Hanin, gadis yatim piatu tak berpendidikan tiba-tiba di jodohkan dengan seorang Pria mapan. Awal nya semua mengira calon Hanin adalah Pria miskin. Namun siapa sangka, mereka adalah orang kaya.
Hanin begitu di sayang oleh mertua dan juga ipar nya.
Tidak ada siapa pun yang boleh menyakiti Hanin. Tanpa mereka sadari, Hanin menyimpan rahasia di masa lalu nya.
Yang penasaran, cus langsung meluncur. Baca nya jangan di loncat ya. Nanti Author ya nggak semangat nulis.
Selamat membaca, ☺️☺️☺️☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uul Dheaven, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12
Kasak kusuk terdengar dari para tamu undangan. Hal itu membuat Ibu mertua nya Hanin tidak nyaman. Karena pun, rata-rata tamu undangan yang datang memang berasal dari kalangan atas.
Ibu mertua nya Hanin pun turun dari atas pelaminan dan melihat ada masalah apa di sana.
Terlihat anak nya sedang bersiteru dengan seseorang. Bu Ambar langsung menghampiri anak sulungnya itu.
"Ada apa ribut-ribut begini? Malu di lihat orang lain?" Tanya Bu Ambar pada anaknya.
"Mereka mau nyari ribut, Bu." Ucap kakak nya Abi sambil menunjuk ke arah dua wanita yang sejak tadi membuat masalah.
Bu Ambar yang melihat kedua wanita itu, langsung mendekat. Ia pindai dengan mata nya penampilan kedua wanita yng ada di hadapan nya saat ini.
" Ada apa? Mengapa kalian membuat keributan di pesta pernikahan anak saya?"
"Bu, kenapa Ibu tega. Bukan nya aku, yang saat itu di jodohkan dengan Bang Abi? Kenapa Ibu malah menukar pengantin nya. Apakah karena aku bukan orang kaya seperti saudari ku itu?" Ucap Cantika sambil sesekali menghapus air mata nya.
"Jadi, Hanin adalah orang kaya? Mana bukti nya jika menantu saya itu orang kaya?"
"Hmm,,, anu itu. Bu Ambar jangan mengalihkan perhatian. Kenapa jadi nya membahas masalah itu."
"Saya tidak mengalihkan perhatian. Jelas sekali kamu bicara seperti tadi. Bukan kah begitu?"
Cantika kini tidak berkutik. Apa yang ia katakan malah di tanya balik oleh Bu Ambar. Ingin mempermalukan Hanin dan juga mertua nya, tapi malah ia yang mati kutu.
Jika seandainya Bu Ambar tahu kalau Hanin adalah orang kaya, habis lah mereka semua di tendang dari rumah keluarga Hanin.
"Tapi, kenapa Ibu malah menukar kami?"
"Bukan kah kamu tidak menginginkan anak saya yang miskin? Hanya karena kami pergi ke rumah mu dengan becak dan memakai pakaian sederhana, kau langsung menghina keluarga kami.
Apa kau lupa? Kalau kau lupa, biar aku ingatkan lagi. Aku punya video saat kalian menghina keluarga kami. Bagaimana? "
" Hmm,, Bu Ambar jangan bicara sembarangan. Bagaimana mungkin Bu Ambar sempat membuat video."
" Kenapa tidak. Dari awal saya datang, asisten saya sedang merekam nya. Rencana nya saya ingin membuat video dokumentasi untuk pernikahan kalian nanti.
Tapi ternyata, hanya hinaan yang saya terima. Jadi, apa kalian masih mau di sini, atau saya lapor ke polisi karena pencemaran nama baik?"
" Polisi?"
"Iya. Kalian bisa di penjara karena menuduh saya tanpa bukti. Dan kalian juga telah mencemarkan nama baik saya di depan semua tamu undangan. Saya juga memiliki kenalan seorang pengacara."
Cantika dan Ibu nya langsung bergetar. Mereka sangat takut saat Bu Ambar mengatakan akan melaporkan mereka ke pihak kepolisian.
Mereka berdua sangat takut masuk penjara. Di dalam penjara pasti tidak enak. Belum lagi keadaan didalam sana.
Cantika dan Ibu nya dulu sering bolak-balik ke penjara untuk mengantarkan makanan pada keponakan sekaligus sepupu nya Cantika.
Pria itu dijerat kasus pemerkosaan saat itu. Sepupu Cantika hidup bagai di neraka dan selalu di siksa.
