NovelToon NovelToon
Cinta Bintara Remaja

Cinta Bintara Remaja

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis / Teen Angst / Menjadi NPC / Kehidupan Tentara / Persahabatan
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Aksara_dee

Reno, adalah putra kedua dari tiga bersaudara. Papanya memiliki jabatan yang tinggi di suatu instansi pemerintah dan mamanya seorang pengacara terkenal, kakanya jebolan sekolah kedinasan yang melahirkan Intel negara. Sementara dia anak tengah yang selalu dibanding-bandingkan dengan kesuksesan sang Kaka, berprofesi sebagai TNI berpangkat Bintara. Tapi Reno adalah anak yang penurut dan paling berbakti pada kedua orangtuanya.

Keinginannya menjadi seorang TNI karena kejadian luar biasa yang mempertemukan dirinya dengan sosok yang sangat dia kagumi, sosok idola yang merubah hidup dan cara pandangnya.

Hingga pada suatu hari takdir mempertemukan Reno dengan Kanaya yang membantu cita-citanya menjadi seorang TNI terwujud.
Kanaya menemani Reno dari nol karena Reno tidak mendapatkan dukungan dari kedua orangtuanya.

Apakah cinta kasih Reno dan Kanaya akan berlanjut ke pelaminan, atau Kanaya hanya dimanfaatkan Reno saja untuk mencapai cita-citanya?

Yuks ikuti kisah Reno di Cinta Bintara Rema

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aksara_dee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 : Wisma Atlet

Aroma tanah kompos bercampur kotoran kambing menyeruak di pelataran teras rumah Reno, semenjak wabah Covid merajalela, keseharian Yulan adalah meramu tanah menjadi media tanam siap pakai untuk di jual kembali.

Pengadilan memberlakukan lockdown, sehingga banyak kasus terpaksa di tangguhkan hingga batas yang tidak bisa ditentukan.

Tapi kebutuhan hidup tidak bisa diam menunggu datangnya uluran tangan para dermawan, ada perut lapar yang harus diisi demi bertahan dalam ketidakpastian kapan musibah wabah ini akan berakhir.

Keadaan yang memaksa para pejuang pencari nafkah bahkan single parent seperti Yulan harus memutar otak mencari cara mengais rezeki dengan segala cara, yang penting halal prinsip Yulan, dia rela berjibaku setiap pagi dengan kotoran hewan dan lengketnya tanah kompos. Searching mengenai tanaman-tanaman pun dia lakukan untuk menambah wawasan.

"Ren, tolong ambil pot keramik yang ukuran sedang. Terus antar pot putih kembang janda bolong ke rumah Bu Risty" perintah Yulan

"Mam, aku masih ada mapel bahasa, bisa sore gak aku antarnya?" Reno memelas

"Ren, Bu Risty mau berangkat ke Malang. Kalau telat antar, bisa-bisa dia berubah pikiran."

"Baiklah mam, yang mana aja yang harus aku antar." Reno sudah berdiri di depan sang mama.

"Itu, ini dan pupuknya antar ke rumah pak haji Subroto tiga karung, Ren" Yulan menunjuk pot-pot bunga yang harus diantar.

Reno memakai masker lalu mengeluarkan gerobak celeng untuk mengangkut pot dan karung-karung media tanam.

"Jangan lupa barcode Qris kamu bawa, Ren. Mana tau ada yang transfer langsung" seru Yulan sambil mengaduk media tanam dengan sekam bakar.

Tanpa mengeluh Reno antarkan semua pesanan tetangga yang ada di komplek perumahannya.

"Permisi Bu Risty ... !aku mau antar Pot bunga janda bolong" teriak Reno di interkom depan pagar mewah Bu dokter Risty.

Tak berapa lama, gerbang mewah itu bergeser dan seorang Art keluar mempersilahkan Reno menata lima pot pesanan Bu Risty.

"Ada Qris mas?" tanya Art Bu Risty

"Ada mba, silahkan di scan barcode nya di dalam. Saya tunggu di sini" sopan Reno melayani pelanggan setia mamanya.

Dokter Risty keluar dengan APD lengkap, seakan ingin pergi berdinas.

