah, aku jatah sebulan memang empat juta, Lang!”

“Ya pantaslah. Empat juta pasti kurang. Karena kalau si mama tetap ikat anak perempuannya, selain dia dapat lebih, dia juga masih bisa suruh ini itu sesuka dia ke anak perempuannya!” sergah Langit.

“Ya kasihan Dita lah, Lang. Aku sengaja sebut nominal segitu, biar mamanya bisa jauh lebih menghargai uang. Jangan boros. Jangan dikasih berapa, langsung dihabisin. Andai ada sakit, apa bayaran sekolah, aku pasti urus!”

“Ya sudah, ... jangan dilanjut kalau gitu. Niatmu ingin menolong ke Dita, eh nanti malah kamu yang dihisap oleh lintah darat seperti mereka! Aku bilang gini karena orang-orang seperti mereka susah dapat hidayah!” sergah Langit.

“Aku tetap akan maju, sih! Bahkan walau dia ngaku sudah sempat nikah dan kemungkinan dia hamil, sangat besar!”

Apa yang baru saja Haris katakan sukses membuat Langit gamang. Karena selain terkejut dengan keputusan Haris, Langit juga merasa bahwa Dita yang Haris maksud, terlalu mirip dengan Dita yang ia ceraikan. Malahan karena hubungannya dan Dita juga, ia jadi hidup terlunta-lunta setelah diusir tuntas oleh orang tuanya. Jangankan fasilitas mewah, sekadar uang seperak saja, Langit tidak diberi. Langit hanya membawa hanya pakaian dan sandal, itu saja karena telanjur ia pakai.

Beberapa saat kemudian, Langit membuktikan sendiri. Bahwa Dita yang Haris maksud, masih Dita yang sama dengan Dita-nya. Dita yang naik ojek, membawa satu karung besar dan langsung diboyong ke mobil pick up. Mobil pick up tersebut Langit ketahui merupakan mobil pick up pabrik Haris bekerja. Mobil yang juga menjadi alat transportasi Haris selama menjadi karyawan di sana.

“Sepagi ini, lihat Dita sama laki-laki lain, kok rasanya kesal banget, ya? Apalagi laki-laki itu sahabatku sendiri, dan niatnya akan berjuang menikahi Dita!” batin Langit benar-benar kesal. Ia mengintip dark balik gorden jendela sebelah pintu yang sedikit ia buka.

Berbeda ketika bersama Langit, Dita tak lagi berpakaian syari apalagi bercadar. Walau memakai masker, Dita yang kerap bersin juga rutin membuka maskernya untuk membersihkan ingus. Hidung Dita Langit dapati sangat merah.

“Kamu sakit, loh. Flu gitu pasti sedang pusing dan meriang parah. Sudah berobat belum? Pasti belum!” sergah Haris.

“Enggak apa-apa, Mas. Aku masih sanggup kerja kok. Lagian aku baru gabung lagi di pabrik. Takutnya Miss Tien, teriak-teriak dan enggak segan pecat aku hanya karena aku izin!” ucap Dita yang meski sudah merasa sangat tidak enak badan, tetap memaksa bekerja.

Terlebih meski Dita memang sakit, keputusan Dita istirahat di kontrakan akan membuat ibu Darsem sibuk ceramah sekaligus menyindir-nyindir Dita. Seolah, Dita hanya pura-pura sakit agar bisa bermalas-malasan, dan berakhir menjadi beban keluarga. Selalu begitu ketika Dita sakit, tapi sampai istirahat di rumah. Bukannya bisa istirahat apalagi sembuh. Yang ada Dita justru kena mental.

“Sudah, ... ayo aku antar kamu ke klinik, nanti langsung istirahat di kontrakanku saja. Seenggaknya hari ini, kamu harus istirahat total. Agar besok sudah mendingan!” Haris terus memaksa, meski Dita juga terus berusaha menolaknya. Namun setelah Haris menghubungi Miss Tien atasan mereka, dan langsung mendapatkan izin sakit untuk Dita, Dita mau diajak ke klinik.

