"Lupakan Aku, Raymon !" Ucap Via getir.
Gadis cantik yang lahir dari keluarga biasa dan sederhana itu, merasa sakit hati di hina orang tua pacar nya yang kaya raya.
Apalagi saat kesucian nya direnggut paksa pacar nya, Via makin kecewa dan membenci Raymon.
Via pun nekat kabur sebelum hari pernikahan yang telah di atur oleh kedua orang tua Via dan Raymon.
Dalam pelariannya, Via menjalin hubungan cinta dengan Axel seorang pria tampan pemilik cafe.
Raymon yang terus mengejar cinta Via tiba-tiba mengalami kecelakaan mobil dan menderita amnesia.
Axel yang menjadi dewa penolong Raymon saat kecelakaan mengajak Raymon yang lupa ingatan tinggal bersama nya dan menjadi sahabat.
Apakah Ingatan Raymon bisa kembali seperti semula ?
Bagaimanakah hubungan Via dan Axel setelah ia mengetahui Via dan Raymon pernah mempunyai hubungan khusus ?
Yuk pantau cerita nya 🤗 Jgn lupa intip karya lain ku yg juga menarik utk di bac
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Afriyeni Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keinginan yang sulit di bendung
Sarah menarik kembali tangan nya. Ia memandang wajah Via dengan hati geram. Andai saja Axel tak mencegah nya, mungkin dia sudah menghancurkan wajah gadis cantik di hadapan nya dengan kuku-kuku nya yang panjang.
"Jangan ganggu Via. Pergilah dari rumah ku, jangan buat keributan disini." ujar Axel dengan nada sarkas.
Setengah limbung, Axel menghampiri Via dan menarik tangan Via agar menjauh dari Sarah yang tampak sesak menahan rasa cemburu nya.
"Kamu keterlaluan Axel, Aku sudah susah payah mengantar mu pulang. Lalu kamu mengusirku begitu saja karna gadis itu." tuding Sarah menunjuk Via tak terima dengan perlakuan Axel.
"Aku tak peduli, aku tak meminta mu untuk mengantarku. Lebih baik kau cepat pergi sebelum aku memaksa mu pergi dari sini!" bentak Axel teramat jengkel dengan kelakuan Sarah.
Kesalahan Sarah sudah terlalu banyak. Axel makin tak menyukai sifat Sarah yang selalu menganggu kehidupan nya.
"Oke, aku akan pergi. Lihat saja nanti, aku takkan biarkan kau dan cewek itu bisa hidup dengan tenang." kecam Sarah penuh emosi.
Sarah telah terbakar api cemburu yang teramat dahsyat. Hati nya teramat hancur saat mengetahui Axel telah memiliki kekasih dan mencintai gadis itu sepenuh hati.
Padahal selama ini, Axel tak pernah serius pada seorang perempuan. Tapi kali ini, Axel terlihat sangat berbeda. Perlakuan nya pada Via terlihat sangat istimewa dari perempuan-perempuan yang pernah dekat dengan Axel.
Dengan hati remuk redam disertai dendam yang membara, Sarah pun pergi dari kamar Axel dan berjalan cepat keluar rumah Axel.
Blamm...!
Suara pintu depan rumah Axel yang di banting keras oleh Sarah, terdengar mengejutkan Axel dan Via yang spontan memegangi jantung mereka masing-masing.
Sepeninggal Sarah, suasana antara mereka berdua pun terlihat canggung karna cuma berduaan di dalam kamar Axel.
"Kamu gak apa-apa Xel?" tanya Via khawatir melihat Axel yang berjalan sempoyongan menuju ranjang nya.
Axel duduk di pinggir ranjang seraya memijit jidat nya.
"Aku cuma pusing, Sarah memberi ku minuman beralkohol tinggi. Aku tak begitu terbiasa dengan minuman itu." jawab Axel menjelaskan.
Via menghampiri Axel dan ikut duduk di samping nya.
"Apa yang bisa aku bantu untuk mu?" tanya Via bingung.
Via tak berpengalaman menghadapi orang yang mabuk minuman.
Axel menatap Via dengan mata yang meredup. Bayangan nya bersama Sarah di hotel tadi melintas sejenak di benak nya.
"Aku, aku ingin memeluk mu. Bolehkah?" tanya Axel ragu.
Via tertegun. Permintaan Axel sungguh di luar nalar nya. Tapi entah mengapa, Via tak kuasa untuk menolak. Ia cuma mengangguk pelan dan membiarkan Axel merengkuh tubuh nya dan mendekap nya dengan erat.
Via sejenak terhanyut dalam pelukan Axel yang begitu hangat.
"Via, aku mencintai mu Via!" desis Axel lirih nyaris tak terdengar.
Axel menekan tubuh Via hingga makin erat dalam dekapan nya. Entah kenapa, dalam mabuk nya Axel begitu romantis dan melankolis. Axel bagai pria manja yang belaian dan kasih sayang. Padahal, selama ini sikap Axel biasa saja pada Via.
