"Bagaimana cara mendapatkan mu?"
Yigon yang didesak ayahnya untuk segera menikah pun merasa kebingungan. Tak lama kemudian, dia jatuh cinta dengan seorang gadis SMA yang baru pertama kali di temuinya. Berawal dari rasa penasaran, lama-lama berubah menjadi sebuah obsesi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anak Balita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13 Putri yang super manja
Keesokan harinya, Rimon terbangun lebih awal dari biasanya. Hari masih terlihat gelap dan belum ada tanda-tanda kemunculan matahari pagi.
Rimon tidak bisa tertidur pulas gara-gara memikirkan kotak yang diberikan oleh perempuan bernama Kirie kemarin malam. Dia terduduk di atas kasur sambil terus menatap kotak yang dia simpan di atas meja kamarnya.
Cukup lama dia termenung, kemudian dia memutuskan untuk pergi mandi dan bersiap untuk pergi ke resto miliknya. Sambil mandi dia memikirkan resep-resep baru yang ingin ia tambahkan ke daftar menu di restonya.
Sejak kecil laki-laki itu sangat menyukai hal-hal yang berbau masakan, entah itu turunan sifat dari siapa, tapi Rimon sama sekali tidak ada bakat mengurus perusahaan seperti kakaknya.
Karena melihat potensi anaknya yang sangat pandai memasak, jadi Garon membuatkan restoran untuk putra keduanya itu. Rimon sangat pandai mengelola tempat makannya sehingga tetap ramai pengunjung dan menjadi favorit para pecinta makanan.
Setelah selesai mandi, sambil bergaya Rimon bercermin dan memperhatikan wajah dan tubuhnya yang kurang ia rawat. Meski begitu, hal itu tidak menutupi wajah tampan yang sudah ia miliki sejak lahir.
Melihat pagi yang masih belum terbangun, Rimon berfikir untuk membuatkan Yigon makanan untuk sarapannya di pagi hari. Dia berjalan keluar dari kamarnya di lantai atas, dan melewati pintu kamar kakaknya dalam keadaan setengah terbuka.
"Apa Yigon belum pulang?" Gumamnya.
...----------------...
Disisi lain, di rumah keluarga Ester yaitu keluarga miliarder pemilik perusahaan robot AI dan teknologi lainnya. Seorang gadis super manja baru saja menggeliat bangun dari tidurnya.
Kasurnya dipenuhi dengan berbagai macam boneka, dan didekorasi layaknya kamar seorang putri kerajaan. Gadis itu terbangun sambil menguap sangat lebar.
"Ami... Yaya haus..." Kata gadis itu yang sangat kecil dan nyaris tak terdengar bagi orang biasa.
Tapi berbeda dengan pelayan pribadinya yang bernama Ami, sudah 15 tahun berpengalaman menjadi pengasuh gadis manja itu. Sekecil apapun suara gadis itu, harus didengar oleh Ami.
"Saya datang yang mulia! Silakan bangun dan minum terlebih dahulu!" Sahut Ami yang datang membawa air minum lengkap dengan sebuah sedotan, untuk memudahkan gadis itu meminum air minum.
"Ayo cepat bangun yang mulia! Anda harus siap-siap berangkat ke sekolah! Anda mau sarapan yang seperti apa? Biar para koki yang membuatkannya untuk anda!" Tanya Ami yang sibuk membereskan boneka-boneka gadis itu yang berserakan di lantai.
Seorang laki-laki keturunan China berdiri di depan kamar gadis itu dan siap menerima perintah apapun yang akan diberikan oleh gadis manja yang sedang dilayaninya.
Si gadis berfikir keras saat mendapatkan pertanyaan yang diberikan oleh Ami. Kemudian dia tersenyum setelah mendapatkan sebuah ide makanan yang sangat ingin ia makan pada hari itu.
"Ami, Yaya ingin makan sesuatu yang tidak keras, tidak halus, tidak pedas, tidak hambar, tidak asin, tidak manis, tidak asam, tidak amis, tidak berwarna, tidak pahit, tidak berbau, tidak wangi, harus berkuah, tapi bukan bubur dan bukan jelly. Bisakah Ami menyuruh Xiaodi untuk memberitahu para koki di dapur?" Kata gadis itu, yang sudah tidak mengejutkan lagi bagi Ami.
Ami mengangguk pelan dan segera memberitahu Xiaodi, laki-laki keturunan China yang berada di depan kamar. Saat Xiaodi pergi ke dapur untuk memberitahu para koki, Ami dan beberapa pelayan lain datang untuk membantu gadis itu untuk mandi dan bersiap.
...----------------...
