Tamat
Dea Ananta seorang gadis yang sejak lahir sudah makan memakai sendok emas , membuatnya hidup dengan selalu di layani . dan apa lagi kedua orang tuanya selalu memanjakannya yang semakin membuatnya hidup seperti seorang pricess saja yang tak bisa melakukan apa apa selain berfoya foya.
Tapi suatu hari Dea mengalami kecelakaan yang mana membuatnya masuk ke dalam novel yang berjudul " Kekasihku suami adikku " yang dimana di dalam novel itu menceritakan seorang kakak yang rela mengorbankan cintanya untuk adikknya.
Dan sialnya Dea masuk menjadi si antagonis Flower Anderson.Yang menjebak kekasih kakanya hingga membuat kekasih kakaknya terpaksa menikahinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Tidak terasa sudah satu bulan jiwa Dea menempati raga Flower , dan selama satu bulan itu juga suasana di mansion besar Ricardo selalu bising dengan suara omelan milik istri Tuannya.
Pukul setengah lima sore Flower duduk seorang diri di gazebo yang terletak di taman mansion , Flower tengah serius bermain game di ponsel mahalnya dengan posisi kedua kakinya dia naikkan ke atas meja dan tak lupa mulutnya sesekali mengunyah kripik kentang kesukaannya karna jemari jemari lentiknya sibuk menari nari di atas layar ponselnya.
Tanpa Flower sadari jika di tempat yang berbeda ada seseorang yang sedang memperhatikan dirinya diam diam.
Di peruasahaan besar Empire Group tepatnya di ruangan sang presiden direktur , seorang pria yang tak lain adalah Ethan Ricardo yang sedang duduk di kursi kebesarannya tengah memperhatikan layara ponselnya.
'' Wanita ini ,, kenapa semenjak amnesia kelakuannya tidak ada anggun anggunnya sama sekali '' gumam Ethan terkekeh kecil melihat kelakuan Flower di layar ponselnya yang terhubung langsung dengan semua cctv mansion.
Ethan sadar jika akhir akhir ini dirinya sering tersenyum ketika melihat Flower dari cctv yang terhubung di ponselnya , dan rasa kebenciannya pada Flower kini juga perlahan mulai terkikis .Bahkan sudah satu bulan ini Ethan juga sering pulang dari perusahaan hampir jam makan malam , tak seperti dulu dulunya yang selalu memilih makan malam di luar dari pada makan satu meja dengan istrinya , begitu juga dengan sarapan paginya Ethan juga tak pernah sama sekali semenjak Tuan Besar Ricardo meninggal , tapi kini setiap sarapan pagi maupun makan malam Ethan selalu melakukannya di mansion.Padahal ketika bertemu di meja makan keduanya tak akan ketinggalan dengan adegan adu mulut , tapi entah kenapa Ethan suka jika melihat istrinya bermode singa , karna menurutnya terlihat sangat menggemaskan.
" Maaf Tuan , perwakilan perusahaan dari Paris sudah tiba " ucap Alex.
" Hem, persilahkan mereka masuk '' sahut Ethan yang wajahnya kembali datar.
" baik Tuan "
Alex melangakah keluar untuk mempersilahkan tamu sang Tuan Mudanya. Sedangkan Ethan kembali melihat layar ponselnya sembari menunggu tamunya tiba di ruangannya.
Tok
Tok
Tok
" Masuk " sahut Ethan.
" Ok,,, aku akan kerja dulu , tunggu aku saat makan malam nanti '' gumam Ethan seakan bicara pada Flower.Lalu Ethan mengembalikan mode ponselnya ke layar utama dan meletakkannya di atas meja kerjanya.
Ckelek..
Ethan menatap Alex serta dua sepasang pria dan wanita yang berdiri di belakang Alex.
Di mansion Paman Hans yang berdiri di dekat gazebo di buat geleng geleng kepala melihat tingkah laku Nyonya Mudanya , Paman Hans melirik benda kecil yang berada di setiap sudut gazebo dengan menahan senyum , dirinya menebak jika kini sang Tuan Muda pasti sedang memperhatikan istrinya yang tengah bermain game dengan kaki yang di naikkan ke atas meja gazebo , benar benar jauh dari kata anggun.
" ada apa Paman Hans ?"
Suara Flower seketika mengembalikan kesadaran Pamans Hans , bahkan Paman Hans juga heran darimana Nyonyanya mengetahui dengan keberadaanya , padahal sejak tadi Nonyanya seperti fokus ke game.
'' Maaf Nyonya , darimana anda tahu jika ini saya ? " tanya Paman Hans penasaran.
