Seorang dokter militer yang tangguh dan cerdas, secara tidak terduga terlempar ke masa lalu, dia masuk ke tubuh nona tertua dari kediaman perdana menteri yang terkenal bodoh dan berperangai buruk.
Perdana menteri yang mengetahui bahwa jenderal Li Chen di curigai berkhianat dan akan segera di asingkan menjadi kalut, dia sangat menyayangi putri keduanya yang berharga, sehingga bertekad mengirim nona tertua untuk menikahi sang jenderal.
Di hari pernikahannya, Jiang Jiyun melihat seluruh properti keluarganya di sita, status bangsawan mereka di cabut dan mereka di asingkan ke hutan.
Dalam kebingungan dan kesedihan, Jiyun bertekad untuk membela suaminya dan membongkar konspirasi di balik fitnah tersebut.
Menggunakan pengetahuan medis dan keterampilan strategisnya, Jiyun merancang rencana untuk menyelamatkan Li Chen dan membersihkan nama mereka.
Akankah Jiyun berhasil mengubah nasib mereka dan mengalahkan musuh yang bersembunyi dalam bayang-bayang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arlingga Panega, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MEMULAI JALAN PENGASINGAN (4)
Jiang Jiyun menyimpan daging panggang di atas tampah kayu, dia mengambil pisau kemudian memotongnya menjadi dua bagian dan menyerahkan separuh kepada Qian Qian. "Cepat makan selagi panas!"
Qian Qian mengangguk dengan semangat, dia merobek daging miliknya kemudian makan dengan lahap. "Sangat lezat, nona, Qian Qian menyukainya."
Jiang Jiyun tersenyum lembut, dia juga merobek daging miliknya, kemudian makan dengan santai. Li Yue menatap mereka sambil sesekali menghela nafas panjang, nampaknya gadis berusia 12 tahun itu masih merasa belum kenyang.
Jiang Jiyun melirik ke arahnya, dia melambaikan tangan, "Kemarilah!"
Li Yue berdiri, dia berjalan malu-malu ke arah Jiang Jiyun.
"Makanlah!" ucap Jiang Jiyun sambil menyerahkan setengah bagian miliknya, mata Li Yue berbinar, dia menelan air liurnya beberapa kali sebelum duduk bersama Jiang Jiyun dan Qian Qian.
"Benarkah? Kakak ipar memberikannya untukku?" tanya Li Yue, dia memegangi daging tersebut dengan tangan yang bergetar.
"Selama kamu berperilaku baik, aku tidak akan membiarkanmu kelaparan. Makan lebih banyak, setelah itu ikut denganku. Ada sungai tidak jauh dari sini, kita bisa mandi bersama." ucap Jiang Jiyun.
"Umm! Aku akan mengikuti kata-kata kakak ipar!" ucapnya dengan mulut yang penuh makanan.
"Kakak ipar, daging ini memiliki rasa yang berbeda dengan yang tadi, sangat gurih, lezat dan harum. Yue'er menyukainya, masakan kakak ipar adalah yang terbaik di dunia," puji gadis itu sambil menyuapkan kembali daging di tangannya.
"Ibu!" panggil Li Shuang, wajahnya terlihat cemberut.
"Bersikaplah lebih baik, kakak ipar mu memikirkan kita semua, bahkan setelah kamu beberapa kali membandingkan dia dengan Su Yuan, kamu masih memiliki jatah makan yang sama dengan yang lain. Berhentilah bertindak gelisah!" ucap Wu Jia, dia tersenyum ke arah Jiang Jiyun.
Li Yu mendengarkan ucapan ibunya sambil menganggukkan kepala, anak laki-laki berusia 10 tahun itu berjalan ke arah Jiang Jiyun dan berharap agar kakak iparnya bersedia untuk membagi makanan dengannya.
"Kenapa berdiri di sana? Kemarilah! Hangatkan dirimu!" ucap Jiang Jiyun. Li Yu mengangguk, dia duduk di samping Li Yue.
"Makanlah!" ucap Qian Qian, dia merobek daging miliknya dan menyerahkannya pada anak laki-laki itu.
"Waaah! Daging ini sangat lezat, kakak ipar sangat berbakat, Yu'er suka, Yu'er paling suka masakan kakak ipar!" ucap Li Yu sambil mengangkat dagu.
"Makan yang banyak!" ucap Jiang Jiyun sambil tersenyum tipis.
Setelah selesai makan, dia mengajak anggota keluarganya untuk mandi di sungai, dia mengeluarkan beberapa salep, kemudian memberi tahu mereka cara mengaplikasikannya di kaki.
"Gunakan ini sebelum tidur, pijat seperti ini, agar saat bangun nanti, kalian tidak merasa sakit!" ucap Jiang Jiyun sambil mempraktekkannya.
Li Yu dan Li Yue terlihat sangat bersemangat, setelah kembali, mereka juga membantu ibunya untuk melakukan hal yang sama.
"Ibu, salep ini sangat dingin dan harum, kakak ipar memberikannya agar kaki kami tidak bengkak dan sakit," ucap Li Yue sambil pamer. Wu Jia tersenyum, dia menganggukan kepalanya.
"Kakak ipar kalian memang paling bijak!" ucapnya.
