Sebagai satu-satunya penerus keluarga Parker, Justin Midas Parker dikenal dengan sikap dingin dan kejamnya namun memiliki trauma terhadap sentuhan fisik. Haphephobia yang dialaminya sangat parah sehingga dia tidak bisa bersentuhan bahkan dengan keluarga nya sendiri.
Suatu hari, saat Justin sedang melakukan terapi pengobatan, ia tanpa sengaja bertemu dengan dokter wanita yang berhasil menyentuhnya tanpa membuat penyakitnya kambuh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25-Akhir Dari Cerita
Setelah kepergiannya Hazel membuat suasananya menjadi hening, begitu juga Jonas dan Joshua mereka keluar dari ruangannya Justin dan hanya meninggalkan mereka berdua.
Justin dan Elora saling bertatapan, membuat jantung Elora menjadi berdebar-debar dia tidak merasakan sebelumnya walaupun Elora sudah pernah berpacaran.
Elora teringat bahwa dia harus kembali kerumah sakit, karena sudah sangat lama dia cuti jadi harus kembali bekerja.
" Ju, bisakah kamu mengantarku kembali kerumah sakit? Karena aku harus kembali kerja"
" Hari ini kamu izin saja"
" Tidak bisa Ju, aku sudah lama mengambil cutiku jadi hari ini adalah hari bertugasku"
" Aku akan mengatakannya kepada atasanmu nanti"
Elora tidak menjawab kembali dia merasa bingung dengan tingkahnya Justin, begitu juga pria itu dia langsung menarik Elora untuk pergi dari ruangannya.
" Kemana kita akan pergi?"
" Kesesuatu tempat" Jawab Justin dengan cepat
" Ha maksudnya?"
" Bertemu dengan kedua orang tuaku"
Mata Elora terbelalak saat mendengar ucapannya Justin, untuk apa Justin membawa dia pergi bertemu dengan kedua orang tuanya?
******
Setelah satu jam lebih diperjalanan akhirnya mereka tiba dikediamanannya Parker. Elora merasa sangat gugup sekali sehingga membuat tangannya menjadi gemetar sangat.
Dia juga tidak mengetahui apa motivasinya Justin membawanya untuk pergi menemui kedua orang tuanya, saat tiba Justin dengan cepat membuka pintunya dan membantu Elora turun.
Dan setelah itu menggandeng Elora serta segera masuk kedalam rumah mewah tersebut, Elora hanya mengikuti langkah kakinya Justin saja namun jantungnya berdebar-debar.
Saat mereka tiba diruang tengah betapa terkejutnya Anna melihat Justin menggandeng seoeang wanita, dia bangun dari duduknya dengan menutup mulutnya menggunakan kedua tangannya.
" S-sayang kamu sudah sembuh?" Tanya Anna dengan mata yang berkaca-kaca
Begitu juga Antoni dia langsung terkejut dan bangun dari duduknya serta memandang mengarah Justin yang sedang menggandeng Elora.
Justin membawa Elora mendekar kearah kedua orang tuanya yang masih terdiam dan terkejut melihat Putranya bisa bersentuhan dengan wanita.
" Pa, Ma perkenalkan dia adalah Elora Wilder dan dia adalah teman masa laluku saat dipanti asuhan"
Anna meneteskan air matanya karena dia merasa sangat bahagia sekali melihat keadaan Putranya baik-baik saja.
" B-bagaimana kamu bisa bersentuhan dengan dia?"
" Dialah orang yang ku cari selama ini ma, sentuhan dia mampu membuat penyakitku tidak kambuh"
Air mata Anna semakin mengalir dia merasa bahagia sekali ini memeluk Justin namun dia takut bahwa Justin akan kambuh.
" Apa Mama bisa memelukmu?"
Justin melepaskan gandengannya dari Elora.
