Kesalahan satu malam membuat Meisya harus menanggung akibatnya seorang diri. Kekasih yang seharusnya bertanggung jawab atas kehamilannya, malah mengabaikan dan mengira kehamilan Meisya sebagai lelucon.
Meisya yang ketahuan hamil, justru diusir oleh keluarganya dan terpaksa membesarkan anaknya seorang diri. Dia dituntut untuk hidup mandiri dan kuat demi anaknya.
Sampai akhirnya, takdir mempertemukan Meisya dan Ello, mantan kekasih sekaligus ayah dari anaknya. Akankah Meisya bersedia mengungkapkan kebenaran tentang anak mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesalahan Semalam Bab 5
Dengan langkah tegang dan tubuh yang mulai gemetaran, Meisya menghampiri sang kakak yang tengah menatapnya dengan tajam. Meisya tidak bisa melarikan diri meski dia begitu ingin. Satu-satunya hal yang ada dalam pikiran Meisya saat ini hanyalah mengakui kebenarannya bahwa alat tes kehamilan itu memang miliknya.
Jarak Meisya dan sang kakak sudah semakin dekat, dan hal itu membuat debaran di dadanya terasa semakin kencang.
Sementara itu, Mirna sang kakak terlihat begitu kecewa pada sang adik. Setelah kematian kedua orang tua mereka, Mirna dan Rendy menjadi wali untuk Meisya, dan jika Meisya benar-benar telah hamil, maka mereka sudah gagal mendidik dan membesarkan Meisya selama ini.
“Jawab, Sya! Apa ini punya kamu?”
Suara Mirna terdengar keras dan tegas, membuat nyali Meisya mengkerut seketika.
“M-maaf, Kak.” Meisya hanya bisa menundukkan kepala tanpa berani menyanggah. Dia sudah pasrah, apa pun yang kakaknya itu lakukan untuk memberinya hukuman, akan Meisya terima dengan lapang dada.
Wanita hamil itu telah mengaku salah. Dia terlalu percaya pada bujuk rayu Ello yang telah menghancurkan masa depannya. Sekarang, apa pun konsekuensinya, Meisya akan menerima itu sebagai hukuman.
Mirna menatap sang adik dengan putus asa. Rasanya, dia sangat tidak percaya Meisya bisa melakukan hal yang tidak pantas itu di usianya yang masih sangat belia.
“Jadi kamu yang hamil, Sya?”
Kali ini suara Rendy yang terdengar memenuhi rumah mewah itu. Jelas laki-laki itu ikut merasakan kecewa karena merasa kecolongan dalam mendidik dan membesarkan Meisya.
Meisya sama sekali tidak berani menatap wajah kakak dan iparnya. “Maafkan aku, Kak!” ucapnya dengan sangat lirih.
Diam-diam Rendy mengepalkan tangan dan melayangkan tatapan membunuh. “Siapa yang sudah menghamilimu, Meisya?” tanya Rendy dengan berteriak.
Bulir bening perlahan keluar dari mata Meisya. Dia merasa sangat bersalah pada Rendy dan Mirna karena kesalahan yang sudah dia lakukan bersama Ello.
“Apa kamu hamil sama pacar kamu, Sya?” tanya Mirna ikut menimpali.
Wanita itu berjalan mendekati sang adik dengan rasa kecewa yang kian menyayat hatinya. “Jawab, Meisya! Siapa yang menghamili kamu?”
Emosi Mirna sudah tidak bisa lagi dibendung. Amarahnya makin memuncak dan kini dia mencengkeram kedua lengan Meisya dengan sangat kuat.
“I-iya, Kak. Aku … aku hamil anaknya Ello!” ungkap Meisya dengan terbata.
Mirna menghela napas dengan berat seiring dengan melemahnya cengkeraman tangannya pada Meisya. “Apa kamu sudah kasih tahu dia?” tanyanya sembari menatap wajah Meisya dengan mata berkaca-kaca.
Meisya mengangkat sedikit wajahnya, sedangkan Rendy yang sejak tadi menahan emosi, ikut menghampiri dua wanita kakak beradik yang saling berhadapan itu. Laki-laki itu tak ingin ikut campur lebih dulu dan membiarkan sang istri menginterogasi sendiri adiknya.
“Se-sebenarnya … aku udah kasih tahu dia, Kak. Tapi dia pikir aku cuma bercanda.” Meisya kembali menundukkan kepala dan menghapus air mata yang terus membasahi wajahnya.
Mendengar pengakuan adiknya dan tubuh tangan bergetar yang saling bertaut itu, Mirna meminta Meisya untuk duduk dan menjelaskan semuanya dengan tenang.
“Kenapa dia berpikir seperti itu? Apa kamu sudah melakukannya berkali-kali sampai pacar kamu itu tidak mempercayai kehamilanmu?” tanya Rendy mulai menyindir adik iparnya.
Meisya kembali mengangkat wajah dan menatap Rendy yang dengan tega telah menuduhnya. “Aku cuma melakukannya sekali, Kak. Tapi, Ello pikir dengan mengeluarkannya di luar itu nggak akan mungkin bikin aku hamil!” balas Meisya sebelum menghembuskan napas dengan kasar.
“Kita cek ke dokter saja. Setelah itu kita datangi rumah pacarmu itu!”
***
Kembang kopinya jangan lupa 😂 gimana gaess, seru gak sih 🙈🙈
tapi untuk kebodohannya luar biasa dan sangat luar biasa.
jempol terbalik buat Ello.