Di dapur, para koki semuanya kebingungan dengan syarat makanan yang diberikan oleh tuan putri mereka. Salah satu koki memberikan ide jika ciri-ciri itu sangat mirip dengan ciri-ciri putih telur rebus.
Tapi ide itu langsung ditolak koki senior, karena telur rebus itu ada sedikit aroma amisnya. Tuan putri manja mereka pasti akan langsung menolaknya dan akibat terburuknya adalah, si tuan putri tidak akan mau makan seharian jika makanan yang dia inginkan tidak sesuai dengan keinginan nya.
"Aduh jika terus seperti ini, bisa-bisa yang mulia akan marah!" Kata salah satu koki yang otaknya sudah buntu, tidak bisa memikirkan ide makanan yang sesuai dengan apa yang Tuan mereka inginkan.
"Apa kalian tidak bisa membayangkannya?" Tanya Xiaodi sembari melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 6 pagi.
"Maafkan kami Tuan Xiaodi, tidak ada yang bisa kami pikirkan terkait makanan yang tidak keras, tidak halus, tidak pedas, tidak hambar, tidak asin, tidak manis, tidak asam, tidak amis, tidak berwarna, tidak pahit, tidak berbau, tidak wangi, harus berkuah, tapi bukan bubur dan bukan jelly." Sahut koki senior yang juga ikut menyerah.
"Baiklah, aku tidak akan menyalahkan kalian. Jadi coba saja buat makanan yang menurut kalian ciri-cirinya mendekati makanan yang Nona Yaya inginkan. Aku akan mencari koki lain yang mungkin bisa membantu." Kata Xiaodi yang pergi keluar untuk mencari koki yang terkenal hebat di kota itu.
...----------------...
Di kamar, kini Putri tunggal keluarga Ester itu sudah siap untuk pergi sarapan. Setelah semuanya selesai, para pelayan lain pamit undur diri dan hanya meninggalkan Ami disana yang bertugas menemani sang gadis.
"Dimana Xiaodi?" Tanya si gadis.
"Mungkin Tuan Xiaodi masih dibawah memberitahu para koki. Apa ada yang ingin Yang mulia katakan kepada tuan Xiaodi?" Tanya Ami.
"Aku ingin turun!" Sahutnya.
Mendengar kata itu, Ami langsung berlari keluar dan berteriak memanggil Xiaodi yang masih berada di lantai bawah.
"Tuan Xiaodi! Yang mulia memanggil anda!" Teriak Ami dari lantai atas.
Secara spontan Xiaodi langsung berlari naik agar si Tuan putri tidak menunggunya terlalu lama. Saat Xiaodi sudah datang, si gadis yang bernama Keiya Ester itu langsung mengangkat kedua tangannya.
Xiaodi yang sudah terbiasa pun langsung merangkul Keiya dan membawanya ke bawah layaknya seorang bayi. Sepanjang sejarah, sepertinya Keiya adalah sosok anak super manja yang melebihi anak manja lainnya.
Karena tidak hanya semua hal dibantu oleh orang lain, bahkan berjalan pun dia sangat malas dan perlu bantuan orang lain. Keiya beruntung lahir sebagai anak tunggal keluarga Ester yang sangat kaya raya. Jika lahir di keluarga yang tidak mampu, bagaimana nasib anak manja itu?
...----------------...
Kembali ke kediaman Yigon. Rimon yang sedang sibuk memasak pun tiba-tiba mendapatkan sebuah panggilan mendesak dari telepon restonya.
Sebelum menerima panggilan, Rimon mencuci tangannya terlebih dahulu. Dirasa sudah bersih, Rimon yang ingin menerima telepon pun heran karena ternyata ponselnya sudah berdering sebanyak 12 kali dari tadi.
"Ya halo?" Sapanya.
"Gawat pak ketua! Dua orang pria berbadan besar pagi-pagi sekali datang ke resto menanyakan keberadaan anda pak!" Kata seseorang dari balik telepon.
"Siapa mereka? Dan apa tujuannya?" Tanya Rimon penasaran.
"Mereka bilang jika mereka merupakan pekerja di rumah keluarga Ester. Kata mereka, Putri Ester menginginkan menu sarapan yang tidak biasa, mereka mencari anda untuk datang ke kediaman Ester dan membuatkan makanan tersebut untuk putri Ester!" Jelas anak buah Rimon dari balik telepon.
Rimon yang merasa tertantang pun langsung menyetujui permintaan dari rumah keluarga Ester itu. Dengan bergegas dia meninggalkan catatan untuk Yigon di rumah, dan pergi ke resto untuk menemui kedua pria bertubuh kekar yang anak buahnya maksud.