Demi memenuhi wasiat sang ayah, Ziyana Syahira harus rela menikah dengan pria yang sama sekali tidak dia kenali bernama Dirga Bimantara, seorang CEO yang terkenal dengan sikap dingin dan cuek.
Belum juga reda keterkejutan Ziyana akan pernikahan dadakannya bersama dengan Dirga. Ziyana kembali di kejutkan dengan sebuah kontrak pernikahan yang di sodorkan oleh Dirga. Jika pernikahan keduanya hanya akan terjalin selama satu tahun saja dan Ziya dilarang ikut campur dengan urusan pribadi dari pria itu.
Lalu, bagaimana jadinya jika baru 6 bulan pernikahan itu berjalan, Dirga sudah menjatuhkan talak pada Ziya dan diwaktu yang bersamaan Ziyana pun di nyatakan hamil?
Mampukah Ziyana jujur jika saat itu dia tengah hamil anak dari Dirga. Ataukah, Ziyana tetap memilih untuk pergi dengan merahasiakan keberadaan sang janin yang tumbuh dalam rahim nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiba Tiba Datang.
Lima Bulan Kemudian.
Helaan nafas panjang kembali Ziya hembuskan manakala teringat akan nasib pernikahan nya bersama dengan Dirga. Lima bulan telah berlalu, tapi hubungan nya bersama dengan Dirga sama sekali tidak pernah ada perubahan.
Pria itu pulang ke rumah hanya sekedar untuk numpang mandi dan ganti baju saja. Selebihnya, Ziya tidak pernah tahu dimana dan dengan siapa Dirga tinggal selama beberapa bulan ini.
Karena sejak dirinya tinggal di rumah itu. Dirga sama sekali tidak pernah tidur di sana. Pria itu datang hanya untuk mandi dan ganti baju saja. Setelahnya, dia akan pergi bahkan tanpa mau menyapa istrinya yang ada di sana.
Bahkan, sudah dua bulan terakhir ini Dirga sudah tidak menampakan dirinya lagi di rumah itu. Entah dimana pria itu berada, karena tidak pernah ada satu kabar pun sampai ke telinga Ziya perihal keberadaan Dirga saat ini.
Hingga akhirnya, Ziya pun merasa jika dia adalah istri yang telah dibuang oleh suaminya. Lima bulan berlalu pasca pernikahan nya dengan Dirga, tapi Ziya sama sekali tidak pernah tahu tentang apa yang dilakukan oleh suaminya dan dimana dia berada.
Entah bagaimana kabarnya saat ini, yang pasti Ziya sama sekali tidak tahu menahu. Selama ini Dirga hanya Bi Inah saja yang sering pria itu hubungi untuk menanyakan kabar Ziya. Meski kerap menanyakan kabar Ziya kepada Bi Inah, tapi Dirga sama sekali tidak pernah datang untuk menemui istrinya itu.
"Astagfirullah al adzim. Sekarang, apa yang harus Ziya lakukan Abi? Wasiat Abi, kenapa harus seberat ini?" lirih Ziya, di sela sujud malam yang rutin dia lakukan selama ini.
Tanpa Ziya sadari, ada seseorang yang berdiri dibalik pintu kamarnya dan mendengar semua keluh kesah yang Ziya adukan kepada sang maha penciptanya.
Setelah merasa cukup, orang itu pun akhirnya berlalu pergi tanpa bersuara sedikit pun. Karena tidak ingin kehadiran nya di ketahui oleh Ziya yang masih duduk bersimpuh di atas sajadahnya.
*
*
"Tok..."
"Tok..."
"Tok..."
Ziya yang tengah tertidur lelap itu pun langsung terbangun dari tidurnya saat mendengar suara ketukan di pintu kamarnya.
Mendengar suara pintu kamarnya terus saja di ketuk oleh seseorang. Ziya pun segera bangkit lalu turun dari ranjang nya. Setelah menyambar hijab instan yang terletak di rak hijab yang tidak jauh dari ranjang. Ziya pun bergegas menuju ke arah pintu, karena pintu kamarnya itu kembali di ketuk dengan cukup keras.
"Ada apa ya? Kenapa malam malam begini Bi Inah ketuk pintu kamarku? Apa, terjadi sesuatu?" gumam Ziya, saat melirik jam dinding yang ada di kamarnya dan jam itu sudah menunjukan sudah jam 2 dini hari.
Takut terjadi sesuatu pada art nya itu. Ziya pun segera mempercepatnya langkahnya dan langsung membuka pintu kamarnya saat kembali terdengar ketukan di pintu itu.
Seketika, Ziya tersentak kaget saat membuka pintu. Bukan Bi Inah yang datang, melainkan sosok Dirga. Pria yang selama 2 bulan ini menghilang dari pandangan nya.
