NovelToon NovelToon
RACUN

RACUN

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Poligami / Kisah cinta masa kecil
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Girl_Rain

Apa yang harus dilakukan untuk menghilangkan kelabu yang menyelimuti rumah tangga selama lima tahun?

Khalisah meminta suaminya untuk menikah lagi dengan perempuan yang dipilih mertuanya.

Sosok ceria, lugu, dan bertingkah apa adanya adalah Hara yang merupakan teman masa kecil Abizar yang menjadi adik madu Khalisah, dapat mengkuningkan suasana serta merta hati yang mengikuti. Namun mengabu-abukan hati Khalisah yang biru.

Bagaimana dengan kombinasi ini? Apa akan menjadi masalah bila ditambahkan oranye ke dalamnya?

Instagram: @girl_rain67

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Girl_Rain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

A. 17~ Untuknya

Khalisah langsung mencak-mencak di dalam, sampai melempar bantal ke pintu begitu mendengar suara Edgar. Rasanya pengap dan hampir membuatnya gila merasakan gerak yang terbatas.

Lebih dari tidak diizinkan keluar dari rumah Al-Ghifari.

"Keluarlah, kita makan ya." Dari luar kamar, Edgar berusaha membujuk Khalisah.

Khalisah menarik napas dan mengeluarkannya pelan-pelan. "Biarkan saja di atas meja, nanti aku makan."

"Tidak, kali ini kamu makan bersamaku. Kalau tidak mau, aku bakal mendobrak pintu dan melakukan sesuatu yang tidak kamu duga," ancam Edgar.

Mata Khalisah berputar sebagai tanggapan atas pernyataan Edgar. Khalisah sadar kok laki-laki itu tidak pernah main-main akan ucapannya, namun tetap saja menurutinya itu ikhtiar Khalisah.

Makanya Khalisah segera bersiap sebelum menampakkan diri pada laki-laki itu.

Seram.

Khalisah membuka pintu dan langsung mengambil jarak.

Edgar tersenyum. Dia berjalan ke meja dan menarik kursi, kemudian memutari meja dan menarik kursi di seberang untuk diduduki olehnya. "Ayo, makan."

Khalisah melihat menunya dan menghembus napas.

Ikan bakar beserta bumbu kecapnya itu 'kan kesukaanku. Curang sekali dia setiap makanan yang dimasak pasti ini, ditambah kuah lemak lagi.

Akhirnya Khalisah mengambil tempat, duduk tanpa memandang lawan bicaranya. "Aku tidak mau makan, sulit bagiku makan makanan seperti ini dalam keadaan bercadar."

"Kalau begitu, lepaskan saja." Yang langsung mendapat tatapan dari Khalisah.

Aku tau kok alasan kamu selalu memakan ikan panggang di dalam kamarmu, batin Edgar sembari tersenyum.

"Apa yang mau kamu bicarakan? Aku tau maksudmu dengan mengajakku makan bersama," desak Khalisah jengkel.

"Benarkah? Lalu, mengapa kamu bertanya disaat jelas-jelas aku mengajak kamu kencan," jawab Edgar tersenyum tanpa memedulikan ekspresi tembok Khalisah.

Oleh karena itu Khalisah yang kesal melampiaskannya pada buah pir. Memotong beberapa bahagian, kemudian baru memakannya.

Dirinya diam, begitulah cara menghadapi Edgar 'bukan?

Akan tetapi Edgar juga memahami Khalisah, makanya Edgar pun diam dan ikut makan pir yang sudah dipotong Khalisah. Hingga enam buah pir itu ludas dimakan mereka.

Khalisah berdiri, dirinya berniat masuk kamar bila memang tidak ada yang perlu dibicarakan.

"Khalisah, aku menyukaimu," lontar Edgar.

"Aku tau," jawab simpel Khalisah meski tau mungkin berakibat pada hati Edgar, tapi mau bagaimana lagi.... Edgar juga pasti bisa menyimpulkan dirinya tahu tentang perasaannya, mengingat seberapa jelas laki-laki itu mencoba menarik perhatiannya.

Dan benar saja, Edgar terdiam disertai wajah tak bisa diartikan Khalisah. Tetapi berbeda dengannya yang malah menaruh map di hadapan Khalisah.

Khalisah mengambil map-nya dalam keadaan masih berdiri, membuka dan membaca lembaran-lembaran di dalamnya.

Edgar memperhatikan mata lentik yang menelisik itu, lalu membulat dan menitikkan air mata.

"A-apa maksudnya ini?" Tangan Khalisah bergetar begitu pula tubuhnya.

...SURAT KETERANGAN CATATAN KRIMINAL ...

Nama: ABIZAR AL-GHIFARI

Jenis Kelamin: LAKI-LAKI

Kebangsaan: INDONESIA

Agama: ISLAM

Tempat dan Tanggal Lahir: JAKARTA, 7 MARET 1995

Setelah diadakan penyelidikan hingga saat dikeluarkan surat keterangan ini didasarkan kepada:

...CATATAN KEPOLISIAN ...

Bahwa nama tersebut telah melakukan tindak kriminal yaitu mengedarkan narkoba dan di beberapa wilayah.

Tidak perlu membaca lembaran di bawahnya, Khalisah menghempas semua selebaran di meja. "Apa maksudnya ini? Jelaskan padaku!" teriaknya.

Khalisah hampir tumbang jika Edgar tak berdiri dan menahan lengannya. Khalisah menangis tersedu-sedu hingga cadarnya basah, walaupun tetap mengerahkan tenaganya mendorong Edgar.

