Sinopsi cerita
Gadis cantik yang bernama Julia anita, putri dari seorang pengusaha hebat sanjaya kusuma, diasingkan oleh keluarganya sedari kecil. Ia sedari memasuki dunia pendidikan, kedua orang tuanya, saudara ataupu saudarinya, kakek neneknya bahkan keluarga besarnya tidak mermperdulikan dirinya. Ya, walaupun secara finansial, hidunya juga ditanggung, namun biaya yang diberikan tak sama dengan saudarnnya yang lain. Ia juga tak pernah mendapat kasih sayang dan perhatian dari keluarganya.
karena merasa lelah dengan perlakuan kedua orang tuanya dan keluarganya itu, akhirnya Julia memutuskan untuk menyerah dan fokus pada hidupnya sendiri. ia berhenti mengharapkan kasih sayang keluarganya dan memilih untuk menjauh.
Lalu, bagaimanakah kisah selanjutnya ? di kepoin aja..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. mempersiapkan kamar Julia
Tuan Antonio yang memang sudah mendengar cerita dari Melvin putranya itu hanya ingin mengkonfirmasi saja. Walaupun sebenarnya Tuan Antonio telah mengetahui kebenaran itu. Julia yang tentu saja masih menghormati orang tuanya tak bisa berkata apa-apa. Ya hanya mampu terdiam dan menutup mulutnya dengan rapat.
Tak ada niat dalam diri Julia untuk menjatuhkan harga diri keluarganya atau membuat mereka malu. Walaupun keluarganya sudah bertindak seperti orang asing terhadapnya, namun dirinya tentu harus menghormati kedua orang tuanya walaupun mereka tak menghargainya. Memahami hal yang dipikirkan oleh Julia, nyonya salsa pun berseru.
"Sudah pah, tidak usah bahas lagi masalah ini di meja makan. Yang pasti sekarang tugas kita adalah memastikan keadaan Julia saja." Ujar nyonya salsa dengan lembut berusaha memahami isi hati Julia. Ia memandangi keponakan suaminya itu dengan penuh kasih sayang serta membelai lembut kepalanya.
"Sudah sayang, jangan kamu pikirkan. Sebaiknya lanjutkan makan malam mu dan segeralah istirahat. Oh iya Bagaimana dengan seragam mu besok..?? Bukankah kamu harus masuk sekolah..??" Tanya tanya nyonya salsa kepada Julia.
Julia yang memang sudah melupakan bahwa besok adalah hari di mana ia harus masuk sekolah, karena terbuai dengan perhatian keluarga pamannya itu hanya mampu menempuh jidatnya.
"Astaga.. Julia lupa tante.." ujar Julia dengan memasang ekspresi bingung. Seolah ia ingin mengatakan, lalu bagaimana tante. Dan melalui sorot mata Julia itu sudah dapat menebak isi hatinya.
"Tenang saja nak, papa kamu tadi menelpon akan main ke sini bersama dengan keluargamu. Jadi papa juga sekalian menitip kepada mereka untuk membawa semua perlengkapan sekolah kamu."ujar Tuan Antonio sambil memasukkan makanan ke dalam mulutnya.
"Iya besok tidak perlu naik motor lagi. Bahaya, kamu akan berangkat bareng kakak setiap hari." Ujar Abimanyu yang hanya setahun lebih tua dari Julia.
Namun Abi masih berada di kelas 2 sekolah menengah atas, karena ia setahun tidak masuk sekolah akibat sesuatu yang terjadi kepadanya. Namun Abi tidak masalah mengenai hal itu, jadi ia hanya perlu menjalani sekolahnya dan melanjutkannya sampai selesai.
"Nanti kamu tidur di kamar Abang saja ya. Nanti Abang akan tidur di kamar Abi atau di ruang tamu." Ujar Melvin kepada Julia.
Julia menegakkan kepalanya dan melihat saudara sepupunya itu. Bukankah seharusnya dia tidur di kamar tamu untuk sementara..?? Seolah mengetahui isi hati Julia Melvin kembali bersuara.
"Kamu tidak diizinkan tidur di kamar tamu. Kamarnya kecil dan ventilasi udaranya tidak ada. Di sana juga tidak ada AC dan lain sebagainya., Jadi sambil menunggu kamar kamu selesai direnovasi, kamu tidur di kamar Abang saja. Tenang saja kamar Abang bersih, nyaman dan wangi kok." Ujar Melvin sambil menyunggingkan senyum di bibirnya. Julia pun membalas senyuman sang Abang.
"Berarti sudah diputuskan ya. Julia akan tidur di kamar Abang kamu, lagi pula tidak lama kok nak untuk merenovasi kamar itu, tiga hari atau 4 hari itu sudah selesai. Dan tak terasa pun nggak akan sampai karena sudah direnovasi hari ini sebagian." Tutur nyonya salsa lagi.