Kedatangan Dirga malam itu cukup membuat Ziya kaget. Apalagi, Dirga mendatangi kamarnya dengan keadaan yang cukup berantakan. Tidak hanya itu, dari tubuh pria itu juga tercium bau alkohol yang sangat menyengat. Hingga membuat Ziya sedikit dibuat mual oleh bau yang berasal dari tubuh Dirga.
"Ma_Mas? A_ada apa?" tanya Ziya, yang merasa cukup gugup dan juga takut saat melihat sorot mata Dirga yang tidak seperti biasanya.
Meski sorot mata Dirga kerap terlihat tajam saat menatap nya. Namun, berbeda dengan kali ini. Dimana sorot mata nya saat ini tengah memancarkan sebuah kemarahan.
Dirga bergeming saat mendengar pertanyaan dari Ziya. Pria itu terus menatap intens ke arah wanita yang sudah lima bulan ini dia nikahi, tapi sama sekali tidak pernah dia sentuh sedikit pun.
Tanpa berkata sepatah kata pun, Dirga melangkah maju. Mengikis jarak antara dirinya dan juga Ziya. Melihat Dirga melangkah mendekati dirinyq, refleks Ziya pun langsung melangkah mundur.
Jujur, saat ini Ziya merasa sangat takut karena Dirga sangat terlihat aneh. Berbeda dengan saat terakhir mereka bertemu dua bulan yang lalu.
Ziya yang merasa ketakutan pun terus saja melangkah mundur. Sementara Dirga, terus saja melangkah maju. Hingga akhirnya, pria itu pun masuk semakin kedalam kamar yang di tempati oleh Ziya.
"A_ada apa Mas? Ma_Mas, kenapa?" tanya Ziya lagi, saat Dirga sudah berada di dalam kamarnya.
Dengan perasaan yang sangat takut, Ziya pun memberanikan diri untuk bertanya kembali perihal kedatangan suaminya ke sana.
Lagi, Dirga masih bergeming. Namun, kakinya kembali melangkah. Mengikis jarak dengan Ziya yang sudah terlihat sangat gusar karena tingkah aneh dari suaminya.
Langkah Ziya pun terhenti saat punggung nya sudah bersentuhan dengan dinding kamar itu. Sementara Dirga, terus saja melangkah mendekati Ziya. Hingga akhirnya, langkah pria itu terhenti saat merasakan ada sepasang tangan menempel di dada bidang nya dan menahan tubuh pria itu agar menghentikan langkahnya.
"A_ada apa Mas? Ma_Mas kenapa?" tanya Ziya lagi di sela ketakutan nya menghadapi Dirga malam ini.
Mendapat pertanyaan yang sama untuk ketiga kalinya dari Ziya. Dirga masih saja bergeming, tetapi tangan pria itu mulai bergerak. Dirga mengulurkan tangan nya, menyentuh wajah Ziya yang terlihat sangat ketakutan.
"Jangan takut, aku tidak akan menyakitimu." jawab Dirga yang akhirnya mengeluarkan suaranya.
Pria itu menatap intens wajah Ziya yang sudah terlihat pucat. Beberapa detik kemudian Dirga pun langsung saja menarik tengkuk Ziya dan menyatukan bibirnya dan juga bibir ranum milik Ziya.
Ziya yang shock saat mendapatkan sarangan dadakan dari suaminya itu pun hanya bisa terdiam dengan tubuh yang membeku. Hingga akhirnya, Ziya pun kembali tersadar saat merasakan sebuah hisapan di bibirnya.
Kembali tersadar dari lamunan nya. Ziya pun akhirnya berusaha untuk berontak dan melepaskan diri dari pelukan Dirga. Meski saat ini Dirga memiliki hak penuh akan diri dan juga tubuhnya.
Akan tetapi, Ziya tidak ingin menyerahkan tubuhnya kepada pria yang tengah dalam keadaan mabuk seperti Dirga saat ini. Namun, usaha yang di lakukan oleh Ziya untuk lepas dari kungkungan Dirga, semuanya sia sia saja.
Karena, semakin Ziya berontak. Dirga akan semakin kuat memeluk serta menciumnya dengan cukup beringas dan kasar.
Tidak terima akan penolakan yang dilakukan oleh Ziya terhadap apa yang di lakukan oleh nya. Dirga pun terpancing emosi hingga akhinya pria itu melepaskan ciuman nya di bibir Ziya.
Akan tetapi, hal itu bukan nya membuat Dirga berhenti dan pergi. Namun, hal itu membuat Dirga malah melakukan hal yang tidak pernah Ziya sangka sangka.
dan Dirga kepikiran ziya selingkuh karena ga berasa pernah campur..