Hijrah Cinta Annisa
Karena Tak semua Kata, Bisa mewakili rasa, Maka biarlah hati ini menentukan Pilihannya, Diantara Suka,Duka, dan Air Mata.
***
Aku yang di tolak oleh calon suamiku, tepat di hari pernikahan kami, demi wanita masa lalu yang tiba tiba datang untuk memintanya kembali.
Namun Disaat Bersamaan Aku dipertemukan dengan jodoh yang tidak ku duga sebelumnya, Meminang ku, dan Menikahi Ku di waktu yang sama.
Ya. Dia Seorang CEO Emran Company, CEO dingin dan Arogan.
Akankah Cinta bersemi diantara kami.
Nantikan Kisahnya hanya di HIJRAH CINTA ANNISA !!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nabila.id, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
26. Kedatangan Tamara
...Melepasnya tanpa mengikhlaskan, Bagai melempar batu ke Jurang, sambil mengikatnya ke Tangan...
...🍁...
Memacu kendaraanya dengan kecepatan sedang, karena jalanan mulai di padati oleh pengendara lain. 25 menit menempuh perjalanan akhirnya Emran tiba di kediaman mertuanya.
"Daddy" Panggil Yasmine dengan suara keras.
Emran pun tersenyum pada sang putri yang menghambur, berlari menghampirinya.
Emran berjongkok untuk mensejajarkan tubuhnya dengan tinggi sang putri, tidak perlu aba-aba Yasmine pun segera memeluk sang Daddy penuh cinta.
"Ada apa sayang ?" Tanya Emran setelah berjongkok, mensejajarkan tubuhnya dengan sang putri tercinta.
"Daddy kapan kita bertemu Mommy?" Tanya Yasmine tidak sabar.
Pandangan Emran kini tertuju pada dua orang tua yang merupakan mertuanya, mereka pun terlihat saling pandang mendengar ucapan Yasmine yang menanyakan Mama Nya.
"Kita akan bertemu besok sayang, malam ini kita menginap di sini ya" Ucap Emran memberi penjelasan.
"No ! Yasmine mau sekarang Daddy " ucap Yasmine dengan rengekan.
"Yasmine, Oma dan Opa sangat merindukan Yasmine!, Kita menginap untuk malam ini ya " Pinta Emran dengan senyum manis.
"Tapi dad !" sergah Yasmine tidak terima dengan ucapan Emran
"Emran" panggil Opa Burhan lirih
Emran pun mendongakkan wajahnya menatap sosok tua yang berdiri di belakang putrinya.
"Pergilah, Yasmine sangat merindukannya" ucap Opa Burhan dengan senyum di wajahnya.
Emran pun merasa kaget dengan ucapan mertua nya, bagaimana dia bisa mengatakan itu, ataukah Yasmine telah mengatakan pada keduanya.
"Opa tahu Yasmine sangat merindukan nya, Opa dan Oma tidak masalah Kalian menemuinya" ucap Opa Burhan lagi.
Lagi-lagi Emran hanya tertegun mendengar ucapan sang ayah mertuanya.
"Ayo Dad !. Ayo kita berangkat !" ucap Yasmine dengan menggoyangkan bahu Emran yang masih berjongkok di hadapannya.
Emran hanya bergeming, dia hanya merasa tidak enak hati pada sosok di hadapannya, orang tua dari mendiang istri nya , namun nyatanya keduanya telah mengetahui tujuan Emran dan sang putri datang ke Indonesian.
"Daddy !" Suara Yasmine yang semakin meninggi
"Oke Oke kita berangkat sekarang" Ucap Emran dengan mengulas senyum
"Horee ! Horeee !" Sorak sorak Bahagia Yasmine, begitu bersemangat untuk bertemu dengan Annisa.
"Bawa Yasmine ke kamar dan siapkan semuanya " Ucap Emran pada kedua pengasuh Yasmine, dan keduanya menjawab dengan anggukan kepala, setelahnya membawa Yasmine ke kamar.
Setelah kepergian Yasmine, yang menyisakan Opa Burhan, Oma Desi dan juga Emran sendiri.
"Maaf pa, Emran bisa jelaskan " Ucap Emran
Opa Dan Oma Desi hanya tersenyum mendengar ucapan Emran.
"Kau tidak perlu menjelaskan apapun Emran, memang sudah saatnya Yasmine memiliki Mommy" Ucap Oma Desi dengan mengulas senyuman.
Emran hanya tersenyum mendengarnya, jujur dalam hati memang masih ada Siena. Namun hidup terus berjalan dan Emran tidak bisa membiarkan Yasmin terus bersedih.
Setelah semua siap, Emran, Yasmine, dua orang pengasuh Yasmin dan Amir pun bersiap berangkat ke kota tempat tinggal Annisa.
"Oma , Opa, Yasmine sayang banget sama Oma dan Opa" Ucap Yasmine dengan memeluk keduanya.
"Nanti kalau Yasmine Punya Mommy baru, Yasmine akan sering-sering berkunjung" Ucap Yasmine lagi dengan suara celotehan.
Oma Desi dan Opa Burhan pun hanya tersenyum mendengar ucapan sang cucu.