Edgar kembali berdiri tegap. Ia berkata, "Kamu tau 'kan, Khalisah? Aku ini lulusan IPTEK, dan sekarang berprofesi sebagai polisi."

"Enggak! Aku nggak tau! Aku nggak tau apapun tentang kamu! Tapi aku mengenal suamiku, dan suamiku enggak mungkin melakukan ini!" pekik Khalisah terengah-engah, dan tangisannya semakin menjadi. Dirinya menopang pada meja agar tetap bisa berdiri disaat kaki serasa tak mampu menahan raganya.

"Khalisah--"

"Diam!" bentak Khalisah. Jarinya menunjuk pada Edgar, sesuatu hal terlarang yang tidak pernah dilakukan Khalisah. Aku enggak mau mendengar apapun darimu. Aku akan mencari tau sendiri dan memperlihatkan kepadamu kebenarannya. Lihat saja."

Khalisah berbalik dan menuju ruang tamu. Edgar mengikutinya, takut Khalisah melakukan sesuatu yang berbahaya dan benar saja.... Khalisah menendang kuat jendela samping hingga jendelanya terbanting.

Edgar dibuat melongo.

Khalisah menahan jendelanya dan segera kabur dari sana, ia berlari sekuat tenaga untuk menjauhi rumah yang mengurungnya selama sepuluh hari. Bermodalkan kaus kaki, Khalisah tidak memedulikan kakinya yang sakit akibat menginjak-injak batu kerikil.

Sedang Edgar, ia langsung mengambil ponselnya. "Halo, Pak. Saya sudah menemukan Nona Khalisah. Nona sedang menuju jalan XXX."

Dan Abizar yang baru keluar restoran, menyambut gembira telepon dari bodyguardnya. "Baik, tetap awasi Khalisah. Aku ke sana sekarang."

Abizar menyimpan ponselnya dan buru-buru menuju ke mobilnya.

Edgar segera berganti pakaiannya ke serba hitam serta maskernya. Dia keluar dari kontrakan tersebut lewat pintu dan segera menyusul Khalisah ke jalan raya.

Khalisah yang sudah berhasil menggapai jalan raya melihat kanan-kiri, bingung harus kemana. "Aku benar-benar asing dengan kawasan ini."

Namun instingnya yang selalu ke kanan membuatnya kali ini juga memilih kanan. Khalisah berjalan tertatih di trotoar lantaran rasa lelah juga kakinya yang sakit dan terasa terbakar semen yang terkena sinar matahari siang hari.

Abizar yang dari arah berlawanan dapat melihat Khalisah sehingga ia pun memberhentikan mobilnya. Abizar keluar menutup pintu mobil dan berlari pada Khalisah. "Khalisah!"

Khalisah yang mendengarnya terkejut senang. "Mas Abi!" Dirinya juga berlari pada sang suami dan memeluknya erat.

Bersamaan dengan itu, Edgar yang berhasil menyusul Khalisah menghentikan langkahnya. Benar, dia diposisi belum siapa-siapanya Khalisah, oleh karena itu dia hanya bisa berdiri jauh dan memandang wanita yang dicintainya dipeluk pria berstatus suami seperti yang dilakukannya selama lima ini.

Abizar menangkup wajah Khalisah. "Wajah kamu bengkak dan matamu juga merah, Khalisah. Kamu habis menangis?" tanya Abizar beserta nada dan ekspresi khawatirnya.

Kepala Khalisah langsung menunduk. "Aku minta maaf, Mas. Aku menyesal telah melakukan nusyuz pada, Mas. Maafkan aku ya, Mas?"

Tangan Abizar yang masih menangkup kedua sisi kepala Khalisah kembali mengangkat wajah itu agar terlihat di pandangannya. "Enggak, kamu nggak salah. Mas yang salah karena nggak bisa membuat kamu berpikir untuk memilih selain pergi dari rumah. Kamu lelah, dan Mas nggak bisa memahami itu."

Khalisah kembali menitikkan air mata, namun kali ini adalah air mata bahagia. Ia mengangguk. "Enggak papa kok, Mas. Aku enggak bakal kek gitu lagi."

"Iya." Abizar tersenyum.

"Tapi kenapa kamu berjalan tanpa sepatu gini? Dan kenapa ada di jalanan siang hari begini?" tanya Abizar berjongkok untuk melihat keadaan kaki Khalisah.

Sontak Khalisah mundur.

...☠️...

...☠️...

...☠️...

Bersama Tisara Al-Muchtar dan juru lainnya ✌️🌻

1
Aminin azaaa
bingung Thor Edgar kan seorang polisi, tp bertahun tahun jd bodyguard khalisah, gimana cara bagi waktu nya🙏🙏
Masitoh Masitoh
jujur aku heran dgn sikap Khalisah terlalu baik ya Thor walau mertua SDH hadirin madu bahkan suaminya mafia
@Girl_Rain67: Jujur, Rain pun pengen jadi Khalisah. Tapi tak sanggup 😢
total 1 replies
Dinda Putri
up
Dinda Putri
Lanjut Thor jangan kelama an upnya jadi penasaran
@Girl_Rain67: Siap, kak
total 1 replies
Dinda Putri
luar biasa
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
@Girl_Rain67: Insyaallah
total 1 replies
Anto D Cotto
menarik
Aminin azaaa
lanjutkan
@Girl_Rain67: Siap, kak. /Smile/
total 1 replies
Aminin azaaa
lanjut
Gadiscantik27
Malam, kak. Boleh minta support balik, kak?
@Girl_Rain67: Boleh, kak 🌹
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!