"Tentu saja, kakak ipar adalah yang terbaik di dunia," ucap Li Yu sambil tersenyum senang.
"Ibu, masakan kakak ipar lebih lezat di bandingkan koki rumah kita, restoran yang paling mahal juga tidak mungkin bisa memasak sebaik kakak ipar," ucap Li Yue, dia masih ingat rasa lezat yang meledak di dalam mulutnya, saat pertama kali mencoba memakan masakan Jiang Jiyun.
"Itu benar, semoga besok kakak ipar memasak lagi untuk kita," ucap Li Yu, tatapan mata anak laki-laki itu terlihat penuh pemujaan.
Saat semua orang sudah terlelap, Jiang Jiyun mendekati gerobak Li Chen, dia memandangi wajah tenang pemuda yang tertidur di depannya.
"Li Chen!" panggil Jiang Jiyun, namun pemuda itu hanya mengerutkan kening.
"Li Chen!" panggil Jiang Jiyun lagi, kali ini dia berhasil membangunkan pemuda itu.
"Tidurlah! Jangan berkeliaran!" ucap Li Chen.
"Bangun! Buka pakaianmu!" ucap Jiang Jiyun membuat pemuda di depannya langsung melotot.
"Jiang Jiyun! Aku tahu kita belum menyelesaikan pernikahan, tapi ini bukan waktu yang tepat. Tunggu sampai aku benar-benar pulih!" ucap Li Chen sambil membuang nafas berat.
"Bodoh! Siapa yang ingin menyelesaikan pernikahan dengan mu? Cepatlah!" ucap Jiang Jiyun, dia membangunkan Li Chen dengan kasar.
"Jiang Jiyun! Kau seorang perempuan! Bagaimana bisa kau berpikiran untuk membuka pakaian ku?" ucap Li Chen, kali ini suaranya terdengar sedikit lebih keras.
"Kau ingin membangunkan semua orang?" tanya Jiang Jiyun sambil melotot.
Li Chen hanya bisa menarik nafas panjang dan membiarkan gadis itu melakukan apapun yang di inginkan nya.
'Waah! Dia memiliki postur tubuh yang sangat sempurna! Orang-orang mengatakan bahwa ilmu bela dirinya tidak terduga, saat dia sembuh, aku bisa sedikit lebih santai!'
Jiang Jiyun memperhatikan punggung Li Chen dengan teliti, ada beberapa tulang yang patah dan mengalami pergeseran, dan luka cambuk yang memanjang, terlihat sangat mengerikan, untung saja dia tepat waktu mendapatkan perawatan, sehingga tidak mengakibatkan infeksi.
"Kaisar anjing! Dia benar-benar menghantam dengan kuat!" gumam Jiang Jiyun setelah melihat punggung Li Chen yang di penuhi dengan luka. Li Chen hanya menggelengkan kepala mendengar gerutuan istrinya tersebut.
"Tahan! Aku akan membetulkan tulangmu!" ucap Jiang Jiyun, dia menggerakkan tangannya ke arah punggung Li Chen, hingga akhirnya terdengar suara "Krak!"
Li Chen meringis, namun tidak bersuara, dia menahan rasa sakit dan dingin dari tulangnya. Setelah selesai, Jiang Jiyun segera mengoleskan salep ke punggung Li Chen, jari-jari tangannya yang halus dan dingin, membuat pemuda itu merasa nyaman.
"Jangan bergerak! Aku akan memasangkan pakaianmu!" ucap Jiang Jiyun, dia mengambil baju Li Chen dan merapikannya.
"Terima kasih!" ucap Li Chen, punggungnya tidak sesakit sebelumnya.
"Tidurlah! Aku akan memeriksa kakimu besok!" ucap Jiang Jiyun, dia membantu Li Chen untuk kembali berbaring.
Jiang Jiyun kembali ke tempatnya, gadis itu berbaring di samping Qian Qian. Sementara Li Chen tidak bisa tertidur, matanya terus memandangi Jiang Jiyun yang sudah terlelap.
'Dia benar-benar mencintaiku, bahkan tidak tahan melihatku terluka. Di masa depan, aku pasti akan memperlakukannya dengan baik.'
Keesokan harinya semua orang terbangun dengan tubuh yang sakit, namun beberapa orang terlihat fresh dan penuh semangat. Li Yue merapikan pakaiannya, dia berjalan ke arah Jiang Jiyun. "Kakak ipar!"
Jiang Jiyun tersenyum, "Sudah bangun? Ayo pergi! Ajak yang lain untuk mandi dan berganti pakaian."
"Kakak ipar, kami tidak memiliki pakaian yang lain." ucap Li Yue sambil menunduk.
Jiang Jiyun menjawab dengan santai, "Siapa bilang? Aku sudah menyiapkannya untuk kalian."
Bruk!
Setumpuk pakaian tiba-tiba saja di keluarkan dari tas Jiang Jiyun, membuat gadis kecil itu melotot. "Kakak ipar!"
Jiang Jiyun tertawa, "Ada apa?"
Li Yue menggelengkan kepala, dia mengambil pakaian yang cocok untuknya dan segera berangkat ke sungai dengan Qian Qian.