" bahkan aku juga mendengar suara nafas Paman Hans '' jawab Flower bohong karna sesungguhnya dirinya mengetahui keberadaan Paman Hans lewat pantulan dari gelas yang berisi jus jambu di atas meja.
Mendengar jawaban sang Nyonya membuat Paman Hans tersenyum kikuk sembari menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal sama sekali , dirinya memang sudah tua tapi sepertinya pernafasannya masih normal , jadi tidak mungkin hanya berjalan dari dalam mansion sampai ke gazebo membuatnya ngosngosan.
" Ada apa Paman Hans ?" tanya Flower sekali lagi tanpa mengalihkan pandangannya dari layar ponsel miliknya.
" Em,, maaf Nyonya , Nyonya besar Davidson ingin bertemu dengan anda '' jawab Paman Hans sopan.
Mendengar nama Davidson seketika Flower menghentikan jari lentiknya yang sejak tadi sibuk bermain game.
'' dimana Momyku ? '' tanya Flower datar.
'' beliau ada di ruang tamu Nyonya '' jawab Paman Hans.
'' baiklah , aku akan menemuinya '' Flower menurunkan kedua kakinya dari atas meja.
'' Terimakasih paman Hanas '' ucap Flower lalu beranjak pergi meninggalkan gazebo.
'' sama sama Nyonya ''
Flower berjalan menuju ruang tamu di ikuti oleh Paman Hans di belakangnya , saat melewati ruang tengah Flower tak sengaja berpapasan dengan Mery yang baru membersihkan kamarnya.
'' Mery tolong buatkan minuman untuk Momyku '' pinta Flower menghentikan langkahnya.
'' baik Nyonya ''
Flower kembali melanjutkan langkahnya menuju ruang tamu dimana Momy pemilik tubuh asli berada.Ketika sampai di ruang tamu pandangan kedua mata Flower langsung melihat wanita paruh baya yang menurutnya masih terlihat cantik duduk seorang diri.
'' Momy '' panggil Flower.
Saat wanita paruh baya yang di panggil Momy olehnya menoleh tiba tiba Flower yang kini sudah di gantikan oleh Dea , tiba tiba merasakan sakit di hatinya.
'' Paman Hans tinggalkan kami berdua '' ujar Flower.
'' Baik Nyonya '' sahut Paman Hans sopan lalu segera beranjak pergi meninggalkan sepasang ibu dan anak itu di ruang tamu.
Setelah Paman Hans pergi Flower mengambil posis duduk yang berhadapan dengan sang Momy.
'' Apa kamu mengingat Momy ?'' tanya Nyonya Anderson karna setahunya putri keduanya ini setelah kejadian satu bulan lalu mengalami amnesia.
'' Hem , aku ingat '' jawab Flower datar.
Ny.Anderson terkejut melihat reaksi putrinya ini , dia tahu betul putri keduanya ini adalah sosok yang lemah lembut tapi kenapa sekarang berubah bersikap datar , seperti bukan putrinya yang ia kenal.
'' Bagaimana kabarmu ?'' tanya Ny.Anderson.
'' Baik '' sahut Flower lagi lagi wajahnya masih datar.
'' ini sudah satu bulan kamu ,,,, ''
Ucapan Ny.Anderson menggantung ketika Mery datang membawa nampan yang berisikan dua cangkir teh hangat , setelah meletakkan dua cangkir teh hangat Mery buru buru kembali ke dapur , apa lagi Mery tidak sengaja melihat wajah majikannya yang tidak ramah.
'' Silahkan di minum Mom '' ujar Flower.
Ny.Anderson merasakan jika putrinya sedang menjaga jarak dengannya , terlihat dari caranya memperlakuakn dirinya seperti orang lain bukan sebagai Ibunya.
'' Momy ingin mengatakan apa ?'' tanya Flower setelah menyesap teh miliknya.
Sebelum menjawab pertanyaan sang putri Ny. Anderson lebih dulu menaruh kembali cangkir teh miliknya yang sudah di minumnya ke atas meja.
'' Ini sudah satu bulan , apa kamu tak ingin berkunjung ke mansion Davidson untuk menjenguk kakakmu '' ujar Ny.Anderson yang mana membuat hati kecil Flower sakit , ternyata kedatangann Momynya ke sini bukan untuk melihat ke adaannya melainkan hanya untuk menyuruh dirinya pulang ke mansion untuk menjenguk kakaknya.
'' Dia sudah baik baik saja , untuk apa aku menjunguknya '' sahut Flower ketus.
'' Kamu tahu darimana jika kakakmu baik baik saja , lihatlah hanya karna hal sepele kamu mengajak ribut kakakmu dan membuatnya sampai sekarang berada di kursi roda '' ucap Ny.Anderson marah.