Mereka makan sambil mengobrol satu sama lain mengenai keseharian mereka. Mereka juga memberikan sedikit atau beberapa nasehat kepada Julia agar tidak terlalu memikirkan masalah dirinya ini. Mereka juga menekankan kepada Julia kalau masih ada mereka yang akan melindunginya.
"Baiklah Bang, tante Paman terima kasih banyak sudah mau menampung Julia di sini.." ujar Julia mengucapkan terima kasih dari lubuk hatinya yang paling dalam dengan mata yang berkaca-kaca.
Tak dapat dipungkiri, selama 12 tahun hidupnya baru kali ini ia dilibatkan dalam pembicaraan keluarga. Baik membahas mengenai sekolah, keseharian maupun sebagainya.
Membuat Julia benar-benar merasa dianggap dalam keluarga ini. Karena mereka keasikan mengobrol sambil makan, tak terasa mereka sudah menghabiskan makanan yang ada di atas meja tersebut.
Karena waktu Belum menunjukkan malam hari, mereka semua memilih untuk berkumpul dulu di ruang keluarga sambil menunggu kedatangan keluarga Tuan Sanjaya.
Kehangatan keluarga benar-benar tercipta di keluarga itu, sampai membuat Julia benar-benar takjub bagaimana orang tua menguasai suasana bersama dengan anak-anak mereka.
Tanpa mereka sadari, ternyata keluarga Tuan Sanjaya sudah sampai ke kediaman Tuan Antonio dan mengamati cara mereka berinteraksi dan bercanda satu sama lain. Mereka juga melihat Julia yang begitu bahagia dan tersenyum manis serta ceria di antara keluarga saudaranya itu.
"Hm.. mas, mbak..." Ujar tuan Sanjaya menyapa keluarga tersebut. Mereka yang masih asyik bercanda pun seketika menoleh ke arah sumber suara. Ternyata di sana sudah ada keluarga Tuan Sanjaya istri dan anak-anaknya yang lain.
"Eh, kalian sudah datang.. ayo masuk masuk.."ujar nyonya salsa kepada keluarga Tuan Sanjaya adik iparnya itu.
Ia juga berdiri dengan suaminya untuk menyambut kedatangan mereka, sementara para anak-anak malah mengambil formasi tempat duduk berdempetan dengan Julia. Seolah mereka tidak mengizinkan seorang pun dari keluarganya untuk duduk di dekat Julia.
"Mbok Marni.. mbok tolong buatkan minuman untuk tamu kita ya..!" Seru nyonya Antonio sedikit mengeraskan suaranya agar terdengar oleh asisten rumah tangga mereka itu.
"Baik nya..." Mereka semua pun mendudukkan tubuh mereka di kursi yang telah disediakan di sana.
Saat mereka semua telah mendapatkan tempat duduk, seketika suasana menjadi Hening dan tak ada yang bersuara. Hanya terdengar suara jangkrik di antara mereka. Tuan Sanjaya dan nyonya Sanjaya bingung ingin memulai pembicaraan dari mana.
"Bagaimana Sanjaya. Apakah kamu sudah membawa apa yang telah mas katakan tadi..??" Tanya Tuan Antonio membuka suaranya.
Awalnya ia berharap Sanjaya mau berbicara atau membuka pembicaraan, tapi ternyata memang pada umumnya harus tuan rumah dulu yang membuka pembicaraan. Tuan Sanjaya mengganggu seperti anak kecil.
"Sudah mas, dan barang-barangnya masih ada di mobil." Ujar Tuan Sanjaya dengan nada suara yang tidak rela.
Tentu saja, ia masih tidak rela anak gadisnya direbut begitu saja oleh Tuan Antonio. Padahal dalam hatinya ia ingin sekali memperbaiki hubungan mereka.
"Bagus kalau begitu. Dan mulai sekarang Julia akan tinggal bersama kami. Dan juga mas harap, kalau bisa domisilinya juga masuk dalam kartu keluarga kami. Ya Kalau kalian tidak keberatan dan kalau kalian masih menganggap Julia sebagai anak kalian." Ujar Tuan Antonio kepada adiknya serta istrinya itu. Mendengar penuturan tersebut nyonya Sanjaya pun langsung ikut bersuara.
"Mas, Apakah mas tidak akan memberikan kami kesempatan untuk memperbaiki hubungan dengan anak kami. Jujur saja mas, kami juga merasa bersalah atas semua ini." Ujar nyonya Sanjaya dengan lirih. Sementara semua anak-anak malah memilih untuk bungkam dan tak ingin ikut campur urusan orang-orang dewasa itu.
sy bg ⭐⭐⭐⭐⭐.... terus lah membuat lbh byk lagi... sy sentiasa menunggu...