“Mas Haris beneran baik banget. Tetap enggak berubah, walau aku sudah jujur. Bahwa aku baru saja dicerai, dan kemungkinan aku akan hamil anak mantan suamiku, juga ada. Belum lagi ibu sedang sakit kanker, adikku khususnya Mita, juga tetap wajib dibiayai. Masalahnya, kok yang aku pikirkan bahkan rindukan, tetap mas Langit, ya? Padahal kami hanya bareng-bareng enggak ada dua puluh empat jam. Eh, ... kok aku malah terus terbayang-bayang, kangen berat ke dia, ya?” pikir Dita sembari duduk di tempat duduk sebelah Haris akan duduk.

Setelah membantu Dita naik mobil dengan benar, dan sampai memasangkan sabuk pengamannya. Haris buru-buru memutari mobil pick up bagian depannya dan bersiap menyetir.

“Aku yang menceraikan dia, tapi kenapa aku enggak rela dia dekat dengan pria lain? Kenapa aku begitu marah ketika dia didekati pria lain? Bahkan meski pria itu Haris, yang sudah dipastikan akan sangat bertanggung jawab ke Dita! Sttt, untuk apa aku menyebut nama wanita penipu itu!” batin Langit jadi uring-uringan sendiri sambil tetap bersedekap. Langit masih membelakangi jendela sebelah pintu yang gorden merahnya sudah kembali ia tutup.

Namun makin Langit membiarkan otaknya bekerja memikirkan Dita, makin takut juga ia kehilangan wanita itu.

“Enggak ... Dita enggak boleh dengan pria lain. Dita milikku!” tegas Langit yang berencana akan melakukan apa pun, agar dirinya bisa kembali memiliki Dita.

(Yuk ramaikan. Nanti aku up lagi ❤️)

1
Marisa Chikita Raya
keren sangat keren mendidik dan menjelaskan wanita yang tangguh dalam menjalani kehidupannya sosok Dita yang kuat mental fisik dan hatinya
Dila Dilabeladila
Mudah2n langit jadi bener2 bucin sm dita.niar pas si agnia nongol g ke goda
Sugiharti Rusli
ah makin jadi pasangan bucin nih mereka b-2 yah😆😆😆
W_E_N_A
Semangat y Dita Langit...
Sonya Kapahang
Bismillah.. Langit sembuh.. Jd klo nanti Agnia dtg tiba², trus ngerusuh, jorogin aj dr jembatan.. Biar ga ngerecokin Langit sama Dita..
W_E_N_A: 🤣🤣🤣galak banget Mb...
total 1 replies
Sonya Kapahang
Gileeeee... Digelandang tentara dong... Ngeri beneeeerrrr...
Mama lilik Lilik
cerita yang bagus, alurnya gak berbelit-belit,the best pokoknya 👍🏼 semangat berkarya my mbak author 🙏🏼 terimakasih sudah membuat cerita yang menarik 🙏🏼
Arin
Jangan sampai pas lagi sayang2nya mereka......eh si biang kerok Agnia datang lagi. Jadi pelakor untuk menggoda Langit
Pawit Kurniawati
kok bab 23 gk bisa di buka, Kak Ross..
IG : @Rositi92❣️❣️🏆🏆💪🤲: belum stabil berarti. suka gitu emang Nt
total 1 replies
Eka Pematasari
kapok u kapan, mit
💞mom'snya devadhamian🌹
lanjut thor
💞mom'snya devadhamian🌹
ya bagus langit. emng si mitha itu harus di kasih pelajaran.. biar sadar.. bila perlu didik sekeras keras nya tuman
Arni
syukurin si mita, da bener langit ngambil tindakan kyk gitu biar taubat si Mita, lanjut kak
Al Fatih
Mita....,, enak ga kena tamparan tangannya mas langit,, Apakah sudah sesuai dengan harapan mu 😄
W_E_N_A
Kapok pora...
Sugiharti Rusli
bagus Langit bisa sangat tegas ke adik ipar dan bahkan ibu mertuanya,,,
Dila Dilabeladila
kerennnnnnnnnn/Good/
ngembleng lah biar langsung sadar tu smc mita.kenyataan jauh dari angan2.wkwkwkwkwkwkwkwk
Asyatun 1
lanjut
Rahma
Mantap thor🍇🍓🍇🍓
Sonya Kapahang
Iiiihhh.. Adeknya Dita apaan sih.. Dikira Langit mau kali sm dia.. Ngaca, woy...!!!! Usir aj lah sekalian.. ga tau diri amat..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!