Bahkan makan pun jarang karena makanan nya selalu di ambil oleh napi lain nya. Beruntung saat itu ia cepat di tebus. Jika tidak, mungkin ia akan cepat menjadi perkedel.
"Baiklah. Kami akan diam saja. Maaf kalau sudah berkata yang tidak-tidak. Dan tolong maafkan Putri saya. Seperti nya ia hilang ingatan untuk sesaat." Ucap Ibu nya Cantika.
Mereka pun langsung pergi ke tempat lain untuk berbaur dengan tamu lainnya. Bu Ambar akhirnya bisa bernafas lega.
Karena ia tidak ingin, pesta hari itu di rusak oleh orang-orang seperti Cantika dan juga Ibu nya.
Tidak lama kemudian, acara inti pun di umumkan. Pada acara itu, Bu Ambar selaku Ibu mertua, akan memberikan hadiah pada menantu nya.
"Baiklah semua nya, saat ini adalah saat yang paling kalian tunggu-tunggu bukan?"
"Iya." Jawab para tamu yang hadir di sana.
"Hari ini, sebagai kado pernikahan anak saya Abian dan juga Hanin, saya akan memberikan sepuluh hektar perkebunan kelapa sawit, dan juga lima belas hektar perkebunan karet kepada menantu saya."
Tepuk tangan begitu riuh terdengar oleh para tamu yang hadir. Cantika dan Ibu nya hampir saja pingsan saat mendengar hal itu.
" Bukan itu saja, sebuah vila atas nama Hanin pun akan saya berikan saat ini."
Hanin dan Bu Ambar sedang menandatangani sesuatu. Dan Hanin, ia biasa saja walaupun sudah diberi hadiah yang sangat banyak.
Bukan nya ia tidak bersyukur, hanya saja ia bingung. Apa yang akan ia lakukan dengan hadiah-hadiah pemberian Ibu mertua nya.
" Terima kasih, Ya Bu."
"Iya sayang." Ucap Bu Ambar sambil mengecup kening Hanin.
Tidak lupa setelah itu, Hanin di pakaikan kalung emas berlapis. Cincin, gelang dan bahkan anting dari emas.
Total emas yang di pakai Hanin berjumlah dua ratus gram dalam bentuk yang berbeda. Hanin bahkan tampak bingung dengan semua perhiasan itu.
Tepuk tangan membuat acara itu semakin meriah. Karena apa? Karena semakin banyak hadiah yang diberikan mertua pada menantu nya, maka para tamu undangan pun akan kebagian hadiah nya.
Hari itu, souvenir untuk para tamu merupakan emas senilai lima gram. Seluruh tamu undangan mendapatkan hal itu termasuk para bridesmaid dari desa.
Akan tetapi, Cantika dan juga Ibu nya sama sekali tidak mendapatkan souvenir tersebut. Mereka hanya mendapatkan tas cantik yang harganya hanya lima ratus ribu.
Mereka tak bisa memberontak lagi. Karena bayangan penjara terus menghantui. Melihat Hanin yang begitu beruntung, membuat Cantika mengingat kembali hinaan nya pada keluarga itu.
"Bu, aku sangat menyesal. Harus nya aku yang ada di sana, Bu. Ini semua karena Ibu. Seandainya Ibu tidak begitu Matre, pasti aku yang berdiri sambil memakai emas yang banyak itu."
Cantika menangis seperti anak kecil yang tidak diberikan permen. Ia bahkan sesekali menghentakkan kaki nya karena kesal.
" Kenapa Ibu yang kamu salahkan. Kamu juga lihat sendiri gimana penampilan mereka saat itu. Mana ada orang kaya yang melamar anak orang naik becak."
"Ya itu, karena mereka menyamar. Di film-film kan banyak kayak gitu, Bu."
"Ya kenapa saat itu kamu tidak bilang iya. Kamu pun tertipu bukan? Dan malah kamu suruh si pembantu itu yang menggantikan tempat mu."
"Pokoknya kali ini Ibu yang salah. Aku nggak mau tahu. Pokoknya calon suami ku nanti harus lebih kaya dari suami Hanin. Titik."
ya allah ngakak bener deh masa iya si kancil kek motor pink.. ada2 aja
dan yg terjatuh td kok bisa... kk klo di daerah q mah motor yg bising itu buat ngarit namanya motor grandong.. karna udh di protolin
kok jd segetunya ya allah kasihan rahmat