Jujur Memang Yasmine sangat jarang berkunjung, terlebih setelah mendiang ibunya pergi, karena Emran sangat sibuk dengan perusahaanya Samapi dia lupa jika Yasmine pun pasti juga merindukan keluarga lainya.
"Oke Sayang , Janji ya sama Oma, setelah ini Yasmin harus berkunjung dengan mommy baru" Ucap Oma Desi penuh semangat.
"Janji !" ucap Yasmine penuh semangat
Setelah berpamitan dengan Oma dan Opa nya bergegas Emran berangkat karena hari sudah menjelang sore.
***
Kediaman Abi Ali.
Suasana sangat ramai. semua saudara Annisa telah berkumpul, tanpa terkecuali baik itu saudara jauh maupun saudara dekat, Semua orang sangat antusias untuk berkumpul, mengingat esok adalah acara ijab Qabul Annisa dan Zyan.
"Annisa" Panggil Aisha
Tok tok tok
Kembali Aisha mengetuk pintu kamar Annisa
"Iya Mba , Masuk, tidak di kunci kok mba. Annisa baru selesai sholat" ucap Annisa dari dalam kamar.
Setelah ya Aisha masuk kedalam kamar dan meletakkan Makanan dan minuman diatas meja.
"Mba kok repot sih, Annisa kan bisa ambil sendiri" Ucap Annisa
Aisha mengulas senyum manis di wajahnya "Nggak papa Nis, mba yang mau kok" Ucap Aisha lembut.
"Makan dulu gih, kamu tadi kan baru batalin puasa nya pakai air putih aja" ucap Aisha.
"Makasih ya mba Ais" Jawab Annisa dengan suara lembut, dan masih sibuk melepas mukena yang sebelumnya dia kenakan.
Selain puasa Senin dan Kamis, setelah lamaran Zyan tempo hari Annisa memnag melaksanakan puasa Daud untuk. Annisa mengharap ketenangan hati dan jiwanya untuk melangkah mengarungi bahtera rumah tangganya dengan Zyan nantinya.
"Ya udah mba tinggal dulu ya, Kamu makan Lo Nis" ucap Aisha memastikan
Annisa menjawab dengan anggukan kepala, dan senyum manis menghiasi wajahnya.
Setelah kepergian Aisha dari kamarnya, Annisa langsung meraih piring berisi Makanan beserta lauk yang sebelumnya telah di siapkan oleh sang kakak.
Annisa begitu khidmat menikmati makanan tersebut, rasanya sangat pas karena masakan tersebut dibuat langsung oleh Ummi Fatimah.
Ditengah Annisa menikmati buka puasanya, Annisa sedikit di kejutkan dengan suara gaduh dari arah luar, Sayup-sayup Annisa mendengar jika orang tersebut memanggil namanya.
"Dimana Annisa ! Mana !" Suara keras seseorang yang menaghil-manggil namanya
"Panggil dia kesini" Pinta orang tersebut.
Mendengar suara di luar makin riuh, tidak menunggu lama Annisa segera meraih hijab dan cadarnya untuk kembali dia kenakan dan segera keluar dari kamar.
Nissa membuka pintu kamar bersamaan dengan Ummi Fatimah yang akan mengetuk pintu kamar Annisa.
"Ummi Ada apa ?" Tanya Annisa dengan raut wajah panik.
"Ummi juga nggak tau Nis, cuma orang itu nyariin kamu terus, ummi sudah bilang kalau kamu masih buka puasa, tapi dia ngotot mau ketemu kamu" Ucap ummi Fatimah
Mendengar penuturan dari sang ummi Annisa pun menjadi penasaran, siapa yang menemuinya di jam sekian, terlebih Annisa yang memang tidak memiliki banyak teman ataupun teman dekat.
Annisa melangkah menuju ruang tamu, dimana orang yang di sebut ummi Fatimah sebelumnya menunggu dirinya.
Terlihat sosok wanita cantik yang mengenakan Dress sebatas lutut, bagian atasnya tertutup, namun lekuk tubuhnya tetap terlihat karena memang dress yang dia kenakan begitu ketat. Rambut panjang yang di cat warna pirang dengan kulit mulus dan putih.
Annisa tampak menautkan kedua alisnya, merasa tidak pernah memiliki teman seperti itu. Namun dia tetap berjalan maju untuk menyambut tamunya.
"Assalamualaikum" Sapa Annisa ketika melewati wanita tersebut.
Annisa pun menoleh dan duduk tepat di hadapan wanita tersebut.
"Tamara ?" Ucap Annisa lirih dengan perasaan tidak percaya.
Ya benar saja sosok yang baru saja membuat kegaduhan nyatanya adalah Tamara yang merupakan teman Annisa sewaktu sekolah menengah pertama.
"Annisa " sapa Tamara, setelah keduanya duduk saling berhadapan.
Tidak hanya Annisa saja yang seolah terkejut, Tamara pun juga tak kalah terkejut melihat Annisa yang mengenakan cadar. Tanpa sadar Tamara memperhatikan Annisa dari atas sampai bawah, dan berulang kali dia lakukan. Hal itu sedikit membuat Annisa risih.
"Apa aku tidak salah, kau Tamara?" Tanya Annisa memastikan, dan Tamara pun menganggukkan kepala.
***