Bertemu dengan Thor Robert, benar-benar mengubah seluruh kehidupan Lesca Bloom.
Malam kelabu itu membuat keduanya saling terikat hanya dalam waktu semalam sekaligus terpisah dalam waktu yang lama.
follow ig author @zarin.violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Lesca Thor 28
Thor tampak sibuk dengan pekerjaannya. Thor sudah menyelesaikan kuliahnya dan kini sudah sangat sibuk dengan pekerjaan di perusahaan keluarganya.
CEKLEK ...
"Thor," panggil Phoenix.
Thor melihat ke arah sang daddy.
"Dad, daddy bisa memanggilku ke ruangan daddy jika perlu denganku," kata Thor..
"Tidak, daddy akan langsung pulang setelah ini," jawab Phoenix.
"Ada apa, Dad?" tanya Thor dan berdiri dari tempat duduk kebesarannya.
Lalu pria itu duduk di sofa di mana sang daddy duduk.
"Besok pergilah ke Dubai mewakili perusahaan kita. Daddy tak bisa pergi karena ada urusan di sini," kata Phoenix.
"Baiklah, berapa lama aku di sana?" tanya Thor.
"Hanya dua hari saja," jawab Phoenix.
"Oke," sahut Thor.
"Bagaimana kasus temanmu itu?" tanya Phoenix.
"Sudah akan masuk tahap persidangan," jawab Thor.
"Apakah ada kendala?" tanya Phoenix lagi.
"Tak ada. Semuanya lancar karena semua saksi memberatkan Joanne," jawab Thor.
"Dia mantan pacarmu, bukan? Dan yang menjadi korbannya adalah pacarmu yang sekarang?" Sekali lagi Phoenix bertanya.
"Ya, dan aku cukup menyesali hal itu, Dad. Aku dan Lesca tak berpacaran," sahut Thor.
"Bagaimana kabar Lesca sekarang?"
"Ayahnya membawanya ke villa keluarganya dan aku tak bisa menemuinya sementara waktu. Itu untuk kebaikannya karena ayahnya hanya ingin melindunginya sampai Joanne ditetapkan hukumannya," jawab Thor.
"Baiklah, kuharap kau tak ada masalah lagi dengannnya. Dan tetaplah berteman denganny ketika dia sudah kembali ke kota. Mungkin dia membutuhkan hal itu dari teman-temannya," kata Phoenix.
"Ya, Dad. Itu pasti. Aku akan selalu memperhatikannya," jawab Thor.
'Itu karena hubungan kami kini lebih dari sekedar teman,' ucap Thor dalam hati.
Setelah mengobrol cukup lama, akhirnya Phoenix pun pergi dari ruangan Thor dan langsung pulang ke mansionnya.
*
*
"Kemasi barangmu," kata Franklin pada Lesca keesokan harinya.
Lesca melihat ke arah ayahnya dan akhirnya senyumnya mengembang.
Natasha senang melihat hal itu dan dia mengusap bahu Lesca lalu tersenyum.
"Thank you, Dad," sahut Lesca dan langsung berjalan cepat ke kamarnya.
Lesca mengemasi barangnya dengan cepat dan memasukkan semuanya ke dalam koper besar.
Hanya lima belas menit saja, Lesca sudah membereskan semua barang dan bajunya ke dalam koper.
Beberapa menit kemudian di melangkah keluar. Tapi tiba- tiba dia berhenti di dekat pintu dan menutup matanya.
Kepalanya pusing dan Lesca menenangkan dirinya karena jantungnya berdegup kencang.
Lesca memegang daun pintu dan masih terpaku di tempatnya.
Semakin lama, sakit di kepalanya menghilang dan akhirnya dia membuka matanya.
Lesca hanya diam kemudian membuka pintu kamarnya.
Lesca keluar dan kembali menemui sang ayah.
"Kau sudah siap, Sayang?" ucap Franklin tersenyum.
"Ya, Dad," sahut Lesca dan tersenyum.
Franklin menangkup wajah sang putri yang tampak sedikit pucat.
"Kau sakit, Sayang? Wajahmu terlihat pucat," kata Franklin dan memegang leher serta kening sang putri cantiknya.
"Tidak, Dad. Tadi pagi aku tak makan jadi mungkin itu yang membuat wajahnya sedikit pucat," jawab Lesca.
"Kau harus tetap menjaga kesehatanmu. Bukankah kau ingin menghadiri persidangan Joanne?" ucap Franklin.
"Ya, Dad," jawab Lesca tersenyum.
Natasha melihatnya dari jauh dan terpaku di tempatnya.
Lalu Franklin melihat ke arah Natasha yang tampak termenung.
"Honey, kau sudah selesai?" tanya Franklin pada Natasha.
"Ya, ayo berangkat," sahut Natasha tersenyum.
Lalu mereka bertiga keluar dari rumah dan pelayan mereka membawakan koper ke dalam mobil Range Rover milik Franklin.