BANYAK TYPO. HARAP MAKLUM INI NOVEL PERTAMA SAYA. NGGAK ADA WAKTU BUAT REVISI 🙏
Miranda Arrabella seorang gadis cantik dan memiliki karir yang bagus di bidang fashion.
Karyanya sering memenangkan beberapa penghargaan bergengsi di kota Paris.
Miranda memiliki seorang saudara kembar yang bernama Mirabel.
Dengan maksud menghadiri pernikahan saudara nya itulah akhirnya mempertemukan ia dengan Mathew Benigno.
Mathew Benigno, adalah tunangan saudaranya Mirabel.
Dihari pernikahan mereka, tiba-tiba Mirabel pergi tanpa pesan apapun.
Atas kesepakatan keluarga, Robin memutuskan sepihak bahwa Miranda yang akan menggantikan saudara nya menikah dengan Mathew Benigno. Keputusan Robin diterima oleh pihak Mathew.
Bagaimana kelanjutan hubungan Miranda Mathew, apakah mereka bisa bertahan dengan pernikahan yang dilakukan dengan terpaksa ?
Ikuti terus kelanjutannya 🙏
WARNING
CERITA INI UNTUK ***+
BIJAKLAH DALAM MEMBACA !
.
CERITA I
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Emily, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TIDAK MENEMUKAN KEBERADAAN MIRANDA
"Tuan, pesawat yang ditumpangi nona Miranda baru saja tinggal landas.
Pesawat tuan sedang di persiapkan, sekitar tiga puluh menit lagi bisa melakukan penerbangan", ujar Mike.
"Apa semua informasi tentang istri ku sudah kau dapatkan, Mike?"
"Sudah tuan, tuan bisa memeriksa email tuan. Semua informasi nona Miranda sudah saya dikirimkan, termasuk alamat kantor dan apartemennya serta alamat asisten nona juga sudah ada di email tuan", jawab Mike menjelaskan.
"Selama aku ke Paris kau urus semua pekerjaan di sini Mike. Dan minta orang-orang kita mengawasi Robin. Ikuti kemanapun dia pergi".
"Baik tuan.
Selang empat puluh menit, Mathew memasuki pesawat nya.
"Kita segera bertemu kembali Miranda, segera aku selesai kan kesalahan pahaman yang terjadi antara kita", batin Mathew sambil menyandarkan punggungnya pada kursi pesawat. Pandangan matanya menatap keluar jendela.
*
Pesawat yang membawa Miranda mendarat dengan sempurna, di bandara Charles De Gaulle Paris .
Dengan langkah lunglai Miranda menyusuri jalanan, seakan tiada arah dan tujuan. Ia memanggil taksi.
Miranda, tidak bisa membendung air matanya lagi.
Ia menangis tersedu-sedu didalam taksi yang tumpangi nya.
"Nona, kemana tujuan anda?Kita sudah lima kali berputar-putar di tengah kota Paris", tanya sopir taksi yang merasa aneh dengan penumpang yang di bawanya.
"Berhentikan saya di Jardin Des Tuileries", jawab Miranda.
"Baik nona".
*
Miranda menyusuri jalan-jalan di taman kota Paris. Jam sudah menunjukkan angka sebelas malam, taman Des Tuileries nampak masih ramai pengunjung. Tampak Orang-orang tertawa bahagia dengan keluarganya mau pun yang datang dengan pasangan masing-masing.
Namun tidak halnya dengan Miranda, wajah pucat pasi dengan kantung mata yang menebal karena menangis terus menerus dari Roma hingga Paris. Walau pun yang dialaminya tidak mengurangi kecantikan yang sudah dimilikinya.
Miranda menduduki salah satu bangku panjang yang berhadapan dengan hamparan bunga Iris yang memiliki tiga kelopak warna-warni.
Pemandangan indah didepan mata tetap tidak dapat membuat hatinya bahagia.
Yang dirasakan Miranda saat ini hanya lah perasaan hampa. Ia merasa hidup sendirian di dunia ini.
Kristal bening kembali menganak di pelupuk mata nya. Udara dingin yang menerpa tubuhnya tidak dirasakannya lagi. Ia hanya menggunakan dress floral berbahan halus. Pakaian yang sama, yang dipakainya saat sarapan bersama Mathew tadi pagi. Miranda tidak sempat lagi berganti pakaian. Bahkan perlengkapan kerjanya pun ia tinggalkan begitu saja di ruang kerja mansion Mathew .
Ia tidak tahu lagi bagaimana kelanjutan dari permasalahan yang dihadapinya.
Miranda begitu terpuruk sekarang .
Bahkan ia menyesali perasaannya yang tumbuh begitu cepatnya kepada Mathew.
Padahal Miranda tahu benar, Mathew pernah mengatakan tidak mudah melupakan hubungan yang cukup lama dibinanya bersama Mirabel.
"Aku memang bodoh dalam percintaan. Bagaimana mungkin aku berharap banyak dari pernikahan ini", Isak Miranda.
"Selama bersama, tak sekali pun Mathew mengungkapkan kata cinta untuk ku", isak Miranda.
"Ohh tuhan,...
Sementara itu Mathew yang sudah sampai di Paris langsung mendatangi apartemen Miranda.
Mathew yang dikawal beberapa bodyguard, menuju lantai tiga puluh tempat unit milik Miranda berada.
Tapi yang ingin ditemui tidak juga membuka pintu.
Tampak sekali kekesalan Mathew, ia memukul pintu Miranda.
"Miranda berikan aku kesempatan untuk menjelaskan kesalahan pahaman ini", lirih Mathew.
"Berikan kesempatan kepada ku memperbaiki semuanya, Miranda. Aku tidak mau kehilanganmu, aku membutuhkan mu sayang".
"Dengarkan sekali saja penjelasan ku", gumam Mathew dengan mata berkaca-kaca.
Ia tidak mampu lagi menahan perasaannya.
Cukup lama Mathew berdiri didepan pintu, hingga ia pergi berlalu dari sana.
...***...
YUK BACA JUGA :
MARRIAGE AGREEMENT
MENJADI YANG KEDUA
FIRST LOVE LAST LOVE
AIR MATA SCARLETT
SERPIHAN HATI ELLENA
𝚜𝚊𝚕𝚊𝚖𝚊 𝚔𝚎𝚗𝚊𝚕