"Hai Reno ganteng, rajin banget kamu bantuin mama. Sudah Tante transfer ya pembayarannya." sapa ramah dokter Risty

"sudah tanggung jawab aku jadi anak laki yang ada di rumah, Tan. Tante mau berangkat dinas?" tanya Rendy basa basi

"Engga Ren, ada sejawat Tante yang meninggal kena covid. Kebetulan akan di kuburkannya di Jakarta." jawab Risty sambil menghidupkan mobil.

"Innalilahi ... Berarti meninggal karena tugas ya dok?" Risty mengangguk

"Baik Tante, terima kasih orderannya. Aku harus antar ke tempat lain lagi." pamit Reno lalu mendorong kembali gerobak celengnya keluar halaman dokter Risty

"Jangan lupa jaga kesehatan, Ren. Selesai antar pesanan semprot disinfektan, semangat ya, Ren!" dokter Risty melambaikan tangan ke arah Reno dari dalam mobilnya.

Suara dering telepon menginterupsi kegiatan mengantar tanaman, Rendy menempelkan ponsel di telinganya sambil diapit bahu kanannya.

"Apa Dum? Gue lagi diluar" jawab Reno

"Lo dimana? Gue di depan rumah lo nih. Cepet balik!" seru Dumas

"Apaan sih lo! Gue lagi dagang tanaman, bantuin mama gue. Bentar! lo tunggu aja di teras rumah gue." tegas Reno

"Ren, lo pasti kaget dengarnya. Buru balik gue udah gak sabar kasih info" seru Dumas

"Iya ... Tinggal ke rumah pak haji Subroto, satu gang lagi." jawab Reno sambil mematikan panggilan.

Gerobak celeng pun kosong, dengan memperoleh beberapa uang lembar berwarna merah dari haji Subroto. Media tanam dihargai cuma lima puluh ribu satu karung, tapi pak haji yang dermawan memberinya lima lembar uang merah. Katanya berbagi, biar berkah.

Reno pun pulang dengan hati riang, senyuman manis tergambar di wajahnya. Dia membayangkan tangki motor Kawasaki ninja pak Sandi kembali terisi.

"Sorry lama nunggu gue, Dum. Diajak ngobrol ngalor ngidul sama pak haji." Reno duduk di atas tumpukan pupuk yang sudah diberi label oleh mamanya.

Dumas memperhatikan penampilan sahabatnya dari atas hingga ke bawah. Reno yang biasa selalu merawat rambut dan jambangnya, kini terlihat tidak terurus. Rambutnya panjang melewati kerah baju, rambut-rambut halus di samping telinganya lebat hingga terlihat menyerupai berewok.

"Lo kok jorok banget sih!" kata-kata Bullyan yang pertamakali terlontar dari mulut Dumas

"Kenapa? Masalah buat lo!" jawab Reno santai

"gue mau ajak lo ke rumah Kanaya, tapi gue ragu liat penampilan lo kayak gini. Malu-maluin!" sinis Dumas

Reno seketika membelalakkan mata, sudah mau dua bulan mereka merencanakan ke rumah Kanaya tapi gadis itu selalu menolak. Alasannya di rumahnya ada dua orang lansia, gak boleh menerima tamu.

"Ntar ditolak lagi kayak waktu itu, kapok lah gue." sanggah Reno

"Kali ini dia gak bakal nolak, karena mamanya hari ini di kebumikan di TPU Rorotan. Lo mau ikut ke sana gak?"

"... Innalilahi ... Oke tunggu gue mandi dulu." setengah berlari Reno bergegas naik ke lantai dua rumahnya.

"Mau ajak Reno ke mana, Dum?" tanya Yulan yang sudah berdiri diambang pintu

"Eh ... Ini Tante, ada temen ortunya meninggal. Kita mau takjiah" jawab Dumas

"Kena covid?" tanya Yulan lagi, Dumas mengangguk ragu, dia khawatir Yulan akan melarang Reno

"Ya udah, hati-hati kalian bawa kendaraan dan di sana gak usah salaman, masker sama disinfektan selalu di bawa." pesan Yulan

"Baik, Tan!" Dumas tersenyum simpul

Hanya butuh waktu 15 menit menunggu Reno mandi dan bersiap-siap. Pemuda itu menguncir rambut panjangnya yang bergelombang. Dia membubuhkan pomad di kedua cambangnya agar terlihat rapih.