Flower menggelengkan kepalanya dengan terkekeh , dirinya tak habis fikir dengan ibu pemilik tubuh asli yang hanya hawatir dengan anak pertamanya saja , yang mana membuat Dea mengira jika sebenarnya Flower hanya anak pungut , tapi di naskah Novel jelas tertulis jija Flower juga anak kandung sepasang pasutri keluarga Anderson.
'' Momy tahu darimana jika masalahnya hanya sepele ?'' tanya Flower.
'' bukannya memang begitu kan , kakakmu hanya tidak sengaja menjatuhkan foto pernikahan kalian , tapi kamu langsung marah dan berakhir seperti sekarang ''
Tiba tiba di kepala Flower atau Dea terlintas kejadian yang sebenarany , yang mana membuat Dea naik pitam.
'' kak Bella memang sengaja menjatuhkan foto pernikahan kami , lalu,,, lalu siapa yang tidak marah jika ada orang yang mengancam akan merebut suamiku, siapaaaa,,,,,,!!!! '' triak Flower marah.
" jangan menuduh kakakmu Flower , di sini siapa yang merebut siapa , kamu kamu yang sudah merebut kekasih kakakmu , " balas Ny. Anderson.
" aku tidak pernah merebut Kak Ethan dari kakak Mom , tidak pernah " sangkal Flower.
'' Tapi kamu melakukan hal yang sangat menjijikkan Flower '' timpal Ny. Anderson.
" Sudah berapa kali aku katakan kalau aku tidak pernah menjebak Kak Ethan Mom ,tidak pernah,,,,,!!!! " triak Flower dengan air mata yang mulai membasahi kedua pipinya.
Pengakuan Flower ini sudah di ucapkan entah yang keberapa kalinya oleh Flower yang asli tapi tak ada yang percaya sama sekali , mereka tetap menuduh Flower yang menjebak Ethan karna mereka tahu jika Flower yang asli diam diam juga menyukai kekasih kakaknya.Dan kini jiwa Dea yang menempati raga Flower kembali mengucapkannya.
'' Sampai kapan kamu akan menyangkalnya Flower '' ucap Ny. Anderson.
Mendengar Momynya masih tak percaya padanya membuat Flower kecewa.
'' Sebenarnya Flower anak Momy sama Dady apa bukan ? Kenapa kalian tidak pernah percaya dengan yang aku katakan , dari kecil ,,,iya dari aku kecil kalian memang sudah memperlakukanku berbeda dari kakak , kalian seperti tak pernah menganggapku ada di tengah tengah kalian hiks,,,, hiks,,,, " suara Flower mulai melemah karna isak tangisnya.
Paman Hans dan Mery yang baru tiba di ruang tamu di buat terkejut ketika melihat Nyonya mudanya menundukkan kepalanya , bahkan mereka berdua bisa melihat jika kini Nyonya mudanya tengah menangis.Tadi saat Paman Hans sedang merapikan ruang kerja milik sang Tuan tak sengaja mendengar suara triakan Nyonya mudanya , yang mana membuat Paman Hans segera berlari meninggalkan pekerjaannya yang beluam selesai . Begitu juga dengan Mery yang sedang menyetrika baju milik sang Nyonya juga langsung berlari meninggalkan pekerjaannya.
'' Nyonya '' panggil Paman Hans pelan.
'' Usir wanita ini dari sini Paman , aku tak ingin melihatnya '' printah Flower dengan suara seraknya.
Ny.Anderson membulatkan kedua matanya tak menyangka anaknya ingin mengusirnya , bahkan mengatakan tak ingin melihat keberadaannya.
'' Kamu mengusir Momy '' ucap Ny.Anderson tak percaya.
'' Paman Hans cepat usir wanita ini '' bentak Flower karna Paman Hans masih diam di posisinya.
Paman Hans terkejut dan reflek langsung mendekati Ny.Anderson.
'' Kamu beneran ingin mengusir Momy kamu Flower '' ucap Ny.Anderson sekali lagi.
'' Cepat pergi dari sini , pergi,,,,!!!!! " sentak Flower dengan jari telunjuknya mengarah ke luar pintu.
Tak ingin Nyonyanya semakin marah besar dan berdampak pada kesehatannya , Paman Hans segera melakukan apa yang di perintahkan oleh istri Tuannya.
" Maaf Nyonya Anderson , anda harus segera pergi dari sini , saya tidak ingin kesehatan Nyonya saya tidak baik baik saja '' ucap Paman Hans datar.
Dengan perasaan marah Ny. Anderson segera pergi meninggalkan mansion milik menantunya.