" Kemarilah ma"
Dengan cepat Anna memeluk sang putranya, dan ternyata benar Justin bisa sembuh dengan mudah itu. Anna menangis sejadi-jadinya didalam pelukannya Justin sudah lama sekali dia tidak bisa memeluk putranya namun sekarang dia bisa.
Antoni juga merasa sedih sehingga membuatnya memeluk sang putranya juga, kebahagiaan yang pada akhrinya datang kepada Antoni dan Anna.
Elora hanya tersenyum, ternyata dialah obat penyembuhnya Justin selama ini.
Anna melepaskan pelukannya dan menatap kearah Elora yang sedang tersenyum itu, kemudian dia mendekar dan memegangi tangannya Elora.
" Terima kasih, kehadiranmu membuat tante bisa memeluk Justin dari sekian lamanya, tante benar-benar sangat berterima kasih Elora"
Belum sempat Elora menjawabnya, Anna langsung memeluk Elora dengan sangat erat dia tidak tau jika Justin tidak bertemu dengan dirinya mungkin akan selamanya Justin tidak akan sembuh dari penyakitnya.
" Sama-sama tante, tapi maafkan Elora yang baru sadar bahwa dia adalah masa lalu Elora karena Elora mengalami amnesia semuanya menjadi hilang"
Anna melepaskan pelukannya dari Elora, tatapannya begitu serius kepada Elora.
" K-kamu mengalami Amnesia?" Tanya Anna diangguki oleh Elora" Lalu apa penyebabnya?"
" Elora mengalami kecelakaan maut tante, sehingga membuat Elora koma selama satu bulan saat sadar dari koma ternyata Elora tidak mengingat apapun"
Anna menutup mulutnya dengan kedua tangannya saat mendengar ceritanya Elora, hatinya benar-benar sedih saat mendengarnya.
" Tapi Elora bersyukur Papa dan Mama menjelaskan semuanya tentang Justin adalah teman masa lalu Elora, Elora berusaha mengingat semuanya namun tidak bisa tetapi yang membawa Elora percaya Justin adalah teman dimasa lalu, Elora pernah bermimpi tentang Justin dimana memberikan sebuah permen kepada Elora yang sama dialbum foto yang ditunjukan oleh Mama waktu di Kanada"
Anna tersenyum dia merasa bahagia sekali, dia kembali memeluk Elora. Karena tanpa Elora dia tidak akan bisa memeluk putranya.
" Ma, berhentilah memeluk Elora" Protesnya Justin
Hal itu membuat Anna menatap putranya sangat sinis sekali.
" Mama harus berterima kasih kepada dia, jika tidak ada dia maka seumur hidup Mama tidak akan bisa memelukmu seperti sekarang"
Justin menghelankan nafasnya namun Antoni hanya terkekeh melihat dimana Putra dan Istrinya sedang merebutkan Elora.
Justin berjalan mendekat kearah Elora dan menggandengnya.
" Pa Ma, Justin kemari meminta restu kalian berdua karena Justin ingin menikahi Elora"
Antoni dan Anna merasa bahagia sekali dengan ucapan putranya, namun tidak dengan Elora dia benar-benar terkejut saat mendengar ucapannya Justin.
" Ju, apakah kamu bercanda?"
Justin mengernyitkan keningnya" Untuk apa aku bercanda? Aku benar-benar ingin menikahmu Elle, sudah aku katakan dulu saat aku sudah mapan aku akan menikahmu Elle"
Elora benar-benar tidak menyangka bahwa pada akhirnya dia akan menikah dengan teman masa kecilnya,
Elora mengira dia akan menikah dengan pria lain namun perkiraan Elora salah.
Antoni dan Anna mendekat kearah Justin dan Elora.
" Mama dan Papa akan selalu merestui hubungan kalian berdua"
" Dan, jika kalian menika dengan cepat berikan kamu cucu yang banyak sekali"
Justin dan Elora hanya tertawa saat mendengar ucapannya Antoni. Mereka tidak menyangka pada akhirnya kebahagiaan itu datang diwaktu nya memang tepat.
* TAMAT *