"Lo mandi apa nyipratin air ke muka doang, Ren! Tumben cepet" canda Dumas

"Yang penting wangi, daki gue gak keliatan" Reno memamerkan deretan gigi putihnya

"kita jemput ayang gue dulu yak, sekalian lewat." ucap Dumas dan diberi tanda oke dengan jari Reno yang sudah siap dengan helm full face.

Mereka bertiga sudah sampai di depan kediaman rumah Kanaya, namun kediaman itu tidak ramai pelayat. Reno dan Dumas sudah memarkirkan kendaraannya di samping tenda agar tidak menghalangi jalan. Mereka di sambut beberapa orang berpakaian loreng dan ibu-ibu berseragam biru tua.

"Adek temannya Kanaya?" tanya seorang bapak berpangkat kapten

"Iya pak, kami teman sekolahnya Kanaya" jawab Reno

"Silahkan duduk di bangku yang sudah disiapkan. Keluarga almarhumah sedang dilakukan pemeriksaan Swab antigen" jawab bapak kapten tadi

"Baik pak" jawab mereka bertiga serempak

"Loh Reno! Siapa yang kasih info?" sapa Praka Iyan

"Om Iyan, kok ada di sini?" tanya Reno keheranan

"Istri komandan meninggal, beliau dokter yang bertugas di RSUD. Ini kediaman mertua komandan." jelas Praka Iyan

"Ja-jadi ... Kanaya teman sekolah aku—anak pak Sandi?" gugup Reno

"Lah iya, piye sih kamu. Masa gak ngenalin wajah mba Kinay!" protes Iyan

Garda terdepan dalam menanggulangi wabah Covid adalah paramedis, banyak paramedis yang berjatuhan menjadi korban wabah mematikan tersebut.

Reno melongok ke dalam rumah berlantai dua itu, dia sangat penasaran dengan Kanaya yang selama ini hanya dia kagumi melalui layar google meet, kini perasaannya plong setelah mengetahui Kinay adalah Kanaya yang juga sebagai teman sekolahnya.

Sirene ambulance terdengar memekakan telinga, ambulance yang diutus dari wisma atlet untuk menjemput pasien-pasien yang terjangkit wabah sudah datang sebanyak tiga mobil.

Suara tangisan dari kediaman rumah Kanaya pun saling bersahutan. Para medis mengeluarkan dua buah brankar lapangan ke dalam rumah, dan beberapa orang ART dan supir digiring masuk ke dalam mobil, begitu pun Kanaya yang sudah membawa koper berwarna maroon dengan hodie dan masker yang hampir menutupi seluruh wajahnya.

"Kanaya !!" teriak Reno

mata mereka saling bertatapan cukup lama, Reno melihat mata itu sembab, cahaya matanya hilang, kulit di kening Kanaya yang berkilau seperti mutiara kini terlihat lebih pucat.

Kanaya melirik Dea dan Dumas, "Terima kasih sudah datang, maaf aku harus mendampingi Yangkung dan Yangti ke wisma Atlet" ucapnya lirih masih ada sisa Isak di getar suaranya.

Brankar yang tadi dibawa ke dalam rumah, kini sudah terisi dua orang lansia yang terbaring dengan wajah sangat pucat.

Reno mendekat, rasanya ia ingin memeluk Kanaya saat itu juga, dia ingat jasa papanya Kanaya saat Reno sedang terpuruk, saat ini Kanaya juga jauh lebih terpuruk darinya.

Di saat jenazah mamanya masih di jalan belum dikebumikan, mereka harus segera digiring ke wisma atlet tanpa diberi kesempatan mengantar jenazah ke TPU, tempat peristirahatan terakhir mamanya.

"Kanaya, aku akan tunggu mama kamu datang antar mama kamu ke TPU" Setengah berteriak Reno melepas kepergian Ambulance yang membawa Kanaya dan seluruh anggota keluarganya.

"Terima kasih ... " Ucapan yang hanya bisa Reno lihat dari gerakan bibir Kanaya.

Dumas menghampiri Reno, "Lo yakin mau nungguin mamanya Kanaya, Ren?" tanya Dumas dengan cemas

"Iya, kasian dia gak bisa lihat mamanya di makamkan. Paling tidak gue bisa kirimin dia foto atau video saat mamanya dimakamkan"

Dumas mencolek bahu Reno agar menoleh ke arah Dea. "Cewek gue udah kejer trus, dia ketakutan, Ren. Gue antar dia pulang dulu ya?"