"Bolehkah aku mencium mu Via?" bisik Axel tiba-tiba di dekat telinganya.
Jantung Via berdesir. Selama pacaran dengan Raymon, Via tak pernah merasakan hal seperti ini. Apalagi saat Raymon merenggut paksa kesucian nya, Via justru sangat membenci Raymon. Tapi mengapa pada Axel, Via begitu lemah. Via tak sanggup menolak keinginan Axel.
Via cuma diam saat Axel perlahan melepaskan pelukan nya dan menarik dagu nya hingga mendekat ke wajah Axel. Perlahan, bibir mereka berdua berdekatan dan saling bertaut satu sama lain.
Pelan, dan lembut mereka berciuman layak nya pasangan yang sedang di mabuk cinta. Via hanya melenguh pendek saat Axel menggigit bibir nya dengan gemas. Tapi ciuman itu tak berhenti di bibir saja.
Ciuman Axel mulai merambat pelan turun menyusuri leher dan bertubi-tubi hingga seluruh bagian atas dada Via. Deru nafas Axel kian memburu resah dan berusaha mempreteli kancing kemeja Via bagian atas.
Via yang nyaris tenggelam oleh rasa candu yang di berikan Axel mulai terasa panik saat jemari Axel sulit untuk ia cegah.
"Axel, jangan!" desah Via di sela kepanikan nya sambil menggenggam ujung kemeja nya yang nyaris terbuka bagian atas nya.
"Please Via, aku, aku tak bisa menahan nya." ujar Axel yang sudah sulit mengontrol keinginan nya yang sejak di hotel tadi sudah terpancing oleh Sarah.
"Tidak, jangan lakukan itu Xel." pinta Via dengan wajah mulai ketakutan.
"Kamu tahu kenapa aku begini? Ini semua ulah Sarah. Aku bisa saja melepaskan nya dengan wanita mana pun termasuk Sarah, tapi aku tak mau Via. Aku cuma ingin kan kamu." ujar Axel dengan wajah memelas.
Via mendorong tubuh Axel agar menjauh. Bayangan masa lalu nya bersama Raymon kembali mengisi ingatan nya.
Raut wajah Axel begitu menyedihkan, ia menatap Via penuh harap. Ia terus berupaya menggapai dan memeluk Via kembali. Namun Via berusaha untuk menghindar.
"Tidak Xel, aku tak akan melakukan itu dengan mu." tolak Via bersikukuh dengan pendirian nya.
"Via, aku juga tak mau melakukan nya. Tapi, aku tak bisa menahan nya Via. Tolong aku!" pinta Axel dengan tubuh yang mulai menggigil entah apa yang terjadi pada diri nya.
Axel merasa ada keinginan yang tak bisa ia lawan.
"Jangan-jangan minuman yang di berikan Sarah bercampur dengan obat perangsang?" pikir Axel seraya memegang kepala nya.
Untung Axel cepat keluar dari hotel itu, jika tidak dia dan Sarah mungkin sudah melakukan perbuatan terkutuk itu.
Tapi reaksi nya yang datang saat ini, sungguh menyiksa Axel. Dan Via, ada di waktu yang salah. Haruskah ia membuat Via menanggung akibat nya? Axel tak punya pilihan lain. Setidak nya ia melakukan nya dengan orang yang ia cintai, bukan dengan perempuan seperti Sarah.
"Via, please!" bujuk Axel dengan tubuh yang mulai gemetar mencoba melawan suatu keinginan yang menggila dalam dirinya.
"Tidak Axel, jangan, jangan lakukan itu." Via makin panik saat Axel perlahan mendekati nya.
Bayangan masa-masa bersama Raymon hadir kembali menghantui Via.
Gadis itu tampak meringkuk ketakutan ke ujung ranjang saat Axel makin mendekati diri nya dan bersiap-siap hendak menyentuh nya.
Tangan Axel terulur pelan hendak menyentuh Via dan di tepiskan Via dengan kasar.
"Tidak! Aku tidak mau! Lepaskan! Tidak!" jerit Via ketakutan teramat sangat membuat Axel terkejut.
Axel menatap Via dengan wajah pucat dan kebingungan.
"Via, tenanglah. Aku tak kan menyakiti mu. Kamu kenapa?" tanya Axel cemas dengan keadaan Via.
Alam sadar nya kembali datang saat menyaksikan keadaan Via yang menjerit ketakutan seakan ada hal yang membuat diri nya trauma.
"Jangan lakukan itu Axel. Jangan sentuh aku, jangan paksa aku. Jangan seperti Raymon, Kumohon!" pinta Via menangis terisak-isak.
"Raymon? Siapa dia ?" Axel menatap Via dengan dahi berkerut tajam.
Perasaan janggal dan beribu pertanyaan timbul dalam benak nya saat itu juga.
Siapa Raymon? Kenapa Via begitu ketakutan saat ia ingin menyentuh nya? Padahal, Axel juga tak ingin memaksa kan keinginan nya jika Via tak mau.
.
.
BERSAMBUNG
☕️ untukmu