"Oke deh, biar gue di sini sama Om Iyan" jawab Reno

Mereka pun berpisah hari itu. Dea yang baru saja kehilangan kakanya karena Covid seakan mengulang trauma hari itu. Wajahnya jadi memucat saat melihat ambulance datang silih berganti ke area komplek perumahan tersebut. Hari itu korban covid paling banyak berjatuhan terdata di pusat data pemerintah.

"Kamu gak pulang, Ren?" tanya Iyan

"Nunggu Jenazah mama Kanaya datang, Om"

"Kasian bapak di tempat tugas, Ren. Perasaannya terpukul mendengar kabar istrinya meninggal setelah ketemuan dengan kekasih gelapnya di hotel, aib ibu tersebar dimana-mana." lirih Iyan

Reno menoleh ke arah Iyan, dan menatap wajah bawahan pak Sandi itu seakan tidak percaya.

"Kalau gitu jangan disebarkan lagi aibnya, Om. Cukup sampai om Iyan aja." Wajah Reno mengeras, seakan tidak suka mendengar gosip itu.

Reno memang tidak mengenal sosok istri dari Pak Sandi, tapi dia tidak terima mamanya Kanaya dibuka aibnya pada semua orang.

...☘️☘️☘️☘️☘️...

B e r s a m b u n g ...

Jangan lupa tinggalkan jejak ya gaes ... 🩷🙏

1
Diana (ig Diana_didi1324)
tapi kluar dari zona nyaman itu susah loh (rumah) mskipun kdng keadaan berantakn didalmnya tapi mau kluar kdng ragu kdng takut, jadi mlh bertahan
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡: semangat ya🙏✌
Aksara_Dee: itu yg akan dialami Kanaya
total 2 replies
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
jadi ceritanya Kanaya kabur dari cipto? bagus!
Diana (ig Diana_didi1324)
uhuui kata2nya🤭🤩
Aksara_Dee: bumbu-bumbu
total 1 replies
Diana (ig Diana_didi1324)
bner bngt itu
Aksara_Dee
🤣🤣🤣
Taurus girls
itu lah cinta.. dah jgn ngambek Nay inget klo lg rindu. skrg ngambeknya singkirin dulu yah
Aksara_Dee: butuh tapi sayang
total 1 replies
Taurus girls
pernah liat momen ini dan sangat mengharukan./Sob/
Taurus girls
ini nyambuknya memang peraturan atau hanya kenakalan senior saja. seperti halnya maba yang seriing dikerjain seniornya gitu.
Aksara_Dee: pernah di Surabaya 5 tahunan skrg tingga di jakarta-bali
Diana (ig Diana_didi1324): waah authornya dari sby to wkwkwk samaa dong
total 4 replies
Taurus girls
astaghfirullah Arga /Facepalm//Facepalm/
Taurus girls
uhuk uhuk /Facepalm//Facepalm/ ikut senyum senyum sendiri nih/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Taurus girls
ck Lona Loni lagi/Facepalm/
Dinar
jadi orang gak enakan memang bikin repot ya ren, niat menghargai disalah artikan 🤭
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣... katanya kangen sampai dada sesak. giliran ketemu malah ngambek... 🤣🤣🤣🤣...
Aksara_Dee: cemburuuu ...
total 1 replies
AndiRa [16]
Lanjut, semangat terus juga
Diana (ig Diana_didi1324)
luar biasa
Diana (ig Diana_didi1324)
bikin nyesek di oart ini😪 1 vote untukmu thorr ditungggu part berikutnya
Aksara_Dee: terima kasih ka ...🩷🩷
total 1 replies
Diana (ig Diana_didi1324)
kasian bngt kanaya🥲
Diana (ig Diana_didi1324)
ooh baru paham jadi bintara itu ini mksdnya
Aksara_Dee: yup ka ...
total 1 replies
Dinar
Siapa yang simpan bawang disini 😭
Aksara_Dee: maaf ya ka, jd ngabisin tisu 🙏😅
total 1 replies
Selly AWP
kenapaaaa meweeeek siiiih aku 😭
Selly AWP: 🙈🙈🙈😁 semngat terus Dee..lop yu
Aksara_Dee: cup..cup..cup
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!